BABI PENDAHULUAN Perkembangan dunia dalam berbagai bidang kehidupan telah

dokumen-dokumen yang mirip
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

I. PENDAHULUAN. sektor perbankan, maka kondisi persaingan bank semakin ketat. Selain kebijakan

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar dalam dunia perbankan, tujuan umum deregulasi: penyederhanaan proses

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini. persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang

ANALISIS KUALITAS LAYANAN ATM TERHADAP KEPUASAN NASABAH

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB l PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi membawa dampak yang begitu luas pada. dan kesempatan baru, yang memunculkan jaringan-jaringan baru serta

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan khususnya di bidang ekonomi, dimana negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu bentuk badan usaha yang menghimpun dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan pendirian bank-bank baru dan pembukaan kantor-kantor. kebijakan deregulasi menunjukkan perkembangan jumlah yang pesat.

I. PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi masih. belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta

I. PENDAHULUAN. harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan. Salah satunya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. jembatan antara surplus unit dengan defisit unit dalam ekonomi.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal

BAB I PENDAHULUAN. itu, setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan pelayanan ( services)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, harus melaksanakan

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-sebesarnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran industri perbankan di Indonesia sangat penting dalam menjalankan roda

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF WAHYU BINUKO UJANG SUMARWAN KIRBRANDOKO

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia membuat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Untuk dapat mempengaruhi pembeli produsen harus. mengetahui bagaimana perilaku yang akan menjadi sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

hilir, subsektor usahatani dan subsektor agribisnis hulu yang berada atau tersebar

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang surplus

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan teknologi informasi serta telekomunikasi. Masyarakat sernakin pandai dalam memilih suatu produk dengan cara

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

I. PENDAHULUAN. negara di berbagai belahan dunia termasuk kawasan beberapa negara. Asia. Sebagai bagian dari Asia, Indonesia juga mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis di era AFTA dan globalisasi berubah sangat. cepat yang dipicu oleh perubahan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia dalam berbagai bidang kehidupan telah terjadi antara lain dalam bidang perekonomian, dimana masing-masing negara berusaha memacu diri untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut termasuk di dalamnya Indonesia. Pencanangan Era Globalisasi Perekonomian I Perdagangan, disambut banyak negara dengan membentuk kelompok-kelompok dalam usaha mengantisipasi era tersebut antara lain: ASEAN, AFTA dan APEC. Dengan perkembangan tersebut diharapkan negara yang bersangkutan akan ikut berkiprah dan mendapatkan keuntungan I manfaat dari perdagangan internasional karena pasar yang meluas antar negara secara bebas atau tanpa hambatan yang berarti. Perkembangan Indonesia dalam bidang perekonomian tercermin antara lain dengan kecenderungan meningkatnya Gross National Product (GNp), Gross Domestic Product (GDp) dan rata-rata pendapatan perkapita. Data tentang perkembangan jumlah penduduk, jumlah penduduk, produk domestik brute dan pendapatan perkapita, dapat dilihat dalam Tabel1 dan 2 berikut:

Tabel 1 : Jumlah dan Proyeksi Penduduk Indonesia No Uraian Tahun dan Prosen 1985 1990 1995 2000 2005 % Jumlah pen<iwk (RlbuBn) 164,630 182,650 199,647 216,647 231,412 -- 1 GolongBn Unu : 0-19 Th 81,076 86,857 88,791 89,562 90,265 39.25 2 Golongan Unu : 20-54 Th 69,3541 79,023 90,759 103,381 114,636 49.85 3 GoIongan Unu : 55 Th keatas 14,235 17,110 19,882 22,929 25,051 10.89 Jumlah seharusnva : 164,661 182,990 199,432 215,872 229,952 100.00 Tabel 2 : Perkembangan Produk Domestik Bruto dan Rata-Rata Pendapatan Perkapita No Uraian Dasar Harga Berlaku Dasar Harga 1983 Th.1991 Th.1992 Th.l993 Th.1991 Th.l992 Th.1993 1 Produk Domestik Bruto (Miliar Rupiah) 227,450 259,885 302,018 123,225 131,185 139,707 2 Rata-rata Pendapatan per- Kapita (Ribuan Rp.) 1,048 1,174 1,335 576 600 623 Sumber data : Biro Pusat Statistik, disusun kembali oleh penulis, Dampak positif dari peningkatan jumlah penduduk, produk domestik bruto dan pendapatan perkapita tersebut dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan penulis, antara lain : 1, Kebutuhan masyarakat atas produk dan jasa pada umumnya meningkat termasuk di dalamnya produk dan jasa perbankan dalan negeri. Peningkatan kebutuhan masyarakat tersebut baik dalam segi jenis, kuantitas maupun dalam kualitasnya, Peningkatan dalam kualitas permintaan masyarakat akan berbagai macam produk dan jasa, karena dengan meningkatnya pendapatan 2

seseorang maka orang tersebut akan memiliki kesempatan untuk memilih produk dan jasa yang lebih baik I mampu memenuhi kebutuhannya. faktor kualitas tersebut antara lain : Kemudahan, kepraktisan, kemampuan bertahanlawet, kecepatan. kenyamanan dan keamanan, di samping harga. Hal ini sejalan dengan teori Maslow tentang jenjang pemenuhan kebutuhan. 2. Pasar berkembang semakin luas, hal ini berarti merupakan peluang (Opportunities) dalam pemasaran produk dan jasa perbankan, sekaligus berakibat te~adinya persaingan perusahaan yang semakin tajam dalam memperebutkan pasar, baik dalam usaha mempertahankan maupun mengembangkan pangsa pasarnya. Perkembangan dalam industri perbankan di Indonesia pesat, sehingga persaingan menjadi semakin tajam dalam memperebutkan pasar yang tetah ada maupun.karena perkembangan pasar. Persaingan antar bank tersebut tampak semakin tajam dimulai sejak dikeluarkannya deregulasi perbankan, terkenal dengan Paket Oktober 1988 (PAKTO). Dengan dicanangkannya deregulasi perbankan ini, pembukaan Bank dan Lel)"lbaga Keuangan Non Bank berikut kantor-kantor cabang dipermudah, sehingga berkembanglah jumlah bank dan lembaga keuangan baru yang beroperasi di Indonesia. Sebagian besar bank dan lembaga keuangan tersebut adalah badan usaha swasta dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas I PT. Perkembangan dalam bisnis perbankan tersebut dapat ditinjau antara lain dari : Perkembangan jumlah Kantor Bank I lembaga keuangan dan aktiva yang dimiliki. Perkembangan tersebut tampak be~alan secara berkesinambungan, tertebih setelah lahimya 3

PAKTO perkembangannya lebih cepat (agi. Realisasi dan proyeksi perkembangan bisnis perbankan disampaikan dalam Tabel 3 sebagai berikut: Tabel3 Perkembangan Jumlah Kantor dan Aktiva Lembaga Keuangan Perbankan di Indonesia No Uraian Tahun 1985 1986 1987 1988 1989 1999 1 P...,., lumlah Kant... : a Bank Pemerintah 984 1,013 1,045 1,073 1,129 1,256 b Bank Swasta Nas/onal 392 435 495 546 714 1,456 c Bank Per1<re<l1an Rakyat 5,832 5,820 5,789 5,783 5,553 5,667 d Bank Iaimya I Asing 21 21 21 21 24 40 Jumlah: 7229 7289 7350 7423 7420 8421 Per1<embangan I % : 0.83'l: o.s4'l: 0.99% -0.04% 13.49'l: 2 Perklllllllangan Allllwa : MiUarRp. : 33,658 40,802 48,202 63,284 90,088 139,707 Perkemban!IBn I % : 21.~ 18.14'% 31.29% 42.36% 55.08% Sumber : Statistik Perbankan (81) Persaingan yang tajam tersebut di samping karena hal-hal di atas, juga adalah sebagai akibat produk dan jasa yang dijual kepada konsumen (nasabah) untuk memenuhi kebutuhannya hampir mirip satu sama lain yaitu dalam bidang produk dan jasa keuangan, sedang perbedaan yang terjadi antara lain dalam : 1. Luasnya jaringan ke~a. 2. Jenis dan tarip produk dan jasa yang dijual. 3. Tehnologi yang dipergunakan. 4. Kekuatan, khususnya dalam bidang keuangan dan assets. 5. Kuantitas dan kualitas pelayanan serta promosi pemasaran. 4

Dalam usaha mengatasi persaingan yang tajam tersebut masing-masing bank menetapkan strateginya, dengan tujuan utama : Mendapatkan laba yang optimal, usahanya berjalan berkesinambungan dan berkembang. Sejalan dengan hal di atas, dalam rangka lebih mampu memenuhi kebutuhan nasabah baik yang telah ada atau calon nasabah pada target pasamya, serta memperhatikan keberhasilan Citibank dalam memasarkan kartu krooit, beberapa bank mengikuti jejaknya untuk ikut serta terjun di dalam bisnis tersebut. Di luar Citibank yang saat ini telah melaksanakan bisnis dalam bidang kartu krooit, antara lain : Bank Central Asia (BCA), Bank Intemasionallndonesia (811), Bank Bali, Bank Duta, Bank Niaga, Bank Danamon dan Bank Papan Sejahtera. Sedangkan Bank BNI saat ini baru mulai memasarkan (meluncurkan) kartu kredit kepada masyarakat umum, semula bisnis kartunya masih terbatas sampai dengan kartu debet (ATM) saja, sehingga pema~ran kartu krooit ini merupakan pengembangan dari pemasaran kartu debet yang saat ini telah berjalan. Sebagai pendatang baru (pengikut I Mee to product) dalam bisnis kartu krooit, dalam usaha mencapai keberhasilan bisnis ini harus ~itetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Strategi tersebut harus selalu dikaji dan dikembangkan, karena faktor Iingkungan khususnya extern yang dapat berubah setiap saat, dengan harapan strategi yang diterapkan akan selalu sesuai dengan adanya perubahan itu, atau dengan kata lain Bank BNI harus berorientasi pasar (Market Oriented). Mengingat Iingkungan bisnis merupakan lahan pemasaran produk dan jasa Bank BNI yang bersifat dinamis dan akan mempengaruhi perilaku konsumenl 5

nasabah maupun para pesaingnya, maka strategi Bank BNI harus mampu mengantisipasinya dengan baik. Aktifitas pemasaran yang didukung strategi di atas akan efektif dan efisien jika terfokus pada Segmen Pasar yang tertentu saja yang menjadi target pasamya. Syarat utama untuk menentukan segmen pasar yang mana yang akan dijadikan sasaran pemasaran adalah : 1. Segmen pasar relatif cukup besar, sehingga apabila dijadikan sasaran pemasaran akan mampu menyerap barang dan I atau jasa yang dipasarkan dengan baik dalam arti mampu merealisir rencana penjualan yang ditetapkan dan menghasilkan laba yang diinginkan. 2. Segmen pasar tersebut dapat dijangkau dengan kegiatan pemasaran yang akan dilaksanakan, sehingga aktivitas pemasaran akan mengena pada konsumen I calon konsumen yang menjadi sasarannya. 3. Segmen pasar tersebut bersifat dinamis dan berkembang, sehingga dapat diharapkan akan mampu menyerap perkembangan baik dalam segi kuantitas maupun kualitas barang dan jasa yang akan dipasarkan dikemudian hari. 4. Segmen pasar tersebut bersifat terukur, dengan sifat ini besarnya segmen pasar dapat diketahui sehingga dapat dianalisa lebih lanjut dalam menunjang pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan yang memasarkan barang dan I atau jasa baik yang telah dipasarkan saat ini maupun yang akan dipasarkan kemudian hari. Sehubungan dengan Segmentasi pasar di atas perlu dilanjutkan dengan Kajian Perilaku konsumen. Hal tersebut mengingat konsumen 6

dalam mengkonsumsi barang dan I atau jasa mempunyai perilaku yang berbeda-beda walaupun konsumen tersebut berada dalam satu segmen tertentu. Dengan diketahuinya perilaku konsumen maka akan diketahui apa kebutuhan sebenamya yang diinginkan untuk dipenuhi dengan mengkonsumsi produk atau jasa, sehingga akan diketahui pula kelemahan dan keunggulan atas produk atau jasa yang telah beredar di pasar dan dikonsumsi oleh konsumen. Memperhatikan pentingnya faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam penetapan strategi pemasaran kartu kredit Bank BNI, maka penelitian perilaku konsumen ini sangat menentukan. Apabila strategi pemasaran yang diterapkan tepat dan ternyata merupakan faktor yang bersifat unik yang belum dilaksanakan sebelumnya oleh perusahaan lain I pesaing, maka diharapkan akan lebih menarik baik dalam usaha menguasai relung pasar yang belum digarap oleh perusahaan pasaing juga dapat sekaligus merebut pangsa pasar perusahaan pesaing yang ada saat ini. Bank BNI yang mulai memasarkan kepada masyarakat umum produk kartu kredit adalah merupakan langkah maju dalam usaha lebih banyak menjual jenis produk dan jasa keuangan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Keberhasilan pemasaran sangat menentukan keberhasilan usaha pengembangan bisnis Bank BNI berupa penjualan produk dan jasa keuangan kepada masyarakat khususnya dalam hal ini kartu kredit, sehingga diharapkan akan ikut serta menunjang dalam menghasilkan laba yang optimal. Hal tersebut mengingat, dengan 7

pemasaran kartu kredit diharapkan akan diperoleh pendapatan baik berupa bunga maupun fee. B. PERUMUSAN MASALAH Memperhatikan latar belakang pada butir A di atas maka Bank BNI ditunm I harus menerapkan Strategi Pemasaran yang tepat dan efisien dalam usaha mengatasi persaingan yang terjadi. selain dalam usaha pencapaian keberhasilan pemasaran produk dan jasa perbankan khususnya kartu kredit. Sehubungan dengan itu. penulis melakukan penelitian konsumen dalam mengkonsumsi I menggunakan produk serta jasa keuangan yang dipasarkan Bank, lebih khusus lagi dalam hal ini yang berhubungan dengan perencanaan pemasaran kartu kredit, mengingat bisnis ini merupakan bisnis baru yang dikembangkan Bank BNI. Mengingat strategi pemasaran merupakan bidang i1mu yang sangat luas. maka untuk lebih memfokuskan penelitian dan analisis selanjutnya. penulis melaksanakan penelitian khusus tentang "Segmen Pass" yang akan dijadikan sasaran pemasaran kartu kredit Bank BNI serta dampaknya (implikasinya) terhadap strategi pemasaran kartu kredit. Halhal yang harus mendapatkan jawaban dari penelitian ini adalah : 1. Pasar a. Luasnya pasar khususnya di wilayah "X". b. Potensi pasar dan perkembangannya. c. Keadaan persaingan pasar yang terjadi khususnya dalam bidang bisnis kartu kredit di Indonesia. 8

2. Responden a. Karakteristik responden yang memiliki kartu kredit dalam menunjang pemenuhan kebutuhannya. b. Karakteristik responden yang tidak memiliki kartu kredit. c. Jenis kartu kredit dan Bank yang mengeluarkanlmemasarkan kartu kredit. d. Tujuan dan nilai penggunaan kartu kredit yang dimiliki responden. e. Media promosi penjualan kartu kredit yang efektif dan efisien. c. TUJUAN PENELITIAN Dalam usaha memecahkan permasalahan dan menentukan strategi pemasaran kartu kredit yang efektif dan efisien dilaksanakan penelitian dengan tujuan : 1. Menganalisis karakteristik demografi pemilik kartu kredit atas keseluruhan responden baik yang telah memiliki maupun yang tidak memiliki kartu kredit. 2. Menganalisis persepsi konsumen atas berbagai atribut kartu kredit. 3.. Menganalisis pola penggunaan kartu kredit. 4. Menganalisis popularitas I pengetahuan konsumen mengenai kartu kredit. 5. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang memiliki kartu kredit. 9

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan altematif strategi kepada manajemen Bank BNI khususnya tentang pemasaran kartu krecht, tentang segmen pasar mana yang sebaiknya menjadi sasaran pemasaran dan strategi pemasaran apa yang harus diterapkan dan bagaimana melakukannya dengan baik, dalam usaha menunjang kesinambungan dan pengembangan usaha yang lebih baik serta dalam usaha merealisir pencapaian laba yang optimal. 2. Tambahan pengetahuan dan ketrampilan bagi penulis, dan diharapkan dari hasil penelitian ini akan menunjang aktivitas pekerjaan sehari-hari di Bank BNI dan diharapkan juga bagi para pembaca. E. RUANG LINGKUP PENEILITIAN Memperhatikan luasnya jangkauan penggunaan kartu kredit yang dapat berlaku di segala penjuru dunia, dan khusus pemasaran kartu krooit Bank BNI yang akan dilaksanakan secara bertahap, maka penelitian pada tahap awal (perencanaan pemasaran) akan dibatasi sebagai berikut : 1. Penelitian dilaksanakan hanya terbatas untuk wilayah "X" saja, yang diasumsikan dapat mewakili 9 kota besar di Indonesia lainnya, yang merupakan tahap awal pemasaran kartu kredit Bank BNI. 2. Penelitian pada hal-hal yang berhubungan dengan : a. Pemilihan segmen pasar yang menjadi sasaran pemasaran kartu krooit berdasarkan karakteristik demografi. b. Persepsi konsumen atas berbagai atribut, pola penggunaan dan pengetahuan konsumen mengenai kartu krooit. 10