Tanin sebagai pelindung

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

HUBUNGAN FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN BEBERAPA LEGUM POHON DENGAN PENYERAPAN MINERAL Ca DAN P PADA DOMBA LOKAL JANTAN OLEH NUNIK PUJI HARYANTI

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Unsur-unsur Nutrien dalam Singkong (dalam As Fed)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

BAB I. PENDAHULUAN. tahun 2005 telah difokuskan antara lain pada upaya swasembada daging 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

I. PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak. Namun biaya pakan

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima).

KAJIAN KEPUSTAKAAN. masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Domba memiliki taksonomi sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

J. Gaji dan upah Peneliti ,- 4. Pembuatan laporan ,- Jumlah ,-

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh kualitas, kuantitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Peranakan Ongole (PO) Bahan Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Kandungan Nutrien Ransum Berdasarkan 100% Bahan Kering (%)

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Nutrien Daging pada Beberapa Ternak (per 100 gram daging) Protein (g) 21 19, ,5

Optimalisasi Lactobacillus Plantarum Pada Fermentasi Untuk Menurunkan Saponin Dalam Daun Trembesi (Albizia Saman)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

ANALISIS NUTRIEN D R H. F I K A Y U L I Z A P U R B A, M. S C. 1 4 F E B R U A R I

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

TINJAUAN PUSTAKA. baik dalam bentuk segar maupun kering, pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

Media Kultur. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, mengakibatkan permintaan terhadap

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu utama yang mempengaruhi produksi

BAB I PENDAHULUAN. antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang ditanam dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

PENDAHULUAN. menyusutnya luas lahan pertanian karena sudah beralih hngsi menjadi kawasan

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

I. PENDAHULUAN. Pakan ternak sangat dibutuhkan bagi seekor ternak, karena merupakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. sumber protein hewani selain daging. Telur tidak hanya dijual dalam keadaan. sekarang banyak olahan telur yang menggunakan telur puyuh.

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Bos indicus (zebu)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

I PENDAHULUAN. peternakan. Penggunaan limbah sisa pengolahan ini dilakukan untuk menghindari

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Tanin sebagai pelindung Protein Pakan Ilmu Dan Teknologi Pengolahan Bahan Pakan

Apa itu tanin?? Merupakan zat anti nutrisi yang secara alamiah ada lama bahan makanan ternak. Tanin diklasifikasikan ke dalam 2 kelas berdasarkan monomer fenolik yang membangun tanin : hydrolizable tanin condensed tanin

Tanin adalah suatu seyawa polifenol yang banyak terdapat pada hijauan pakan ternak. Suatu senyawa yang bersifat anti nutrisi yang dapat mengakibatkan keracunan pada ternak apabila dikonsumsi oleh ternak secara berlebihan. Hal ini disebabkan karena sifat utamanya yang dapat berikatan dengan protein atau polimer lainnya.

Tanin mengikat protein membentuk senyawa kompleks sehinggakelarutan proteinnya menurun dan sulit dicerna. Tannin dibedakan menjadi tannin yang terkondensasi yaitu yang tidak dapat dipecah oleh mikroorganisme rumen dan tannin yang terhidrolisa, yaitu yang dapat dipecah mikroorganisme rumen.

Tanin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa Tanin merupakan senyawa polyphenol dengan bobot molekul tinggi (1000-20000) yang mengandung gugus hidroksil dan gugus lainnya (misalnya karboksil) untuk membentuk komplek yang kuat dengan protein dan molekul lain seperti karbohidrat, membran sel bakteri, dan enzim pencernaan (Cannas, 2001; Norton, 2000).

Tanin mengandung sebagian besar gugus hidroksifenolik. Proteksi dari serangan ternak dapat dilakukan dengan menimbulkan rasa sepat, serangan dari bakteri dan insekta diproteksi dengan menonaktifkan enzim-enzim protoase dari bakteri dan insekta yang bersangkutan (Cheeke dan Shull, 1985). Tanin juga membentuk komplek dengan komponen polimer dinding sel dari serangan organisme patogen dan menghentikan pembelahan sel (Swain, 1979).

Tanin kondensasi dikenal juga sebagai proanthocyanidin, adalah paling banyak tedistribusi pada tanaman, tidak mudah dihidrolisis dan terdapat dalam struktur yang komplek (Cheeke dan Shull, 1985). Tanin kondensasi merupakan senyawa polimer dari flavan -3-01 (catekin) atau flavan -3; 4-diol (leucoanthocyanidin) atau turunannya yang dihubungkan oleh ikatan C-C atau C-O-C (Leinmuller et al., 1991). TANIN KONDENSASI

Tanin hidrolisis merupakan ester dari glukosa dengan asam galat. Tanin ini dapat dihidrolisis dengan asam mineral panas menjadi gula dan asamasam yang menjadi unsur pokoknya (Cheeke dan Shull, 1985). TANIN HIDROLISIS

Kuinon Asam kuinon adalah merupakan racun jaringan yang dapat mematikan jaringan eksplan sehingga tujuan suatu kultur tidak tercapai (Winarno, 1984). Reaktifitas kuinon yang tinggi biasanya lebih jauh memicu terjadinya reaksi kondensasi non enzimatik yang berperan dalam pembntukan melamin yang berwarna coklat. Senyawa kuinon dapat merubah senyawa fenolik menjadi residu polimer gelap.

Daun Gamal (Gliricidia Sephium) Zat anti nutrisi yang terdapat dalam daun gamal adalah kumarin yaitu suatu zat yang menyebabkan bau yang khas pada daun gamal (Arif, 1992). Zat anti nutrisi ini dapat mengganggu pemanfaatan ammonia oleh mikroba rumen (Arif, 1992). Zat anti nutrisi yang terdapat dalam daun gamal adalah kumarin yaitu suatu zat yang menyebabkan bau yang khas pada daun gamal (Arif, 1992). Zat anti nutrisi ini dapat mengganggu pemanfaatan ammonia oleh mikroba rumen (Arif, 1992).

Kembang sepatu dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah yaitu bunga capatu (Timor), Jariban (Jakarta), kembang Wera (Sunda), Wora-Wari (Jawa) dan lain-lain (Heyne, 1987). Kandungan nutrisi kembang sepatu lebih baik jika dibandingkan dengan rumput benggala, rumput gajah. Kembang sepatu selain merupakan sumber hijauan ruminansia juga dapat digunakan sebagai agensia defaunasi. Di dalam kembang sepatu mengandung saponin yang mampu meredam protozoa. Kemampuan kembang sepatu meredam protozoa lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa. Kembang sepatu dapat mengurangi jumlah protozoa rumen 54% sedangkan minyak kelapa 47% (Jalaludin, 1994). KEMBANG SEPATU (HIBISCUS ROSA- SINENSIS)

Singkong (Manihot esculenta crantz) Singkong (Manihot esculenta crantz) Singkong (Manihot esculenta crantz), termasuk keluarga Euphorbiaceae. tingginya kandungan protein di dalam daun singkong yaitu sekitar 20-23% menjadikannya sebagai bahan pakan sumber protein yang potensial untuk menggantikan bahan sumber protein lain yang harganya lebih mahal terutama untuk ternak di daerah tropis. Lingga et al. (1989) menyebutkan bahwa daun singkong mengandung vitamin A yang tinggi yaitu sebesar 10000-13000 SI. Daun singkong banyak digunakan untuk sayuran, berbeda dengan umbinya, daun singkong mengandung 8,3% protein dapat dicerna, dan 45,5% total bahan kering yang dapat dicerna. Daun singkong terdiri dari dua bagian yaitu tangkai dan helai daun yang bentuknya seperti tangan. Daun singkong defisiensi asam amino esensial yang mengandung sulfur, yaitu methionin dan sistin. Daun singkong mengandung racun HCN (asam sianida) yang terdapat dalam bentuk glikosida sianogenik. Kandungan HCN pada daun muda berkisar antara 427-542 mg/kg, dan pada daun tua lebih rendah yaitu berkisar antara 343-379 mg/kg (Tim Laboratorium INTP Fapet IPB 2007).

Kaliandra Zat anti nutrisi yang terdapat pada kaliandra adalah tanin (NRC, 1983). Tanin yang terdapat pada kaliandra cukup tinggi, yakni bisa mencapai 11% (Tim Laboratorium INTP Fapet IPB 2007) Daun kalindra mengandung 22-24% protein kasar, 24,38-30,00% serat kasar, 4-5% abu dan 2-3% lemak. Kandungan Ca 0,54%, P 0,34%, Na kurang dari 0,001%, Mg 0,33%, S 0,12% dan Fe 26 ppm (Ruskin et al., 1984). Kualitas protein kaliandra merupakan yang terbaik jika dibandingkan dengan legum pohon lainnya, walaupun legum ini juga mengalami defisiensi asam amino methionin (Ruskin et al., 1984).

Putih Telur Penambahan atau keberadaan alami dari garam-garaman mampu mengakibatkan koagulasi pada putih telur. Garam NaCl merupakan salah satu terbentuknya koagulasi. Kekuatan gel yang dihasilkan dipengaruhi oleh aktivitas anion dan ion-ion garam (Stadelman dan Cotterill, 1977). Albumin telur sebagai sumber protein yang murah yang dapat digunakan sebagai pengikat senyawa tanin yang dapat menyebabkan pencoklatan pada ekstrak secang. Rayner (2002) memaparkan bahwa albumin telur biasa digunakan untuk mengurangi rasa sepat pada anggur merah (ride wines) dengan mengurangi kadar tanin.

SUMBER TANNIN Sebagian besar terdapat dalam tanaman hijauan pakan ternak

Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Daun lamtoro memiliki daya kecernaan dan palatabilitas yang tinggi dan didukung dengan produksi yang tinggi serata kemampuan menghasilkan daun yang tinggi meskipun pada musim kemarau. Menurut kandungan nutrisi daun lamtoro cukup tinggi yaitu 24,77% protein, 1,7% abu, 3,86% lemak, 14,26% SK, 39,53%BETN, 1,57 Ca dan 0,285%P (Tim Laboratorium INTP Fapet IPB 2007). Selain itu, lamtoro juga mengandung toksin dan pemberian dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan keracunan. Akan tetapi, dengan pengolahan yang baik pemberian lamtoro mampu meningkatkan produksi ternak.

N o Nama Bahan Uji Tannin Hasil Uji 1 Teh +++++ 2 Kaliandra +++ 3 Bunga Sepatu + 4 Gamal ++ 5 Lamtoro - 6 Daun Singkong +++ Semakin banyak (+), warnanya semakin hijau dan sebagai indikator bahwa tanin terkandung dalam bahan tersebut. Tanda (-) menunjukkan tidak terjadi perubahan apapun atau tidak mengandung tanin