BAB I PENDAHULUAN ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS PADA PROYEK GEDUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
ALEX SATRYA MAULANA ( )

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

BAB III LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

BAB IV METODE PENELITIAN

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH

ZHAFIRA HADYAN

PERBANDINGAN BIAYA PROYEK GEDUNG EMPAT LANTAI STKIP KIE RAHA TERNATE DENGAN METODE EARNED VALUE

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV ANALISA DATA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1)

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

Analisis Kinerja Biaya Dan Jadwal Terpadu Dengan Konsep Earned Value Method (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YOGYAKARTA NPM :10 02

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR SURABAYA. I Komang Kerthajaya

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL

PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

PENGENDALIAN PROGRES WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT RISET TAHAP 1 KAMPUS ITS SUKOLILO SURABAYA

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek

Analisa Earned Value Concept dan Cost Varians pada Pekerjaan Jalan Wilayah Painan-Kambang Sumatra Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Batasan Masalah 1.5 Manfaat 1.6 Sistematika Penulisan

EVALUASI BIAYA DAN KINERJA WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAWAH JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARANKABUPATEN MALANG

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 10, 12, 14, 16, 18 dan Mengevaluasi hasil dari metode prakiraan yang ada dan merevisi kembali berdasarkan keadaan real.

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE (Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM) ZUL FADLI

PRESENTASI TUGAS AKHIR

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian

PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK. Fauzy Nasution a, Ir. Syahrizal M.T. b

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN SIRING SDN 037 PENAJAM. Hamriani Ryka 1, Irna Hendriyani 2

MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN JADWAL PADA PROYEK GEDUNG WILMAR BUSSINES INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Jenjang Strata-1 (S1), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI

ISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DENGAN EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL FAVE KOTABARU YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

MONITORING PROYEK REHABILITASI SALURAN IRIGASI NGREJO DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL BERDASARKAN TIME BASED DAN PROGRESS BASED SKRIPSI TEKNIK SIPIL

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PADA PROYEK CIVIL WORK DI SMK NEGERI 1 KEDIRI

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRIYA MAHONI KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH-BARAT)

Transkripsi:

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS PADA PROYEK GEDUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI JAWA TIMUR Abstrak, Pembangunan proyek jasa konstruksi di lingkungan Pemprov Jawa Timur sekarang ini berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu penyelesaian proyek. Seperti contohnya proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa timur yang dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek selama 5 bulan( 29 April 2011 s/d 25 September 2011) telah mengalami suatu keterlambatan waktu pada awal pelaksanaan proyek yang disebabkan adanya proses peralihan status milik tanah yang beralih dari swasta ke pemerintah. Maka untuk mengatasi keterlambatan tersebut, pihak kontraktor ingin mengetahui kinerja pelaksanan proyek yang saat ini lagi berjalan serta mendeteksi sedini mungkin prakiraan biaya dan waktu yang harus diperlukan pada akhir proyek. Salah satunya dengan menerapkan suatu metode kinerja biaya dan waktu yang dapat memberikan suatu nilai keberhasilan pada pihak kontraktor yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis(EVA) pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, serta prestasi fisik pekerjaan, sehingga dapat mengetahui biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga bisa mendeteksi sedini mungkin apabila terjadinya pembengkakan biaya maupun penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Selama pelaporan, hasil analisa untuk nilai indeks kinerja biaya(cpi) dan indek kinerja waktu (SPI) pada minggu ke-13 yaiu 1,039 dan 1,488 berarti proyek ini mengalami pengeluaran (aktual) proyek lebih kecil dari anggaran dan waktu lebih cepat. Sedangkan pada minggu ke-20, nilai CPI dan SPI yaitu 1,016 dan 0,962 sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami pengeluaran(aktual) proyek lebih kecil dari anggaran serta keterlambatan waktu pelaksanaan. Pada akhir peninjauan didapatkan estimasi perkiraan biaya dan waktu akhir proyek sebesar Rp. 5.790.565.835,27 dan waktu pelaksanaan 156 hari(lebih lambat dari rencana) dengan kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu 20). Kata kunci : Earned Value Analysis, kinerja biaya, kinerja waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini pembangunan proyek konstruksi di lingkungan Pemprov.Jawa Timur berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu proyek. Seperti contohnya pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, yang mempunyai keterbatasan dalam hal waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan proyek tersebut sangatlah dibutuhkan sumber daya yang baik pula agar dapat tercapai suatu nilai keberhasilan proyek. Sumber daya yang dimaksud meliputi pekerja, pengadaan material, peralatan serta metode kinerja proyek yang digunakan pada proyek tersebut. Proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Namun pada awal pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan yang disebabkan adanya proses peralihan status kepemilikan tanah dari pihak swasta menjadi milik pemerintah. Karena adanya permasalahan ini, pihak kontraktor pelaksana ingin melakukan analisa terhadap kinerja proyek yang bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin biaya dan waktu yang diperlukan pada akhir proyek. Analisa kinerja yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis (EVA) pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, dan prestasi pekerjaan (progress fisik kondisi sekarang di lapangan), sehingga dapat mengetahui perkiraan biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi adanya pembengkakan biaya maupun keterlambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Sehingga pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini dapat mampu mengatasi suatu kendala-kendala yang bisa mempengaruhi jalannya aktivitas proyek. 1.2 Perumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur? 2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk 1

2 menyelesaikan proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti pada saat peninjauan? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan/keterlambatan proyek? 1.3 Tujuan Penulisan Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur? 2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti pada saat peninjauan? 3. Faktor faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan/keterlambatan proyek? 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Peninjauan pelaksanaan proyek dilakukan setiap minggu selama 2 bulan pada bulan July 2011 September 2011. 2. Obyek proyek yang ditinjau hanya pekerjaan struktur proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur. 3. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja biaya dan waktu pada proyek ini adalah Earned Value Analysis. 4. Data proyek berupa RAB Kontrak, Time Schedule, Biaya Aktual, Laporan Kemajuan fisik yang diperoleh dari pihak kontraktor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini agar sumber daya dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam penyelenggara proyek. Menurut Barrie (1995), pelaporan mengenai kinerja suatu proyek harus memenuhi 5 komponen : a) Prakiraan, yang akan memberikan suatu standar untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan hasil ramalan. b) Hal yang sebenarnya terjadi. c) Ramalan, yang didasarkan untuk melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. d) Varians, menyatakan sampai sejauh mana hasil yang diramalkan berbeda dari apa yang diprakirakan. e) Pemikiran, untuk menerangkan mengenai keadaan proyek. Apabila dalam suatu pelaporan proyek terdapat adanya penyimpangan maka manajemen akan meneliti dan memahami alas an yang melatar-belakanginya. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian agar pekerjaan sesuai anggaran, jadwal dan spesifikasiyang telah ditetapkan. 2.2 Pengendalian Proyek Pengendalian proyek ada 3 macam yaitu : pengendalian biaya proyek, pengendalian waktu/jadwal proyek,dan pengendalian kinerja proyek. 2.2.1 Pengendalian Biaya Proyek Prakiraan anggaran proyek yang telah dibuat pada tahap perencanaan digunakan sebagai acuan untuk pengendalian biaya proyek. Pengendalian biaya proyekdiperlukan agar proyek dapat terlaksana sesuai dengan biaya awal yang direncanakan. Terdapat 2 macam biaya, yaitu : a) Biaya langsung, yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya sub kontraktor, biaya peraatan kerja. b) Biaya tak langsung, yang terdiri dari biaya overhead kantor dan overhead lapangan. Material Tenaga Kerja Biaya Langsung Sub Kontraktor Biaya Proyek Alat Overhead Lapangan Biaya tak langsung Gambar 2.1 Komponen Biaya Proyek (sumber : Asiyanto, 2005) Overhead Kantor 2.2.2 Pengendalian Waktu / Jadwal Proyek Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan perencanaan dalam skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang akan ditentukan. 2.2.3 Pengendalian Kinerja Proyek Memantau dan mengendalikan biaya dan waktu secara terpisah tidak dapat menjelaskan proyek pada saat pelaporan. Suatu contoh dimana dapat terjadi dalam suatu laporan, kegiatan dalam proyek berlangsung

3 lebih cepat dari jadwal / waktu sebagimana mestinya yang diharapkan. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. Bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian maka dapat berakibat proyek tidak dapat diselesaikan secara keseluruhan karena pemanfaatan dana alokasi yang kurang optimal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan dengan suatu metode yang dapat memberikan suatu kinerja. Salah satu metode yang bisa memenuhi tujuan ini adalah metode Earned Value Analysis. 2.2.3 Konsep Earned Value Analysis Konsep Earned Value (nilai hasil) adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan / dilaksanakan. Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan maka berarti konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan, pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan. Dengan metode ini, dapat diketahui kinerja proyek yang telah berlangsung, dengan demikian dapat dilakukan dengan langkahlangkah perbaikan bila terjadi penyimpanagn dari rencana awal proyek. Ditinjau dari progress fisik pekerjaan berarti konsep ini untuk mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan pada waktu tertentu serta dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tertentu. Analisa pertama yang harus dilakukan dalam konsep Earned Value ini adalah analisa biaya dan waktu. Analisa biaya dan waktu tersebut didapat dari : 1. Analisa Biaya Dan Jadwal 2. Analisa Varians 3. Analisa Indeks Performansi 2.3.1. Analisa Indikator-Indikator Earned Value Ada tiga indikator-indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan konsep earned value. Ketiga indikator tersebut adalah: 1. Planned Value (PV) Merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap waktu tertentu. Disebut juga dengan BCWS (Budget Cost of Work Scheduled). PV dapat dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang direncanakan untuk pekerjaan dalam periode waktu tertentu. 2. Earned value (EV) Merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. Disebut juga BCWP (Budget Cost of Work Performed), EV ini dapat dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaanpekerjaan yang telah diselesaikan. 3. Actual Cost (AC) Merupakan representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu. Atau disebut juga dengan ACWP (Actual Cost of Work Performed), AC tersebut dapat berupa kumulatif hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah biaya pengeluaran dalam waktu tertentu. 2.3.2. Analisa Varians 1. Schedule Variance (SV) Adalah hasil pengurangan dari Earned value(ev) dengan Planned Value(PV)I. Hasil dari Schedule Variance ini menunjukkan tentang pelaksanaan pekerjaan proyek. Harga SV sama dengan nol (SV = 0) ketika proyek sudah selesai karena semua Planned Value telah dihasilkan. SV = EV - PV 2. Cost Variance (CV) Adalah hasil pengurangan antara Earned Value(EV) dengan Actual Cost(AC). Nilai Cost Variance pada akhir proyek akan berbeda antara BAC (Budgeted At Cost) dan AC(Actual Cost) yang dikeluarkan atau dipergunakan. CV = EV - AC Pada Gambar 2.2 dibawah ini didapatkan hubungan antara Planned Value(PV atau BCWS), Actual Cost(AC atau ACWP), dan Earned Value(EV atau BCWP) yang menunjukkan varians biaya (Cost Variance) dan varians jadwal (Schedule Variance). Gambar 2.2. Ilustrasi Grafik Laporan kerja (Sumber:Gray and Larson, 2006)

4 Tabel.2.1 Analisa Varians Terpadu (Sumber : Soeharto, 1995) Grafik berikut ini merupakan contoh grafik kombinasi dari varians jadwal dan varians biaya : Gambar 2.3. Grafik kombinasi Schedule Variance dan Cost Variance (Sumber:Gray and Larson, 2006) 2.3.3. Analisa Indeks Performansi 1. Indeks Kinerja Jadwal atau SPI (Schedule Performance Index) Adalah Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (PV). Rumus untuk Schedule Performance Index adalah : SPI = EV / PV Dimana, SPI = 1 : proyek tepat waktu SPI > 1 : proyek lebih cepat SPI < 1 : proyek terlambat 2. Indeks Kinerja Biaya atau CPI (Cost Performance Index) Adalah Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (AC). Rumus untuk CPI adalah : Dimana, CPI = EV / AC CPI = 1 : biaya sesuai drencana CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat CPI < 1 : biaya lebih besar/boros 2.3.4. Prakiraan Waktu Dan Biaya Penyelesaian Akhir Proyek Metode Earned Value juga berfungsi untuk memperkirakan biaya akhir proyek dan waktu penyelesaian proyek. Perkiraan dihitung berdasarkan kecenderungan kinerja proyek pada saat peninjauan, dan mengasumsikan bahwa kecenderungan tersebut tidak mengalami perubahan kinerja proyek sampai akhir proyek atau kinerja proyek berjalan konstan. Perkiraan ini berguna untuk memberikan suatu gambaran ke depan kepada pihak kontraktor, sehingga dapat melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. 1. Estimate to Complete (ETC) ETC merupakan prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, dengan asumsi bahwa kecenderungan kinerja proyek akan tetap(konstan) sampai akhir proyek. Menurut Soeharto(1995), perkiraan tersebut dapat diekstrapolasi dengan beberapa cara sebagai berikut : Pekerjaan yang tersisa akan memakan biaya sebesar anggaran Asumsi yang digunakan adalah biaya untuk pekerjaan tersisa sesuai dengan anggaran dan tidak tergantung dengan prestasi saat peninjauan. Kinerja sama besar sampai akhir proyek Asumsi yang digunakan adalah kinerja pada saat peninjauan akan tetap sampai dengan akhir proyek. Campuran atau kombinasi Pendekatan yang digunakan dengan menggabungkan kedua cara tersebut. 1) ETC untuk progress fisik < 50 % ETC =BAC - EV 2) ETC untuk progress fisik > 50 % ETC = (BAC EV) / CPI Dimana, BAC (Budget at Completion) adalah biaya total proyek yang telah dianggarkan.

5 2. Estimate at Completion (EAC) EAC Merupakan prakiraan biaya total pada akhir proyek yang diperoleh dari biaya aktual (AC) ditambahkan dengan ETC. Dimana rumus EAC dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu : 1) Actual Cost (AC) ditambah dengan prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) dengan mengansumsikan kinerja proyek akan tetap(konstan) sampai akhir proyek selesai. 2) Budget at Completion (BAC) dibagi dengan faktor kinerja biaya proyek (CPI). Dimana rumus ini digunakan apabila tidak ada varians yang terjadi pada BAC. 3. Time Estimated (TE) TE Merupakan waktu perkiraan penyelesaan proyek. Asumsi yang digunakan untuk memprakirakan waktu penyelesaian adalah kecenderungan kinerja proyek akan tetap (konstan) seperti saat peninjauan di lapangan. Dimana, TE (Time Estimated) : Perkiraan Waktu Penyelesaian ATE (Actual Time Expended) : Waktu yang telah ditempuh OD (Original Duration) : Waktu yang direncanakan 2.3.5. Analisa Prakiraan Rencana Terhadap Penyelesaian Proyek Indeks prestasi penyelesaian proyek atau To Complete Performance Indeks (TCPI) adalah nilai indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan. Dimana, TCPI < 1 TCPI > 1 EAC = AC + ETC EAC = BAC / CPI OD ( ATExSPI ) TE = ATE + --------------------------- SPI ( BAC - EV ) TCPI = ----------------- ( EAC AC) : Mengalami Kenaikan Kinerja : Mengalami Penurunan Kinerja BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Sekawan Sejati Utama dengan anggaran APBD 2011 sebesar Rp. 6.548.519.000,00 dengan jangka waktu 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Peninjauan dilakukan setiap minggu selama 8 minggu(2 bulan). Pengukuran kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek dilaksanakan dengan konsep Earned Value Analysis, selain itu dilakukan wawancara langsung dengan pihak kontraktor yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor keterlambatan/kemajuan fisik dilapangan yang berpengaruh terhadap aktivitas proyek serta data-data pendukung lain untuk keperluan menganalisa data-data proyek. Adapun kelebihan dari konsep ini ialah dapat mendeskripsikan hubungan antara progress fisik dilapangan yang telah terealisasi dengan anggaran yang telah dialokasikan pada pekerjaan tersebut. Sehingga hasil analisa dapat diketahui kinerja kegiatan yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui produktivitas kerja serta proyeksi penyelesaian proyek untuk masa yang akan datang. 3.2 Pengumpulan Data Proyek 3.2.1 Data Primer Adapun data-data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini adalah dengan wawancara terhadap para responden terpilih dari pihak kontraktor dengan memberikan form wawancara yang berisi tentang identifikasi variabel faktor yang mempengaruhi kinerja proyek. 3.2.2 Data Sekunder Berikut ini adalah data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini yaitu : a) Time Schedule rencana proyek, ialah data ukur rencana dalam pelaksanaan proyek dimana isinya meliputi item/uraian pekerjaan, volume pekerjaan, satuan bobot, serta kurva S. b) Rencana Anggaran Biaya(RAB) Kontrak, ialah anggaran biaya proyek yang akan dialokasikan untuk pelaksanaan proyek serta disepakati oleh kedua belah pihak antara pihak kontraktor dengan pihak owner(pemerintah).

6 c) Laporan Mingguan Proyek, ialah laporan prestasi kemajuan/keterlambatan fisik proyek dalam periode satu minggu. d) Biaya aktual (AC), ialah biaya yang telah dikeluarkan oleh kontraktor untuk pekerjaan yang telah terselesaikan. Biaya aktual ini terdiri dari : 1) Biaya langsung Biaya bahan material diperoleh dari DPB (daftar permintaan barang) atau PO (purchase order) yang dibuat oleh bagian logistik proyek atau procurement. Upah tenaga kerja yang diperoleh dari hasil opname mandor atau SPK (surat perintah kerja) mandor. Di dalam SPK mandor terdapat perjanjian harga borongan dari jenis pekerjaan yang telah ditawarkan oleh kontraktor terhadap mandor/subkontraktor. Peralatan kerja yang dibutuhkan oleh kontraktor dalam pelaksanaan proyek baik dibeli secara tunai maupun sewa. 2) Biaya tak langsung Biaya overhead baik dikantor maupun dilapangan meliputi pajak, biaya operasional dan biaya non operasional. - Pajak : PPN 10%, PPh 3% dan pajak lainnya. - Biaya Operasional : biaya pegawai proyek, biaya audit dan assessment, dan biaya umum lainnya. - Biaya Non Operasional : biaya asuransi, bunga bank, penyambungan PLN/PDAM, biaya IMB serta biaya-biaya lain. 3.3 Metode Analisa Metode yang digunakan untuk menentukan nilai hasil dan prakiraan akhir dari proyek Pembangunan Gedung Dinas KomInfo Jawa Timur ini tidak lain adalah metode earned value Analysis. a) Menentukan Analisa kinerja proyek 1) Menghitung indikator Planned Value(PV) Planned value = % (bobot rencana) x Rp (Nilai Kontrak excld.ppn) Dimana bobot rencana (%) diatas merupakan nilai persentasi yang telah dijadwalkan dari item pekerjaan tertentu terhadap total nilai kontrak tanpa ppn. 2) Menghitung indikator Earned Value(EV) Earned value = % (bobot realisasi) x Rp (Nilai Kontrak excld.ppn) Dimana bobot realisasi diatas didapat dari laporan mingguan progress pekerjaan yang telah tercapai dalam kurun waktu tertentu. 3) Menghitung indikator Actual Cost(AC) Actual cost dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan termasuk sewa, alat, bahan/material dan upah. 4) Menghitung Cost Variance(CV) 5) Menghitung Schedule Variance(SV) SV = EV - PV 6) Menentukan Cost performance index(cpi) 7) Menentukan Schedule performance index(spi) b) Memperkiraan biaya dan waktu untuk penyelesaian proyek 1) Memperkirakan Estimate to Complete(ETC) Untuk ETC progress fisik < 50 % Untuk ETC progress fisik > 50 % ETC = (Anggaran Total EV) / CPI 2) Memperkirakan Estimate at Completion(EAC) EAC = AC + ETC Atau CV = EV - AC CPI = EV / AC SPI = EV / PV ETC = Anggaran Total - EV 3) Memperkirakan Time Estimate(TE) OD ( ATExSPI ) TE = ATE + --------------------------- SPI c) Menganalisa prakiraan rencana terhadap penyelesaian proyek atau The to complete performance index(tcpi) ( BAC - EV ) TCPI = ----------------- ( EAC AC) EAC = BAC / CPI

7 Prakiraan biaya pada point (b) diatas dapat dimanfaatkan sebagai early warning agar kontraktor dapat mengambil keputusan/solusi tepat untuk memperbaiki keterlambatan dan kerugian yang terjadi pada saat pelaporan. 3.4 Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah penelitian untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah: a) Menentukan latar belakang. b) Merumuskan masalah. c) Mengumpulkan data (data- data Proyek) untuk menghitung indikator PV,EV, dan AC. d) Melakukan analisa kinerja untuk menghitung CV,SV,CPI,dan SPI. e) Menghitung prakiraan estimasi biaya dan waktu serta pekerjaan tersisa (ETC,EAC,TE,dan TCPI). f) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan/keterlambatan proyek. g) Menarik kesimpulan dan saran. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Proyek Proyek Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dibangun untuk meningkatkan fasilitas pelayanan masyarakat terutama pada bidang komunikasi dan informasi masyrakat Provinsi Jawa Timur. Gambar 4.1 Denah Lt.1 Dinas Kom-Info Jawa Timur (sumber : Shop Drawing ) Adapun data-data umum proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur sebagai berikut ini : Kontraktor : PT. Sekawan Sejati Utama Konsultan Supervisi : CV. Nitya Konsultan Alamat Proyek : Jl. A.Yani 242-244, Surabaya Nilai Proyek : Rp. 5.882.631.641,87 (Exld.PPn) Tanggal SPK : 29 April 2011 Tanggal STT-1 : 25 September 2011 Dimana kondisi pelaporan existing/sebelum dilakukan peninjauan serta penganalisaan kinerja pada minggu ke-12 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Pelaporan Progress pada Minggu Ke-12 Pelaporan Intern Kontraktor ( Minggu Ke-12 ) Progress Rencana Progress Realisasi Actual Cost Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian 41,157 % 61,689 % (Lampiran) (sumber : Laporan Minggu ke-12 ) 4.2 Data Proyek Beberapa data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain : 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Merupakan daftar biaya untuk masing masing item pekerjaan. Data Rincian RAB

8 ini digunakan untuk perhitungan bobot masing masing pekerjaan dalam perhitungan laporan mingguan dan kurva S. Selanjutnya digunakan untuk menentukan Planned Value Dan Earned Value. 2. Kurva S (master time shcedule) Merupakan acuan atau rencana waktu pekerjaan/pelaksanaan masing masing item pekerjaan. Kurva S ini digunakan sebagai data rencana pekerjaan atau Planned Value. 3. Laporan Mingguan Proyek Merupakan kumpulan data keluar masuk barang gudang tiap minggu. Data ini dapat digunakan sebagai data penunjang perhitungan Earned Value. 4. Biaya Aktual (AC) Merupakan biaya biaya produksi proyek yang meliputi biaya langsung dan biaya tak langsung. Dimana biaya langsung dapat diperoleh dari laporan harian pekerjaan (Bahan material, jumlah pekerja, peralatan,dll). Sedangkan untuk menentukan biaya tak langsung dapat diperoleh dari biaya overhead di kantor dan di lapangan(rekap logistik). 4.3 Perhitungan Kinerja Proyek Minggu Ke-13 4.3.1 Analisa Kinerja Proyek Untuk mendapatkan nilai Earned Value dan Planned Value, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan meninjau kurva S (Time Shcedule) proyek terlebih dahulu. Di dalam kurva S ini terdapat prosentase rencana tiap item-item pekerjaan. Prosentase rencana tersebut apabila dikalikan dengan nilai BAC proyek disebut dengan Planned Value, sedangkan nilai Earned Value didapat dari perkalian antara prosentase terealisasi dengan nilai BAC proyek. Dimana Planned Value dan Earned Value minggu ke-13 sesuai time shcedule adalah sebagai berikut : - Planned Value (PV) = Rencana progress x BAC = 46,362 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp. 2.727.305.681,80 - Earned Value (EV) = prosentase realisasi x BAC = 68,968 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp 4.057.133.390,76 - Actual Cost (AC) = Rp. 4.092.516.403,03 (Sesuai table 4.3.1) PROYEK LOKASI MINGGU KE - : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS KOM-INFO JAWA TIMUR : JL. ACHMAD YANI 242-244 SURABAYA : 13 (Tiga Belas) TANGGAL : 17 July 2011 s/d 23 July 2011 1 2 Tabel 4.3.1 Rekapitulasi Actual Cost Minggu Ke- 13 REKAPITULASI PENGELUARAN ACTUAL COST (AC) PROYEK ( MINGGU KE-13 ) NO. URAIAN BIAYA ACTUAL PROYEK (AC) BIAYA ACTUAL PROYEK JUMLAH BIAYA ACTUAL PROYEK Biaya Langsung (Direct Cost) Proyek Biaya / Upah Pekerja Proyek (Non Tetap) Rp 20,370,000.00 Biaya / Upah Lembur Pekerja (Non Tetap) Rp 8,336,000.00 Biaya Material / Peralatan Proyek Rp 294,861,000.00 Rp 323,567,000.00 Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Proyek Biaya / Gaji Pegawai Tetap Proyek Rp - Biaya Lembur Pegawai Tetap Proyek Rp 790,000.00 Biaya Non Operasional Rp 2,712,000.00 Millions 5000 4000 3000 2000 1000 0 Rp 3,502,000.00 TOTAL BIAYA ACTUAL PROYEK YANG DIKELUARKAN PADA MINGGU INI Rp 327,069,000.00 TOTAL BIAYA ACTUAL PROYEK YANG DIKELUARKAN SAMPAI MINGGU LALU TOTAL KESELURUHAN BIAYA ACTUAL SAMPAI MINGGU INI (sumber : Hasil Perhitungan ) 4,057.13 3,905.52 2,727.31 Rp Rp 3,578,447,403.03 3,905,516,403.03 Selanjutnya dari hasil perhitungan PV, EV, dan AC tersebut, akan disajikan menjadi bentuk grafik interaksi seperti dibawah ini : 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Wee Gambar 4.3.1 Grafik Interaksi antara PV, EV dan AC Minggu Ke-13 (sumber : Hasil Perhitungan ) Dari ketiga indikator PV (Planned Value), EV (Earned Value) dan AC (Actual Cost) diperoleh besaran kinerja proyek yaitu : - Schedule Varians (SV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Planned Value = EV - PV = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 2.727.305.681,80 = Rp. 1.329.827.708,96 - Cost Varians (CV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Actual Cost = EV AC = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 3.905.516.403,03 = Rp. 151.616.987,74 - Schedule Performance Index (SPI) Didapat dari ratio antara Earned Value dan Planned Value. = EV / PV = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 2.727.305.681,80 = 1,488 E V

9 - Cost Performance Index (CPI) Didapat dari ratio antara Earned Value dan Actual Cost = EV / AC = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 3.905.516.403,03 = 1,039 Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.3.2 Laporan Kinerja Proyek Minggu Ke-13 Minggu Ke-13 (17 July 2011-23 July 2011) Indikator Nilai Keterangan BAC Rp 5,882,631,641.87 PV Rp 2,727,305,681.80 EV Rp 4,057,133,390.76 AC Rp 3,905,516,403.03 SV Rp 1,329,827,708.96 Proyek lebih cepat CV Rp 151,616,987.74 Biaya Akhir lebih kecil dari BAC SPI 1.488 Proyek lebih cepat CPI 1.039 Biaya Akhir lebih kecil dari BAC (sumber : Hasil Perhitungan ) Dimana penjelasan hasil analisa kinerja proyek pada Tabel 4.3.2 adalah sebagai berikut: 1. Pada minggu ke-13, nilai varian SV (+) positif dan nilai varian CV (+) positif, berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. 2. Sedangkan dilihat dari indeks performansi, nilai indeks SPI >1 dan nilai indeks CPI>1, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja proyek ini ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan 4.3.2 Perkiraan Biaya dan Waktu Akhir Proyek Selain dapat digunakan untuk menganalisa kinerja proyek, dapat juga digunakan untuk memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek. Prakiraan tersebut dapat bermanfaat untuk memberikan suatu early warning mengenai hal yang akan terjadi di masa datang. Berikut ini adalah perkiraan biaya akhir proyek pada minggu ke-13 : - ETC = (BAC - EV) / (CPI) = (Rp.5.882.631.641,87-Rp 4.057.133.390,76) / (1,039) = Rp. 1.757.278.520,74 - EAC = AC + ETC = Rp.3.905.516.403,03 +Rp. 1.757.278.520,74 = Rp. 5.662.794.923,77 Berdasarkan perhitungan di atas perkiraan biaya penyelesaian proyek adalah sebesar Rp.5.662.794.923,77, sehingga dapat diketahui deviasi antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya perkiraan penyelesaian proyek (EAC) sebesar Rp. 219.836.718,09. Untuk perkiraan waktu penyelesaian proyek adalah sebagai berikut : - Waktu rencana (OD) : 150 hari - Waktu yang telah ditempuh (ATE): 86 hari - Nilai Indeks SPI : 1,488 Maka Estimasi waktu penyelesaian proyek (TE) dapat dihitung sebagai berikut: - TE = ATE + (OD - (ATE x SPI) /SPI = 86 + (150 - (86 x 1,488) / 1,488 = 101 hari. Berdasarkan hasil estimasi nilai TE diatas maka dapat disimpulkan bahwa waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari yang direncanakan (150 hari kalender). 4.3.3 Analisa Perkiraan Rencana Terhadap Penyelesaian Proyek Analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek dapat diketahui berdasarkan nilai parameter Indeks prestasi penyelelesaian atau disebut To Complete Performance Index (TCPI). Angka TCPI adalah angka indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini bisa digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan. - TCPI = ((BAC EV)/( EAC AC)) = (Rp. 5.882.631.641,87 Rp 4.057.133.390,76) /(Rp. 5.662.794.923,77 Rp.3.905.516.403,03) = 1,039 > 1 Dari analisa perkiraan diatas, nilai indeks kepercayaan kinerja pada minggu ke-13 lebih dari 1, sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami peningkatan kinerja. Selanjutnya perhitungan analisa kinerja proyek, perkiraan biaya dan waktu penyelesaian akhir proyek, dan analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek pada minggu ke- 14 sampai minggu ke-20 akan ditabelkan pada Tabel 4.4.3.

10 el 4.4.3 Rekapitulasi Hasil Analisa Konsep Earned Value (Minggu ke-13 s/d Minggu ke-20) Peninjauan Minggu Ke- 13 14 15 16 Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Parameter Earned Value Analysis Progress Renc. Rp 674,796,676 Progress Renc. Rp 455,139,210 60,800 % dan Progress Renc. 68,183 % dan 53,453 % dan SV Rp 1,329,827,709 Progress Renc. Rp 956,810,037 46,362 % dan Progress Real. 75,920 Progress Real. Rp 44,239,911 72,271 % Rp 31,165,889 Progress Real. % 69,718 % Progress Real. CV Rp 151,616,988 68,968 % Rp 58,672,075 1.113 1.189 1.304 SPI 1.488 1.011 Below planed cost 1.007 Below planed cost CPI 1.039 Below planed cost 1.015 Below planed cost ETC Rp 1,757,278,521 Rp 1,755,894,309 Rp 1,614,220,921 Rp 1,406,652,628 EAC Rp 5,662,794,924 Rp 5,798,475,362 Rp 5,821,417,724 Rp 5,841,580,681 TE 101 116 127 135 1.007 1.011 1.015 TCPI 1.039 Peninjauan Minggu Ke- 17 18 19 20 Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Parameter Earned Value Analysis Adapun penjelasan dari Tabel 4.4.3 adalah sebagai berikut : 1. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-13 Kinerja pada minggu ke-13 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.1.329.827,708,96), nilai varian CV Positif (Rp.151.616.987,74), nilai indeks SPI >1(1.488), dan nilai indeks CPI >1(1.039), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Rp.5.662.794.923,77 dengan waktu 101 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,039) berarti mengalami peningkatan kinerja. 2. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-14 Kinerja pada minggu ke-14 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.956.810,036,55), nilai varian CV Positif (Rp.58.672.075,05), nilai indeks SPI >1(1.304), dan nilai indeks CPI >1(1.015), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Progress Renc. Rp (145,477,481) Progress Renc. Rp (436,550,094) 86,961 % dan Progress Renc. 92,215 % dan 81,507 % dan SV Rp 143,830,344 Progress Renc. Rp 175,361,249 75,009 % dan Progress Real. 84,794 Progress Real. Rp 154,307,769 84,488 % Rp 163,940,371 Progress Real. % 84,488 % Progress Real. CV Rp (72,415,091) 77,454 % Rp 157,767,769 Project behind 0.920 Project behind 0.972 1.037 SPI 1.033 1.032 Below planed cost 1.034 Below planed cost CPI 0.984 Over budget 1.033 Below planed cost ETC Rp 1,347,377,360 Rp 883,547,652 Rp 884,182,908 Rp 865,113,750 EAC Rp 5,976,125,963 Rp 5,695,897,705 Rp 5,699,992,961 Rp 5,689,292,053 TE 146 145 155 164 1.034 1.032 1.033 Project behind TCPI 0.984 (sumber : Hasil Perhitungan ) Rp.5.798.475.362,21 dengan waktu 116 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,015) berarti mengalami peningkatan kinerja. 3. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-15 Kinerja pada minggu ke-15 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.674.796,675,64), nilai varian CV Positif (Rp.44.239.910,87), nilai indeks SPI >1(1.189), dan nilai indeks CPI >1(1.011), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Rp.5.821.417.723,61 dengan waktu 127 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,011) berarti mengalami peningkatan kinerja. 4. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-16 Kinerja pada minggu ke-16 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.455.139,210,13), nilai varian CV Positif (Rp.31.165.889,48), nilai indeks SPI >1(1.113), dan nilai indeks CPI >1(1.007), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Rp.5.841.580.681,02 dengan waktu 135 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,007) berarti mengalami peningkatan kinerja. 5. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-17 Kinerja pada minggu ke-17 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.143.830,343,64), nilai varian CV Negatif (- Rp.72.415.091,13), nilai indeks SPI >1(1.033), dan nilai indeks CPI <1(0.984), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan tetapi biayanya lebih besar dari yang dianggarkan(over Budget). Rp.5.976.125.962,54 dengan waktu 146 hari

11 kepercayaan kinerja (TCPI) < 1(0,984) berarti mengalami penurunan kinerja. 6. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-18 Kinerja pada minggu ke-18 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.175.361,249,24), nilai varian CV Positif (Rp.157.767.768,55), nilai indeks SPI >1(1.037), dan nilai indeks CPI >1(1.033), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Rp.5.695.897.705,03 dengan waktu 145 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,033) berarti mengalami peningkatan kinerja. 7. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-19 Kinerja pada minggu ke-19 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Negatif (- Rp.154.307,768,55), nilai varian CV Positif (Rp.154.307.768,55), nilai indeks SPI <1(0.972), dan nilai indeks CPI >1(1.032), berarti pekerjaan ini lebih lambat dari yang direncanakan tetapi biayanya lebih kecil dari yang dianggarkan. Rp.5.699.992.961,16 dengan waktu 145 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,032) berarti mengalami peningkatan kinerja. 8. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-20 Kinerja pada minggu ke-20 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Negatif (- Rp.436.550,094,14), nilai varian CV Positif (Rp.163.940.371,38), nilai indeks SPI <1(0.920), dan nilai indeks CPI >1(1.034), berarti pekerjaan ini lebih lambat dari yang direncanakan tetapi biayanya lebih kecil dari yang dianggarkan. Rp.5.689.292.052,54 dengan waktu 145 hari kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,034) berarti mengalami peningkatan kinerja. 4.4 Analisa Secara Keseluruhan Kinerja Proyek Selama Peninjauan Untuk grafik interaksi antara (PV,EV, dan AC), (SV dan CV) serta (SPI dan CPI) dari minggu ke-13 s/d minggu ke-20 dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 4.4.1 Grafik Interaksi antara PV, EV dan AC Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan ) Gambar 4.4.2 Grafik Interaksi antara CV dan SV Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan ) Gambar 4.4.3 Grafik Interaksi antara CPI dan SPI Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan) Berdasarkan Gambar 4.4.2 dapat diketahui suatu pergerakan dari indikator varians biaya dan jadwal tersebut terhadap garis normal (nilai Rp.0,). Seperti dapat dilihat pada pergerakan nilai Cost variance yang

12 dominan berada diatas garis normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek ini telah mengalami profit pada minggu ke-20 sebesar 3,28% dari nilai BAC. Dan apabila dilihat dari segi Schedule variance, proyek ini mengalami suatu penurunan kinerja secara bertahap tanpa adanya perbaikan kinerja dari minggu ke-13 sebesar Rp.1.329.827.708,96 s/d Rp.195.597.502,09 pada minggu ke-20, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-20 proyek ini telah mengalami keterlambatan waktu. Sedangkan untuk mengetahui pergerakan indeks kinerja proyek dapat diketahui pada Gambar 4.4.3. Dimana grafik tersebut menunjukkan bahwa nilai Indeks Kinerja Biaya atau CPI pada minggu ke-13 s/d minggu ke-16 berada diatas 1, berarti pada minggu-minggu ini nilai pengeluaran (aktual) lebih kecil dari nilai anggaran. Dan untuk minggu ke-17 terjadi penurunan yang cukup besar, dimana nilai CPI berada dibawah 1 (0,984), berarti pada minggu ke-17 nilai pengeluaran (aktual) lebih besar dari nilai anggaran. Hal ini disebabkan adanya pembelian material besi dalam jumlah skala besar untuk pekerjaan penulangan pada lantai 3. Sedangkan untuk minggu ke-18 sampai dengan minggu ke- 20 nilai CPI lebih dari 1 berarti pada mingguminggu tersebut nilai pengeluaran (aktual) lebih kecil dari nilai anggaran, hal ini disebabkan adanya penghematan biaya bahan material maupun pekerja serta pemberhentian sementara waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri). Sedangkan untuk Indek Kinerja Jadwal (SPI), untuk peninjauan pada minggu ke-13 sampai minggu ke-19 nilai SPI berada diatas 1 berarti pada minggu tersebut kinerja proyek mengalami peningkatan kinerja/lebih cepat dari yang direncanakan. Hal ini disebabkan adanya kemajuan prestasi fisik yang terealisasi pekerjaan untuk pekerjaan beton bertulang pada struktur lt.2 dan lt.3. Namun pada minggu ke-20 proyek ini mengalami penurunan kinerja dengan nilai SPI dibawah 1. Hal ini disebabkan tidak adanya pekerjaan (pek.penulangan dan pas.pondasi batukali yang berpotensi besar dalam penambahan nilai kemajuan prestasi fisik). 4.5 Analisa Faktor - Faktor Penyebab Keterlambatan dan Kemajuan Kinerja Proyek Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi langsung dengan responden terpilih selama peninjauan, maka dapat diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja proyek sebagai berikut : 1. Hasil Pengamatan minggu ke-13 Kinerja proyek pada minggu ke-13 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 22,61%. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan volume prestasi progress fisik yang sangat besar dari pekerjaan beton bertulang plat Lt.2. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya peningkatan biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang plat lantai 2. 2. Hasil pengamatan minggu ke-14 Kinerja proyek pada minggu ke-14 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 16,26% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-13 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan.. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya penambahan pada biaya penyewaan alat perancah serta bekisting untuk pekerjaan selanjutnya. Kurang efektifnya pekerja pada minggu ini karena pek.yang ada di lantai 1 seharusnya sudah bisa mulai dilaksanakan. 3. Hasil pengamatan minggu ke-15 Kinerja proyek pada minggu ke-15 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 11,47% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-13 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya penyewaan alat perancah serta pembelian besi. 4. Hasil pengamatan minggu ke-16 Kinerja proyek pada minggu ke-16 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 7,74%. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan volume prestasi progress fisik yang sangat besar dari pekerjaan beton bertulang serta pas.batu kali. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang serta pemasangan pondasi batukali. Waktu pekerja sudah efektif serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pek.pas.batu kali.

13 5. Hasil pengamatan minggu ke-17 Kinerja proyek pada minggu ke-17 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 2,44% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-16 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan. Nilai AC pada minggu ini mengalami pembengkakan biaya yang melebihi PV dan EV, hal ini disebabkan adanya biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang serta pembelian material besi dalam skala besar untuk pekerjaan penulangan Lt.3. Adanya pembelian material besi dalam skala besar pada minggu ini, seharusya hal ini tidak perlu dilakukan karena dapat beresiko pembengkakan pada nilai sisa material besi. 6. Hasil pengamatan minggu ke-18 Kinerja proyek pada minggu ke-18 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 2,98%, hal tersebut dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-16 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya pembuatan bekisting plat dan balok Lt.3. 7. Hasil pengamatan minggu ke-19 Kinerja proyek pada minggu ke-19 telah mengalami penurunan kinerja sebesar 2,47%. Nilai AC yang dikeluarkan pada minggu ini hanya biaya pekerja saja, hal ini disebabkan adanya pemberhentian waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri). 8. Hasil pengamatan minggu ke-20 Kinerja proyek pada minggu ke-20 telah mengalami penurunan kinerja sebesar 7,42% yang diakibatkan adanya pemberhentian waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri) pada minggu sebelumnya. Nilai AC pada minggu ini juga mengalami penghematan biaya produksi terutama pada biaya pembelian material. Seharusnya pada minggu ini perlu dilakukan pertambahan jumlah pekerja atau jumlah waktu lembur untuk mempercepat pekerjaan yang terlambat pelaksanaannya, hal ini dikarenakan adanya penurunan kinerja serta deadline waktu pelaksanaan proyek yang telah disepakati bersama. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah : 1. Pada akhir peninjauan, nilai kinerja proyek atau SPI sebesar 0,920 berarti proyek ini telah mengalami keterlambatan 7,42% dari target rencana 92,22% dan realisasi pekerjaan 84,79%. Sedangkan dilihat dari segi kinerja biaya proyek, nilai CPI sebesar 1,034 artinya biaya proyek yang telah dikeluarkan masih berada dibawah biaya yang dianggarkan. 2. Apabila kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu ke- 20), maka dapat diperkirakan biaya penyelesaian proyek sebesar Rp. 5.689.292.052,54, dan nilai tersebut masih dibawah biaya yang dianggarkan (BAC) sebesar Rp. 5.882.631.641,87. Sedangkan untuk waktu penyelesaian akhir pekerjaan diramalkan selama 164 hari, yang berarti waktu sedikit lebih lama dari jadwal yang direncanakan selama150 hari. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan atau keterlambatan proyek tersebut adalah : a. Faktor-faktor yang mendukung kemajuan proyek : Cuaca di lapangan sangat mendukung kinerja Penambahan jam lembur pekerja Penggunaan alat berat yang maksimal b. Faktor-faktor yang mengakibatkan keterlambatan proyek : Terbatasnya jam pengecoran yang tidak dapat dilakukan siang hari, akibat padatnya rutinitas jalan akses. Tidak maksimalnya kinerja pekerja karena bertepatan dengan bulan puasa ramadhan Adanya ketidaktepatan dalam pemilihan mandor pekerja. Waktu pelaksanaan proyek berhenti selama 6 hari karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. 5.2. Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini antara lain : 1. Untuk mendapatkan hasil analisa kinerja yang lebih akurat, maka diperlukan waktu peninjauan yang lebih lengkap yaitu

14 peninjauan dari awal proyek sampai proyek selesai. 2. Perlu dilakukan studi lanjut tentang metode yang digunakan untuk melakukan tindakan pengendalian proyek. DAFTAR PUSTAKA Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita, Cetakan Pertama. Barrie, D.S., Manajemen Konstruksi Profesional, Jakarta : Penerbit Erlangga. Cleland, D. I,. 1995, Project Management Strategic Design and Implementation, Singapore : McGraw-Hill, Inc. Gray C. F. dan Larson E. W., 2006, Project Management The Managerial Process, Singapore : McGraw-Hill, Inc. Soeharto, Iman., 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Jakarta : Penerbit Erlangga, Cetakan Pertama. Ervianto, Wulfram., 2004, Teori - Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Penerbit Andi, Cetakan Pertama. PMBOK guide (A Guide to the Project Management Body of Knowledge), 2004, Third Edition. (Halaman ini sengaja dikosongkan)