REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAAN MELALUI SAGU Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 9 November 2016 1
1. MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI KEMENTERIAN DESA, SEGENAP PEMBANGUNAN BANGSA DAERAH DAN MEMBERIKAN TERTINGGAL RASA DAN AMAN TRANSMIGRASI PADA SELURUH REPUBLIK WARGA NEGARA INDONESIA 2. MEMBUAT PEMERINTAH TIDAK ABSEN DENGAN MEMBANGUN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS, DAN TERPERCAYA 3. MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN TRANSMIGRASI MERUPAKAN SALAH SATU INTRUMEN 4. MENOLAK NEGARA LEMAH DENGAN MELAKUKAN REFORMASI SISTEM DAN PENEGAKAN HUKUM YANG BEBAS KORUPSI, BERMARTABAT DAN TERPERCAYA 5. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA 6. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL 7. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK 8. MELAKUKAN REVOLUSI KARAKTER BANGSA 9. MEMPERTAGUH KE-BIHINEKA-AN DAN MEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL INDONESIA
3
PETA PERSEBARAN DAN PERKEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL keluar 50 kab Keluar *70 kab 75 kab target keluar 2004 DOB 34 2009 DOB 9 2014 2019 199 kab 183 kab 122 kab 47kab 199-50+ 34 183-70+ 9 DOB 122-75 *Berdasarkan Kepmen PDT No. 141 Tahun 2014 tentang Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2014 Slide - 4
Rawan Pangan DAERAH TERTENTU Perbatasan Rawan Bencana Rawan Konflik Pulau Kecil dan Terluar
TERIMA KASIH KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
DISTRIBUSI SAGU DI PROVINSI PAPUA BARAT No Distrik Luas Sagu ha % 1 Fakfak 34.485 6,8 2 Kaimana 70.765 13,9 3 Manokwari 5.868 1,2 4 Maybrat 0 0 5 Raja Ampat 3.052 0,6 6 Sorong 30.014 5,9 7 Sorong Selatan 148.004 29 8 Tambrauw 0 0 9 Teluk Bintuni 212.353 41,6 10 Teluk Wondama 5.672 1,1 11 Kota Sorong 0 0 Total 510.213 100 Sumber : Djoefrie 2014 2
DISTRIBUSI SAGU DI PROVINSI PAPUA Sumber : Djoefrie 2014 No Distrik Luas Sagu ha % 1 Asmat 949.959 20,0 2 Biak Numfor 0 0 3 Boven Digoel 42.673 0,9 4 Dogiyai 20.992 0 5 Intan Jaya 109.725 2,3 6 Jayapura 74.908 1,6 7 Jayawijaya 0 0 8 Keerom 0 0 9 Kepulauan Yapen 0 0 10 Lanny Jaya 0 0 11 Mappi 818.178 17,2 12 Mamberamo Raya 371.504 7,8 13 Merauke 1.232.151 25,9 14 Mimika 382.189 8,0 15 Nabire 219.362 4,6 16 Nduga 576 0,01 17 Paniai 0 0 18 Pegunungan Bintang 0 0 19 Puncak 59.809 1,3 20 Puncak Jaya 93.827 2,0 21 Sarmi 144.321 3,0 22 Supiori 0 0 23 Tolikara 25.611 0,5 24 Waropen 152.509 3,2 25 Yahukimo 51.031 1,1 26 Yalimo 0 0 27 Kota Jayapura 0 0 Total 4.749.325 100 3
TARGET 2019, sesuai RPJMN DESA Desa Berkembang 51 ribu 2,000 Desa Mandiri Desa Mandiri 3 ribu Desa Tertinggal Desa Berkembang 20 ribu 51 ribu 5,000 Desa Berkembang PDT IPM 69.59 Kemiskinan 14 % Pertumbuhan Ekonomi 7.24 % Terentas kan 80 TRANSMIGRASI 72 20 Satuan Permukiman menjadi Pusat Pengembangan Kawasan dan Pengolahan Pertanian Kawasan Perkotan Baru (KPB) menjadi Kota Kecil dengan Industri Pegolahan sekunder yang berkembang
10
DANA DESA SEBAGAI KOMITMEN PELAKSANAAN UU DESA PETA JALAN DANA DESA APBN-P 2015 Dana Desa: 20,76 Triliun. Rata- Rata DD Per Desa: 280,3 Juta. 2016 Dana Desa: 2018 Jumlah Desa: * Tahun 2016: 74.754 Desa; * Tahun 2017: 74.954 Desa Dana Desa: 111,8 Triliun. Rata- Rata DD 60,00 Dana Dana Triliun. Desa: Desa: Rata- 103,79 46,98 Rata DD Triliun. Triliun. Per Rata- Per Rata- Desa: 2017 Rata DD Desa: 2019 Rata DD 800,4 Per Desa 1,50 Per Juta. 1.400,8 Milyar. Desa: Juta. 643,6 Saat ini PemerintahJuta. telah menyalurkan dana desa sebagai mandat UU Desa; Di tahun 2016, rata-rata setiap desa akan menerima Dana Desa sebesar Rp.643,6 Juta dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2017, yakni sebesar Rp 800,4 Juta per desa; Besarnya Dana Desa yang diperoleh oleh masing-masing desa dapat dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan berskala lokal desa yang diselenggarakan secara swakelola. 11
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2016 DANA DESA BISA DIPAKAI UNTUK PENGEMBANGAN KONMODITAS UNGULAN TERMASUK SAGU Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal Desa bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang disepakati melalui musyawarah desa dan diutamakan dilaksanakan secara swakelola Contoh Penggunaan Dana Desa Dengan Tipologi Desa Pesisir, Mina-wisata, Maju dan Mandiri Pembangunan tembok laut kawasan wisata laut; Rehabilitasi jamban publik dan pasar ikan; Pengadaan bahan promosi dan buku edukasi pesisir; Pembangunan fasilitas penyelenggaraan tradisi; Pembangunan pusat budidaya, dan konservasi; pelatihan wirausaha; dll. Contoh Penggunaan Dana Desa Dengan Tipologi Desa Hamparan, Industri, Perkebunan dan Berkembang Pembangunan rabat beton; Pemeliharaan saluran irigasi tersier; Pembangunan wisma pamer produk desa; Pemeliharaan poskesdes dan pengadaan alat kesehatan; Pembangunan sanggar belajar dan taman seni; Pelatihan paralegal desa; Pelatihan pemasaran hasil pertanian; dll. Contoh Penggunaan Dana Desa Dengan Tipologi Desa Dataran Tinggi, Pertanian, Tertinggal dan Sangat Tertinggal Pembangunan embung; Pembangunan Lumbung Desa; Pemeliharaan saluran air bersih; Pembangunan PAUD dan balai posyandu; Pengadaan alat kesehatan dasar; Sanggar belajar; Pengembangan usaha kompos; Rintisan listrik mikro hidro; Pelatihan manajemen BUM Desa; dll. 12
KEGIATAN-KEGIATAN UNGGULAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG SAGU Pengembangan Produk Unggulan Desa (One Village One Product) dan Daerah. Pengembangan Agriculture Estate dan Aquaculture Estate. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Pengembangan Kelembagaan Pasca Panen. 13
ONE VILLAGE ONE PRODUCT (OVOP) DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN AGRICULTURE ESTATE Komodita s Unggulan DESA Komodita s Unggulan DESA Aliran Baarang (Komoditas Unggulan) Pusat Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Komodita s Unggulan DESA DESA Pusat Kegiatan Kawasan Daerah Maju Komoditas Unggulan Aliran Investasi Jaringan Menuju Pusat Kegiatan Ekonomi lainnya Desa Sangat Tertinggal Desa Tertinggal Desa Berkembang Desa Maju Desa Mandiri One Village One Product (OVOP) merupakan pengembangan satu komoditas unggulan setiap desa; OVOP dalam rangka mendukung pengembangan Agriculture Estate, jika desa-desa dalam suatu kawasan memiliki satu komoditas unggulan yang sama; Agriculture Estate merupakan pengembangan dari OVOP dalam skala ekonomi yang lebih besar; Aliran Barang: Produk unggulan yang menjadi branding kawasan perdesaan dijual ke daerah maju. Aliran Investasi: Kawasan perdesaan diharapkan dapat menarik investasi dari luar daerah untuk pembangunan Kawasan Perdesaan.
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN MELALUI AGRICULTURE ESTATE UNTUK MENINGKATKAN SKALA EKONOMI DI KAWASAN PERDESAAN Pengembangan Agriculture Estate di Kawasan Perdesaan: Beberapa desa dalam satu kawasan bekerjasama mengembangkan satu produk unggulan yang sama. Bertujuan untuk membentuk skala ekonomi yang lebih besar dan menguntungkan dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan, sehingga dapat menarik investasi swasta. Misalnya pengembangan kebun jagung.; Perlu dilakukan konsolidasi dan koordinasi kebutuhan pengembangan dari berbagai pihak baik Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah maupun swasta. NO TAHAPAN INPUT KEBUTUHAN I. II. Tahap Perencanaa n dan Pengembang an SDM. Tahap Produksi dan Pengembang an Pemetaan potensi produk unggulan kawasan, Penentuan lokasi, Penentuan komoditas, Kelayakan pembangunan, Penyusunan Road Map/Grand Design (sinergi BUMDesa dan KUD); Pelatihan (Pengolahan Hasil Produksi Pertanian dan Pelatihan Kewirausahaan dll). Penyediaan dan penyiapan lahan Benih dan bibit unggul Pestisida dan pupuk Balai pengembangan bibit dan benih Alat pertanian dan mesin pertanian (alsintan) Bengkel perbaikan dan perawatan alsintan Irigasi pertanian dan embung Pasar kawasan Jalan usaha tani dan jembatan Koperasi kelompom tani Penyuluh pertanian Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Penerapan Standar Produk (SNI) STAKEHOLDERS TERKAIT Kementerian PPN/Bappenas; Kementerian Agraria & Tata Ruang; Badan Informasi Geospasial/BIG Kementerian Pertanian Kementerian Desa, PDTT Kementerian Desa, PDTT Kementerian Pertanian Kementerian LHK Kementerian PU dan PR Kementerian KUKM Pemda Masyarakat Kementerian Desa, PDTT Kementerian Perdagangan 15
16
17
Sagu fikembangkan dengan Pendekatan Sistem Rantai Pasok Kelembagaan Pajak Kebijakan Prosedur Izin A R U S I N F O R M A S I PETANI PEDAGANG PENGUMPUL PROSESSING & GRADING PABRIK TRANSPORTASI PENGECER EXPORTIR Infra Produksi (jalan tani, penataan lahan, irigasi) A R U S Dukungan Infrastruktur Infra Transportasi (jalan, jembatan, pelabuhan, bandara)} P R O D U K Infrastruktur Energi dan Telekomunikasi Infrastruktur Ekonomi (Pasar, Pergudangan dll
Melibatkan 3 Pihak: Public Private People Partnership (P4)
KEGIATAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2016: DAPAT DIKAITKAN KE SAGU 113 Paket Jalan Non Status 45 Unit Pasar 41 Unit Usaha Bersama Komunitas 43 Unit Kapal Ikan 16 Paket Budidaya Ikan Pengembangan Perkebunan di 20 Kabupaten Daerah Tertinggal 14 Unit Peternakan 600 Unit BUM Desa 22 Paket Jaringan Irigasi/Embung Bantuan Pangan Transmigran untuk 1.1511 KK *) belum memperhitungkan kegiatan hasil Penghematan/Pemotongan Dalam APBN-P Tahun 2016 20
RENCANA KEGIATAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2017: BISA DIARAHKAN KE SAGU 211,5 Km Jalan Non Status 18 Unit Pasar 20 Unit BUM Desa Bersama 15 Unit Jembatan Pegembangan 10 Unit Budidaya Ikan di Daerah Tertinggal 500 Unit BUM Desa Pengembangan Perkebunan 5 Kabupaten Daerah Tertinggal 8 Unit Gudang Pangan Pengembangan Peternakan di 4 Kabupaten Bantuan Pangan Transmigran untuk 12.726 KK 21
Terima Kasih