Paparan Hasil Indonesia Human Capital Study 2014 Indonesia Human Capital Study 2014
Metodologi o Perspektif Karyawan (Survey) q q q Survei Opini Survei NPS Survei HC Score o Perspektif Manajemen q q HC Index HC Initiative
Peserta IHCS 2014 Nama Perusahaan 1 Express Trasindo Utama 15 Federal International Finance 2 Garuda Indonesia 16 Bank CTBC Indonesia 3 Rekayasa Industri 17 Adira Dinamika Multi Finance 4 Tower Bersama Infrastructure 18 Asuransi Jasa Indonesia 5 Jakarta International Container Terminal 19 Lippo General Insurance 6 Telekomunikasi Indonesia 20 Wijaya Karya 7 Indonesia Power 21 Wijaya Karya Realty 8 Jasa Marga 22 Jakarta Industrial Estate Pulogadung 9 Perusahaan Listrik Negara 23 Hutama Karya 10 Pelabuhan Indonesia III 24 PDAM Surabaya 11 Fortune Indonesia 25 BPR Bank Sleman 12 Daya Adicipta Mustika 26 BPR Bank Jogja 13 Dahana 27 BPR Bank Bapas 69 Magelang 14 Semen Indonesia
Demografi 19% 27% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Aneka Industri Keuangan 14% Properti dan Real Estat 21% 19% Perusahaan Daerah n = 48 perusahaan Catatan : Selain peserta IHCS 2014, analisis Index Human Capital menyertakan perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam Anugerah Business Review, BUMD Award, dan Analisis Annual Report
Survei Opini
Temuan 1 Komitmen Afektif 85.45% Engagement Drivers Kelekatan emosional, kebanggan, makna keberdaan di dalam organisasi Komitmen Rational 59.43% Pemenuhan interes individu yang terkait aspek keuangan, pengembangan kompetensi dan karir profesional n: 2320 Upaya 76.35% Kinerja Kesediaan karyawan untuk upaya melampaui uraian tugasnya, menjadi relawan untuk tugas tambahan dan mencari cara untuk melakukan pekerjaan lebih efektif Niat bertahan Tetap di perusahaan 71.45% Keinginan karyawan untuk tetap dengan organisasi, berdasarkan apakah mereka berniat untuk mencari pekerjaan baru dalam waktu satu tahun, apakah mereka sering berpikir tentang berhenti, apakah mereka secara aktif mencari pekerjaan baru
Temuan 2 1 dari 10 karyawan memiliki rencana untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya saat ini.
Temuan 3 Tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat komitmen antar jenis kelamin dan kategori industri
Temuan 4 Komitmen Afektif secara signifikan lebih mempengaruhi upaya karyawan untuk bekerja melampaui uraian tugasnya, menjadi relawan untuk tugas tambahan dan mencari cara untuk melakukan pekerjaan lebih efektif dibandingkan dengan Komitmen Rasional Korelasi Engagement Drivers dengan Upaya Komitmen Rasional Komitmen Afektif 0.48 0.65 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Temuan 5 Komitmen Afektif secara signifikan lebih mempengaruhi karyawan untuk tetap bertahan diperusahaan dibandingkan dengan Komitmen Rasional Korelasi Engagement Drivers dengan Niat Bertahan 0.77 Komitmen Rasional 0.89 Komitmen Afektif 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9
Survei Net Promoter Score
Temuan 1 65% perusahaan peserta studi akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain. Karyawan yang merekomendasikan adalah karyawan yang merasa bahwa perusahaan mereka adalah tempat bekerja yang hebat.
Temuan 1
Temuan 2 Persentase perusahaan yang direkomendasi oleh karyawannya menurun dibandingkan hasil IHCS 2013 yaitu 83%. Ini disebabkan adanya beberapa perusahaan yang baru menjadi peserta IHCS dan ada beberapa perusahaan tidak mengikuti IHCS 2004. Perusahaan yang secara konsisten mengikuti studi nilai NPS-nya cenderung tetap
Temuan 3. Alasan merekomendasikan perusahaan Promoter 34.2% 26.7% 16.3% 10.2% 7.7% 5.1% Image perusahaan Kompensasi dan benefit Jenjang karir Pengembangan karyawan Lingkungan kerja Kualitas manajemen
Temuan 4. Alasan menjadi detractor Detractor 14.2% 10.0% Kompensasi dan benefit Jenjang karir 3.8% 3.5% 3.3% Kualitas manajemen Visi/misi perusahaan Kinerja 2.9% Beban kerja
Survey Human Capital Score
Tabel Human Capital Score Infrastruktur, Utilitas & Transportasi Keuangan Aneka Industri Properti & Real Estate Perusahaan Daerah Struktur Organisasi 7.44 7.79 6.73 7.35 8.12 7.48 7.93 Sistem Rekruitment 7.47 7.55 6.95 7.28 8.08 7.47 7.84 Sistem Manajemen Kompetensi 7.27 7.7 6.55 7.17 7.96 7.33 7.85 Sistem Manajemen Kinerja 7.14 7.57 6.32 6.77 7.97 7.16 7.66 Sistem Penghargaan 7.04 7.49 6.34 6.88 7.81 7.11 7.68 Sistem Pelatihan & Pengembangan 7.39 7.7 6.71 7.29 8.23 7.45 7.67 6.98 7.56 6.21 7.04 7.86 7.11 7.77 7.09 7.64 6.28 7.12 7.89 7.20 8.01 7.87 7.93 7.05 7.36 8.11 7.72 8.12 7.29 7.52 6.5 7.15 7.88 7.28 7.75 Sub Sistem Sistem Pengelolaan Karir Sistem Pengelolaan Bakat Sistem Pelayanan Karyawan Sistem Hubungan Industrial n: 2839 Average Average 2014 2013
Temuan 1 Sub sistem yang perlu mendapat perhatian oleh manajemen adalah: Sistem Pengelolaan Karir Sistem Penghargaan Sistem Manajemen Kinerja
Temuan 2 Perusahaan Daerah mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan sektor industri lainnya, hal ini mungkin disebabkan karena ekspektasi karyawan yang tidak terlampau tinggi terhadap sistem pengelolaan Human Capital di organisasi
Temuan 3 Subsistem pelayanan karyawan mendapatkan skor tertinggi dibandingkan dengan subsistem lainnya, hal ini menunjukkan perusahaan telah memudahkan karyawan untuk melakukan proses cuti, perjalanan dinas, reimbursement dll
Temuan 4 Dibandingkan dengan hasil IHCS 2013, skor pengelolaan sub sistem human capital mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan ekspektasi karyawan terhadap sistem pengelolaan human capital semakin meningkat
Human Capital Index
Temuan 1. HC Effectiveness Revenue Factor Expense Factor 4,000,000,000 3,000,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 3,000,000,000 Properti dan Real Estat 2,000,000,000 Average Keuangan 1,000,000,000 Perusahaan Daerah 2011 2012 2013 1,200,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 1,000,000,000 Aneka Industri Rupiah Properti dan Real Estat 2,000,000,000 Average Keuangan 1,000,000,000 Perusahaan Daerah 2012 Tahun Income Factor 800,000,000 Properti dan Real Estat 600,000,000 Average 400,000,000 Keuangan 200,000,000 Perusahaan Daerah 2012 Aneka Industri 2011 Tahun 2011 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah Aneka Industri Rupiah 4,000,000,000 2013 Indonesia Human Capital Study 2014 Tahun 2013
Temuan 2. HC Return on Investment Secara keseluruhan, seluruh industri mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, akan tetapi HC ROI di aneka industri mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini dikarenakan income factor pada aneka industri juga menurun di tahun tersebut. Human Capital ROI 8.00 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 7.00 Properti dan Real Estat Persentase 6.00 5.00 Aneka Industri 4.00 3.00 Average 2.00 Keuangan 1.00 0.00 2011 2012 Tahun 2013 Perusahaan Daerah
Temuan 3. Development Rate Penyediaan akses kepada karyawan untuk mendapatkan pelatihan sudah sangat baik, rata-rata 75 % karyawan mendapatkan pelatihan. Terlihat terjadi penurunan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya mungkin disebabkan perusahaan lebih fokus untuk memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Persentasee Development Rate 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Keuangan Perusahaan Daerah Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Average Properti dan Real Estat 2011 2012 Year 2013 Aneka Industri
Temuan 4. Training Investment Rata-rata perusahaan menginvestasikan Rp 5,479,284 per karyawan untuk pengembangan kompetensi di tahun 2013, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 4,679,438. Industri Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi secara signifikan menambah investasi untuk pengembangan karyawan, hal ini disebabkan adanya pengembangan bisnis yang signifikan di industri tersebut. Training Investment Rupiah 10,000,000 9,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 8,000,000 Keuangan 7,000,000 6,000,000 Average 5,000,000 4,000,000 Perusahaan Daerah 3,000,000 2,000,000 Properti dan Real Estat 1,000,000 2011 2012 Tahun 2013 Aneka Industri
Temuan 5. Training Cost Factor Rata-rata Investasi training Rp 7,551,190 per orang dan secara umum terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Rupiah Training Cost Factor 12,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 10,000,000 Average 8,000,000 Properti dan Real Estat 6,000,000 Perusahaan Daerah 4,000,000 Keuangan 2,000,000 2011 2012 Tahun 2013 Aneka Industri
Temuan 6. Compensation Revenue Percent Rata-rata industri mengalokasikan 7%-22% dari total revenue-nya untuk biaya kompensasi karyawan. Rasio Total kompensasi dibandingkan dengan revenue perusahaan daerah paling tinggi, ini menunjukkan Perusahaan Daerah harus lebih meningkatkan produktifitas perkaryawan Compensation Revenue Percent 25% Perusahaan Daerah 20% Persentase Keuangan 15% Aneka Industri 10% Average 5% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 0% 2011 2012 Tahun 2013 Properti dan Real Estat
Temuan 7. Compensation Expense Percent Perbandingan antara kompensasi dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan cenderung stabil dari tahun ke tahun, kecuali untuk Aneka Industri. Compensation Expense Percent 45% Keuangan 40% 35% Perusahaan Daerah Pesentase 30% Aneka Industri 25% 20% Average 15% 10% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 5% 0% 2011 2012 Tahun 2013 Properti dan Real Estat
Temuan 8. Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 180,191,612 perkaryawan pertahun, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 254,905,533 perkaryawan dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 85,022,365 perkaryawan. Compensation Factor 300,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah 250,000,000 Properti dan Real Estat 200,000,000 Aneka Industri 150,000,000 Average 100,000,000 50,000,000 Keuangan 2011 2012 Tahun 2013 Perusahaan Daerah
Temuan 9. Executive Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 2,240,387,118 untuk setiap eksekutif, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 3,283,163,092 per eksekutif dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 414,657,352 per eksekutif Rata-rata kenaikan kompensasi eksekutif di Industri keuangan mengalami kenaikan tertinggi pertahun yaitu 14% Executive Compensation Factor 3,500,000,000 Keuangan 3,000,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah 2,500,000,000 Aneka Industri 2,000,000,000 1,500,000,000 Average 1,000,000,000 Properti dan Real Estat 500,000,000 2011 2012 Tahun 2013 Perusahaan Daerah
Temuan 10. Management Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 305,791,656 untuk setiap manajer, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 509,624,298 dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 115,551,841 per manajer Rata-rata kenaikan kompensasi manajer di Industri keuangan mengalami kenaikan tertinggi pertahun yaitu 14% Management Compensation Factor 600,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 500,000,000 Keuangan Rupiah 400,000,000 Average 300,000,000 Aneka Industri 200,000,000 Properti dan Real Estat 100,000,000 2011 2012 Tahun 2013 Perusahaan Daerah
Temuan 11. HC Depletion Voluntary Turnover Involuntary Turnover Keuangan 15% 13% Average 7% 5% Properti dan Real Estat 1% -1% 2011 2012 2013 Tahun Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Total Separation Rate Keuangan 20% 18% 16% Aneka Industri 14% 12% Average 10% 8% 6% Properti dan Real Estat 4% 2% 0% 2011 2012 2013 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Indonesia Human TahunCapital Study 2014 Persentase Persentase 9% 3% Persentase 5% Aneka Industri 11% Keuangan 6% Aneka Industri 4% Average 3% 2% Properti dan Real Estat 1% 0% 2011 2012 Tahun 2013 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Human Capital Initiative
Temuan 1. HC Initiative Talent Management System Performance Management System 2015 Reward Management System 2014 Corporate Culture 2013 Career Management Knowledge Management 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Temuan 2 Rencana Insiatif perbaikan sistem Human Capital telah selaras dengan HC Score, yaitu area perbaikan utama yang diharapkan karyawan yaitu : Sistem Pengelolaan Karir Sistem Penghargaan Sistem Manajemen Kinerja
Terima Kasih Slide ini dapat diunduh di: www.dunamishc.co.id