PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS RAPAT KOORDINASI NASIONAL TKPK 2014 JAKARTA, 13 MEI 2014 BAMBANG WIDIANTO Depu% Seswapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Ekseku%f TNP2K T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 1
TIGA TANTANGAN UTAMA PENANGGULANGAN KEMISKINAN NASIONAL MISKIN RENTAN TIMPANG KEMISKINAN Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan terus berkurang: 28,6 juta orang (September 2012). Semakin rendah %ngkat kemiskinan, semakin sulit penanggulangannya. KERENTANAN Sebagian kelompok di atas GK sesungguhnya masih rentan jatuh ke kemiskinan. Namun kelompok ini adalah embrio kelas menengah Indonesia. KESENJANGAN Rasio Gini sebesar 0,41 (2013), dipicu oleh pertumbuhan yang condong kepada kelompok menengah atas dan kaya. Perlu intervensi yang berbeda antar kelompok pendapatan. T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 2
KEMISKINAN Populasi Penduduk Miskin (Juta Jiwa) Dalam konteks year- on- year (Maret ke Maret atau September ke September) terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dan Ingkat kemiskinan Namun, penurunan kemiskinan ini makin lama makin lambat 37.34 17.42 2003 36.15 16.66 2004 Sumber: BPS 35.10 15.97 2005 39.05 17.75 2006 37.17 16.58 2007 34.97 15.42 2008 Persentase Penduduk Miskin (%) 32.53 14.15 2009 31.02 13.33 2010 30.02 12.49 2011 Perubahan Jumlah Penduduk Miskin (juta jiwa) 29.13 11.96 Mar-12 28.60 11.66 Sep-12 28.07 11.37 Mar-13 28.55 11.47 Sep-13 Perubahan Angka Kemiskinan (persentase) Maret 12 Maret 13-1.06-0.58 Sept 12 Sept 13-0.05-0.19 T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 3
KERENTANAN Orang ( 000) 12000 10000 GK: 12% di bawah Distribusi Pengeluaran/Kapita, 2012 1.2xGK: 23% di bawah 1.5xGK: 38% Di bawah 8000 6000 4000 2000 0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Pengeluaran per kapita/bulan (Rp 000) Sumber: Susenas dan perhitungan Bank Dunia T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n
KESENJANGAN Laju pertumbuhan pendapatan (kemampuan ekonomi) kelompok penduduk 40% terbawah cenderung kecil, sekitar 2% per tahun. Se%ap kelompok butuh intervensi kebijakan yang berbeda. T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 5
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN Meningkatkan peran serta komunitas Meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja Meningkatkan daya dukung kegiatan ekonomi Klaster Klaster Klaster Klaster PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Program Pro- Rakyat lainnya T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 6
UPAYA KHUSUS Penguatan Pengendalian Program Bersasaran Pemantapan Penargetan Wilayah Prioritas Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) Penggunaan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Pelaksanaan Muskel/Musdes Pemantapan pemantauan pelaksanaan program bersasaran di wilayah prioritas Pemanfaatan Indeks Kesejahteraan Wilayah (IKW) berbasis kemiskinan mul%dimensi dalam perencanaan lokus program T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 7
PRIORITAS JANGKA PENDEK- MENENGAH TNP2K 1. Unifikasi Sistem Penetapan Sasaran Nasional 2. Menyempurnakan Pelaksanaan Bantuan Sosial Kesehatan untuk Keluarga Miskin. 3. Menyempurnakan Pelaksanaan dan Memperluas Cakupan Program Keluarga Harapan. 4. Integrasi Program Pemberdayaan Masyarakat Lainnya ke dalam PNPM. 5. Mengembangkan Peta Jalan Sistem Keuangan Inklusif untuk Percepatan Pembangunan dan Penanggulangan Kemiskinan. T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 8
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN TKPK Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota Dalam upaya meningkatkan koordinasi penanggulangan kemiskinan di %ngkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang selanjutnya disebut TKPK (Pasal 15) Gubernur dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan sebagaima dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 membentuk TKPK Provinsi (Pasal 7 Ayat 1) Bupa%/Walikota dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan sebagaima dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 membentuk TKPK Kabupaten/Kota (Pasal 7 Ayat 2) T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 9
TUGAS TKPK KOORDINASI PERENCANAAN Penyusunan SPKD Penyusunan Renstra SKPD Perancangan RKPD Penyusunan Renja SKPD Program dan anggaran daerah yang lebih sesuai prioritas dan sasaran penanggulangan kemiskinan PENGENDALIAN PELAKSANAAN Pengendalian pemantauan dan evaluasi kelompok program oleh SKPD Penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi secara periodik Pengendalian penanganan pengaduan masyarakat Umpan- balik untuk perbaikan dan pengembangan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di daerah TNP2K mendukung peningkatan kapasitas Tim Teknis TKPK (melalui PelaIhan, Magang dan Konsultasi) T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 10
FORMALISASI PEMBENTUKAN TKPK (1) (Mar 2014): TKPK sudah terbentuk di 34 Provinsi (100 %) (Des 2013): TKPK sudah terbentuk di 465 Kab/ Kota (91,4 %) T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 11
FORMALISASI PEMBENTUKAN TKPK (2) Sisa daerah yang belum membentuk TKPK umumnya berada di wilayah %mur Indonesia, khususnya di Maluku Utara, Papua Barat dan Papua; dan daerah baru hasil pemekaran 11 dari 100 daerah prioritas belum membentuk TKPK T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 12
PELAKSANAAN RAKOR OLEH TKPK (1) (2013) 100% TKPK Provinsi dan 75% TKPK Kab/Kota melaksanakan Rakor Dari TKPK yang melaksanakan Rakor, 60% diantaranya dengan frekuensi minimal 3 kali setahun 71 dari 89 Daerah Prioritas yang memiliki TKPK telah melaksanakan Rakor T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 13
(2013) Dipimpin Wakil Kepala Daerah Dipimpin oleh Pejabat di bawah Wakil Kepala Daerah Dihadiri oleh hanya unsur TKPK Dihadiri oleh unsur TKPK dan pemangku kepeningan lain 27,7 % 42,5 % 20,1 % 9,7 % PELAKSANAAN RAKOR OLEH TKPK (2) Mayoritas Rakor TKPK (70 %) dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Daerah selaku Ketua TKPK Banyak Rakor TKPK (52%) yang juga melibatkan pemangku kepen%ngan di luar struktur TKPK (DPRD, Camat, Kades/Lurah, LSM, Media Massa, Dunia Usaha, Perbankan, Tokoh Masyarakat dll.) T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 14
PELAPORAN LP2KD Jumlah TKPK yang mampu menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) terus meningkat. Tetapi ada masalah keterlambatan karena kesulitan utama menyangkut ketersediaan data untuk analisis Hanya 6 dari 89 Daerah Prioritas yang memiliki TKPK telah menyelesaikan LP2KD Tahun 2013 T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 15
HARAPAN KEPADA TKPK 1. TKPK mampu mendorong proses perencanaan dan penganggaran yang dapat menghasilkan APBD yang efek%f bagi penanggulangan kemiskinan. 2. TKPK mampu melakukan koordinasi dan pemantauan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di daerah. 3. Menyusun Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD). 4. Mengoordinasikan penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai acuan RPJMD bidang penanggulangan kemiskinan T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 16
TUGAS TIM TEKNIS TKPK 1. Melakukan analisis kondisi kemiskinan mul%dimensi di daerah masing- masing 2. Menetapkan prioritas sebagai dasar intervensi kebijakan 3. Memfasilitasi agar intervensi kebijakan prioritas tercermin dalam anggaran 4. Memantau pelaksanaan program- program peanggulangan kemiskinan T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 17
DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN DARI PEMERINTAH DAERAH 1. Memas%kan penggunaan KPS untuk mengakses Raskin dan BSM dalam rangka memperbaiki ketepatan sasaran 2. Menyediakan anggaran pendukung untuk menyediakan biaya penyaluran beras dari %%k distribusi ke %%k bagi 3. Memas%kan PKH dijalankan sesuai dengan ketentuan 4. Memas%kan JKN diterima bagi masyarakat yang berhak 5. Melakukan pemutakhiran data RT/Keluarga/Individu penerima manfaat program sesuai mekanisme yang berlaku pada masing- masing program 6. Melakukan sosialisasi dan pemantauan serta menangani pengaduan secara intensif 7. Mengalokasikan anggaran untuk koordinasi TKPK T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 18
TERIMA KASIH T i m N a s i o n a l P e r c e p a t a n P e n a n g g u l a n g a n K e m i s k i n a n 19