UNIVERSITAS INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2018 vs 2017 (LANJUTAN) PINTU MASUK UTAMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

SILABUS PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

BADAN PUSAT STATISTIK

KELOMPOK Artha Vindy Febryan Pramesthi [04] 2. Awang Zaki R. [05] 3. Gati Argo W. [07] 4. Ngesty Finesatiti [19] 5. Nisa Nur 'Aini A.

IV. METODE PENELITIAN

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETISI KEWARGANEGARAAN GANDA DIASPORA INDONESIA. Menuju Indonesia lebih terbuka

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

I. PENDAHULUAN. yang sangat luas yaitu di Dunia. Jumlah penduduk yang begitu besar tanpa di

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2016

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

Studi Investor Global 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penulisan skripsi ini. Kesimpulan ini

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB V. Kesimpulan. Studi mengenai etnis Tionghoa dalam penelitian ini berupaya untuk dapat

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016

Ekonomi Pertanian di Indonesia

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ TAHUN 2005.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun dasar Bhineka Tunggal Ika, memiliki makna yang tinggi.

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Studi awal mengenai diaspora dilakukan oleh para peneliti dengan tujuan untuk mengetahui asal-mula pembentukan suatu negara dan bangsa. Hal ini disebabkan karena seluruh negara di setiap belahan dunia telah mengalami proses diasporasasi, 1 yaitu masuknya penduduk ataupun orang asing ke dalam suatu wilayah secara besar-besaran selama kurun waktu yang panjang. Mereka kemudian memilih untuk menetap di tempat tujuan dan beranak-cucu sampai beberapa generasi. Dalam konteks ini proses diasporasasi sangat terkait dengan dengan proses migrasi. Namun kedua proses tersebut dapat dibedakan karena proses diasporasasi bersifat lebih luas karena mencakup faktor historis, nilai-nilai kebudayaan, relasi sosial dan jaringan sosial. Pusat kajian kependudukan (demografi) pada awalnya hanya melihat proses migrasi sebagai sejumlah penduduk yang melakukan perpindahan antar negara. Kajian ini kemudian berkembang menghasilkan sub disiplin baru yaitu demografi sosial yang mencoba menggabungkan analisis sosial (sosiologiantropologi) terhadap analisis demografi (data-data statistik kependudukan) agar diperoleh suatu pemahaman yang utuh (holistik). Demografi sosial mulai mencoba untuk melihat bahwa proses migrasi tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong yang melatarbelakanginya. Faktor pendorong tersebut dapat bersifat keterpaksaan ataupun kesukarelaan. Faktor keterpaksaan dapat terlihat dari periode kolonialisme. Pada masa ini, banyak sekali budak-budak yang dikirim ke negara penjajah untuk membangun jalan, jembatan, gedung pemerintahan atapun menjadi kuli di perkebunan. Sebaliknya 1 Dr. Michael Fullilove, Peneliti Lembaga Kajian Kebijakan Internasional "Lowy Institute" Australia,, dalam laporan risetnya berjudul "World Wide Webs: Diasporas and the International System", localhost/d:/reading%20course/diaspora%20search%20internet/antara%20%20eksistensi%2 0Diaspora%20di%20Dunia%20Semakin%20Menguat. Htm, diakses pada tanggal 3 Maret 2008. 1

faktor kesukarelaan dapat dilihat dari masuknya pedagang akibat perkembangan jalur perdagangan laut maupun kegiatan penyebaran agama, baik Hindu, Budha, Katolik, Protestan dan Islam di berbagai negara. Dalam konteks ini kita dapat melihat bahwa sebagian besar bangsa Eropa melakukan migrasi keluar negara atau melakukan proses penyebaran ke seluruh penjuru dunia disebabkan faktor keterpaksaan. Misalnya orang Armenia melarikan diri dari penganiayaan dan pembantaian pada masa Kekaisaran Ottoman (1880-1910) termasuk didalamnya praktek genosida Armenia (1915). Pada saat ini banyak sekali orang Armenia menetap di California, Prancis dan Lebanon. Migrasi bangsa Chechen terjadi pada akhir abad ke-20 karena pemberontakan melawan Federasi Rusia. Migrasi bangsa Tatar Krimea terbentuk setelah proses aneksasi Kekhanan oleh Rusia pada tahun 1783. Migrasi Kanada pada tahun 1840-1930 akibat pencarian ladang yang lebih subur dan hijau sehingga orang Kanada meninggalkan Quebec menuju Amerika, Ontario dan Praire. Migrasi bangsa Galicia disebabkan karena alasan ekonomi, mereka melakukan migrasi ke daerah Spanyol, Amerika dan Eropa Barat. Keturunan bangsa Roma yang dikenal dengan kaum Gypsi secara berkelompok melakukan perjalanan dari Asia Selatan (India Utara) menuju Eropa. Pengungsi etnis Jerman (heimatvertriebene) pada masa Kekaisaran Jerman melakukan migrasi keluar Jerman pada masa ataupun setelah Perang Dunia II. Selanjutnya migrasi bangsa Polandia dimulai setelah pembagian Polandia, kemudian diperluas akibat dari penerapan kebijakan Nazi dan belakangan disebabkan oleh pembentukan Garis Curzon. 2 Berbagai etnis minoritas Polandia yang berasal dari wilayah-wilayah kekuasaan Rusia dan Soviet setelah Revolusi Rusia melarikan diri keluar dari Polandia dan kemudian berlanjut dengan 2 Garis Curzon adalah garis perbatasan yang diusulkan pada tahun 1919 oleh Menteri Luar Negeri Inggris Lord Curzon sebagai perbatasan di antara Polandia, di sebelah Barat, dan Lithuania, Rusia dan Ukraina, di sebelah Timur. Kira-kira mengikuti perbatasan yang disetujui antara Prusia dan Rusia pada tahun 1797, setelah Pembagian Polandia yang ketiga oleh Kerajaan Inggris. Garis dipakai pada 1939 sebagai dasar untuk pembagian zona pendudukan Jerman dan Uni Soviet di Polandia. Garis Curzon ini juga dipakai pada tahun 1945 sebagai dasar untuk perbatasan permanen di antara Polandia dan Uni Soviet. Berdasarkan etniknya, wilayah sebelah Barat mayoritas dihuni orang Polandia serta sebelah Timur secara merupakan etnik campuran. 2

dibentuknya pemukiman paksa di Auswitchz secara massal di bawah Stalin. Migrasi bangsa Irlandia terdiri dari para imigran Irlandia dan keturunan mereka di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Argentina, Afrika selatan dan negara-negara Karibia serta daratan Eropa, yang keluar dari Irlandia disebabkan oleh bencana kelaparan dan penindasan politik. Serta migrasi orang-orang Basque yang meninggalkan wilayahnya menuju benua Amerika karena alasan ekonomi, politik serta misionaris Katolik Basque. Tidak berbeda jauh dengan pola migrasi bangsa Eropa, maka proses penyebaran ataupun migrasi antar negara juga dilakukan oleh bangsa-bangsa di Afrika, Arab serta Asia. Diaspora Afrika 3 merujuk kepada kaum Pan-Afrikanis dan Afrosentris yang juga menganggap bangsa-bangsa Negroid (atau "Afrikoid") Australoid (juga disebut Vedoid), dan bangsa-bangsa Kaukasoid hitam sebagai "bangsa-bangsa Afrika" yang berdiaspora. Kelompok-kelompok ini termasuk orang-orang Dravida dari India Selatan, Aborijin Australia, suku Melanesia, Orang Asli di Malaysia, dan suku Negrito di Filipina. Sedangkan diaspora Afrika Selatan merujuk secara khusus kepada warga kulit putih berbahasa Afrika yang meninggalkan negaranya. Terdapat juga kelas menengah kulit hitam yang bertambah di Afrika Selatan, Britania Raya, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Kanada. Migrasi bangsa Somalia mencakup etnis Somali yang tinggal di Ethiopia, Kenya, dan Djibouti, serta bagian-bagian lain Afrika. Migrasi bangsa Somalia ini juga mencakup satu juta orang yang hidup di Eropa, Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, dan Timur Tengah sebagai pengungsi akibat perang saudara yang berkepanjangan. Selanjutnya migrasi bangsa Arab merujuk kepada bangsa Yahudi pada periode kehancuran negara Yahudi oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 137M hingga pembentukan kembali negara Israel pada 1948. Dalam konteks saat ini, diaspora Yahudi merujuk kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di luar negara Israel. Terakhir, migrasi bangsa Asia mencakup bangsa Afganistan yang meninggalkan negara mereka sepanjang abad ke-20 karena perang saudara yang berkepanjangan. 3 Otero, Solimar. Investigating Possesion Pasts : Memory and Afro-Caribbean Religion and Folklore dalam Western Folklore, Winter, 66, 1/2, Academic Research Library : 7-13, 2007. 3

Kemudian migrasi bangsa Tibet (1959) ketika pemerintah Tiongkok menyerang dan memaksa rakyat Tibet keluar dari negerinya dan menganeksasi negara itu menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Migrasi orang di Suriname, Afrika Selatan, Trinidad dan Tobago, Guyana, Jamaika, Mauritius, Fiji, Singapura, Malaysia dan negara-negara lainnya yang meninggalkan India Britania pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Migrasi Asia juga termasuk jutaan orang yang telah pindah ke Australia, Kanada, Selandia Baru, Amerika Serikat, Britania Raya dan Uni Emirat Arab, mengungsi dari Perang Dunia I serta manusia perahu yang meninggalkan Vietnam dan pergi ke Hong Kong setelah Perang Vietnam. Kita juga bisa melihat persebaran orang Filipina di Australia, AS, Kanada dan Asia Tenggara. Tabel.1 Jumlah Diaspora di Beberapa Negara Tahun 2000 No Negara Asal Negara Tujuan Jumlah Jiwa 1 Irlandia Inggris, USA, Kanada, Australia, Amerika Selatan 70 juta 2 Italia USA, Eropa Barat, Amerika Selatan, Kanada, Australia 60 juta 3 Cina Asia Tenggara, Amerika Utara, Afrika, Pasifik, Australia 33 juta 4 Meksiko USA 30 juta 5 India Kawasan Teluk, Amerika Utara, Afrika Selatan, Asia 25 juta Tenggara, Karibia, Afrika Timur, Fiji 6 Rusia Negara-negara sekitar Rusia, USA, Inggris, Eropa Barat, Israel 25 juta 7 Filipina Amerika Utara, Teluk, Asia Timur, Eropa 8 juta 8 Yahudi USA, Eropa Barat, Kanada, Rusia, Amerika Selatan, Australia 8 juta 9 Turki Jerman, Perancis, Belanda, Austria, Belgia, Inggris, USA, 5 juta Australia 10 Maroko Eropa Barat, Amerika Utara, Israel 2,5-3,5 juta 11 Kuba USA 1,5 juta 12 Australia Inggris, Irlandia, Eropa Barat, Asia Utara, Amerika Utara, Asia 1 juta Tenggara 13 Israel Amerika Utara, Eropa, Australia, Afrika Selatan 500-700ribu Sumber : www.antaranews.com Berdasarkan tabel-1 di atas terlihat bahwa diaspora asal Irlandia memiliki jumlah paling besar (70 juta jiwa), diikuti oleh diaspora asal Italia (60 juta jiwa), Cina (33juta jiwa), Meksiko (30 juta jiwa) dan India (25 juta jiwa). Melalui tabel diatas kita dapat melihat bahwa sebagian besar komunitas diaspora berasal dari negara berkembang yang bermigrasi ke negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh faktor penduduk negara berkembang ingin mencari pekerjaan, penghidupan serta menempuh pendidikan yang lebih baik di negara maju. Bagaimanakah pola 4

persebaran diaspora di Indonesia? Sampai saat ini Indonesia masih dikenal sebagai negara yang menjadi salah satu tempat untuk bekerja dan menetap bagi warga negara asing (WNA) yang biasa disebut dengan expatriat. Berdasarkan status kewarganegaraannya, para expatriat ini dapat terbagi menjadi dua kelompok, yakni mereka yang puluhan tahun tinggal di Indonesia dan memilih pindah menjadi warga negara Indonesia (WNI), serta mereka yang masih berstatus warga negara asing (WNA). Secara umum definisi migrasi antar negara di Indonesia mengacu pada kegiatan merantau yang dilakukan oleh etnik lokal, misalkan etnik Minangkabau dan Jawa. Sejak abad ke-15 sistem matrilineal yang diterapkan dalam adat Minang menjadi faktor penyebab terjadinya perantauan orang Minang. Saat ini lebih dari 1 juta jiwa orang Minangkabau perantauan hidup di Malaysia dan Singapura. Sedangkan diaspora Jawa. terjadi pada abad ke-19 dan 20 ketika pemerintahan kolonial Hindia Belanda mengirim ribuan orang Jawa ke Suriname, Kaledonia Baru, dan Sumatera Timur untuk menjadi kuli di perkebunan milik Belanda. Berdasarkan tabel-2 di bawah dapat terlihat bahwa 85% WNA di DKI Jakarta berasal dari Cina dengan jumlah terbanyak berdomisili di wilayah Jakarta Pusat. Warga negara India menempati urutan kedua sebesar 9,7% dengan jumlah terbanyak berdomisili di wilayah Jakarta Pusat dan sisanya WNA dari Jepang (1,4%), Pakistan (0,6%), Arab (0,5%), Belanda (0,4%) dan Malaysia (0,2%). Hal ini berkaitan dengan latar belakang sejarah dimana golongan Timur Tengah, Gujarat dan Cina merupakan kelompok dagang yang sudah ada sejak jaman kolonialisme Belanda. Ketiga kelompok ini bahkan termasuk kedalam stratifikasi masyarakat Hindia Belanda. 4 4 J.S Furnivall membagi masyarakat Indonesia pada masa Hindia-Belanda menjadi tiga, yakni golongan Eropa, Timur Asing dan Pribumi. Golongan Eropa berada didalam lapisan teratas stratifikasi karena terkait dengan peran mereka sebagai penguasa dan penduduk pribumi sebagai masyarakat daerah jajahan. Sedangkan golongan Timur Asing (Arab, Gujarat, Cina) dianggap lapisan menengah. Model pelapisan seperti ini juga merupakan salah satu bentuk diskriminasi etnik dan ras yang bertujuan demi melanggengkan kekuasaan kolonialisme Belanda di Indonesia. 5

No Sumber : BPS 5 Tabel 2 Penduduk WNA Menurut Kebangsaan Per Kabupaten/Kotamadya di DKI Jakarta Pertengahan Tahun 2004 Kabupaten/ Kotamadya Cina India Jepang Malay sia Kebangsaan 1 Jakarta Selatan 402 4 51 0 2 0 5 57 2 Jakarta Timur 244 0 0 0 0 0 2 5 3 Jakarta Pusat 1698 225 11 6 22 24 8 43 4 Jakarta Barat 972 34 0 1 0 0 3 8 5 Jakarta Utara 477 173 0 1 3 0 1 3 Jumlah 3793 436 62 8 27 24 19 116 Persentase 85% 9,7% 1,4% 0,2% 0,6% 0,5% 0,4% 2,2% Pakistan Arab Belanda Lainlain Data-data persebaran WNA di DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir sangat penting untuk diperbandingkan, mengingat wilayah tersebut merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa di Indonesia. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap arus lalu-lintas barang, uang dan penduduk antar negara. Berikut perbandingan jumlah WNA di DKI Jakarta pada kurun waktu 2004 dan 2007. Berdasarkan tabel-3 di bawah dapat terlihat bahwa jumlah WNA terbesar kurun waktu 2002-2007 adalah Cina, India, Jepang, Pakistan dan Malaysia. Jumlah WNA dari Jepang dan Malaysia terdapat kecenderungan naik, sedangkan WNA yang berasal dari Cina, India dan Pakistan justeru terdapat kecenderungan menurun. Keragaman masyarakat DKI Jakarta juga dapat terlihat dari WNA asing yang sudah pindah kewarganegaraan ataupun melakukan pernikahan campur dengan penduduk lokal. Proses ini sudah ada sejak jaman pra kolonial, sehingga tidaklah mengherankan jika masyarakat Jakarta memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi. 5 Data diolah peneliti berdasarkan data Registrasi Penduduk DKI Jakarta Pertengahan Tahun 2004. 6

Tabel 3 Perbandingan Penduduk WNA Menurut Kebangsaan di DKI Jakarta No Kebangsaan Jumlah (pertengahan tahun) 2002 2003 2004 2007 1 Cina 3.945 3.907 3.793 3.111 2 India 550 543 436 485 3 Jepang 43 54 62 77 4 Pakistan 12 23 27 14 5 Malaysia 9 7 8 14 Sumber : BPS 6 Tesis ini mencoba untuk mengangkat kasus diaspora India di Indonesia, terutama komunitas Peranakan Muslim India-Pakistan di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya. Secara historis komunitas India merupakan salah satu etnis pendatang yang berfungsi sebagai pihak perantara antara pemerintah kolonial Belanda dengan masyarakat pribumi. Mereka ini biasanya berprofesi sebagai pedangang. Disamping berdagang, mereka juga berperan sebagai penyebar agama Islam ke Indonesia pada abad ke-15m. Mereka ini biasa disebut oleh pemerintah Belanda sebagai orang-orang Moor yang berarti orang Islam dari India. Selanjutnya pada tahun 1947 terjadi perang saudara di negara India yang berakibat kepada pemisahan diri wilayah India Utara untuk mendirikan negara Islam Pakistan. Perang saudara ini berbalut sentimen keagamaan, dimana mayoritas penduduk India beragama Hindu atau Sikh, sedangkan mayoritas penduduk Pakistan beragama Islam. Tidak jauh berbeda dengan negara asalnya, maka komunitas India di Indonesia identik dengan agama Hindu, sedangkan komunitas Pakistan identik dengan agama Islam. Tesis ini menitikberatkan pada komunitas peranakan India- Pakistan yang beragama Islam. Hal ini dilatarbelakangi asumsi bahwa adaptasi yang mereka lakukan dengan penduduk lokal relatif lebih mudah karena kesamaan agama dengan mayoritas penduduk Indonesia yang juga beragama Islam. Sehingga banyak sekali pernikahan campur (mixed marriage) dilakukan antar penduduk lokal dengan komunitas Muslim India-Pakistan yang 6 Data diolah peneliti berdasarkan data Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2004 dan Statistik Wilayah DKI Jakarta 2007. 7

menghasilkan generasi campuran (mix blood) yang lebih dikenal dengan istilah peranakan. Karakteristik komunitas peranakan inilah yang menjadi fokus analisis penelitian karena keunikannya dalam mempertahankan simbol-simbol, nilai-nilai, tradisi, nilai-nilai budaya nenek moyang di satu sisi, namun ia juga menerima, memodifikasi, beradaptasi, merekonstruksi ulang nilai-nilai kultur lokal pada sisi lainnya. II. Permasalahan Penelitian Penelitian ini mencoba melihat bagaimana komunitas India melakukan penyebaran ke Indonesia. Dalam konteks ini akan dilihat sejarah, faktor-faktor serta tujuan mereka melakukan penyebaran ke Indonesia. Selain itu akan dibahas juga bagaimana aktivitas sosial, ekonomi dan budaya komunitas peranakan Muslim India-Pakistan yang berdomisili di Jakarta melalui hasil wawancara dengan enam (6) keluarga Muslim India-Pakistan serta tiga (3) orang generasi muda Muslim India-Pakistan. Penelitian ini juga mencoba melihat dampak penyebaran komunitas keturunan, terutama dilihat dari gejala etnisitas, pembentukan identitas dan juga jaringan sosial. Gejala etnisitas terkait dengan pembentukan rasa primordialisme ataupun nasionalisme. Etnisitas juga dapat dilihat dari identitas etnik yang sangat melekat di dalam komunitas keturunan, sekaligus bagiamana gradasi, degradasi dari identitas etnik ini dimaknai oleh individu, kelompok dan komunitas. Pembentukan identitas juga akan dilihat melalui analisis spasial, yaitu pembacaan beberapa tanda/simbol yang merepresentasikan komunitas India di Pasar baru. Analisis mengenai lokalitas, konsep diri, keragaman identitas, konflik identitas, identitas gender, identitas virtual di dalam komunitas peranakan akan menghasilkan suatu gambaran utuh (menyeluruh) bagaimana komunitas ini melakukan proses negosiasi dan representasi di ranah privat (internal kelompok) dan publik (masyarakat Indonesia) sebagai etnik minoritas dan juga kelompok mayoritas (berbasis Agama Islam). 8

Komunitas Muslim India-Pakistan di dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu kelompok berdasarkan marga (family name) yang juga membedakan asal wilayah nenek moyang mereka, kelompok berdasarkan keanggotaan organisasi/himpunan, serta kelompok berdasarkan jarak umur/generasi. Didalam konteks ini juga akan dilihat bagaimana generasi pertama, kedua dan ketiga peranakan Muslim India/Pakistan mengkonsepsikan diri, keluarga, komunitas dan lingkungannya. Pembentukan jaringan sosial akan dilihat melalui organisasi bentukan komunitas serta jaringan yang terbentuk di dunia maya melalui teknologi internet (cyber community) sebagai implikasi dari perkembangan teknologi informasi di era globalisasi. III. Tujuan Penelitian Terkait dengan permasalahan penelitian yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pola, alasan dan tujuan komunitas India melakukan penyebaran sampai ke Indonesia. 2. Mengetahui aktivitas sosial, budaya dan ekonomi dari komunitas peranakan Muslim India-Pakistan. 3. Memahami bagaimana proses rekonstruksi identitas etnik terjadi di dalam komunitas Muslim India-Pakistan. Proses rekonstruksi identitas etnik akan dikaitkan dengan aktivitas sosial, budaya dan ekonomi komunitas peranakan Muslim India-Pakistan. 4. Memahami gejala etnisitas dan rasa nasionalisme antar generasi di dalam komunitas peranakan Muslim India-Pakistan di perkotaan. Dalam konteks ini akan dilihat ketertutupan (ekslusivisme) ataupun keterbukaan (inklusivisme) di generasi pertama, kedua dan ketiga komunitas peranakan. 5. Memahami peran teknologi informasi (internet) di dalam pembentukan komunitas maya atau sibernetika (cyber community) berbasis etnis pada generasi muda komunitas peranakan Muslim India-Pakistan. 9

IV. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini secara akademis diharapkan berguna untuk melihat relevansi teori-teori sosiologi dan antropologi dalam melihat etnisitas, identitas, gender, kelompok sosial dan jaringan sosial. Relevansi teori ini nantinya akan disajikan oleh peneliti secara lebih mendalam dalam bentuk analisis terhadap kasus yang diangkat yaitu peranakan Muslim India-Pakistan sebagai salah satu komunitas diasporik di Indonesia. V. Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa batasan, yaitu tingkat analisis hanya sebatas pada kasus-kasus yang diangkat. Hal ini berarti proses penarikan kesimpulan yang bersifat generalisasi tidak dapat dilakukan. Selanjutnya jangka waktu penelitian selama 8 bulan tetapi tidak secara intensif (tidak setiap hari), mengakibatkan beberapa data-data penting mengenai komunitas peranakan Muslim India-Pakistan belum dapat tergali secara lebih mendalam. 10