KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2008 Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan : Peluang dan Tantangan

dokumen-dokumen yang mirip
PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam beragam bentuk, maksud, dan tujuan. Mulai dari keluarga, komunitas,

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEMA SEMINAR Ketersediaan Kuliner Halal dalam menyukseskan Visit Indonesia 2011 dan tahun selanjutnya.

Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

agribisnis untuk mencapai kesejahteraan wilayah pedesaan (prospherity oriented) (Bappeda Kabupaten Lampung Barat, 2002). Lebih lanjut Bappeda

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

SEMINAR NASIONAL DAN KONGRES PERHIMPUNAN AGRONOMI INDONESIA (PERAGI) 2016

Situasi pangan dunia saat ini dihadapkan pada ketidakpastian akibat perubahan iklim

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

REVITALISASI PERTANIAN

REKAYASA TEKNOLOGI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN YANG BERDAULAT DAN MANDIRI

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk

PENDAMPINGAN TEKNIS PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II KAB. KLATEN DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN REGULASI MIKROHIDRO Tanggal : 1 3 Desember 2008

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

PENGANEKARAGAMAN dan KEDAULATAN PANGAN

METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penyusutan Luas Lahan Tanaman Pangan Perlu Diwaspadai Rabu, 07 Juli 2010

PENDAHULUAN Latar Belakang

Seminar Nasional Sains 2008 Seminar Nasional Sains 2008 Peran sains dalam kebangkitan pertanian

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Seminar Nasional Hasil PPM Tahun 2016

Temu Ilmiah Nasional Ikatan Psikologi Sosial Indonesia. Tema:

MODEL SIMULASI PENYEDIAAN KEBUTUHAN BERAS NASIONAL

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

EXECUTIVE LEARNING FORUM SERI SUKSES TRANSFORMASI ORGANISASI MEMPERTAJAM ARAH BISNIS VISIONER

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Panitia Pelaksana

SWASEMBADA BERAS YANG BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016)

BAB VI LANGKAH KEDEPAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur

PROGRES PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BUKU PANDUAN

FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh :

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam

PENJABAT BUPATI SEMARANG

Sustainabilitas Pembangunan Sektor Pertanian: Inovasi Teknologi atau Inovasi Sosial Kelembagaan BAB VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN AGENDA KE DEPAN

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

I. LATAR BELAKANG POKOK BAHASAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN PANGAN NASIONAL Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional


KE-2) Oleh: Supadi Valeriana Darwis

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :

SEMINAR NASIONAL MIPA 2012 dan WORKSHOP INSTRUMEN LABORATORIUM TERPADU FMIPA

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL

MEMULIAKAN ILMU UNTUK MENCERDASKAN ANAK BANGSA Bakti UNG untuk Indonesia: Program, Kebijakan, Kritik dan Harapan

Transkripsi:

[2-4 Desember 2008] Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2008 Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan : Peluang dan Tantangan Latar Belakang Produk minyak atsiri Indonesia dan turunannya merupakan salah satu komponen penting pada industri makanan-minuman, obat-obatan dan kosmetika, yang dibutuhkan oleh industri dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya ketidakstabilan pasokan dan gejolak harga yang ekstrim pada minyak nilam telah menjadi perdebatan yang seru di antara para pelaku bisnis nilam dalam dua tahun terakhir. Ketidakstabilan pasokan dan harga pada beberapa minyak atsiri, terutama nilam, antara lain disebabkan oleh turunnya produksi akibat kondisi tanaman yang terserang hama/penyakit, persaingan komoditas pertanian/ perkebunan, perubahan iklim, dan beberapa faktor lain yang lebih spesifik. Kelangkaan produk ini menyebabkan terjadinya peningkatan harga yang cukup signifikan lalu menurun lagi dengan tajam hanya dalam beberapa bulan. Para pelaku usaha terutama end user menginginkan pasokan barang yang sinambung dengan harga yang stabil. Harga minyak atsiri Indonesia terutama minyak nilam diharapkan dapat mencapai titik keseimbangan yang adil baik bagi pemakai, penyuling maupun petani, dengan memperhitungkan biaya produksi yang semakin meningkat akhir-akhir ini. Dengan harga yang kondusif dan kepastian berproduksi maka semua pelaku yang berada didalam rantai pasok tataniaga atsiri, terutama nilam, diharapkan dapat menikmati keuntungan yang wajar dan adil sehingga agribisnis dan agroindustri atsiri Indonesia dapat berlanjut dan diperhitungkan di pasar atsiri dunia. Untuk mewujudkan kondisi yang saling menguntungkan tersebut, perlu dilakukan usaha bersama yang melibatkan semua pemangu kepentingan di industri minyak atsiri ini. Oleh karena itu melalui Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 yang bertemakan Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan: Peluang dan Tantangan diharapkan dapat meningkatkan interaksi antar pelaku atsiri di Indonesia mulai dari petani, penyuling, eksportir serta Pemerintah sehingga dapat diperoleh kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan 1. Merancang sistem yang dapat menjamin keberlanjutan pasokan minyak atsiri Indonesia khususnya minyak nilam. 2. Memperoleh kesepakatan membentuk harga yang adil dan berkelanjutan. 3. Menyebarluaskan kemajuan iptek tentang teknik budidaya, produksi dan pengolahan minyak atsiri Indonesia.

Program Rangkaian program pada Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 meliputi : 1. Sesi Pleno (keynote speech) Menghadirkan pembicara kunci dari kalangan pelaku, pemerintah, dan akademisi. 2. Sesi Paralel (oral presentation) dan Poster Merupakan forum diseminasi hasil penelitian minyak atsiri melalui presentasi lisan dan poster. Jadwal acara lengkap dapat dilihat di sini. Peserta Peserta Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 berasal dari instansi pemerintah, peneliti/akademisi, petani/ penyuling, dan eksportir, serta masyarakat yang tertarik terhadap perkembangan minyak atsiri Indonesia. Waktu dan Tempat Acara Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 akan diselenggarakan pada : Hari, tanggal : Selasa-Kamis, 2-4 Desember 2008 Tempat : Hotel Singgasana Jl. Gunungsari Surabaya, Jawa Timur Pendaftaran dan Biaya Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 28 November 2008. Untuk informasi pendaftaran selengkapnya dapat menghubungi sekretariat panitia yang bertempat di : Dewan Atsiri Indonesia (DAI) Telp/Fax : (0251) 8624582, 8627830, Email : dai@atsiri-indonesia.com, konferensi.atsiri2008@yahoo.com CP : Yuslina (0818-08580628) atau PT. Primakelola Agribisnis Agroindustri Telp/Fax : (0251) 8336858-59/ 8312435 CP : Nuning (0813-14223674) Akomodasi Kamar/penginapan dapat dipesankan melalui panitia. Pemesanan diharapkan tidak lebih dari tanggal 24 November 2008. Paper Panitia penyelenggara Koferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 mengundang para ahli, peneliti dan praktisi minyak atsiri untuk menyampaikan technical papers. Topik yang akan dipresentasikan terbagi atas : 1. Perkembangan budidaya tanaman atsiri. 2. Perkembangan teknologi proses produksi 3. Aplikasi produk minyak atsiri dan turunannya. 4. Aspek pasar, bisnis, dan pengembangan kelembagaan usaha minyak atsiri

Panduan Penulisan untuk Extended Abstract, Makalah Lengkap, dan Poster dapat di lihat di bawah ini. Jadwal Konferensi Panduan Konferensi 190 2008-11-12 11:40:27 2008-12-05 00:00:00 Lomba Situs Web Unit Kerja di Lingkungan IPB Periode Penilaian : 1 November 200-30 November 2008 Informasi lebih lengkap lihat situs http://www.ipb.ac.id/webkontes 191 2008-11-12 12:46:28 2008-11-18 00:00:00 Seminar Nasional Kebijakan dan Peta Perjalanan Pembangunan Pertanian Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS bekerjasama dengan CARE IPB akan Menyelenggarakan Seminar Kebijakan dan Peta Perjalanan Pembangunan Pertanian dalam Rangka Ketahanan dan Swasembada Pangan Ruang Mawar, Kampus IPB Baraangsiang, 17 November 2008 1. PENGANTAR Ketahanan pangan menjadi salah satu permasalahan utama di Indonesia. Hal ini karena selain menyangkut pemenuhan pangan masyarakat pada tataran mikro, juga menyangkut arah kebijakan pertanian Indonesia pada tataran makronya. Dalam hal pemenuhan pangan masyarakat: (i) dari sisi supply produksi pangan nasional masih dihadapkan pada permasalahan produktivitas yang masih rendah serta tingkat produksi yang terhambat karena terbatasnya sumberdaya/input produksi,; (ii) dari sisi demand, pemenuhan pangan dihadapkan kepada jumlah permintaan pangan yang masih besar karena pertumbuhan penduduk. Arah kebijakan pertanian saat ini masih harus dipertegas: (i) Apakah kebijakan yang ada mengarah kepada swasembada pangan, yang menuntut pemenuhan pangan dicukupi hanya dari produksi dalam negeri? (ii) Bagaimanakah arah kebijakan tersebut, terlebih pertanian dihadapkan kepada kompetisi pemanfaatan: food, feed, dan fuel; (iii) Apakah peningkatan produksi pertanian yang dicapai saat ini dapat menjawab tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan petani? Dalam era otonomi daerah, peran Pemerintah Daerah menjadi bagian terpenting dalam mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat sampai dengan level rumah tangga (bahkan individu). Oleh karena itu, kebijakan pemda terkait hal tersebut perlu mendapatkan perhatian.

Selama ini capaian swasembada dan ketahanan pangan banyak terkait dengan faktor produksi lahan dan tenaga kerja. Dengan berbagai perkembangan yang terjadi maka tantangan ke depan pada aspek lahan dan tenaga kerja ini menjadi semakin berat. Di sisi lain, capaian dari diversifikasi pangan belum terlalu menggembirakan dan masih bertumpu pada pangan beras. Tampaknya susunan konsumsi dan komposisi gizi dalam diversifikasi pangan menjadi hal yang penting. Hal lain yang prinsip dari ketahanan pangan yang akan dibangun adalah kemana arah dan kebijakan tentang ketahanan pangan yang harus ditempuh dengan berbagai hambatan dan tantangan yang semakin besar. 2. BAHAN DISKUSI Dalam seminar ini, akan dilakukan diskusi mengenai tiga aspek penting, yaitu (a) Aspek Lahan dan Tenaga kerja sebagai bagian dari Proses dan Faktor Produksi serta Usahatani, (b) Aspek Gizi dan Pangan, dan (c) Aspek Arah, Kebijakan dan Strategi. A. Aspek Lahan, Tenaga Kerja dan Usahatani - Ketersediaan Lahan dan Tenaga Kerja (disamping faktor produksi lain) - Tingkat produktivitas lahan dan TK - Konversi lahan dan transformasi TK - Status kepemilikan - Reformasi agraria - Implikasi perubahan iklim global terhadap pertanian - Pengelolaan lahan kering dan sawah - Comparative dan Competitive Advantage Komoditas Pangan - Trend Nilai Tukar Petani B. Aspek Gizi dan Pangan - Pencapaian sasaran kebijakan diversifikasi pangan dan gizi. - Pola konsumsi pangan masyarakat vs Pola Pangan Harapan - Kecenderungan preferensi konsumen pangan - Manajemen demand/konsumsi pangan rumah tangga dan nasional - Peranan PEMDA dalam diversifikasi pangan - Pengembangan pangan alternatif dan pangan lokal - Kerjasama kelembagaan untuk perbaikan status gizi masyarakat - Proyeksi perubahan demografi, urbanisasi, pendapatan terhadap pola konsumsi pangan.

C. Aspek Arah, Kebijakan dan Strategi - Evaluasi kebijakan dan Ssrategi ketahanan pangan untuk penyusunan kebijakan ketahanan pangan kedepan (program aksi 2010-2015). - Peranan stakeholder dalam mengupayakan ketahanan pangan - Dampak kondisi terkini terhadap stakeholder ketahanan pangan - Kemana arah pembangunan pertanian, khususnya ketahanan pangan ke depan? - Seperti apa kebijakan dan strategi pembangunan pertanian yang harus dirumuskan dalam rangka pemantapan ketahanan pangan? 3. WAKTU, TEMPAT DAN JADUAL PELAKSANAAN Seminar akan diselenggarakan oleh Bappenas bekerjasama dengan Pusat Kajian Resolusi Konflik, Kebijakan dan Pemberdayaan (CARE)-LPPM IPB pada 17 November 2008. Tempat pelaksanaan: Ruang Mawar, Kampus IPB Baranangsiang, Jl. Raya Pajajaran Bogor.