BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

Potensi Pencemaran Lingkungan dari Pengolahan Sampah di Rumah Kompos Kota Surabaya Bagian Barat dan Pusat

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1)

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Limbah Padat

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

Teknologi Pengolahan Limbah Padat. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT)

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

SNTMUT ISBN:

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU

PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA TUGAS AKHIR

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

BAB III METODE PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

BAB I PENDAHULUAN I.1

1. Pendahuluan ABSTRAK:

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (UU RI No.18 Tentang Pengelolaan Sampah, 2008). Untuk

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Menurut Sangaji dan Sopiah

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Ir. Yul H. Bahar, 1986 dalam bukunya, sampah memiliki arti suatu buangan yang berupa bahan padat merupakan polutan umum yang menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan nilai sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air, dan berbagai akibat nilai negatifnya. Dalam kehidupan ini jumlah volume sampah akan terus bertambah dan beraneka ragam jenisnya, hal ini disebabkan dengan bertambah banyaknya jumlah penduduk yang di ikuti dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat. Sampah akan menjadi permasalahan yang sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan maksimal, maka dari itu setiap Kota mulai memikirkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah. Sampah secara umum sampah dibagi menjadi 2 jenis sampah, yaitu sampah yang mudah terurai dan sampah yang tidak dapat terurai. Sampah yang mudah terurai akan mudah melebur secara alami, dan sampah yang seperti ini contohnya adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan organik seperti daun, kayu, bangkai binatang, sisa makanan dan lain-lain. Sampah yang tidak dapat terurai akan sulit untuk diuraikan dengan bantuan alam atau proses biologis, contoh bahan-bahan anorganik seperti kaca, bahan sintetis, keramik dan lain-lain. Menurut Kasubdit Persampahan Direktorat PPLP dalam laporanya yang berjudul Opsi Teknologi Persampahan, pengolahan sampah merupakan sebuah kegiatan yang memiliki tujuan mengurangi jumlah sampah, memanfaatkan nilai yang ada dalam sampah baik berupa bahan daur ulang, produk lain maupun menjadi energi terbarukan. Dari beberapa penilitian yang dilakukan untuk mengolah sampah yang ada di Kota Kediri, proses pengomposan adalah salah satu kesimpulan yang banyak 5

digilib.uns.ac.id 6 diambil untuk memaksimalkan dalam mengurangi volume sampah yang ditimbulkan oleh masyarakat Kota Kediri. Menurut E. Damanhuri dan Tri Padmi.2010 dalam jurnalnya, proses pengomposan adalah proses dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme terhadap bahan organik yang mudah terurai. Dalam proses pengolohan sampah di TPA Klotok Kediri proses pengomposan harus dimaksimalkan karena 87,5% sampah yang masuk setiap harinya ke TPA Klotok Kediri adalah sampah organik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Achmad Zubair dan Haeruddin dalam Studi Potensi Daur Ulang Sampah Di TPA Tamanggapa Kota Makassar komposisi sampah yang dapat dilakukan proses pengomposan di TPA Tamanggapa yang sangat besar sekitar 80,71% dari total sampah. proses pengomposan hanya dilakukan terhadap sampah yang terdekomposisi yaitu sampah organik, kertas, sampah halaman, kayu, sedangkan sampah plastik, karet tidak terdekomposisi. Berdasarkan hasil penelitian sampah yang terdekomposisi, sampah yang bisa dijadikan sebagai bahan baku kompos adalah 87,93%. Untuk mendukung proses pengomposan, hal yang sangat penting adalah kadar kelembapan sampah yang baik untuk dijadikan kompos adalah 50%-60%. Dari penelitian juga diperoleh bahwa komposisi dan karakteristik sampah memenuhi kriteria pengomposan, sehingga proses pengomposan akan berjalan dengan baik dan pemilahan sampah sebaiknya dilakukan sejak dari sumbernya. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Tim Teknologi Kompos BPPT didapatkan kesimpulan bahwa dalam teknologi pembuatan kompos secara aerobik, sistem open windrow adalah yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia. Pemilihan sistem tersebut berdasarkan konsepsi yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, sosiologis dan ekonomis. Dengan sistem open windrow secara teknis tidak diperlukan sarana dan prasarana yang kompleks dan modern sehingga dapat diterapkan dengan mudah dan tepat guna. Demikian pula jumlah modal, biaya operasional dan biaya pemeliharaan tempat pengkomposan relatif lebih rendah dibandingkan dengan semua sistem pengkomposan lainnya.

digilib.uns.ac.id 7 Menurut Ari Martyono Indarto dalam Tesis yang berjudul Pengaruh kematangan sampah terhadap produksi gas metana di TPA Putri Cempo Mojosongo, metana adalah gas yang molekulnya tersusun dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Metana merupakan gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa udara). Metana terdapat secara alami dan merupakan unsur utama biogas dan gas bumi. Metana adalah gas rumah kaca lain yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan ketika jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa. Dalam pemanfaatan sampah untuk manfaat lainnya DKP Kota Kediri menggunakan energi yang dihasilkan dari proses penimbunan sampah sanitary landfill yang berupa gas metan untuk diolah menjadi bahan bakar gas pengganti LPG yang dapat dimanfaatkan masyarakat di sekitar lokasi TPA Klotok Kediri. 2.2. Dasar Teori 2.2.1. Volume Sampah Volume sampah yang ditimbulkan oleh masyarakat pada suatu daerah dalam satuan volume maupun satuan berat sering disebut timbulan sampah. Volume sampah pada setiap kota akan memiliki perbedaan yang beragam, dalam hal ini akan mempengaruhi volume sampah yang dihasilkan setiap harinya oleh masyarakat pada suatu Kota. Volume sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Kediri memiliki jumlah yang berbeda-beda. Untuk mengurangi jumlah volume sampah yang ada maka perlu dilakukan sistem pengolahan yang lebih maksimal, salah satu pengolahan yang sering dilakukan adalah proses pengomposan. Proses pengomposan yang akan dilakukan di TPA Klotok Kediri akan memilki kapasitas pemprosesan sebesar 5% dari sampah organik yang masuk setiap harinya ke TPA Klotok Kota Kediri, berikut rumus perhitungan volume sampah yang terbuang ke TPA Klotok Kota Kediri: Vorganik = x Vsampah

digilib.uns.ac.id 8 Vanorganik = x Vsampah Vsampah terbuang/hari = (Vorganik 5% Vorganik) + Vanorganik Keterangan: Vorganik : Volume sampah organik ( ) Vanorganik : Volume sampah anorganik ( ) Vsampah terbuang/hari : Volume sampah yang terbuang setiap hari ( ) Hasil perhitungan diatas akan menghasilkan volume sampah yang masuk dengan proses pengolahan yaitu pengomposan, sehingga volume hasil perhitungan dapat menjadi perbandingan dengan jumlah volume sampah yang ada. 2.2.2. Perhitungan Persentase Kandungan Gas Metan Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan di negara maju, produksi metana akan mancapai 51% adalah setelah 30-36 bulan dihitung dari penutupan sel landfill. Penanganan sampah secara sanitary landfill dapat mengendalikan gas metan jika penutupannya dilakukan setiap hari agar gas metan tidak menguap ke udara. Menurut Tchobanoglous, Hilary Theisen dan Rolf Eliassen, kandungan gas metan di TPA dapat dihitung menggunakan Estimasi Kandungan Produksi Gas pada Sanitary Lndfill dalam buku Solid Wastes Engineering Principles And Management Issues....(i) = 57,1 = 84 = 38,5 = 1 Dari persamaan 1 dimasukkan kedalam persamaan kimia berikut ini: + + + + 17,6 29,05 + 28,05 + (1.399,2) (316,8) (464,8) (1.234,2) (17) Metana = sampah oreganik (kg) =...lb Karbon Dioksida = sampah oreganik (kg) =...lb

digilib.uns.ac.id 9 Diasumsikan densitas metana adalah 0,0448 lb/ 0,1235 lb/, maka: dan karbon dioksida adalah Metana = =... =... Karbon Dioksida = =... =... Persentase gas metan dan karbon dioksida: Metana (%) = 100 Karbon Dioksida (%) = 100