Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

dokumen-dokumen yang mirip
Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

PROSES TERJADINYA MASALAH

Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping. Anxiety (kecemasan)

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN

Problem Pengelolaan Gangguan Jiwa yang Lazim di Pelayanan Primer

Pengobatan Gangguan Ansietas di Klinik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi 2013

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

Dua komponennya yaitu kesadaran akan sensasi fisiologis dan kesadaran bahwa ia gugup

Social Anxiety Disorder (Social Fobia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

PENYEBAB. Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi. Ansietas dan depresi merupakan bentuk emosional yang terbanyak pada

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

BAB I PENDAHULUAN. xiv

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada dan gangguan lambung ringan. bervariasi setiap individu (Kaplan dan Sadock, 2000).

Lembar Persetujuan Responden

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut

Universitas Sumatera Utara

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

Oleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

Untuk memperjelas lg ya teman2,.jadi gangguan jiwa itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB II LANDASAN TEORITIS

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

RESENSI FILM MISS CONGENIALITY

Transkripsi:

GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN PENATALAKSANAANNYA DI PELAYANAN PRIMER Carla R. Marchira Department of Psychiatry, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted life years) ) pada tahun 2000 diperkirakan mencapai 12,3%. Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dengan gila (psikotik).

Pendahuluan Gangguan anxietas dan depresi merupakan gangguan yang sering ditemukan masyarakat. Gangguan ini terjadi sampai 25% dari seluruh pasien di pelayanan primer. Hanya separuh yang bisa dideteksi oleh petugas kesehatan Akibat lebih lanjut yang bisa ditimbulkan oleh gangguan ini salah satunya adalah penyakit kardiovaskuler.

Hubungan Gangguan Anxietas dan Depresi dengan Penyakit Kardiovaskuler a. Anxietas Anxietas adalah respon normal individu terhadap ancaman atau stresor. Bila anxietas menjadi begitu parah atau timbul tanpa diprovokasi oleh suatu keadaan tidak berbahaya, maka keadaan anxietas tersebut menjadi gangguan anxietas.

Hubungan Gangguan Anxietas dan Depresi dengan Penyakit Kardiovaskuler a. Anxietas Prevalensi 12 bulan gangguan anxietas adalah 17,2% dan prevalensi seumur hidup adalah 24,9%. Di pelayanan primer internasional gangguan anxietas menyeluruh sebanyak 7,9%, dan gangguan panik dan agorafobia 2,6%.

Hubungan Gangguan Anxietas dan Depresi dengan Penyakit Kardiovaskuler b. Depresi Di pelayanan primer kejadian depresi sebesar 20% (gangguan depresi dan distimia) Depresi yang ditemui di pelayanan primer sering bersamaan dengan gangguan fisik.

Mekanisme Dan Hubungan Antara Gangguan Anxietas Dan Depresi Dengan Penyakit Kardiovaskuler

Mekanisme Dan Hubungan Antara Gangguan Anxietas Dan Depresi Dengan Penyakit Kardiovaskuler

Mekanisme Dan Hubungan Antara Gangguan Anxietas Dan Depresi Dengan Penyakit Kardiovaskuler Sumber: Maramis, 1990

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Gejala Dan Tanda Anxietas Gejala anxietas terdiri dari komponen psikologik dan komponen fisik. Komponen psikologik: ketegangan, cemas/kekhawatiran, panik, perasaan tidak nyata, takut menjadi gila, takut mati, takut kehilangan kontrol, rasa mau pingsan dan perasaan terpisah dari dirinya. Komponen fisik: gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing/rasa bergoyang, ketegangan otot, mual/tidak enak di lambung, nyeri perut/dada, kehabisan nafas, rasa tercekik, mati rasa, kesemutan, mulut kering dan rasa panas/dingin yang menjalar.

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Diagnosis Gangguan Jiwa-III (PPDGJ-III) yang mengacu pada International Classification of Diseases-10 (ICD-10) dari WHO. Agorafobia (F 40.0) * Gejala psikologis, perilaku atau autonomik yang timbul merupakan manifestasi primer dari anxietasnya, bukan sekunder akibat waham atau pikiran obsesif. * Anxietas yang timbul setidaknya dua dari: - banyak orang/keramaian - tempat umum - bepergian keluar rumah - bepergian sendiri - menghindari situasi fobik merupakan gejala yang menonjol, individu menjadi terikat pada rumah

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Fobia Sosial (F 40.1) * Gejala psikologis, perilaku atau autonomik yang timbul merupakan manifestasi primer dari anxietasnya, bukan sekunder akibat waham atau pikiran obsesif. * Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (di luar lingkungan keluarga), penderita takut menjadi pusat perhatian dan takut dikritik. * Situasi sosial yang lazim ditakuti adalah: - berbicara atau tampil di depan umum - makan atau menulis di tempat umum - menggunakan toilet umum - menjadi pusat perhatian atau diamati - berkencan - pergi ke pesta - berbicara kepada atasan - bertemu orang asing

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Gangguan Panik (F 41.0) *Merupakan serangan kecemasan berat yang akut dan mendadak, tidak mengenal waktu dan tempat, dan tidak dapat diduga sebelumnya pada keadaan yang sebenarnya secara obyektif tidak berbahaya. * Di luar serangan penderita akan "baik-baik saja". *Gejala dapat berupa anxietas hebat, perasaan tidak nyata, takut mati, kehilangan kontrol, perasaan terpisah dari dirinya, palpitasi, takikardi, gemetar, berkeringat, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual/tidak enak di lambung, nyeri perut/dada, kehabisan nafas, rasa tercekik dan rasa panas/dingin. Serangan tersebut dirasakan dengan intensitas yang besar, sering penderita merasa sebagai seranga jantung dan mendorong mereka berkali-kali pergi ke dokter atau UGD untuk memeriksakan jantungnya.

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1) *Gejala anxietas merupakan gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, dan tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan atau situasi tertentu saja. Sifatnya anxietas adalah mengambang (free floating anxiety). *Gejala-gejala tersebut mencakup unsur-unsur kecemasan (kekhawatiran akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi), ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar- debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering). *Pada anak-anak sering tampak adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan somatik berulang yang menonjol.

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Kriteria Diagnosis Gangguan Anxietas Tanda-tanda Anxietas Tanda-tanda Anxietas Psikologik Fisik Takut akan Atau Menghindar dari: -Situasi yang sulit untuk meloloskan diri -Sendirian /meninggal kan tempat yang dikenal Takut akan atau menghindar dari -situasi sosial -takut dikritik Serangan kecemasan mendadak dan hebat Serangan kecemasa n mendadak dan hebat Kekhawatiran Kekhawatiran persisten dan berlebihan terhadap banyak hal yang biasa dan berlebihan terhadap banyak hal yang biasa Agorafobia (F 40.0) Fobia Sosial (F 40.1) Gangguan Gangguan Anxietas Panik (F 41.0) Menyeluruh (F 41.1)

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas Gangguan Somatisasi (F 45.0) Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan- keluhannya. Terdapat hambatan dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga yang berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya keluhannya dan dampak dari perilakunya.

Diagnosis Dini Gangguan Depresi Gejala Dan Tanda Depresi Keluhan: Gejala yang banyak dan kabur (gejala gastrointestinal, kardiovaskuler, neurologik) Kelelahan Insomnia Nyeri Kehilangan minat terhadap aktivitas seksual.

Diagnosis Dini Depresi Kriteria Diagnosis Depresi (F 32) *Adanya gejala utama (minimal 2) 1. Adanya suasana perasaan (mood) yang depresif 2. Kehilangan minat dan kegembiraan 3. Berkurangnya energi/mudah lelah *Gejala lainnya yang lazim (minimal 2) 1. Konsentrasi dan perhatian menurun 5. Gagasan/perbuatan bunuh diri 2. Harga diri dan percaya diri menurun 6. Tidur terganggu 3. Gagasan dan perasaan bersalah dan 7. Nafsu makan berkurang Dan tidak berguna 4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis Gejala-gejala tersebut di atas minimal terjadi 2 minggu (kecuali gejala berat).

Diagnosis Dini Gangguan Anxietas dan Depresi Faktor Risiko Gangguan Anxietas dan Depresi Faktor berasal dalam mau pun dari luar individu yang dapat menyebabkan gangguan anxietas dan depresi. Kepribadian yang berisiko termasuk: orang yang terus menerus khawatir, perfeksionis, sensitif terhadap kritik, tidak asertif, harga diri rendah, dan pemalu. Stresor kehidupan seperti berkabung, perpisahan, kehilangan pekerjaan, konflik, stres pekerjaan, dan isolasi sosial. Penyakit infeksi, penyakit kronik, gangguan penggunaan zat serta kondisi terminal.

Diagnosis Dini Depresi Faktor Risiko Depresi adanya episode depresi sebelumnya adanya riwayat keluarga yang depresi adanya percobaan bunuh diri sebelumnya wanita adanya depresi postpartum kurangnya dukungan sosial adanya riwayat penganiayaan seksual

Diagnosis Dini Depresi Faktor Risiko Bunuh Diri Riwayat percobaan bunuh diri Isolasi sosial, tinggal sendirian Penyalahgunaan zat Putus asa Peristiwa kehidupan yang menekan Penyakit fisik yang parah Umur lebih dari 65 tahun Lajang, cerai, berpisah Pengangguran Akses terhadap senjata api atau alat berbahaya

Diagnosis Dini Depresi Pemeriksaan Risiko Bunuh Diri Apakah anda: Befikir tentang kematian? Merasa bahwa tidak ada gunanya hidup terus? Berharap untuk mati? Berfikir untuk mencederai diri anda? Punya rencana untuk itu? Apa yang membuat anda tidak melakukannya?

Diagnosis Dini Depresi Tidak ada bukti bahwa menanyakan tentang bunuh diri akan meningkatkan risiko bunuh diri. Bukti sementara menunjukkan bahwa melatih dokter umum untuk mengenali risiko bunuh diri dapat mengurangi angka bunuh diri.

Manajemen Gangguan Anxietas dan Depresi Terapi Gangguan Anxietas dan Depresi Di Level Primary Care Diperlukan aliansi terapeutik antara dokter, penderita dan keluarga. Dokter harus mengingat makna pendekatan holistik yang memperhitungkan aspek fisik, mental dan lingkungan seseorang.

Manajemen Gangguan Anxietas Tabel 1. Profil Antianxietas Obat Dosis (mg/hr) Mengantuk Adiksi Diazepam 2-40 +++ ++ Lorazepam 1-10 +++ +++ Alprazolam 0,5-4 ++ ++ Klobazam 10-60 + ++ Sumber: Maramis dkk, 2003

Manajemen Gangguan Anxietas *Golongan benzodiazepin masih menjadi pilihan utama *Perlu dipertimbangkan potensi penyalahgunaan dan adiksi *Sebaiknya setelah 3 bulan dilakukan tappering off

Manajemen Gangguan Anxietas Mengubah sikap dan cara berfikir, mis: Dada saya sakit, pasti saya mendapat serangan jantung, menjadi Saya mendapatkan serangan panik, saya harus melambatkan nafas saya dan saya akan merasa baik-baik saja

Manajemen Depresi Tabel 2. Profil Antidepresan Obat Dosis (mg/hr) Ach Sedasi Hipotensi Amitriptiline 50-300 ++++ ++++ ++ Imipramine 30-300 ++ ++ +++ Maprotiline 50-225 ++ ++ + Fluoxetine 20-60 0 0/+ 0 Fluvoxamine 50-300 0 0/+ 0 Paroxetin 20-50 0/+ 0/+ 0 Sertraline 50-200 0 0/+ 0 Sumber: Maramis dkk, 2003

Manajemen Depresi *Pilihan utama adalah golongan SSRI (Selective Serotonin Reupatake Inhibitor), o/k efek samping minimal, dosis nyaman, namun mahal *Masih banyak dipakai golongan trisiklik, murah namun efek samping cukup banyak (mulut kering, konstipasi, mata kabur, sedasi dan hipotensi)

Manajemen Depresi Yang perlu ditekankan: Depresi bukan berarti kelemahan Depresi bukan berarti kemalasan Depresi adalah gangguan medis yang memerlukan Pengobatan Depresi itu lazim dan dapat diobati

Manajemen Gangguan Anxietas dan Depresi Kesalahan terapi yang sering terjadi: 1. Tidak memonitor dan tidak melakukan evaluasi hasil pengobatan, efek samping dan ketaatan berobat 2. Dosis tidak adekuat 3. Terlalu cepat menghentikan obat 4. Polifarmasi 5. Tidak mengedukasi pasien dan keluarga

Manajemen Gangguan Anxietas dan Depresi Kapan melakukan Rujukan Gangguan Anxietas dan Depresi? Rujukan bukan hanya berarti mengalihkan perawatan ke dokter atau instansi yang lain, bisa mengkonfirmasi suatu diagnosis, atau mendapatkan pendapat profesional.

Manajemen Gangguan Anxietas dan Depresi Kapan melakukan Rujukan Gangguan Anxietas dan Depresi? Jika penderita menunjukkan gejala-gejala psikotik atau pikiran bunuh diri Jika penderita tidak berespon terhadap satu atau dua pengobatan atau gejala memburuk Komorbid dengan gangguan psikiatrik yang lain seperti penyalahgunaan zat Memerlukan tindakan spesialistik seperti psikoterapi, ECT dan rawat inap Adanya permintaan pasien Ingin mengkonsultasikan diagnosis

Manajemen Gangguan Anxietas dan Edukasi Depresi WHO: Orang yang sehat jiwa orang yang dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan Memperoleh kepuasan dari usahanya Merasa lebih puas memberi dari menerima Bebas relatif dari ketegangan dan kecemasan Mampu berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong Dapat menerima kekecewaan sebagai pelajaran Dapat mengarahkan rasa permusuhan kepada penyelesaian konstruktif Memiliki daya kasih sayang yang besar.

Manajemen Gangguan Anxietas dan Edukasi Depresi Pada keluarga penderita gangguan anxietas dan depresi perlu diberikan informasi (seijin pasien) tentang penyakit yang diderita, perlunya partisipasi aktif keluarga dalam menentukan ketaatan minum obat (compliance), dan perlunya kewaspadaan terhadap adanya keadaan bahaya seperti risiko bunuh diri.

Manajemen Gangguan Anxietas dan Depresi Mencegah dan Mengontrol Olahraga teratur Tidur cukup Diet Makanan Sehat Relaksasi Hindari Alkohol dan Napza Hindari Konsumsi Kopi Dukungan Sosial

Penutup Pasien di pelayanan primer harus secara rutin disaring untuk gangguan anxietas dan depresi sebagaimana dia diperiksa tekanan darahnya untuk mendeteksi hipertensi. Petugas kesehatan harus curiga adanya gangguan anxietas dan depresi berdasarkan profil faktor risiko dan keluhan/penampilan umum.