HUBUNGAN MAKAN PAGI DAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI DENGAN DAYA KONSENTRASI SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi lemah dan cepat lelah serta berakibat meningkatnya angka absensi serta

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan investasi bangsa yang sangat penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

Sarapan Meningkatkan Prestasi Belajar pada Anak Usia Sekolah. Breakfast Improving Learning Achievment In School Age Children

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

HUBUNGAN ANTARA ENERGI SARAPAN PAGI DAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi di Kelas IV dan V SD Negeri 4 Cikoneng Kabupaten Ciamis)

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DARI SARAPAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI SUMBER III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik pada pagi hari. Sarapan pagi termasuk dalam 10 Pedoman Umum Gizi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu cara orang untuk bertahan hidup adalah dengan makan.

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. VOLUME 5 Nomor 03 November 2014 Artikel Penelitian

ABSTRACT. Keywords: learning achievement, routine breakfast, school aged children

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan zat gizi untuk hidup, tumbuh, berkembang, Energi dibutuhkan oleh setiap orang untuk mempertahankan hidup,

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PRESTASI BELAJAR MURID SD NEGERI DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Tujuan. penerus harus disiapkan sebaik-baiknya. Salah satu faktor yang

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

POLA KONSUMSI SARAPAN PAGI MURID SEKOLAH DASAR DI SDN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2015 ABSTRACT

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 (Hardinsyah, 2012). Menurut

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan

Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Siswa Sdn Sawahan I/340 Surabaya

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

BAB I PENDAHULUAN. zat-zat gizi. Oleh karena itu, manusia dalam kesehariannya tidak terlepas dari

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

GAMBARAN ASUPAN NUTRISI SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA MEDAN SAAT PERTANDINGAN TAHUN 2014 OLEH: M. IBNU KHALDUN

HUBUNGAN ASUPAN MAKRONUTRIEN (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN) DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1 POLOKARTO KAB

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sarapan Pagi

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SD NEGERI DI KELURAHAN TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan arah pembangunan nasional. Salah satunya adalah meningkatkan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Kondisi Fisik dan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di Mts Al Asror Gunungpati Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

MOTIVASI IBU MEMBERIKAN MAKAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH DI SDN SAMBIROTO 01 TEMBALANG SEMARANG

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN

HUBUNGAN SARAPAN PAGI DENGAN ASPEK BIOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH Lamtiur Saragi 1, Oswati Hasanah 2, Nurul Huda 3

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

EVALUASI PENGETAHUAN GIZI, STATUS GIZI DAN KEMAMPUAN DAYA INGAT DITINJAU DARI KEBIASAAN SARAPAN ANAK SEKOLAH DASAR (SD) LAMPER TENGAH 01 SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING DENGAN KEBIASAAN SARAPAN ANAK SEKOLAH DASAR (KASUS DI SDN WARU 2, SIDOARJO)

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP NILAI UJIAN NASIONAL SISWA SDN MARGOMULYO III BOJONEGORO

PERBEDAAN KEBIASAAN MAKAN PAGI ANTARA ANAK ANEMIA DAN NON ANEMIA DI SD NEGERI BANYUANYAR III BANJARSARI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Gizi berasal dari bahasa Arab "ghidzdzi" dan sekarang telah

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

Disusun Oleh: NOVITA RIZKY NUGRAHANI J

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWASD

Hubungan Pengeluaran Rumah Tangga, Asupan Protein, Dan Asupan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Tambang Pasir Tradisional

Exsi Rila Kusuma 1, Agus Sartono 2, Hapsari Sulistya Kusuma 3.

Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

: asupan energi, protein, tingkat depresi dan status gizi, pasien, Prop Kalbar

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI KLEDOKAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

Linda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

ISSN Vol 2, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, masalah gizi perlu mendapatkan perhatian dari

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Keywords: Anemia, Social Economy

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA Beastudi Etos Karakteristik Individu Umur dan Jenis Kelamin

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

HUBUNGAN ASUPAN DAN POLA KONSUMSI VITAMIN A, PROTEIN DAN ZINC DENGAN KEJADIAN ISPA DAN STATUS GIZI PADA ANAK

JURNAL MEYKE R. DOMILI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI SD INPRES TALIKURAN KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

Transkripsi:

HUBUNGAN MAKAN PAGI DAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI DENGAN DAYA KONSENTRASI SISWA SEKOLAH DASAR Hanum Aprilia Wardoyo, Trias Mahmudiono Program Studi S Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Surabaya Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Surabaya ABSTRAK Usia sekolah merupakan masa pertumbuhan bagi anak sehingga memerlukan gizi yang cukup dan seimbang. Defisiensi gizi pada usia sekolah dapat menyebabkan anak menjadi lemah dan cepat lelah dan berakibat meningkatnya angka absensi serta mengalami kesulitan dalam konsentrasi belajar sehingga menurunkan prestasi belajar. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan gizi dengan prestasi belajar. Penelitian ini melibatkan siswa sekolah dasar kelas dan kelas di SDN Wonocatur dan SDN Sumberejo I, Kabupaten Kediri. Sampel dipilih secara acak dengan metode stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, hour food recall dan food frequency questionnaire. Pengolahan data dilakukan dengan program statistik SPSS for windows dan hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-square, Fisher s Exact, Mann Whitney dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden terbiasa melakukan sarapan pagi (%), mempunyai asupan kalori (,%), karbohidrat (6,%), protein (66,%), vitamin C (,%) dan zat besi (66,%) yang rendah. Sebagian besar siswa juga mempunyai daya konsentrasi belajar yang rendah (6,%). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kebiasaan sarapan dengan daya konsentrasi belajar (p <,) dan antara asupan zat gizi (kalori (p <,), karbohidrat (p <,), protein (p <,) dan zat besi (p <,)) dengan daya konsentrasi belajar. Kata kunci: sarapan, asupan gizi, konsentrasi ABSTRACT School age is the period of fast child growth so that children need suficient and balanced nutrition. Nutrition deficiency during school age will cause children to be weak, get tired easily and ailing. Consequently, they are often absent from school and face diffi culties to concentrate in their study so that this affect their academic achievement. This cross sectional study was aimed to analyze the association of breakfast habits and nutrient intake with concentration. Sample as many as students of grade and of SDN Wonocatur and SDN Sumberejo I, Kediri District were taken by stratified random sampling. Data were collected through interview using structured questionnaire, hours food recall and food frequency questionnaire. Data were processed with SPSS software, and association among variables was analyzed by using Chi-square test, Fisher s Exact, Mann Whitney and Spearman correlation. The results showed that most of the respondents had habit of having breakfast (6.%), low intake of calories (.%), carbohydrate (6.%) protein (66.%), vitamin C (.%) and iron (66.%). Most of the students had low concentration power (6,%). This research showed that there was association between breakfast habit and learning concentration (p <.), as well as between calorie (p <.), carbohydrate (p <.), protein (p <.), iron (.) and learning concentration. Keywords: breakfast, nutrient intake, concentration PENDAHULUAN Anak sekolah berada pada masa pertumbuhan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa datang. Guna mendukung keadaan tersebut, anak sekolah memerlukan kondisi tubuh yang optimal dan bugar sehingga memerlukan status gizi yang baik (Ditjen Bina Kesehatan Direktorat Gizi Masyarakat, dalam Taufiqurrahman, ). Status gizi yang buruk pada anak akan memberikan dampak anak menderita gangguan mental, sukar berkonsentrasi, rendah diri dan prestasi belajar menjadi rendah karena hambatan terhadap pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan (Moehji, ). Salah satu penyebab terjadinya status gizi yang buruk adalah rendahnya asupan zat gizi. Rendahnya asupan zat gizi dapat disebabkan oleh karakteristik perilaku anak, salah satunya

Media Gizi Indonesia, Vol., No. Januari Juni : hlm. kebiasaan makan. Sepertiga dari pemenuhan angka kecukupan gizi diperoleh dari makan pagi. Oleh karena itu makan pagi harus memiliki kualitas makanan serta pilihan sumber makanan yang terbaik serta memenuhi sebanyak % dari kecukupan energi harian (Giovannini, ) atau seperempat kalori sehari (Judarwanto, ), tepat komposisinya, jumlahnya serta waktu pemberian (Pollitt dan Mathews, ). Makan pagi memberikan arti yang sangat penting yaitu menyediakan energi. Anak sekolah yang tidak pernah makan pagi akan mengalami kondisi menurunnya kadar gula darah sehingga pasokan energi kurang untuk kerja otak. Tubuh memecah simpanan glikogen untuk mempertahankan kadar gula normal. Apabila cadangan glikogen habis, tubuh akan kesulitan memasok energi dari gula darah ke otak yang akhirnya mengakibatkan badan gemetar, cepat lelah dan gairah belajar menurun (Sunarti dkk, 6; Sintha, ) serta bisa membuat tubuh Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik loyo (Khomsan, ). Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara makan pagi dan tingkat konsumsi zat gizi dengan daya konsentrasi siswa. Penelitian ini diharapkan akan mempunyai arti penting dalam perbaikan program kesehatan dan gizi bagi anak usia sekolah dalam meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. METODE Penelitian cros ssectional ini dilakukan di SDN Wonocatur dan SDN Sumberejo I, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada bulan April sampai dengan Mei. Sampel sebesar, dipilih dengan metode stratified random sampling. Data identitas pribadi, karakteristik responden dan orang tua, serta kebiasaan makan pagi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Tingkat konsumsi zat gizi harian dan makan pagi dikumpulkan melalui hours food recall dan food frequency questionnaire, status gizi dinilai Karakteristik Responden Jenis Kelamin - laki-laki - Perempuan Usia Responden - tahun - tahun - tahun - tahun - tahun Pendidikan Orang tua - SD/Sederajat - SMP/Sederajat - SMA/Sederajat - Akademi/PT Pekerjaan Orang Tua - PNS - TNI/Polisi - Pegawai swasta - Pedagang/Wiraswasta - Petani - Buruh tani - Tidak bekerja - Lain-lain Besar Uang saku - Rp, - >Rp, Rp, - > Rp, 6,,,,,,,,,,6,,,,,,,,6 6,,,,,,,, 6,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Hanum dkk., Hubungan Makan Pagi dengan antropometri, dan daya konsentrasi belajar diukur menggunakan test Kraepelin. Analisis data dilakukan menggunakan cara yaitu analisis deskriptif untuk melihat gambaran distribusi, sedangkan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan menggunakan Korelasi Spearman, Chi-Square Test dan Fisher s Exact, tergantung karakteristik data. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagian besar responden berusia tahun (,%) dan tahun (,%). Sebagian besar ayah responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat (%) dan bekerja sebagai pegawai swasta (,%) dan pedagang atau wiraswasta (,%) sedangkan sebagian besar ibu responden memiliki pendidikan terakhir hingga SD/Sederajat (,%) dan SMP/Sederajat (,%), dan bekerja sebagai pegawai swasta (,%) maupun tidak bekerja (6,%). Tabel menunjukkan karakteristik umum responden dan orang tua responden. Menurut Soediaoetama () pendapatan keluarga, pendidikan orang tua terakhir dan pekerjaan keluarga sangat berperan dalam penyediaan bahan pangan yang dapat menentukan kualitas gizi dan status kesehatan keluarga. Sebagian besar responden (6,%) memiliki daya konsentrasi belajar yang kurang sedangkan mengenai kebiasaan sarapan pagi, sebagian besar responden telah terbiasa melakukan sarapan pagi (%). Menurut Sunarti dkk (6), kebiasaan makan pagi sangat penting bagi tubuh karena lambung akan terisi kembali setelah jam kosong serta kadar gula akan menurun sehingga pasokan energi ke otak kurang ketika meninggalkan makan pagi. Tabel menunjukkan kebiasaan sarapan pagi dan daya konsentrasi responden. Dampak negatif meninggalkan makan pagi adalah ketidakseimbangan sistem syaraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar atau rasa lelah, dalam keadaan ini anak sulit menerima pelajaran dengan baik (Khomsan, ), konsentrasi belajar terganggu karena cadangan dari makan malam sudah menurun (Sunarti dkk, 6), gangguan ingatan jangka pendek, tidak bisa menyelesaikan masalah, perhatian terganggu (Giovannini, ) dan penurunan hasil tes prestasi belajar (Phillips, ). Dalam penelitian ini, di antara responden yang tidak terbiasa sarapan pagi, sebagian besar (,%) memiliki konsentrasi yang rendah (Tabel ). Dari hasil statistik Chi Square Test diperoleh nilai p =,, berarti ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya konsentrasi. Tabel. Kebiasaan Makan Pagi dan Daya Konsentrasi Variabel Kebiasaan makan pagi Terbiasa makan pagi Tidak terbiasa makan pagi Daya konsentrasi Baik,,6,,, 6,,,,,, Tabel. Hubungan antara Makan pagi dengan Daya Konsentrasi Kebiasaan Makan Pagi Terbiasa makan pagi Tidak terbiasa makan pagi Rendah Daya Konsentrasi Tinggi Total,,,6, P-value,

Media Gizi Indonesia, Vol., No. Januari Juni : hlm. Simpanan glikogen yang berasal dari hidangan makan malam sudah akan habis jam setelah anak bangun pagi, pada anak yang tidak makan pagi, menipisnya sediaan glikogen otot tidak tergantikan. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap normal, tubuh memecah simpanan glikogen dalam hati menjadi gula darah. Jika bantuan pasokan gula darah ini pun akhirnya habis juga, tubuh akan kesulitan memasok jatah gula darah ke otak (Sintha, ) yang akhirnya mengakibatkan badan gemetar, cepat lelah dan gairah belajar menurun (Sunarti, dkk, 6) serta bisa membuat tubuh loyo (Khomsan, ). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (,%) responden memiliki tingkat konsumsi kalori yang kurang. Sebagian besar responden juga mengonsumsi karbohidrat, protein dan zat besi dalam tingkatan kurang (berturut-turut 6,%, 66,% dan,6%). nya tingkat kecukupan energi pada responden kemungkinan disebabkan karena kualitas makan pagi yang tidak memenuhi syarat. Sarapan pagi harus memiliki kualitas makanan serta pilihan sumber makanan yang terbaik serta memenuhi sebanyak % dari kecukupan energi harian (Giovannini, ) atau ¼ kalori sehari (Judarwanto, ) tepat komposisinya, jumlahnya serta waktu pemberian (Pollitt dan Mathews, ). Sumber zat besi yang baik adalah makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan (Almatsier, ). Berdasarkan hasil food frequency, makanan sumber zat besi yang dikonsumsi secara harian oleh responden memiliki kandungan zat besi yang rendah (tabel tidak ditunjukkan). Tabel menunjukkan tingkat konsumsi zat gizi responden. Di antara responden yang dengan asupan kalori kurang, sebagian besar (,%) memiliki daya konsentrasi yang rendah. Demikian dengan responden yang memiliki asupan karbohidrat, protein dan zat besi yang kurang, sebagian besar juga memiliki daya konsentrasi belajar yang kurang (berturut-turut,%,,%, dan,%). Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalori, karbohidrat, protein dan zat besi dengan daya konsentrasi pada siswa sekolah dasar (Tabel ). Penelitian Sunarti dkk (6) menunjukkan bahwa konsentrasi dipengaruhi oleh asupan energi makan pagi dan energi snack pagi, protein makan pagi dan protein snack pagi dan skor konsentrasi pagi. Kondisi tersebut berkaitan dengan penggunaan glukosa sebagai sumber energi. Dalam keadaan normal, sistim saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Dalam proses absorpsi, glukosa di absorpsi secara aktif menggunakan alat angkut protein dan energi sehingga jika kecukupan protein kurang maka proses pengangkutan glukosa sebagai nutrisi otak akan terganggu yang menyebabkan otak mengalami kekurangan glukosa yang akan memengaruhi daya konsentrasi. Zat besi juga berperan dalam perkembangan psikomotor anak. Defisiensi besi berpengaruh terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter Tabel. Tingkat Konsumsi Zat Gizi Kalori Karbohidrat Protein Zat Besi Tingkat konsumsi zat gizi,,, 6,,,6,,,,,,6,,, 6 6,6, 6,, 66,, 6,6

Hanum dkk., Hubungan Makan Pagi Tabel. Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Gizi dengan Daya Konsentrasi Tingkat Konsumsi Zat Gizi Kalori Karbohidrat Protein Zat Besi Rendah Daya Konsentrasi Tinggi Total 6,,,,,,,,,,,,,,,, 6 6 P-value,,,, (pengantar saraf), kerusakan struktur myelin, dan mengurangi metabolisme energi di otak Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi, daya ingat dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun (Lozoff dan Youdim, dalam Almatsier, ). Kondisi tersebut berkaitan dengan proses pengaktifan enzim Mono Amin Oksidase (MAO). Zat besi (Fe) diperlukan sebagai kofaktor untuk mengaktifkan enzim Mono Amin Oksidse (MAO) diotak yang berperan untuk daya konsentrasi. KESIMPULAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara makan pagi dengan daya konsentrasi serta antara tingkat konsumsi zat gizi (kalori, karbohidrat, protein, dan zat Besi) dengan daya konsentrasi pada siswa sekolah dasar. SARAN Hasil penelitian ini menunjukkan perlunya dilakukan promosi pentingnya sarapan pagi, terutama bagi siswa sekolah untuk membantu mereka lebih berkonsentrasi dalam menerima materi yang diberikan di sekolah, sehingga dapat lebih berprestasi. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita.. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia. Giovannini M.. Breakfast: a Good Habit, not a Repetitive Custo. Diakses dari https:// omegacookie.com/content/pdf/s.pdf pada Juni. Khomsan, Ali.. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Moehji, Shamien.. Ilmu Gizi. Jakarta: Bathara Karya Aksara. Phillips W, Gregory.. Does Eating Breakfast Affect the Performance College Students on Biology Exams? Diakses dari http://amcbt. indstate.edu/volume_/v-p-.pdf pada Juni. Pollitt, Ernesto dan Mathews, Rebecca.. Breakfast and cognition: an integrative summary. Diakses dari http://www.ajcn.org/ cgi/reprint/6//s.pdf pada Juni. Sintha, Ratnawati.. Sehat Pangkal Cerdas. Jakarta: Kompas. Taufiqurrahman.. Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Status Gizi di SD Perkotaan. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga Soediaoetama AD.. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid II. Jakarta Timur: Dian Rakyat. Sunarti, M, Julia, M.G, Adiyanti. 6. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Konsentrasi belajar Siswa Sekolah Dasar. Diakses dari http://www.frac.org/pdf/ breakfastforlearning.pdf pada juni