IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

dokumen-dokumen yang mirip
Jaringan Syaraf Tiruan

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS)

terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan informasi

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

Architecture Net, Simple Neural Net

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

EKSPRESI EMOSI MARAH BAHASA ACEH MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Pola Huruf Hiragana dengan Model Jaringan Perceptron

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik:

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Penentuan Status Gizi Balita Dan Rekomendasi Menu Makanan Yang Dibutuhkan

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

BAB IV B METODE BELAJAR HEBBIAN SUPERVISED & CONTOH

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA PERCEPTRON PADA POLA PENENTUAN NILAI STATUS KELULUSAN SIDANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PENGENALAN CITRA OBJEK SEDERHANA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON

METODE BELAJAR HEBBIAN SUPERVISED & CONTOH

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB II LANDASAN TEORI

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994)

Architecture Net, Simple Neural Net

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR MATAKULIAH SISTEM CERDAS KOMPETENSI JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan Teguh Arifianto

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM BIOMETRIKA IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN MODEL PERCEPTRON

Farah Zakiyah Rahmanti

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

JARINGAN SARAF TIRUAN

Perancangan Pengenalan Karakter Alfabet menggunakan Metode Hybrid Jaringan Syaraf Tiruan

PENGENALAN TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PERCEPTRON DAN BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN POLA PEMBUKAAN PERMAINAN CATUR

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan Syaraf Tiruan

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

BAB 2 JARINGAN NEURAL SATU LAPIS

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

IDENTIFIKASI GORESAN DASAR MANDARIN DENGAN METODE MULTILAYER PERCEPTRON. Dewi Jurusan Sistem Informasi, STMIK GI MDP, Palembang

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

Transkripsi:

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI Andi Harmin Program Studi : Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar andiharmin1976@gmail.com Abstrak Aplikasi pelatihan pengenalan pola masukan baik yang berbentuk biner maupun bipolar menggunakan metode perceptron merupakan solusi terbaik untuk mengenali bentuk berdasarkan geometri ruang tiga dimensi yaitu memiliki panjang, lebar maupun tinggi. Sehingga diharapkan metode perceptron dapat mengenali gambar dengan bentuk aslinya dengan cepat dan akurat. Pada penelitian ini metode jaringan saraf tiruan yang digunakan adalah metode perceptron yang merupakan metode kecerdasan buatan modern untuk mengenali pola masukan baik berbentuk biner maupun bipolar. Objek yang akan dijadikan sebagai masukan dalam aplikasi pelatihan perceptron ini adalah pengenalan huruf kapital. Dan untuk mengimplementasikan algoritma perceptron ini peneliti menggunakan aplikasi borland delphi. Hasil yang diharapkan melalui penelitian ini adalah aplikasi pengenalan pola huruf kapital bisa lebih akurat dalam membedakan masukan dengan aslinya. Prosentase pengenalan pola huruf kapital diharapkan menghasilkan rate antara 75.50% hingga 93.70% dengan prosentase akurat hingga 90.00%. Kata kunci : Perceptron, Pengenalan pola, Biner, Bipolar, Borland delphi PENDAHULUAN Pengenalan huruf dalam bentuk gambar merupakan sesuatu yang menarik untuk dikaji. Aplikasi ataupun mesin pengenalan pola huruf sekarang ini belum maksimal menghasilkan keluaran yang terbaik. Sebut saja mesin scan dokumen yang masih memiliki banyak kesalahan frase dalam menangkap dan mengartikan gambar dokumen kedalam bentuk kata maupun kalimat. Sehingga terkadang hasil keluaran scan tetap harus diperbaiki hingga susunan kata maupun kalimatnya sama dengan aslinya. Dalam kasus ini untuk mengenali pola beberapa huruf diperlukan beberapa neuron untuk membedakannya. Neuronneuron akan menghasilkan nilai kombinasi yang digunakan untuk mengenal pola huruf-huruf tersebut. Dengan menggunakan pemodelan metode perceptron proses mengenal pola huruf kapital A, B, C, D dan E diharapkan akan lebih tepat dan akurat. TINJAUAN PUSTAKA A. Jaringan Saraf Tiruan (JST) Jaringan saraf tiruan adalah paradigma pengolahan informasi yang terinspirasi oleh sistem sara secara biologis, seperti proses informasi pada otak manusia. Elemen kuncu dari paradigma ini adalah 1

struktur dari sistem pengolahan informasi yang terdiri dari sejumlah besar elemen pemrosesan yang saling berhubungan (neuron), bekerja serentak untuk menyelesaikan masalah tertentu. Cara kerja JST seperti cara kerja manusia, yaitu belajar melalui contoh. Sebuah JST dikonfigurasikan untuk aplikasi tertentu, seperti pengenalan pola atau klasifikasi data, melalui proses pembelajaran. Belajar dalam sistem biologis melibatkan penyesuaian terhadap koneksi synaptic yang ada antara neuron. Hal ini berlaku juga untuk JST [1]. Neuron adalah satuan unit pemroses terkecil pada otak, bentuk sederhana sebuah neuron yang oleh para ahli dianggap sebagai satguan unit pemroses tersebut digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 Struktur dasar jaringan saraf tiruan dan struktur sederhana sebuah neuron [2] B. Model Jaringan Perceptron Model jaringan perceptron merupakan model yang paling baik pada saat ini. Model ini ditemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Minsky Papert (1969). Perceptron terdiri dari suatu input dan output. Perceptron merupakan bentuk paling sederhana dari JST yang biasanya digunakan untuk pengklasifikasian jenis pola khusus yang biasa disebut linearly separable (pola-pola yang terletak pada sisi yang berlawanan pada suatu bidang). Fungsi aktifasi yang digunakan algoritma perceptron adalah fungsi hard limiting. Output unit akan bernilai 1 bila jumlah bobot input lebih besar daripada threshold. Nilai threshold pada fungsi aktifasi adalah non-negatif [3]. 1. Arsitektur perceptron Output dari unit assosiator adalah biner vektor. Vektor tersebut dikatakan sebagai sinyal input terhadap sinyal output atau unit reponse. Oleh karena bobot-bobot dari assosiator ke unit output diubah-ubah, maka yang akan diperhatikan hanya pada bagian later tersebut. Tujuan dari jaringan ini adalah mengklasifikasikan setiap pola input dalam kelas tertentu. Apabila outputnya +1, maka input yang diberikan termasuk kelas tertentu, sebaliknya jika outputnya -1, maka input yang diberikan tidak masuk kelas tertentu. Arsitektur 2

perceptron digambarkan seperti tampak pada gambar berikut ini : Gambar 2. Arsitektur perceptron sederhana [4] Keterangan : X1 xi xn = neuron input Y = neuron output B = bias W1,w2,wn = bobot 2. Pelatihan Perceptron Bobot koneksi dari unit assosiator ke unit response (atau output) ditentukan melalui pelatihan (learning rate) perceptron. Untuk setiap input training jaringan akan menghitung response dari unit output, kemudian jaringan akan menentukan apakah suatu error terjadi pada pola tersebut dengan cara membandingkan output hasil perhitungan dengan nilai targetnya. Jaringan tersebut akan membedakan error antara output hasil perhitungan 0 dengan target -1 atau outputnya +1 dengan target -1. Dalam kedua kasus tersebut tanda dari error menunjukkan bahwa bobot koneksi harus diubah dalam arah yang dinyatakan oleh nilai target. Namun demikian hanya bobot-bobot pada koneksi dari unit pengiriman sinyal dengan 0 ke unit output yang akan disesuaikan nilainya, karena hanya sinyal tersebut yang menambah error. Jika error tidak terjadi maka bobotbobot tersebut tidak akan diubah tetapi sebaliknya jika suatu error terjadi untuk pola input pelatihan tertentu, bobot-bobot akan diubah menurut rumus : Wi (new) = Wi (old) + t Xi Keterangan : Xi = Input ke-i T = target yang nilainya +1 atau -1 = kecepatan belajar (learning rate) yaitu 0 < 1 W = bobot Jjika error terjadi, maka bobot-bobot tidak akan berubah [4]. 3. Algoritma Pelatihan Perceptron Algoritma perceptron yang digunakan memiliki langkah-langkah sebagai berikut : a. Inisialisasi semua bobot dan bias (biasanya =0) b. Set learning rate (0 < 1). Untuk penyederhanaan set sama dengan 1. c. Set nilai threshold ( ) untuk fungsi aktivasi. d. Untuk setiap pasangan pembelajaran s- t, kerjakan : e. Set aktivasi unit input Xi = Si ; 3

f. Hitung respons untuk unit output : y _in = b + i Xi Wi g. Masukkan kedalam fungsi aktivasi : y = 1, jika y in > 0, jika y_in 1, jika y in < h. Bandingkan nilai output jaringan y dengan target t Jika y t, lakukan perubahan bobot dan bias dengan cara berikut : Wi(baru) = wi(lama) + *t*xi b(baru) = b(lama) + *t Jika y = t, tidak ada perubahan bobot dan bias Wi(baru) = wi(lama) b(baru) = b(lama) i. Lakukan iterasi terus menerus hingga semua pola memiliki output jaringan yang sama dengan targetnya. Artinya bila semua output jaringan sama dengan targetnya maka jaringan telah mengenali pola dengan baik dan iterasi dihentikan [1]. Klasifikasi pola pengenalan huruf berbasis jaringan saraf tiruan dilakukan dengan menggunakan beberapa sample pola yaitu huruf A, E dan F berupa variabel yang terdiri dari 25 titik (5 baris dan 5 kolom). Sehingga setiap satu pola memiliki 25 variabel input seperti tabel berikut ini : X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 Bila tanda hitam diberi simbol 1 dan putih diberi simbol -1 maka sembilan pola masukan diatas menjadi: Untuk huruf A memiliki 3 jenis pola antara lain : -1-1 1-1 -1 - Pola 1 METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pengenalan pola masukan huruf dengan menggunakan jaringan saraf tiruan perceptron. Pola huruf yang menjadi masukan berupa data biner maupun bipolar. 2. Analisis Kebutuhan - 1 1-1 1 1 Pola 2-1 -1 1-1 -1-1 1-1 1-1 Pola 3 4

Untuk huruf E memiliki 3 jenis pola antara lain : Pola 4 Pola 5 1 1 1-1 -1 Pola 6 Untuk huruf F memiliki 3 jenis pola antara lain : Pola 7 Pola 8 Pola 9 Kemudian dibuat pasangan antara pola dan target sebagai berikut : Pola Masukan Target Pola 1 1 Pola 2 1 Pola 3 1 Pola 4-1 Pola 5-1 Pola 6-1 Pola 7-1 Pola 8-1 Pola 9-1 Sebagai contoh bahwa disini terlihat target =1 hanya berlaku untuk huruf A saja, sedangkan huruf selain A target = - 1 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian terhadap program ini dilakukan dengan tujuan agar dapat diketahui apakah program yang dibuat telah sesuai dengan yang diinginkan dengan parameter unjuk-kerja diukur dari prosentase pengenalan terhadap karakter huruf kapital yang diujikan. Adapun program yang dirancang memiliki antar muka seperti tampak pada gambar berikut 1 1 1-1 -1 5

Hasil pengujian menunjukkan variasi arsitektur dan parameter jaringan yang menghasilkan unjuk-kerja paling optimal untuk seluruh jenis font adalah 60 neuron pada lapisan tersembunyi, laju pembelajaran dan momentum masingmasing adalah 0,01 dan 0,9, dan iterasi 1000 kali yaitu untuk jenis font Calisto MT sebesar 99,78% (terbaik pertama), untuk jenis font Courier New sebesar 98,50% (terbaik kedua), untuk jenis font Tahoma sebesar 99,35% (terbaik kelima), dan untuk jenis font Time New Roman sebesar 99,57% (terbaik pertama). Tabel 4.1 hasil pengujian dengan arsitektur dan parameter jaringan optimal untuk seluruh jenis font. Perbedaan prosentase pengenalan antara data latih dan data baru disebabkan data latih adalah data yang memiliki struktur pola yang sama dengan data yang digunakan pada saat pelatihan jaringan sehingga menghasilkan prosentase pengenalan yang cukup tinggi, sedangkan data baru adalah data yang benar-benar belum pernah dilatihkan pada jaringan walaupun memiliki struktur pola yang mirip sehingga menghasilkan prosentase pengenalan yang cenderung lebih rendah ibandingkan dengan prosentase pengenalan data latih. DAFTAR PUSTAKA [1] Sutojo T., Mulyanto E., Suhartono V, 2011. Kecerdasan Buatan, Semarang. [2] Kusumadewi, S., 2003, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Yogyakarta. [3] Desiani, A. dan Arhami, M., 2006, Konsep Kecerdasan Buatan, Yogyakarta [4] Pujiyanta A., 2009, Pengenalan citra objek sederhana dengan jaringan saraf tiruan metode perceptron, Program studi informatika, fakultas teknik industri Universitas Ahmad dahlan yogyakarta 6