Penyiapan Kepala Sekolah yang Efektif
|
|
- Hengki Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership Risalah Kebijakan Maret 2016 Penyiapan Kepala Sekolah yang Efektif Sistem sekolah yang berkinerja tinggi dipimpin oleh kepala sekolah teladan Kepala sekolah teladan membutuhkan pembelajaran profesional berkualitas tinggi sebelum dan selama mereka menjabat sebagai kepala sekolah Untuk meningkatkan kapasitas semua kepala sekolah di Indonesia pada tahun 2030 diperlukan penyelenggaraan pembelajaran profesional di kabupaten-kabupaten Peran Lembaga Pengembangan & Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) adalah melatih Master Trainer dan Asesor yang ada di kabupaten-kabupaten untuk menyelenggarakan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) Model bisnis dari LPPKS perlu disesuaikan dengan realitas ini dan kebutuhan masa depan Risalah Kebijakan ini disusun berdasarkan temuan-temuan dari penelitian Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah. Laporan lengkap tersedia di Foto: 1
2 KONTEKS ACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memahami pentingnya peran kepala sekolah teladan dalam sistem sekolah yang berkinerja tinggi. Untuk itu, kepala sekolah harus memiliki kelima standar kompetensi yang dijelaskan dalam Permendiknas No. 13 Tahun Peraturan ini menjelaskan pengelompokkan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah. Kompetensi-kompetensi tersebut dikelompokkan menjadi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, pengawasan, dan sosial. Selain Permendiknas No. 13 tahun 2007, Permendiknas No. 28 Tahun 2010 menetapkan landasan hukum bagi penyiapan, sertifikasi, perekrutan dan pengangkatan, serta penilaian kinerja kepala sekolah. Melalui implementasi kebijakan-kebijakan tentang sertifikasi, perijinan, dan akreditasi program, strategi-strategi ini dimaksudkan untuk memampukan pemerintah Republik Indonesia dan kabupaten mengontrol perekrutan calon kepala sekolah. Permendiknas No. 28 Tahun 2010 menyatakan bahwa pendaftar calon kepala sekolah harus merupakan pegawai negeri berpangkat minimal IIIC yang memiliki pengalaman mengajar paling sedikit lima tahun; memiliki ijazah Sarjana atau Diploma IV dari universitas yang terakreditasi; berumur tidak lebih dari 54 tahun; dan telah bersertifikasi pendidik. Salah satu komponen penting dari Permendiknas No. 28 Tahun 2010 adalah Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS). Program pembelajaran profesional ini ditawarkan secara nasional oleh Lembaga Pengembangan & Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). 1 PPCKS menyiapkan dan mensertifikasi guru-guru untuk menjadi kepala sekolah berdasarkan kompetensi yang diharapkan untuk dimiliki kepala sekolah. Guru yang mengikuti PPCKS harus berhasil menyelesaikan tiga tahap pembelajaran profesional: 70 jam in-service learning yang dilaksanakan secara tatap muka; 200 jam on the job learning yang dilaksanakan selama 3 bulan dan Foto: BKLM, Kemendikbud mengharuskan peserta untuk melaksanakan penelitian berbasis sekolah; dan 30 jam pembelajaran in-service tatap muka dan penilaiannya. Guru-guru yang berhasil menyelesaikan pembelajaran profesional ini kemudian diberikan NUKS. 2 Setelah memiliki NUKS, guru-guru tersebut layak untuk diangkat menjadi kepala sekolah di kabupaten mereka. Penyiapan kepala sekolah yang efektif tergantung pada pembelajaran profesional yang berkualitas tinggi yang ditempuh sebelum menjadi kepala sekolah dan juga pada pembelajaran profesional yang dilaksanakan selama menjabat sebagai kepala sekolah. Program pembelajaran profesional seperti PPCKS didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengembangan profesional calon kepala sekolah akan berdampak pada peningkatan kualitas sekolah, dan dengan demikian hasil belajar siswa pun meningkat. Risalah Kebijakan ini memaparkan karakeristikkarakteristik kepala sekolah yang efektif yang dijadikan dasar untuk pengembangan program penyiapan kepala sekolah yang efektif. Peran LPPKS kemudian dijelaskan dalam konteks pembelajaran profesional yang mengarah pada target tahun 2030, yaitu semua kepala sekolah memiliki NUKS. 1 LPPKS adalah Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah 2 NUKS adalah Nomor Unik Kepala Sekolah 2
3 KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF Efektivitas kepala sekolah dipandang sebagai hal yang mendasar untuk mewujudkan sekolah yang berkinerja tinggi. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pencapaian hasil belajar siswa yang telah ditentukan, dan oleh karena itu kepala sekolah tidak sekedar berperan sebagai pengawas para guru dan siswa. Kepala sekolah harus menunjukkan kepemimpinan pembelajaran di sekolah mereka; menyediakan pengembangan profesional yang efektif bagi para guru; menyusun prioritas penggunaan dana sekolah; berkerjasama dengan para guru dan komunitas sekolah untuk memastikan bahwa kurikulum dan pedagogi yang diselenggarakan sesuai dengan siswa mereka; dan terlibat dalam evaluasi rutin serta proses peningkatan sekolah. Kepala sekolah dengan kepemimpinan di sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang visioner dan dapat mengomunikasikan visi mereka tentang sekolah berkinerja tinggi kepada komunitas mereka dan para penentu kebijakan di luar sekolah. Mereka membangun hubungan atas dasar kejujuran dan saling menghormati di dalam komunitas dan gaya kepemimpinan mereka diadaptasi sesuai kondisi dan lingkungan. Kepala sekolah yang efektif, budaya belajar dan prestasi yang solid mendukung para guru untuk berkinerja dengan baik. Mereka mengarahkan pendekatan pembelajaran profesional untuk pengembangan sekolah dan memastikan bahwa sistem manajemen data bekerja dengan baik dan digunakan untuk menginformasikan strategi-strategi bagi pengembangan sekolah tersebut. Kepala sekolah yang efektif menciptakan kondisi yang tepat untuk melaksanakan penelitian berbasis sekolah 3 yang hasilnya digunakan sebagai referensi untuk menyelenggarakan pendidikan. Mereka menganalisa data kinerja siswa dan bertindak berdasarkan temuan mereka. Strategi-strategi ini dinilai dapat membuat perbedaan terhadap kualitas pengalaman siswa di sekolah. 3 School and Classroom Action Research (CAR) Pada sekolah berkinerja tinggi, variabel-variabel sekolah seperti kualitas guru; kualitas kepemimpinan, manajemen dan administrasi; fasilitas sekolah termasuk teknologi; dan proses kurikulum, penilaian, dan pelaporan, semuanya berjalan dengan selaras. Namun ketika variabel-variabel ini dikelola secara terpisah, sekolah hanya menunjukkan dampak yang kecil pada pembelajaran. Ketika setiap variabel tersebut digabung, terciptalah dampak yang signifikan pada kualitas pendidikan dan kualitas belajar siswa. Salah satu peran kepala sekolah adalah membangun kondisi di mana masing-masing variabel tersebut bersinergi dengan baik. Oleh karena itu, kepala sekolah memiliki peran sentral dalam penyediaan pendidikan yang berkualitas di sekolah yang mereka pimpin. Penelitian menunjukkan bahwa pemimpin sekolah yang menghasilkan suatu perbedaan dalam proses belajar siswa memiliki karakteristik sebagai berikut: mereka memiliki tujuan moral; mereka memahami perubahan; mereka membangun hubungan di dalam dan di luar lingkungan sekolah; mereka mendorong penciptaan pengetahuan dan semangat berbagi pengetahuan di sekolah mereka; mereka ahli dalam mengambil dan menyelaraskan kebijakan untuk dilaksanakan di sekolah mereka; mereka menciptakan kader-kader pemimpin di berbagai jenjang di sekolah mereka termasuk di antara para guru dan siswa; dan mereka meningkatkan mutu profesi mengajar melalui kepemimpinan mereka. Untuk mengembangkan seorang kepala sekolah teladan diperlukan penyiapan kepala sekolah yang efektif. PENYIAPAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF Hasil evaluasi program-program penyiapan kepala sekolah menunjukkan pentingnya peran kepemimpinan kepala sekolah dalam kurikulum atau pedagogi serta peran administrasi atau manajemen kepala sekolah. Programprogram penyiapan kepala sekolah juga harus mendukung calon kepala sekolah untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka sehingga komunitas sekolah mereka di masa yang akan datang mengenali mereka sebagai pemimpin pendidikan. Rancangan program penyiapan kepala sekolah harus memenuhi persyaratan tertentu dalam sistem pendidikan. Selain itu, program penyiapan kepala sekolah harus menyediakan bantuan bagi mereka yang akan beralih jabatan menjadi kepala sekolah. Strategi-strategi seperti program mentoring dan coaching memastikan bahwa kepala sekolah yang baru terakreditasi dapat berhasil dan tetap menjabat sebagai kepala sekolah. Foto: USAID 3
4 Indikator program penyiapan kepala sekolah yang berhasil antara lain adalah sebagai berikut: 1. Tujuan: Tujuan program pembelajaran profesional ini jelas dan fokus pada pendidikan guru-guru yang ingin menjadi pemimpin sekolah. Tujuan program mencerminkan tuntutan bagi pemimpin sekolah masa depan, tuntutan sekolah, dan tuntutan siswa; dan definisi sukses dikaitkan dengan pembelajaran siswa di sekolah yang dikelola oleh lulusan program pembelajaran profesional. Tujuan dari program ini didukung dengan kebijakan-kebijakan dan panduanpanduan administrasi. 2. Koherensi: Isi program didokumentasikan dan sesuai dengan tujuan dan sasarannya. Koherensi dari program tersebut jelas bagi peserta program. Isi program tersebut akurat, logis, koheren, dan terorganisir untuk mengajarkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan kepala sekolah di jenis-jenis sekolah tertentu. 3. Keseimbangan: Isi dari program pembelajaran profesional memadukan teori dan praktik kepemimpinan dan administrasi dengan realitas pekerjaan sehari-hari kepala sekolah di sekolah. 4. Komposisi fasilitator pembelajaran profesional: Fasilitator-fasilitator yang digunakan dalam program pembelajaran profesional ini meliputi akademisi dan praktisi. Para fasilitator ini adalah ahli dalam kepemimpinan sekolah, memiliki pengetahuan terkini di bidangnya, dan secara intelektual produktif (mereka menulis dan menerbitkan hasil penelitian mereka sendiri). Secara keseluruhan, komposisi fasilitator mencakup bidang keahlian yang dibutuhkan untuk diselaraskan dengan materi yang akan diajarkan, penilaian yang akan dilaksanakan, dan karakter para peserta pelatihan. 5. Penerimaan peserta: Kriteria penerimaan untuk memilih peserta program pembelajaran profesional ini dirancang agar merekrut calon kepala sekolah yang memiliki kapasitas dan motivasi untuk menjadi kepala sekolah yang berhasil. 6. Penelitian dan pengembangan: Pendekatan yang digunakan untuk penelitian berbasis sekolah dan pembelajaran profesional dilaksanakan agar calon kepala sekolah dapat belajar bagaimana memimpin penelitian dan mengembangkan staf, sekaligus menggunakannya sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di sekolah mereka nanti. 7. Keuangan: Sumber dana yang dialokasikan untuk melaksanakan program pembelajaran profesional ini mencakup dana untuk menyediakan guru yang akan menggantikan tugas mengajar sehari-hari peserta program ini, sehingga tetap ada guru yang mengajar kelas mereka selama mereka mengikuti program ini. 8. Penilaian: Program pembelajaran profesional melibatkan peserta dalam penilaian yang berkelanjutan, termasuk penilaian diri dan perbaikan diri dalam komponen pembelajaran profesional off-the-job dan on-the-job. 9. Evaluasi: program penyiapan kepala sekolah itu sendiri dikaji dan dievaluasi secara rutin berdasarkan umpan balik dari peserta, fasilitator pelatihan, dan pembuat kebijakan. Evaluasi dilakukan untuk memastikan program ini berkualitas tinggi, memiliki isi materi yang akurat dan sesuai dengan situasi saat itu, berbasis praktek, dilaksanakan dengan biaya yang efektif, dan berguna untuk praktisi dan pembuat kebijakan. LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH Penyelenggaraan program penyiapan kepala sekolah di Indonesia merupakan tanggung jawab Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). LPPKS didirikan berdasarkan Permendiknas No. 6 Tahun 2009 (Organisasi dan Tata Kerja LPPKS). Pemendiknas No. 39 Tahun 2012 merevisi dan memperbarui tugas LPPKS, sebagaimana halnya dengan Permendiknas No. 45 Tahun Permendiknas No. 6 Tahun 2009 dan Permendiknas penggantinya tersebut menjelaskan tugas utama yang harus dilaksanakan oleh LPPKS. Tugas-tugas ini meliputi pengawasan penyiapan, pengembangan dan Foto: LPPKS 4
5 pemberdayaan kepala sekolah, sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas No. 39 Tahun 2012 berikut ini. Peran LPPKS adalah: menyusun rencana, program, dan anggaran LPPKS; menyiapkan program yang fokus pada pemberdayaan perspektif bagi calon kepala sekolah; mengimplementasikan program untuk secara khusus meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dalam hal data dan manajemen data; melaksanakan penyimpanan data dan pemeliharaannya di LPPKS; dan memimpin pengembangan berkelanjutan LPPKS. Visi LPPKS adalah menjadi lembaga terbaik untuk mengembangkan kepala sekolah yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional. Misi LPPKS adalah: Menanamkan kejujuran, integritas dan komitmen pada pendidikan; Menanamkan jiwa wirausaha (inovatif, kreatif, percaya diri, kompetitif, kerja keras, berani mengambil resiko, pandai menangkap peluang) melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pembekalan yang relevan bagi kepala sekolah; Membangun kemampuan kepala sekolah yang sesuai dengan praktik teladan internasional (international best practice); Mengembangkan keterampilan manajerial, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan teknologi kepala sekolah; dan Memadukan konsep kepemimpinan spiritual dengan pendekatan manajemen modern sebagai landasan nilainilai dan budaya kerja kepala sekolah dalam memimpin sekolah. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, LPPKS diharapkan bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). PENYIAPAN KEPALA SEKOLAH DI TAHUN 2016 DAN PROYEKSI MASA DEPAN Terdapat sekitar kepala sekolah di Indonesia dan hanya sekitar kepala sekolah yang telah memiliki NUKS. Di samping itu, terdapat sekitar calon kepala sekolah yang telah memiliki NUKS. Untuk memastikan semua kepala sekolah di Indonesia memiliki NUKS pada tahun 2030, maka LPPKS harus berperan sebagai lembaga nasional pengembang kepemimpinan sekolah tertinggi di Indonesia. Lebih lanjut, jika semua kepala sekolah di Indonesia wajib memiliki NUKS pada tahun 2030, maka harus ada sekitar calon kepala sekolah yang lulus PPCKS dan menerima NUKS setiap tahun mulai tahun 2016 sampai tahun Jika PPCKS dilaksanakan dua kali dalam setahun, setiap tahun sampai tahun 2030, maka akan dibutuhkan pelatihan untuk sebanyak 117 Master Trainer tambahan per tahun dan 660 Asesor tambahan per tahun. Untuk mencapai tujuan ini juga diperlukan akreditasi institusi di kabupaten-kabupaten yang akan melatih calon kepala sekolah; dan diperlukan pelaksanaan proses seleksi berbasis keunggulan untuk calon peserta PPCKS yang dilaksanakan di kabupaten-kabupaten. Untuk itu, LPPKS memiliki tanggung jawab untuk: melatih Master Trainer dan Asesor yang berada di kabupaten-kabupaten; mengakreditasi Master Trainer dan organisasi-organisasi penyedia pelatihan di kabupaten untuk dapat menyelenggarakan PPCKS (misal: universitas, LPMP); memantau kualitas dan konsistensi pembelajaran profesional yang disediakan di kabupaten-kabupaten; secara rutin meninjau kembali dan memperbarui materimateri pembelajaran profesional; mensertifikasi lulusan PPCKS dengan memberi NUKS; senantiasa memelihara basis data calon kepala sekolah dan kepala sekolah yang memiliki NUKS; mengembangkan peran LPPKS untuk bekerja dengan Dinas Pendidikan dan BKD untuk memantau penempatan lulusan PPCKS; melatih pengawas sekolah untuk mendukung implementasi PPCKS dan mendukung peserta yang berhasil dan yang tidak berhasil di kabupaten-kabupaten; secara rutin meninjau kembali model bisnis yang melandasi penyelenggaraan PPCKS untuk mengakomodasi praktik-praktik yang diperlukan; membangun hubungan strategis dengan Kemenag; dan menawarkan PPCKS ke sektor sekolah swasta. Yang akan menjadi salah satu peran utama LPPKS adalah melatih Master Trainer yang ada di kabupaten-kabupaten. Penyediaan pembelajaran profesional akan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam konteks lokal mereka untuk: mendukung pembelajaran aktif siswa di kelas; memimpin strategi-strategi pengembangan sekolah; memimpin pengembangan profesional guru-guru di sekolah; menyelenggarakan coaching dan mentoring dengan berdialog dengan para guru; melaksanakan penilaian kompetensi guru; meningkatkan partisipasi orang tua siswa dalam pengambilan keputusan di tingkat sekolah; 5
6 menjadi akuntabel di komunitas sekolah mereka; dan meningkatkan jumlah pemecahan masalah aktif oleh siswa di kelas. Seluruh Master Trainer harus memiliki keterampilan teknologi digital yang kuat dan mampu mendemonstrasikan pemahaman tentang bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran di kelas. Pembelajaran profesional berskala besar ini akan memerlukan website LPPKS sebagai fokus nasional dalam penyediaan informasi terkini dan sumber-sumber materi untuk mendukung peserta dan lulusan PPCKS. Langkahlangkah berikut akan diperlukan untuk mendukung opsi kebijakan ini: website LPPKS dikembangkan untuk menyediakan informasi terkini selama proses sosialisasi, yang dikoordinasikan dengan proses-proses di kabupatenkabupaten; Selain itu, infrastruktur Teknologi Informasi (TI) online LPPKS juga akan perlu dikembangkan sehingga data lulusan PPCKS terhubung dengan informasi NUKS mereka; dan informasi kontak para lulusan PPCKS disimpan secara online dengan aman dan diperbarui secara berkala. Peninjauan dan pemeriksaan data NUKS secara rutin akan dibutuhkan untuk memastikan keakuratannya. Untuk memastikan protokol manajemen data dan kompatibilitas data sudah selaras dan disetujui, maka perlu dibentuk sekelompok pengelola kompatibilitas data nasional. Masing-masing pendekatan untuk penyiapan kepala sekolah di Indonesia ini membutuhkan komitmen untuk mengacu kepada peraturan-peraturan terkait serta usaha yang konsisten dan berkelanjutan paling tidak untuk dua dasawarsa ke depan. semua sumber informasi dan materi yang digunakan dalam PPCKS disediakan di bagian website LPPKS yang dilindungi password, yang secara rutin dikelola dan diperbarui; website LPPKS memuat pusat penyimpanan sumbersumber yang mendukung PPCKS dan mencakup artikelartikel jurnal terkait yang terkini serta sumber-sumber lain yang relevan; dan beberapa modul pembelajaran profesional perlu ditransfer ke dalam moda pembelajaran online sehingga peserta didorong untuk membangun keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mereka, untuk aktif mengakses materi dan sekaligus mempelajari isi materi. Foto: ACER ACDP Pemerintah Republik Indonesia (yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS), Pemerintah Australia melalui Australian Aid, Uni Eropa (UE), dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ ADB) telah membentuk Kemitraan Pengembangan Kapasitas dan Analisis Sektor Pendidikan (Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership/ACDP). ACDP adalah fasilitas untuk mendorong dialog kebijakan dan memfasilitasi reformasi kelembagaan dan organisasi untuk mendukung pelaksanaan kebijakan dan untuk mengurangi kesenjangan kinerja pendidikan. Fasilitas ini merupakan bagian integral dari Program Pendukung Sektor Pendidikan (Education Sector Support Program/ESSP). Dukungan UE terhadap ESSP juga termasuk dukungan anggaran sektor dan program pengembangan kapasitas tentang Standar Pelayanan Minimum. Dukungan Pemerintah Australia adalah melalui Kemitraan Pendidikan Australia dengan Indonesia. Risalah Kebijakan ini disiapkan dengan dukungan hibah dari AusAid dan Uni Eropa melalui ACDP. Risalah Kebijakan ini disusun dari penelitian yang didukung oleh ACDP, yaitu Penelitian Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (ACDP 042), yang dilaksanakan pada tahun 2014 dan Penelitian ini dilaksanakan oleh Australian Council for Educational Research (ACER), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Regional Economic Development Institute (REDI) atas nama Cambridge Education. Sekretariat ACDP Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Gedung E, Lantai 19 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Tel. : (021) Fax: (021) secretariat@acdp-indonesia.org Website : 6
ACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership
Risalah Kebijakan November 2014 Ketidakhadiran Guru di Indonesia Tingkat ketidakhadiran guru di Indonesia Alasan guru tidak hadir di sekolah Kegiatan guru di sekolah ketika sedang tidak mengajar Dampak
Lebih terperinciACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership
Risalah Kebijakan Mei 2017 PRAKTIK-PRAKTIK EFEKTIF REFORMASI KURIKULUM DI ASIA Pengantar Keadilan sosial dan Kesetaraan Pendahuluan Mekanisme Transisi untuk Reformasi Kurikulum Pendorong Perubahan Kesimpulan
Lebih terperinciACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership
Risalah Kebijakan September 2013 Kesetaraan Gender dalam Pendidikan di Indonesia Kesetaraan Gender Tidak Hanya Akses Semata Pendekatan Pembelajaran yang Responsif Gender Kesetaraan Gender dalam Kurikulum
Lebih terperinciPANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH
PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Kp. Dadapan RT. 06/RW. 07, Desa Jatikuwung, Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah-INDONESIA Telp. +62 2718502888/+62 2718502999 Fax:
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat
Lebih terperinci2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone
No.1627, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kepala Madrasah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia
Lebih terperinciSTANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA
STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA PENYUSUN Bidang DIKLAT Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA Sekretariat: Jl. Jaya Mandala Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang
Lebih terperinciID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2
ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi
Lebih terperinciINSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
FORMAT 2A dan 2B INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2010 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:
Lebih terperinciStudi Dasar tentang Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah dan Pengawas Sekolah/Madrasah
Studi Dasar tentang Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah dan Pengawas Sekolah/Madrasah Laporan Hasil Temuan Studi Dasar Tentang Kompetensi Pengawas Dan Kepala Sekolah/Madrasah Laporan Ringkas Education Sector
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013
Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan
Lebih terperinciLatihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012
Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN (AKPK) BAGI CALON KEPALA SEKOLAH
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN (AKPK) BAGI CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
164 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bagian akhir dari tesis, berisi tiga bagian meliputi kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. A. Kesimpulan Merujuk pada hasil penelitian
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN 2011
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012
i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR Peraturan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu mendapatkan perhatian khusus di Indonesia. Rendahnya kemampuan siswa di bidang matematika
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kp. Dadapan RT.06/RW.07, Desa Jatikuwung, Kec. Gondangrejo Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Indonesia Telp. +62 0271 8502888; +62 0271 8502999;
Lebih terperinciPedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik
Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik 1 PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS i ii PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciStudi Ketidakhadiran Guru di Indonesia 2014
Studi Ketidakhadiran Guru di Indonesia 2014 Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) Studi Ketidakhadiran Guru di Indonesia 2014 Diterbitkan oleh: Education Sector Analytical and Capacity
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
01/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 2 KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Peran LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu pendidikan LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan tupoksinya
Lebih terperinciBansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi
1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Namun pada kenyataannya pendidikan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa. Namun pada kenyataannya
Lebih terperinciBansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Kepala
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciSTANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Lebih terperinciK A T A P E N G A N T A R
K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu
Lebih terperinciManual Mutu Akademik
Manual Mutu Akademik MM 01 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Manual Mutu Akademik ini berisi tentang kebijakan,
Lebih terperinciSTANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA I. VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS A. VISI 1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan
Lebih terperinci\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ "A new Way of Making Principal and Supervisor" LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH 2015 KATA PENGANTAR Menghadapi kondisi ketidakpastian sebagai
Lebih terperinciPROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH MELALUI SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT. Oleh Andi Muliati AM
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH MELALUI SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT Oleh Andi Muliati AM Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan,
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciPembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)
Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan pelajaran, pengelolaan program pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, mengukur
Lebih terperinci1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan
( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciStandar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU
Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 6 STANDAR KEMAHASISWAAN DAN PENGELOLAAN ALUMNI STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/007/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat
Lebih terperinciDIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Tanggal, 29 Pebruari 2015 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 o RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN IN SERVICE LEARNING 1 In-Service
Lebih terperinciInstrumen AKPK Kepala Sekolah
Instrumen AKPK Kepala Sekolah Berikut ini, Bapak Ibu Kepala sekolah sebelum menjawab pertanyaan yang ada di dalam Instrumen AKPK Versi Online ada baiknya silahkan membaca dulu instrumen di bawah ini: Apa
Lebih terperinciManual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10
Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan 3 Halaman BAB 2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Lebih terperinci2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional
Lebih terperinciPengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta)
PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2007 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta) K-3
Lebih terperinciREKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 518/P/SK/HT/2008 TENTANG SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan dan memajukan program pendidikan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015
PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jl. Ki Josuto, Wates, Kulon Progo, Kode Pos 55611 Telp. (0274) 774535, fax (0274) 773916
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Oktober 2016 ASN ADALAH PROFESI PNS Berstatus pegawai tetap dan Memiliki
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN Dan TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi Nomor 201 A S E M A R A N G BAB I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa
Lebih terperinciPengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar
On behalf of Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar giz Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Divisi Kesehatan Pelatihan Kepemimpinan Internasional di Bidang Manajemen Rumah
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciSOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,
SOAL PILIHAN GANDA 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi supervisi meliputi... a. Mengidentifikasi permasalahan,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Lebih terperinciDiklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor
Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 DEFINISI PKB KS/M Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah proses dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan
Lebih terperinciSumba Barat. Demikian halnya dalam konteks pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, Master Plan ini juga telah disinergikan dengan rancangan RPJMD 2010
BAB V. PENUTUP Master Plan ini lebih merupakan gambaran dari satu keingan dan cita-cita besar jangka panjang yang ingin dicapai dalam bidang Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat. Diharapkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Lebih terperinciLEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta Jawa Tengah Telp & Fax (0271)
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta Jawa Tengah 57142 Telp & Fax (0271) 716657 e-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Peraturan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara awalnya didirikan sebagai institusi pelatihan komputer, kursus komputer modern, pada tanggal 21 Oktober 1974. Kini telah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciVisi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.
1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah
Lebih terperinciP e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s
P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s 2 0 1 0 i P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s 2 0 1 0 i ii P e d
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinci17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1
Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR
Lebih terperinciLEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp & Fax (0271) 716657 e-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Puji dan
Lebih terperinci