PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

Resep Kalkun Panggang - Turkey Roaster

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

penyimpanan bahan makanan segar

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

DAGING Halal Aman Utuh Sehat. Drh. INDRIANTARI

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

c. 4 supplier d. 5 supplier

REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

Karakteristik mutu daging

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

Cara Mencuci Tangan yang Benar

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

TELUR ASIN PENDAHULUAN

Pembuatan Sosis Ikan

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER Proses Pembekuan Daging Babi hingga proses Thawing pada Skala Rumah Tangga

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

Memperkenalkan Makanan pada Bayi.

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

: Clostridium perfringens

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

Berikut tips mengenali dan memilih pangan yang berasal dari hewan yang memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

IbM Kelompok Tani Buah Naga

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Sumber penularan penyakit. Penerima. Diagram Penularan Penyakit

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

PENDAHULUAN. amino esensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah yang baik. Daging broiler

STUDI PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENANGANAN PANGAN DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG, DITINJAU DARI ASPEK KEAMANAN PANGAN DAN GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

Nama : Fitriyatun Nur Jannah Nim : Makul : Teknologi Pangan TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

Transkripsi:

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TIPS MENYIMPAN DAGING QURBAN AGAR LEBIH AWET DAN TETAP SEHAT DIKONSUMSI SOSIALISASI KEPADA IBU-IBU PKK RT 01 DUSUN XII SIDOREJO DESA NGESTIHARJO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL OLEH : YUNINGTYASWARI 5 SEPTEMBER 2016

A. LATAR BELAKANG Saat Idul Adha dan beberapa hari setelahnya, pada umumnya pemenuhan kebutuhan daging sangat mencukupi atau bahkan berlimpah. Orang-orang telah mulai sadar untuk mengatur diet makannya agar tidak terjadi gangguan kesehatan akibat hiperkholesterol ataupun hipertensi karena terlalu banyak mengkonsumsi daging merah (terutama kambing dan sapi) serta jerohan. Pada umumnya orang (khususnya sohibul qurban) tidak akan menghabiskan jatah daging qurbannya dalam 1 kali memasak. Sisa daging yang belum dimasak, disimpan di dalam lemari pendingin ataupun freezer. Banyak orang yang belum mengetahui cara penyimpanan daging yang benar. Penyimpanan daging secara benar adalah sangat penting. Penyimpanan daging sangat berpengaruh pada kualitas daging dan keawetan daging yang disimpan. Jika penyimpanan tidak benar, maka daging menjadi cepat rusak(busuk), berubah rasa dan juga kehilangan kandungan komponen nutrisinya. Penyimpanan daging dengan cara yang salah juga berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit pencernaan karena kuman dan bakteri, bahkan berpotensi karsinogenik. B. TUJUAN Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat (khalayak sasaran) agar mengerti tentang cara penyimpanan daging qurban secara benar, sehingga daging yang disimpan dapat awet, tidak berubah rasa, tidak kehilangan zat komponen nutrisinya, serta tetap sehat dikonsumsi. C. KHALAYAK SASARAN Khalayak sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ibu-ibu PKK di wilayah RT 01 Dusun XII Sidorejo, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Adapun alasan pemilihan ibu-ibu sebagai khalayak sasaran ini terutama adalah karena ibu-ibu lah yang biasanya paling berperan di dalam urusan penyediaan makanan untuk keluarganya. Ibu-ibu merupakan kunci kesehatan untuk seluruh anggota keluarganya.

D. METODE Kegiatan ini dilakukan dengan metode sosialisasi langsung kepada khalayak sasaran. Dalam hal ini pengabdi memanfaatkan forum pertemuan Ibu-ibu PKK untuk melakukan sosialisasi. Kegiatan dimulai dengan memberi pretest (implisit dengan melempar pertanyaan) sebagai pancingan serta untuk mengetahui tingkat pengetahuan khalayak sasaran terhadap topik yang akan disosialisasikan. Dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi seputar topik. Kegiatan diakhiri dengan menunjuk beberapa peserta untuk menyampaikan ringkasan materi yang sudah disampaikan. Dengan demikian kita sekaligus dapat menilai keberhasilan pemahaman hasil sosialisasi kita. E. MATERI PENGABDIAN TIPS MENYIMPAN DAGING QURBAN AGAR LEBIH AWET DAN TETAP SEHAT DIKONSUMSI Hari raya Idul Adha hampir tiba. Berbagai persiapan tentunya sudah dilakukan oleh ibu-ibu untuk menyambut hari raya tersebut terutama yang terkait dengan urusan dapur. Pada hari itu biasanya kita memiliki stok daging yang melimpah, terutama bagi para sohibul qurban. Jarang di antara kita yang langsung memasak semua daging qurban pada hari itu juga. Biasanya kita memasaknya sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan. Terkait dengan penyimpanan daging, diperlukan cara yang tepat supaya daging yang kita simpan dapat awet tidak rusak, tidak berubah rasa, tidak alot dan tetap sehat untuk dikonsumsi. Beberapa tahap yang harus diketahui dan diperhatikan adalah : 1. Daging harus dalam kondisi segar dan siap untuk disimpan 2. Pisahkan antara daging dan jerohan 3. Simpan daging dalam potongan yang tidak terlalu besar. Simpan sesuai porsi daging untuk sekali memasak. 4. Bungkus dengan kemasan plastic bening (tidak berwarna) rapat-rapat. Jika cara penyimpanan benar, maka :

Daging segar akan bertahan hingga 2-3 hari pada suhu di bawah 4 o C (di dalam chiller). Dan bila ingin menyimpan lebih lama, daging segar harus dimasukkan ke dalam freezer pada suhu -18 o C. Pada sushu -18 o C sampai -23 o C daging dapat bertahan sampai 3 bulan. Bagaimana mempersiapkan agar daging yang segar dan siap untuk disimpan? a. Pastikan daging dalam keadaan bersih. Pada dasarnya semua daging itu adalah bersih asalkan semua peralatan menyembelih dan memotongnya adalah bersih juga. Selama proses tersebut memang mungkin daging terkontaminasi oleh kuman, akan tetapi kandungan kumannya hanya sedikit. Untuk memperoleh daging yang bersih, kita tidak perlu mencucinya dengan air. Mencuci daging dengan air (apalagi air mentah) justru akan mempercepat daging untuk rusak, karena air akan menambah kuman sehingga daging menjadi lebih cepat rusak. Daging yang dicuci dengan air jika dibiarkan di udara terbuka akan lebih cepat rusak/busuk, karena air yang bercamur dengan daging merupakan media yang baik untuk perkembangbiakan kuman. Jika ada bagian daging yang terlihat kotor, lebih baik disayat dan selanjutnya dibuang saja bagian sayatan yang kotor tadi. Jika daging dirasa perlu untuk dicuci, maka cucilah dengan air yang masak, dan daging tersebut harus segera dimasak, atau segera disimpan ke dalam freezer. Dengan menyimpan daging didalam freezer (suhu beku), bukan berarti semua kuman akan mati, tapi setidaknya akan menghambat perkembangbiakannya. b. Usahakan agar daging yang akan disimpan dalam keaadaan tiris, tidak tampak berair. Daging qurban biasanya masih banyak mengandung myoglobin (yang tampak merah seperti darah). Jika daging yang akan disimpan masih banyak mengandung myoglobin, langsung disimpan, maka nantinya daging tersebut akan alot/kenyal jika dimasak. Oleh karena itu, daging qurban yang baru saja disembelih, sebaiknya sebelum dimasukkan ke dalam freezer, daging ditiriskan (biasa dengan digantung) kurang lebih 2-3 jam terlebih dahulu agar keluar/berkurang myoglobinnya. Tetap harus dipastikan bahwa daging tersebut dan sekelilingnya bersih pula. c. Potong-potong daging sesuai kebutuhan. Jangan menyimpan daging dalam bongahan besar. Sebaiknya daging dipotong-potong sesuai porsi 1 kali masak, per bungkusnya.

d. Daging yang sudah dipotong-potong per porsi masak, selanjutnya dimasukkan ke dalam plastic bening (tidak berwarna). Daging siap disimpan di dalam chiller atau freezer sesuai dengan kebutuhan. Jika akan di masak dalam 2-3 hari ke depan, daging disimpan di dalam chiller. Namun jika perlu menyimpan untuk jangka waktu lama (3 bulan), maka daging dimasukkan ke dalam freezer. e. Harap diperhatikan, bahwa daging yang disimpan difreezer sebaiknya hanya dikeluarkan pada saat akan dimasak saja. Artinya, jika sudah dikeluarkan dari freezer, dithawing(dicairkan), tidak dianjurkan untuk disimpan/dibekukan lagi. Karena daging yang dibekukan dan dithawing berkali-kali akan kehilangan komponen nutrisinya bersama dengan mencairnya daging. Hal ini akan menyebabkan rasa berubah dan kandungan gizi nya jauh berkurang. f. Tandai tanggal penyimpanan tiap kali akan menyimpan daging ke dalam freezer. g. Pada saat penyimpanan, pisahkan antara daging dan jerohan. Hal ini disebabkan jerohan (hati) akan cenderung basah jika sudah dipotong-potong, sehingga menjadikan daging cepat membusuk. Sedangkan ginjal dan jerohan lain mempunyai aroma yang khas, sehingga dapat mempengaruhi aroma dan rasa daging. Bagaimana cara men-thawing (mencairkan) daging beku? Pada saat akan dimasak, daging beku perlu dicairkan (di-thawing) terlebih dahulu. Ada beberapa cara untuk men-thawing daging : 1. Dipindahkan dari freezer ke chiller. Dengan cara ni, daging akan mencair dalam waktu sekitar 12-24 jam. 2. Dibiarkan di dalam suhu ruangan. Dengan cara ini, daging akan mencair dalam waktu sekitar 2-3 jam 3. Dialiri dengan air mengalir (daging masih di dalam bungkusan). Dengan cara ini, daging akan mencair dalam waktu sekitar 15 menit (tergantung ukuran potongan daging). Demikianlah tips cara bagaimana menyimpan daging qurban agar awet dan tetap sehat untuk dikonsumsi. Semoga bermanfaat.

LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN

DAFTAR HADIR PESERTA