BAB V VISI, MISI, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

(19) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (20) Peningkatan pelayanan kedinasan Bupati/Wakil Bupati; (21) Pengembangan budaya baca d

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Aspek Daya Saing Daerah

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017

Transkripsi:

BAB V VISI, MISI, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 5.1. Visi, Misi, Agenda, Dan Sasaran Pembangunan 5.1.1. Visi Capaian penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Sekadau periode 2005-2010, harus terus dipelihara dan ditumbuh kembangkan serta harus dilanjutkan untuk meraih capaian dan prestasi pembangunan yang lebih baik lagi di lima tahun yang akan datang (2011-2015). Pada periode lima tahun kedepan seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sekadau harus terus berupaya keras untuk mencapai perbaikan di berbagai bidang antara lain bidang kesejahteraan masyarakat, pengembangan pembangunan infrastruktur berbasis potensi daerah, revitalisasi pertanian, dan perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sekadau tahun 2005 2025 bahwa Visi Pembangunan Kabupaten Sekadau adalah KABUPATEN SEKADAU YANG MAJU DAN MANDIRI. Visi ini memberi arah kepada Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah yang dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kemandirian yang ingin dicapai. Upaya mencapai visi pembangunan jangka panjang tersebut disusun secara sistematik dan berkesinambungan, terorganisir, dan dilaksanakan dengan penuh ketekunan, disiplin, dan kerja keras yang dinyatakan dalam rumusan visi, misi, sasaran dan aksi pembangunan lima tahunan. Selanjutnya, berdasarkan visi pembangunan jangka panjang dan memperhatikan hasil pembangunan periode 2006-2010 dan tantangan pembangunan kedepan yang masih harus kita hadapi, maka kerangka visi Kabupaten Sekadau 2011-2015 ditekankan pada: 1. Kesejahteraan Rakyat. Sejahtera atau Kesejahteraan merupakan tujuan dari sebuah pembangunan. Peningkatan kesejahteraan V - 1

rakyat ditandai dengan meningkatnya perekonomian, terbuka lapangan kerja serta menurunnya tingkat kemiskinan melalui pemberdayaan usaha-usaha produktif, penguatan ekonomi kerakyatan, pemanfaatan sumberdaya alam, pertanian, kehutanan dan Lingkungan hidup secara optimal. Sejahtera juga dapat diartikan sebagai keadaan di mana semua lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan, sandang, dan papan, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju. 2. Mandiri. Mandiri atau Kemandirian, merupakan upaya kabupaten untuk berinisiatif, inovatif dan kreatif mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam mengatasi permasalahan daerah, sehingga mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan kabupaten lain yang telah maju. Kemandirian akan terwujud melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan terpenuhinya standar pelayanan dasar dibidang kesehatan dan pendidikan serta pembangunan infrastrukturnya semakin dipercepat. Dengan demikian dalam jangka panjang diharapkan terjadi peningkatan produktivitas dan pendapatan daerah, sehingga dari aspek kemampuan keuangan daerah, ketergantungannya terhadap bantuan dari luar semakin rendah. 3. Demokratis. Demokratis adalah dimana sebuah Kabupaten mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan dukungan pemantapan desentralisasi dan semangat otonomi daerah yang berasaskan tertib hukum dan demokrasi. Dengan demikian setiap orang dan kelompok di dalam masyarakat dapat mengungkapkan aspirasi dan keinginannya secara bebas sesuai peraturan perundangan yang berlaku. V - 2

Secara ringkas, kerangka Visi Kabupaten Sekadau 2011-2015 dapat dirumuskan dengan kalimat singkat, padat, jelas dan visioner, yakni : TERWUJUDNYA KABUPATEN SEKADAU YANG SEJAHTERA, MANDIRI DAN DEMOKRATIS 5.1.2. Misi Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sekadau Tahun 2011-2015 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Sekadau adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan perkuatan revitalisasi pertanian menuju Sekadau yang sejahtera; 2. Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia dan melanjutkan pembangunan infrastruktur menuju Sekadau yang mandiri; 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis. 5.1.3. Agenda Berdasarkan misi pembangunan tersebut maka agenda Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: 1. Agenda pembangunan terkait dengan misi 1 untuk mewujudkan Sekadau yang sejahtera, yaitu: a. Peningkatan pembangunan ekonomi. b. Memperkuat revitalisasi pertanian. 2. Agenda pembangunan terkait dengan misi 2 untuk mewujudkan Sekadau yang mandiri, yaitu: a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. b. Pengembangan pembangunan infrastruktur berbasis potensi daerah. 3. Agenda pembangunan terkait dengan misi 3 untuk mewujudkan Sekadau yang demokratis, yaitu: a. Perbaikan tata kelola pemerintahan. b. Memperkuat pelaksanaan demokrasi di daerah. V - 3

5.1.4. Sasaran Pembangunan Adapun sasaran pembangunan daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2011-2015 adalah: 1. Meningkatnya pembangunan ekonomi dan revitalisasi pertanian, meliputi 6 (enam) prioritas pembangunan, yaitu: a. Iklim investasi dan usaha. b. Ketenagakerjaan. c. Penanggulangan kemiskinan d. Ketahanan Pangan. e. Sumber daya alam dan pertanian. f. Pengembangan wilayah strategis, sentra produksi dan desa tertinggal. 2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur, meliputi 3 (tiga) prioritas pembangunan, yaitu: a. Pendidikan dan kebudayaan, komunikasi dan informatika, dan pariwisata. b. Kesehatan. c. Pembangunan Infrastruktur dasar berbasis potensi daerah. 3. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis, meliputi 3 (tiga) prioritas pembangunan, yaitu: a. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. b. Peningkatan kualitas demokrasi di daerah. c. Kualitas dan kapasitas pengelolaan keuangan daerah. 4. Terwujudnya proses pembangunan Kabupaten Sekadau yang lebih stabil, berkualitas, dan berkelanjutan, meliputi 6 (enam) prioritas pembangunan lainnya, yaitu: a. Kualitas kehidupan dan kerukunan beragama. b. Kualitas lingkungan hidup. c. Keamanan dan ketertiban. d. Kualitas manajemen kependudukan dan catatan sipil. e. Pemuda dan olahraga. f. Transmigrasi V - 4

5.2. Kebijakan Umum Dan Prioritas Pembangunan 5.2.1. Kebijakan Umum Untuk mencapai sasaran pembangunan sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sekadau terpilih priode 2011 2015, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah prioritas pembangunan sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Dalam uraian sebelumnya dijelaskan bahwa pada lima tahun ke depan (2011-2015) proses pembangunan Sekadau akan fokus pada 12 (dua belas) prioritas pembangunan daerah dan 6 (enam) prioritas pembangunan lainnya. Kesembilan prioritas pembangunan yang dimaksud antara lain: (1) Iklim investasi dan usaha,; (2) Ketenagakerjaan; (3) Penanggulangan kemiskinan; (4) Ketahanan pangan; (5) Sumber daya alam dan pertanian; (6) Desa tertinggal; (7) Pendidikan dan kebudayaan, Komunikasi dan informatika, dan Pariwisata; (8) Kesehatan; (9) Infrastruktur dasar; (10) Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; (11) Demokrasi di daerah; (12) Kualitas dan kapasitas pengelolaan keuangan daerah. Sementara prioritas pembangunan lainnya terdiri dari 6 (enam) prioritas, yaitu: (1) Kualitas kehidupan dan kerukunan beragama; (2) Kualitas lingkungan hidup; (3) Keamanan dan ketertiban; (4) Kualitas manajemen kependudukan dan catatan sipil; (5) Pemuda dan olahraga; (6) Transmigrasi. 5.2.2. Prioritas Pembangunan Daerah Prioritas 1: Iklim Investasi dan Usaha Program aksi Iklim Investasi dan Usaha adalah sebagai berikut: 1. Program peningkatan iklim investasi yang kondusif dalam rangka menarik minat penanam modal. 2. Program Pengembangan Investasi dan Penumbuhan Produk Unggulan. 3. Program Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Dan Pemihakan pada UMKM dan Koperasi. V - 5

4. Program Pengembangan Perdagangan. 5. Program Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa. 6. Program Peningkatan Usaha Pertambangan dan Ketenagalistrikan. Prioritas 2: Ketenagakerjaan Program aksi Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Kerja. 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 4. Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial. Prioritas 3: Penanggulangan Kemiskinan Program aksi Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut: 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya. 2. Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Kesejahteraan Sosial. 3. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 4. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma. 5. Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial, eks Narkotika, PSK, Narkoba dan Penyakit sosial lainnya. Prioritas 4: Ketahanan Pangan Program aksi Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut: Program Peningkatan Produksi pertanian dan Ketahanan Pangan. Prioritas 5: Sumber Daya Alam dan Pertanian Program aksi Pembangunan Sumber Daya Alam dan Pertanian adalah sebagai berikut: 1. Program Pemberdayaan Masyarakat Pertanian. 2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan. 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan dan peternakan. 5. Program Pemantapan Sumber Daya Perikanan. 6. Program Pengembangan Agribisnis. V - 6

7. Program Pembangunan Jaringan Pemasaran, Informasi, dan Layanan Promosi Pasar bagi Produk-Produk Unggulan Daerah. 8. Program Pemantapan dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. 9. Program Konservasi dan Perlindungan Potensi Sumber Daya Alam. 10.Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan. Prioritas 6: Desa Tertinggal Program aksi Pembangunan Desa Tertinggal adalah sebagai berikut: 1. Program Pengembangan Kawasan Agribisnis. 2. Program Peningkatan Akses Sarana dan Prasarana Transportasi ke Sentra Produksi (termasuk jalan penghubung, jalan pertanian, dan jalan masuk) 3. Program Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal (Fokus Desa Tertinggal) Prioritas 7: Pendidikan dan Kebudayaan, Komunikasi dan Informasi, dan Pariwisata Program aksi Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan, Komunikasi dan Informasi, dan Pariwisata adalah sebagai berikut: 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 3. Program Pendidikan Menengah. 4. Program Pendidikan Non Formal. 5. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 6. Program Perbaikan Manajemen Pelayanan Pendidikan. 7. Program Monitoring dan Evaluasi. 8. Program Pengembangan Budaya Membaca. 9. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa. 10. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi. 11. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media. 12. Program Pengembangan Nilai Budaya. V - 7

13. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. 14. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. 15. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Budaya. 16. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. 17. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. 18. Program Pengembangan Kemitraan. Proritas 8: Kesehatan Program aksi pembangunan bidang kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2. Program Perbekalan obat dan Upaya Kesehatan. 3. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 4. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 5. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana. 7. Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah. 8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. 9. Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender. 10.Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. 11.Program Peningkatan Pelayanan KB. 12.Program Layanan Alat Kontrasepsi dan Pelatihan Konselor. 13.Program KB Mandiri. 14.Program Penanggulangan Narkoba dan Penyakit Masyarakat di Sekolah. 15.Program Perlindungan TKW. 16.Program Perlindungan Perempuan terhadap Kekerasan dalam Rumah Tangga. 17.Program Peningkatan SDM Perempuan menuju Keluarga Sehat Sejahtera. V - 8

Proritas 9: Infrastruktur Dasar Program aksi pembangunan Infrastruktur Dasar adalah sebagai berikut: 1. Program Penataan Ruang dan Kawasan. 2. Program Pelayanan Transportasi Jalan 3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Darat. 4. Program Peningkatan Pelayanan Transportasi Sungai. 5. Program Pendayagunaan Sumber Daya Air. 6. ProgramPengembangan Air Minum. 7. Program Pengendalian Banjir. 8. Program Pembangunan Fisik Sarana dan Prasarana Pemerintahan dan Fasiltas Umum di Ibu Kota Kabupaten dan Kecamatan. 9. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Infrastruktur dan Layanan Pos dan Telekomunikasi. 10.Program Pengembangan Permukiman dan Perumahan. 11.Program Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan. 12.Program Penertiban Administrasi dan Pemanfaatan Pertanahan. Prioritas 10: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Program aksi Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kualitas Sistem Pelayanan Publik. 2. Program Optimalisasi Fungsi Pengawasan Internal. 3. Program Penataan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Daerah. 4. Program Optimalisasi Tata Kelola Arsip Daerah. Prioritas 11: Demokrasi di Daerah Program aksi pembangunan Demokrasi di Daerah adalah sebagai berikut: 1. Program Pengembangan Nilai Budaya dan Nilai-Nilai Politik yang Demokratis. V - 9

Prioritas 12: Kualitas dan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah Program aksi Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah. 2. Program Peningkatan Kemampuan Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah. 5.2.3. Prioritas Pembangunan Lainnya 1. Peningkatan kualitas kehidupan dan kerukunan beragama Program aksi Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Kerukunan Beragama adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Pembinaan dan Pelayanan Ibadah Keagamaan. 2. Peningkatan Kerukunan Antar Ummat Beragama. 2. Peningkatan kualitas Lingkungan Hidup Program aksi Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut: 1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. 2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 3. Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 4. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam. 5. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup. 6. Program Pembangunan Ruang Terbuka Hijau. 7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 8. Program Pengendalian Polusi. 9. Program Rehabilitasi Kawasan Bekas Pertambangan Terbuka. 3. Peningkatan kualitas Keamanan dan Ketertiban Program aksi Peningkatan Kualitas Keamanan dan Ketertiban adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. V - 10

2. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Kebakaran. 3. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 4. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 5. Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat). 4. Peningkatan kualitas Manajemen Kependudukan dan Catatan Sipil Program aksi Peningkatan Kualitas Manajemen Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut: 1. Program Penataan Administrasi Kependudukan. 5. Pembangunan Pemuda dan Olah Raga Program aksi Pembangunan Pemuda dan Olah Raga adalah sebagai berikut: 1. Program Pemuda dan Olah Raga. 6. Pembangunan Transmigrasi Program aksi Pembangunan Transmigrasi adalah sebagai berikut: 1. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi. 2. Program Transmigrasi Lokal. 5.3. Arah Dan Kebijakan Pembangunan Kewilayahan Ketidakseimbangan pertumbuhan ( imbalance growth) atau ketimpangan ( disparity) antar wilayah di Kabupaten Sekadau terutama antara daerah inti DAS Kapuas dengan daerah pedalaman (bagian selatan dan utara), serta antara daerah utara dan selatan Sungai Kapuas cenderung memburuk dan menjadi kontraproduktif terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Sekadau secara keseluruhan. Perkembangan Kabupaten Sekadau ini lebih banyak terpolarisasi di wilayah tengah yaitu di Kota Sekadau dan sekitarnya, sementara bagian wilayah kabupaten di utara (hingga perbatasan dengan Sintang ) dan di selatan (hingga perbatasan dengan Kabupaten Ketapang) berjalan sangat lambat. Disisi lain ketimpangan perkembangan wilayah juga terjadi V - 11

antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan yang dipisahkan oleh aliran Sungai Kapuas. Ketidakseimbangan pertumbuhan akan mempertajam kesenjangan kesejahteraan dan sosial-ekonomi yang dapat mengganggu ketertiban proses pembangunan. Dengan memperhatikan tujuan pengembangan wilayah dan tujuan penataan ruang dan pertimbangan-pertimbangan terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Sekadau, maka arah dan kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Sekadau adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan wilayah bagian Tengah Kabupaten Sekadau sebagai wilayah inti utama yang memiliki kecenderungan pertumbuhan tinggi. Pengembangan wilayah ini ditujukan untuk memacu pertumbuhan wilayah Kabupaten Sekadau secara keseluruhan disamping menciptakan trickling down effect (pengaruh positif dari wilayah inti ke wilayah bagian Utara dan Selatan) dengan jangkauan yang lebih luas. Kegiatan yang dikembangkan di wilayah inti utama ini adalah kegiatan-kegiatan usaha padat karya dan pelayanan penunjang sosial ekonomi bagi kegiatan-kegiatan yang potensial dikembangkan di daerah hinterland-nya. Yang dimaksud dengan wilayah inti utama ini adalah wilayah inti DAS Kapuas dengan pusatpusat penting Kota Sekadau, Kayu Lapis, Sungai Ayak dan Nanga Belitang. 2. Pengembangan wilayah-wilayah inti baru yang secara struktural sangat strategis dan berpotensi relatif tinggi untuk pusat-pusat pertumbuhan baru bagi sub wilayah, guna lebih memeratakan pertumbuhan wilayah. Pengembangan wilayah inti baru ini juga ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah-wilayah pedalaman ke wilayah inti utama disamping untuk membuka wilayah-wilayah terpencil dan terisolir. Mekanisme yang paling diharapkan dari pembangunan wilayah ini adalah menciptakan rangsangan bagi wilayah-wilayah pedalaman untuk meningkatkan produktivitas kegiatan usahanya. Karena wilayah ini pada dasarnya V - 12

berbeda dengan wilayah inti utama dimana wilayah inti baru ini umumnya tidak memiliki kecenderungan pertumbuhan yang tinggi akan tetapi memiliki potensi dan posisi geografis yang cukup strategis untuk dikembangkan, maka peranan pemerintah untuk menanamkan investasi awal di wilayah ini cukup besar. Wilayahwilayah inti baru yang perlu dikembangkan adalah kawasan segitiga Sei Tapah Sebetung Balai Sepuak dan Kawasan Tapang Pulau dan sekitarnya di Utara dengan pusat pengembangan diarahkan ke Sei Tapah, serta Rawak dan pusat Kecamatan Nanga Taman di Selatan dengan pusat pengembangan diarahkan ke Nanga Taman dan Rawak. 3. Sejalan dengan rencana pembukaan Pos Lintas Batas di Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Jasa (Sintang) seperti yang tertuang dalam RTRW Propinsi Kalimantan Barat maka Pemerintah Kabupaten Sekadau perlu mengantisipasi secara dini dengan pengembangan wilayah koridor Sekadau Landau Kodah Tp. Pulau Padak Kumoang ilong - Balai Sepuak Batas Sintang sebagai satuan wilayah strategis pendukung pengembangan wilayah inti utama dan wilayah inti baru khususnya serta pengembangan wilayah Kabupaten Sekadau pada umumnya. Kegiatan yang dikembangkan di wilayah ini adalah kegiatan orientasi ekspor yang dapat memanfaatkan segala sumberdaya alam dan hasil produksi Hutan Tanaman Industri, perkebunan, industri hasil hutan, dan pertambangan dalam wilayah inti utama dan inti baru serta wilayah sekitarnya terutama kawasan di sebelah Utara. Pengembangan pariwisata di kawasan ini juga sangat membantu untuk mulai mengenalkan potensi pariwisata Kabupaten Sekadau terutama bagi wisatawan mancanegara khususnya wisatawan Asia Pasifik yang masuk lewat Sarawak-Malaysia dan Brunei. Pusat dari wilayah pengembangan ini diarahkan ke Sungai Tapah. 4. Pengamanan dan pemantapan kawasan-kawasan berfungsi lindung untuk menjamin kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan V - 13

(sustainable development) yang berwawasan lingkungan. Kawasankawasan ini meliputi kawasan yang berfungsi melindungi kawasan bawahannya seperti hutan lindung, daerah resapan air di hulu sungai; dan kawasan cagar budaya; kawasan yang berfungsi melindungi daerah setempat seperti sempadan sungai, kawasan sekitar danau dan kawasan sekitar mata air; serta kawasan rawan bencana alam. Konsep pembangunan kewilayahan Kabupaten Sekadau akan dapat diwujudkan dengan strategi pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sekadau sebagai berikut: 1. Strategi Pengembangan Sistem Pusat-Pusat Permukiman, dimana memantapkan kota Sekadau sebagai PKL, dan mengembangkan Kota Sekadau, Nanga Mahap, dan Balai Sepuak sebagai Subpusat Kegiatan Lokal (Sub PKL). 2. Strategi Pengelolaan Kawasan Lindung dengan cara penetapan kawasan lindung di Sekadau didasarkan pada kriteria-kriteria sebagaimana di muat dalam Kepres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. 3. Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya yang berpedoman pada pengelolaan sumber daya alam, pertanian, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan serta manufaktur secara terpadu dan berkelanjutan. 4. Strategi Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah yang meliputi system transportasi terpadu, telekomunikasi dan informatika, jaringan air bersih, energi listrik, sistem irigasi, dan prasarana pendukung lainnya. 5. Strategi Pengembangan Kawasan Prioritas yang merupakan kawasan fungsional yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangan atau penanganannya serta memerlukan dukungan penataan ruang segera dalam kurun waktu rencana. V - 14