( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

Tugas Mata Kuliah Perencanaan Program PP (Merumuskan Keadaan, Tujuan, Masalah dan Rencana Kerja Penyuluh) Yang Dibuat Oleh Junaidi P Saputra.

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

Bidang Tanaman Pangan

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai


Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

FORMAT MONOGRAFI BAGI PENYULUH PERTANIAN DI BALAI PENYULUHAN KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

BAB I PENDAHULUAN. Palawija dan hortikultura merupakan bagian dari tanaman pertanian yang

III. KEADAAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

PROGRAMA DESA. OLEH DARWIN RAUF,S.ST BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang system Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan tingkat kecamatan atau BP3K, programa penyuluhan kabupaten, dan programa penyuluhan tingkatan lainnya. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :25/Permentan/OT.140/5/ 2014. Tanggal 13 Mei 2014, tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan disusun setiap tahun memuat rencana tahunberikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumber daya sebagai pelaksanaan penyuluhan. Penyelenggaraan penyuluhan di tingkat BP3K Kecamatan Oba Tengah disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan sasaran. BP3K Kecamatan Oba Tengah memiliki 14 (empat belas) wilayah binaan yang meliputi Desa Aketobatu, Desa Akedotilou, Desa Aketobololo, Desa Beringin Jaya, Kelurahan Akelamo, Desa Siokona, Desa Akesai, Desa Akeguraci, Desa Fanaha, Desa Togeme, Desa Yehu, Desa Lola, Desa Tauno, Desa Tadupi. Pencapaian pembangunan pertanian perikanan dan kehutanan senantiasa melibatkan peran aktif dalam proses perencanaan penyuluhan melalui musyawarah tingkat kecamatan. Dalam penyusunannya selalu memperhatikan keterpaduan dan kesinergian Programa Penyuluhan pada setiap tingkatan. Agar penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dapat berjalan secara strategis, produktif dan dapat menyelaraskan keterpaduan/dinas terkait, untuk itu perlu memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 1

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai keadaan, masalah dan alternative pemecahan masalah untuk mencapai tujuan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokalita, agar mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan untuk memberikan dukungan terhadap program Dinas/Instansi terkait. Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggaraan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan sebagai dasar persamaan persepsi, gerak dan langkah dalam persiapan perencanaan dalam merancang bangun kegiatan penyuluahan, maka dipandang perlu untuk menerbitkan pedoman penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2016. B. Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya programa penyuluhan pertanian ini adalah sebagai berikut : a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhaan pertanian bagi para penyelenggara penyuluh. b. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian. c. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk disampaikan dalam forum musrenmbangtan tahun berikutnya. C. Manfaat Programa Penyuluhan Manfaat programa penyuluhan pertanian adalah untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 2

BAB II KEADAAN UMUM A. Deskripsi Umum Wilayah 1. Letak Geografi dan Topografi Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan memilikii luas wilayah 149 ha dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 386 jiwa dan perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 225 KK. Kelurahan Akelamo terletak dibagian barat pulau halmahera dengan ketinggian tempat 0 500 meter dpl berbatasan dengan : Sebalah Utara berbatasan dengan : Wilayah Desa Aketobololo Sebelah Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa Siokona Sebelah Timur berbatasan dengan : Hutan Sebelah Barat berbatasan dengan : Laut Halmahera Kelurahan Akelamo yang berjarak ±0 km dari ibukota Kecamatan, jarak ke Ibu Kota Propinsi ±13 km dengan waktu tempuh ±30 menit dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan jarak ke Ibu Kabupaten / Kota ±10 km dengan waktu tempuh ± 60 menit dengan menggunakan kapal Motor dan ±30 menit dengan menggunakan spitboat. Sedangkan Desa Siokona, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan memilikii luas wilayah 8,5 ha dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 204 jiwa dan perempuan sebanyak 179 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 107 KK. Desa Siokona terletak dibagian barat pulau halmahera dengan ketinggian tempat 0 500 meter dpl berbatasan dengan : Sebalah Utara berbatasan dengan : Wilayah Kelurahan Akelamo Sebelah Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa Akesai Sebelah Timur berbatasan dengan : Hutan Sebelah Barat berbatasan dengan : Laut Halmahera Desa Siokona yang berjarak ±1 km dari ibukota Kecamatan, jarak ke Ibu Kota Propinsi ±14 km dengan waktu tempuh ±30 menit dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan jarak ke Ibu Kabupaten / Kota ±10 km dengan waktu tempuh ± 60 menit dengan menggunakan kapal Motor dan ±30 menit dengan menggunakan spitboat. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 3

2. Karakteristik Iklim dan Lahan Wilayah binaan Penyuluh Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona merupakan daerah pesisir pantai berangin lembab, yang dimanfaatkan untuk areal pemukiman sedangkan areal berbukit dan dataran rendah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan dengan struktur tanah lempung berpasir dengan tungkat keasaman berkisar 5 7 ph. dengan suhu antara 25 o C 40 o C merupakan tipe iklim B1 (menurut Oldemen), Wilayah ini dipengaruhi oleh 2 musim yaitu : Musim hujan dan musim panas/ kemarau. Iklim di wilayah ini bervariasi dimana tergolong iklim basah, curah hujan pertahunnya rata-rata antara 199,02 mm pada tahun 2014, dan 254,7 mm pada tahun 2015 dengan rata-rata jumlah hari hujan antara 14-20 hari hujan. Tabel 1 : Data curah hujan lima (5) tahun terakhir. N o Bulan Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH 1. Januari 321 20 280 24 240 18 125 16 135 9 2. Pebruari 514 28 291,5 21 280 20 67 9 438,5 21 3. Maret 516 26 270 19 260 19 90 14 62 6 4. April 405 22 175 12 170 15 281 19 378 22 5. Mei 156 18 180 16 160 13 194 17 238 19 6. Juni 62 10 215 18 200 19 107,1 12 149 15 7. Juli 33 4 80 8 110 10 240 16 229,5 22 8. Agustus 102 14 75 5 60 8 30,1 11 360,5 26 9. September 101 14 301,2 24 80 4 612 10 309,5 17 10 Oktober 226 10 89 2 244 19 38 11 265 12 11 Nopember 472 25 259 14 250 20 141 19 239 18 12 Desember 253 26 303,3 27 265 25 463 23 252 22 J u m l a h 3161 217 2519 190 2319 190 2388,2 177 3056 209 Rata-rata 263,4 18,08 209,92 15,83 193,3 15,833 199,02 14,8 254,7 17,42 Sumber : Data Kecamatan Oba Tengah 2015 Berdasarkan data curah hujan tersebut diatas, maka dapat dilakukan penanaman usahatani perkebunan dan pertanian dengan pola tanam palawija dan horti yang didukung dengan sarana irigasi pedesaan. B. DATA PRODUKSI USAHA TANI 1. Bidang Tanaman Pangan Luas tanam, luas panen dan produksi tanaman pangan di wilayah binaan Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 4

Tabel 2. Luas Areal Tanaman Tanaman Jagung, Tanaman Ubi Kayu, Tanaman Ubi Jalar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016 N o Desa/ Kelurahan Tanaman Jagung (Ha) Produksi (Ton) Jenis Tanaman Tanaman Ubi Kayu (Ha) Produksi (Ton) Tanaman Ubi Jalar (Ha) Produksi (Ton) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Akelamo 1 2 0,5 1 0,5 1 2 Siokona 0,5 1 0,5 1 0,5 1 Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016 Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal tanaman Tanaman Jagung di Kelurahan Akelamo adalah 1 ha dengan produksi 2 ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha. Sedangkan Desa Siokona luas areal tanaman Tanaman Jagung adalah 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha. Dengan melihat luas areal tanam setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi. Untuk tanaman hortikultura / sayuran yang diushakan terdiri dari tanaman Tanaman Tomat, tanaman cabe keriting, tanaman kacang panjang, ketimun, kacang tanah. Adapun luas areal tanam tanaman tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini: Tabel 3. Luas Areal Tanaman Sayuran di Kecamatan Oba Tengah No Nama Tanan Sayuran Produksi/panen Luas (Ha) dan Buah-buahan (kg) Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Tanaman Tomat Cabe Keriting Kacang Panjang Ketimun Kacang Tanah 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Jumlah 2,5 Sumber : Data IPW Penyuluh 2016 Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal tanaman sayur-sayuran secara keseluruhan adalah 2,5 ha, dan jumlah produksi belum teridentifikasi. Diantara jenis komoditi yang ditanam, ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi tanaman tomat dengan luas areal tanam 0,5 ha, ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 5

kacang tanah dengan luas tanam 0,5 ha, kacang panjang 0,5 ha, dan cabe keriting 0,5 ha. Dengan melihat luas areal tanam setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi. 2. Bidang Peternakan Adapun populasi dan produktifitas peternakan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Jumlah Ternak Besar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016 No Desa/ Kelurahan Jenis (ekor) Jantan Betina Jumlah 1 2 3 4 5 1 Akelamo 12 60 72 2 Siokona 4 17 21 Sumber : Data IPW Penyuluh 2016 Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak besar di Kelurahan Akelamo sebanyak 72 ekor dan populasi ternak besar yang ada di Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 21 ekor. Sehingga cukup baik untuk dikembangkan. Tabel 5. Jumlah Ternak Kecil di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec. Oba Tengah 2016 No Desa/ Kelurahan Jenis (ekor) Jantan Betina Jumlah 1 2 3 4 5 1 Akelamo 30 60 90 2 Siokona 12 32 44 Sumber : Data IPW Penyuluh 2016 Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak kecil di Kelurahan Akelamo sebanyak 90 ekor dan populasi ternak kecil yang ada di Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 44 ekor. Sehingga cukup baik untuk dikembangkan. Tabel 6. Jumlah Ternak Unggas di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec. Oba Tengah 2016 No Desa/ Kelurahan Jenis (ekor) Jantan Betina Jumlah 1 2 3 4 5 1 Akelamo 260 420 680 2 Siokona 135 253 388 Sumber : Data IPW Penyuluh 2016 Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak unggas di Kelurahan Akelamo sebanyak 680 ekor dan populasi ternak unggas yang ada di ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 6

Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 388 ekor. Sehingga cukup baik untuk dikembangkan. 3. Bidang Perikanan Adapun jenis tangkapan dan produktifitas perikanan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 7 dibawah ini. Tabel 7. Data jenis ikan hasi tangkapan nelayan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016 No Komoditas Jenis Tangkapan Ikan Komo Ikan Sorihi Ikan Dolosi 1 Perikanan Laut Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa komoditi perikanan dalam Wilayah Kecamatan Oba Tengah dibagi atas perikanan laut yang hasil tangkapannya berupa ikan pelagis yaitu : komo, sorihi dan dolosi. 4. Bidang Perkebunan tabel 8. Data luas tanam, luas panen, komodias Perkebunan disajikan pada Tabel.8 Data luas tanam/panen, produktivitas dan jumlah produksi komoditas No Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016 Desa/ Kelurahan Jenis Komoditi Kelapa (ha) Kakao (ha) Cengkeh (ha) Pala (ha) 1 Akelamo 30 4 5 8 2 Siokona 2,5 0,5 1 1 Sumber : Data BP3K Oba 2016 Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis komoditi yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi kelapa dengan luas tanam/panen 30 ha, komoditi kakao dengan luas tanam/panen 4 ha, komoditi cengkeh dengan luas tanam/panen 5 ha, komoditi pala dengan luas tanam/panen 1 ha. Sedangkan di Desa Siokona komoditi yang dominan yaitu ; komoditi kelapa dengan luas tanam/panen 2,5 ha, komoditi kakao dengan luas tanam/panen 0,5 ha, komoditi cengkeh dengan luas tanam/panen 1 ha, komoditi pala dengan luas tanam/panen 1 ha. Dengan melihat luas areal tanam/panen setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi, sehingga produksi panennya dapat lebih meningkat lagi. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 7

Data luas areal tanaman buah-buahan, luas panen, produktivitas dan jumlah produksi komodias Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona disajikan pada tabel 9. Tabel 9. Luas Areal Tanaman Buah-buahan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016 No Desa / Jenis Buah-buahan Pisang Sukun Jeruk Rambutan Durian Kelurahan (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) 1 2 3 4 5 6 1 Akelamo 8-5 1 1 2 Siokona 1-0,5 0,5 0,5 Sumber : Data IPW Penyuluh 2016 Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis komoditi yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi pisang dengan luas tanam 8 ha, Komoditi jeruk dengan luas tanam 5 ha, komoditi rambutan 1 ha,, disusul dengan komoditi durian dengan luas tanam 1 ha. Sedangkan di desa Siokona. komoditi yang dominan yaitu ; komoditi pisang dengan luas tanam 1 ha, Komoditi jeruk dengan luas tanam 0,5 ha, komoditi rambutan 0,5 ha,, disusul dengan komoditi durian dengan luas tanam 0,5 ha. 5. Bidang Kehutanan Komoditi kehutanan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah diperbanyak melalui kegiatan KBR, jenis tanaman yang diperbanyak antara lain tanaman Mahoni, Jati, Super, Binuang dan Samama. Adapun luas kawasan hutan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 10 dibawah ini. Tabel 10. Luas areal tanam komoditi kehutanan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec.Oba Tengah No Desa/ Kelurahan Mahoni (ha) Jati Super (ha) Jenis Kayu Binuang (ha) Samama (ha) Jumlah Pohon 1 Akelamo 1 - - - 2.500 2 Siokona - - - - - Sumber data : Dinas Pertanian dan Kehutanan 2016 Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis komoditi kayu yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi kayu mahoni dengan luas tanam 1 ha, dengan jumlah pohon sebanyak 2.500 pohon. Sedangkan di Desa Siokona belum ada. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 8

C. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENYULUHAN. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok khususnya pangan perlu memperhitungkan jumlah penduduk dengan produksi yang dihasilkan melalui kemampuan penerapan teknologi. Ada beberapa program pemerintah yang telah di lakukan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah beberapa tahun terahir yaitu : 1. PTT Tanaman Jagung 2. Bantuan Bibit Ternak Sapi Bali 3. Perikanan Laut 4. P2BN (Demplot dan Demfarm) 5. KBR dan Gerhan D. SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM ) 1. Data Penduduk Jumlah penduduk di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sampai dengan tahun 2016 disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Data Penyebaran Penduduk di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016. No Desa/ Kelurahan Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 1 Akelamo 386 381 767 KK 225 2 Siokona 204 179 383 KK 107 Sumber : Data Sekunder Desa 2016 Melihat tabel diatas menunjukan bahwa penduduk di Kelurahan Akelamo berjumlah 767 jiwa yang terdiri dari penduduk laki laki sebanyak 386 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 225 KK, yang dominan berjenis kelamin pria, hal ini menjadi salah satu potensi dalam pelaksanaan kegaiatan usaha tani karena tenaga kerja pria lebih banyak dan cenderung bergerak di sector pertanian dan perikanan. Sedangkan di Desa Siokona menunjukan bahwa penduduk berjumlah 383 jiwa yang terdiri dari penduduk laki laki sebanyak 204 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 179 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 107 KK, yang dominan berjenis kelamin pria, hal ini menjadi salah satu potensi dalam pelaksanaan kegaiatan usaha tani karena tenaga kerja pria lebih banyak dan cenderung bergerak di sector pertanian dan perikanan. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 9

2, Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamtan Oba Tengah, pada usia produktif yaitu umur 20 Tahun s/d 60 Tahun.dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini. Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Umur Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamtan Oba Tengah 2016 No Desa/ Kelurahan 0-20 21-40 41-60 < 60 1 Akelamo 258 336 125 48 2 Siokona 110 164 82 27 Sumber : Data Monografi Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016 3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec. Oba Tengah No Desa/ Kelurahan Belum/tidak/putus sekolah SD Jumlah Penduduk (Jiwa) Tamat SLTP sederajat Tamat SD dan sederajat Tamat SLTA sederajat Tamat perguruan tinggi 1 Akelamo 120 180 320 125 22 2 Siokona 98 124 86 68 7 Sumber Data : Programa BP3K Oba 2016 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian. Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah No Kelasifikasi Lapangan Kerja Desa/ Swast Kelurahan Petani Nelayan PNS TNI /POLRI Lain-lain a Jlh 1 2 4 5 6 7 8 9 10 1 Akelamo 60 30 12 4 22 82 2 Siokona 15 10 - - 6 25 Sumber Data Kecamatan Oba Tengah 2016 5. Kelembagaan petani Kelembagaan petani yang ada terdiri dari Gapoktan / Kelompoktani yang tersebar di Kelurahan Akelamo 1 (Satu) Gapoktan. Sedangkan di Desa Siokona belum terbentuk Gapoktan. Untuk lebih jelasnya data kelembagaan petani dapat di lihat pada tabel 15 dibawah ini. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 10

Tabel 15 : Data Kelembagaan Petani di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016 No Desa/ Kelurahan `Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa sampai dengan akhir tahun 2016 kelembagaan petani yang ada di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah sebanyak 6 kelompoktani. Sedangkan di Desa Siokona sebanyak 1 kelompok tani ternak. 6. Data Kelompok Tani, Gapoktan. Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona dengan jumlah kelompoktani sebanyak 8 kelompok tani serta klasifikasi kelas kelompok. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16.Jumlah Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah No Jenis Kelompok Tani Jumlah Kelompok dan Klasifikasinya Pemula Lanjut Utama Madya 1 Pertanian 1 1 - - 2 Peternakan 3 - - - 3 Perikanan 1 - - - 4 Kehutanan 1 - - - Jumlah 6 1 - - Sumber : BP3K Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016 7. Ketenagaan Penyuluh Tenaga Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah dan melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh sebanyak 4 orang, dengan rincian menurut wilayah binaan masing masing. Tenaga Penyuluh Pertanian sebanyak 1 orang, tenaga Penyuluh Peternakan sebanyak 1 orang Penyuluh Kehutanan sebanyak 1 orang dan Penyuluh Perikanan sebanayak 1 orang E. PENUNJANG PENYULUHAN 1. Kelembagaan Penunjang Jenis Kelompok dan Jumlah Kelompok Tani Pertanian Peternakan Perikanan Kehutanan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1 Akelamo 2 2 1 1 6 1. Siokona - 1 - - 1 Sumber : Data Programa BP3K Oba Tengah 2016 Kelembagaan penunjang adalah Dinas terkait dan lembaga lain yang dapat menunjang kegiatan penyuluhan dapat di lihat pada tabel 17 di bawah ini : ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 11

Tabel 17: Data kelembagaan Penunjang.di Wilayah binaan Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah No Desa/ Kelurahan Koperasi /KUD Kios Saprodi BRI UPT Dinas RPH Pasar Jlh 1. Akelamo 1 - - - - - - 2 Siokona - - - - - - - Sumber : Data Programa BP3K Oba 2016 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kelembagaan penunjang kegiatan penyuluhan yang ada di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah yang dominan adalah kelembagaan koperasi. Sedangkan di Desa Siokona kelembagaan penunjang belum ada. 2. Sarana / Fasilitas Usahatani. Fasilitas usahatani yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016, disajikan secara terinci pada Tabel 18 Tabel 18. Data Fasilitas Usahatani yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016 No Jenis Fasilitas Jumlah Unit Keterangan 1 Hand Traktor 1 Baik 2 Traktor Besar - Belum ada 3 Hand Sprayer 8 Baik 4 Cangkul 60 Baik Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016 Fasilitas penunjang yang ada sekarang ini masih di anggap belum mencukupi kebutuhan usaha tani. Untuk memenuhi kekurangan sarana/ fasilitas usaha tani ini maka dipandang perlu sarana atau fasilitas berupa Traktor besar perlu diupayakan pengadaan demi untuk menunjang kebutuhan usaha tani. 3. Administrasi Pemerintahan Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah terdiri dari 1 (satu) unit Kantor Kelurahan yang dilengkapi dengan berbagai bidang Staf kelurahan. Sedangkan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah terdiri dari 1 (satu) unit Kantor Desa yang dilengkapi dengan berbagai bidang staf Desa mulai dari perangkat RT, RW. LMD, BPD. Dan lain-lainnya. ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 12

F. MENETAPKAN FAKTOR PENENTU 1. Impact Point Teknis Hasil identifikasi faktor penentu (impact point) Teknis wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Siokona Kecamatan Oba Tengah dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini. Tabel 19. Impact Point Teknis wilayah binaan Di Kelurahan Akelamo dan desa Siokona Kecamatan Oba Tengah No Jenis Komoditi Impact Point Tingkat Penerapan(%) 1 Tanaman Jagung 1. Pengendalian PHT 30% 2. Panen dan pasca panen 40 % 3. Manfaat pupuk 40% 2 Tanaman Ubi Kayu 3 Tanaman Tomat 4 cabe 5 Bawang Merah 6 Kacang Tanah 7 Jeruk Manis 1. Pengolahan Hasil 2. Pengendalian PHT 3. Pemupukan berimbang 1. Pengendalian PHT 2. Pemupukan Organik 3. Pola tanam 1. Pengenalan HAPEN 2. Pengendalian HAPEN 3. Pemupukan Berimbang 1. Pengolahan Tanah 2. Pengunaan Pupuk 3. Pengendalian HAPEN 1. Pemnfaatan pupuk 2. Pengendalian HAPEN 3. Teknik Budidaya 1. Pola Tanam 2. Pengendalian HAPPEN 3. Pupuk berimbang 1. Pengenalan HAPEN 8 Kelapa 2. Pemelihan bibit 3. Penggunaan pupuk 1. Pengedalian PHT 9 Kakao 2. Pola tanam 3. Syarat Tumbuh 1. Penerapan tehnologi 10 Pala 2. Pengendalian PHT 3. Pemelihan Bibit unggul 1. Pemanfatan limbah 11 Ternak Sapi 2. Manfaat Kandang 3. Penyakit Brucelosis 1. Vaksinasi 12 Ternak Unggas 2. Kebersihan Kandang 1. Pemberian pakan 13 Ternak Kambing 2. Pengendalian penyakit 3. Perkandangan 1. Konservasi Hutan 14 Hutan 2. Budidaya Tanaman Jati 15 Perikanan Laut 1. Penanganan Hasil Tangkap 2. Pengolahan Hasil Tangkap Sumber ; Data Olahan Impac Poin 2016 40% 40% 45% 45% 45% 45% 50% 45% 40% 15% 15% 15% 45% 45% 30% 15% 15% 15% 35% 25% 30% 45% 40% 40% 50% 40% 40% 35% 45% 30% 45% 25% 50% 45% 40% 45% 20% 25% 25% ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 13

2. Impact Point Sosial dan Ekonomi Hasil identifikasi faktor penentu (impact point) sosial dan ekonomi wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tengah dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Impact Point Sosial dan Ekonomi wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah No Uraian Impact Point Tingkat. Penerapan (%) 1 Sosial 1. Sistem pertanggungjawaban Pengurus Kelompok. 2. Kerja sama antar kelompok 3. Ketaatan anggota terhadap rencana kegiatan. 4. Kemampuan mencari informasi 5. Adminitrasi kelompok 6. Kemitraan dengan lembaga lain 25,5 30,2 30.4 40.3 35,5 25.4 2 Ekonomi 1. Pemupukan modal kelompok 35,5 Sumber : Data Hasil Olahan Impac Poin 2016 ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 14

BAB III T U J U A N A. ASPEK TEKNIS ( PERILAKU) 1.TANAMAN PANGAN Tanaman Tanaman Jagung Peningkatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman Tanaman Jagung dari 45% menjadi 50% Meningkatkan pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen dari 45% menjadi 50% Meningkatkan Pengetahuan petani tentang manfaat dan keguanaan pupuk dari 40% menjadi 45% Tanaman Tanaman Ubi Kayu Meningkatkan keterampilan petani dalam pengolahan hasil dari 35% menjadi 40% Meningkatkan pengendalian hama secara alami dari dari 35% menjadi 40% Meningkatkan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 40% menjadi 45% Tanaman Tanaman Ubi Jalar Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari 30 % menjadi 35% Meningkatkan keterampilan penangan pasca panen dari 30% menjadi 35% Penerapan cara pemupukan berimbang sesuai anjuran dari 30% menjadi 35% 2. HORTIKULTURA Tanaman Tanaman Tomat Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari 45% menjadi 50% Meningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan pupuk organik dari 45% menjadi 50% Menerapakan pola tanam yang sesuai anjuran dari 45% menjadi 50% Tanaman Cabai Keriting Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengenalan hama penyakit dari 50% menjadi 55% ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 15

Meningkatkan keterampilan petani tentang pengendalian hama terpadu dari 45% menjadi 50% Melakukan pemupukan berimbang pada tanaman cabe yang sesuai anjuran dari 40% menjadi 45% Tanaman Kacang Panjang Meningkatkan Pengetahuan petani tentang peknik pengolahan tanah dari 15% menjadi 20% Meningkathan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 155 menjadi 20% Meningkatkan ketrampilan petani tentang cara pengendalian Hama penyakit dari 15% menjadi 20% Tanaman Ketimun Meningkatkan Pengetahuan petani tentang peknik pengolahan tanah dari 15% menjadi 20% Meningkathan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 155 menjadi 20% Meningkatkan ketrampilan petani tentang cara pengendalian Hama penyakit dari 15% menjadi 20% Tanaman Kacang Tanah Meningkatkan keterampilan petani tentang keguanaan pupuk dari 45% menjadi 50% Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengendalian hama terpadu dari 45% menjadi 50% Meningkatkan ketrampilan petani tentang teknik budidaya dari 30% menjadi 35% 3. PERKEBUNAN Tanaman Kelapa Meningkatkan keterampilan petani dalam pembuatan bakteri pengengendalian hama saxava dari 35% menjadi 40% Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemelihan bibit unggul dari 255 menjadi 30% Melakukan pemupukan berimbang dari 30% menjadi 35% Tanaman Kakao Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama dari 45% menjadi 50% ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 16

Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran dari 40% menjadi 45% Meningkatkan pengetahuan petani tentang syarat tumbuh yang baik pada tanaman kakao dari 40% menjadi 45% Tanaman Cengkeh Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan produksi dari 50% menjadi 55% Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45% Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40% menjadi 45% Tanaman Pala Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan produksi dari 50% menjadi 55% Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45% Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40% menjadi 45% 4. PETERNAKAN Ternak Sapi Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfatan limbah pertanian sebagai pakan ternak dari 25% menjadi 30% Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik dari 25% menjadi 30% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang manfaat dan kegunaan kandang pada Ternak Sapi dari 25% menjadi 30% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang penyakit Brucelosis dari 30% menjadi 35% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara penggemukan Ternak Sapi dari 25% menjadi 35% Ternak Unggas Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pencegahan penyakit ND/Tetelo yang baik dari 25% menjadi 30% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pembuatan mesin penetas dan pengelolaannya dari 25% menjadi 30% ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 17

Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pembuatan kandang ayam sistem litter dan batterey dari 25% menjadi 30% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak ayam buras yang baik dari 30% menjadi 40% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang kebersihan kandang dari 30% menjadi 35% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara membuat induk buatan dari 30% menjadi 40% Ternak Kambing Meningkatkan Pengetahuan peternak dalam pemberian pakan yang sehat dari 30% menjadi 35% Meningkatkan pengetahuan peternak terntang penyakit scabies dari 35% menjadi 40% Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak Kambing yang baik dari 30% menjadi 40% Menerapk4an sistem perkandangan dari 40% menjadi 45% 5. KEHUTANAN Hutan Lindung Meningkatkan pengetahuan petani tentang fungsi Hutan Mangrove dari 40% menjadi 45% Meningkatkan pengetahuan petani tentang pentingnya kawasan hutan lindung dari 35% menjadi 40% Meningkatkan ketrampilan petani tentang perawatan kayu jati dari 20% menjadi 25% 6. PERIKANAN Perikanan Laut Meningkatkan ketrampilan nelayan tentang pengendaliah hasil tangkap dari 25% menjadi 30% Meningkatkan ketrampilan nelayan tentang pengolahan hasil tangkap dari 25% menjadi 30% B. ASPEK SOSIAL Membangun hubungan dengan instansi terkait dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 18

C. ASPEK EKONOMI Memperkuat kelembagaan kelompoktani untuk mengarahkan kearah agribisnis dalam menopang kemandirian kelompok Kemampuan kelompoktani-nelayan dalam pemupukan modal kelompok atau perorangan baru dilakukan oleh petani masih kurang D. ASPEK TEKNIS (NON PERILAKU) 1. TANAMAN PANGAN Tanaman Jagung Membuka Akses Pasar Keluar daerah Pengadaan Sarana pengolahan hasil Pengembangan Home industri pengolahan Hasil Tanaman Ubi Kayu Membuka Akses Pasar Keluar daerah Pengadaan Sarana pengolahan hasil Pengembangan Home industri pengolahan Hasil Tanaman Ubi Jalar Membuka Akses Pasar Keluar daerah Pengadaan Sarana pengolahan hasil Pengembangan Home industri pengolahan Hasil 2. TANAMAN HORTIKULTURA Tanaman Tomat Pengadaaan sarana produksi Pengendalian harga Pengembangan Home industri pengolahan Hasil Cabe Keriting Pengadaan sarana Produksi Pengembangan Home Industri Pengendalian harga Kacang Panjang Pengadaan Sarana Produkasi Pengendalian harga Ketimun Pengadaan Benih Bersertifikasi ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 19

Pengendalian harga Kacang Tanah. Pengadaan Benih Bersertifikasi Pengendalian harga 3. TANAMAN PERKEBUNAN Tanaman Kelapa Pengendalian harga Pengembangan industri Tanaman Kakao Membuka akses pasar ke luar daerah Mengadakan latihan pengolahan hasil Tanaman Cengkeh Pengendalian harga Pengembangan industri Tanaman Pala Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis Pengendalian harga 4. PETERNAKAN Ternak Sapi Peremajaan ternak Pengadaan sarana Vaksinasi Penggemukan Ternak Sapi Sanitasi Kandang Ternak Sapi Pemanfaatan limbah Ternak Sapi Pengobatan Ternak Sapi Ternak Ternak Unggas Pembuatan kandang sistem Litter Pembuatan kandang sistem Batterey Pembuatan mesin Penetas Pembuatan induk buatan Sanitasi kandang ayam Pengobatan ternak Ternak Unggas Ternak Ternak Kambing Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak Kambing ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 20

Sanitasi Kandang Ternak Kambing Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing Pengobatan ternak Ternak Kambing 5. KEHUTANAN Rehabilitasi hutan 6. PERIKANAN Perikanan Laut Pengadaan Sarana dan Prasarana Membuka akses pasar ke luar daerah E. ASPEK SOSIAL Agar kesadaran petani terhadap kelompok tani meningkat F. ASPEK EKONOMI Petani dapat mengakses informasi pasar Petani dapat membina kerja sama dengan pelaku usaha ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 21

BAB IV M A S A L A H A. ASPEK TEKNIS ( MASALAH PERILAKU ) 1. TANAMAN PANGAN Tanaman Tanaman Jagung Baru 45% petani yang terampil pengendalian hama dan penyakit Baru 45% petani yang terampil dalam penanganan pasca panen Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat dan kegunaan pupuk Tanaman Tanaman Ubi Kayu Baru 45% petani yang terampil dalam pengolahan hasil Baru 35% petani yang mau mengendalikan hama secara alami Baru 40% petani yang mengetahui tentang pemupukan berimbang Tanaman Tanaman Ubi Jalar Baru 30% petani yang keterampilan dalam pengendalian hama Baru 30% petani yang terampil dalam penanganan hasil panen Baru 30% petani yang mengetahui cara penggunaan pupuk sesuai anjuran 2. HORTIKULTURA Tanaman Tanaman Tomat Baru 45% petani yang keterampil dalam pengendalian hama penyakit Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat penggunaan pupuk organik Baru 45% petani yang mau menerapakan pola tanam sesuai anjuran Tanaman Cabe Keriting Baru 50% petani yang mengetahui tentang hama penyakit pada tanaman cabe Baru 45% petani yang terampilan petani tentang pengendalian hama terpadu Baru 35% petani yang mau melaksanakan pemupukan berimbang yang sesuai anjuran Tanaman Kacang Panjang Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik Baru 15% petani mengetaahui tentang pemupukan berimbang Baru 15% petani mengetahui tentang pengendalian hama penyakit ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 22

Tanaman Ketimun Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik Baru 15% petani mengetaahui tentang pemupukan berimbang Baru 15% petani mengetahui tentang pengendalian hama penyakit Tanaman Kacang Tanah Baru 45% petani yang terampil dalam pembuatan pupuk organik Baru 45% petani yang mengetahui tentang pengendalian hama terpadu secara benar 3. PERKEBUNAN Tanaman Kelapa Baru 55% petani yang mengetahuan tentang hama penyakit PHT Baru 30% petani mengetahui tentang pemilihan bibit unggul Baru 30% petani mengetahui tentang pengunaan pupuk berimbang Tanaman Kakao Baru 45% petani yang terampil dalam pengendalian hama Baru 40% petani yang Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran Baru 40% mengetahui tentang syarat tumbuh pada tanaman kakao Tanaman Cengkeh Baru 55% petani yang mengetahuan tentang hama penyakit PHT Baru 30% petani mengetahui tentang pemilihan bibit unggul Baru 30% petani mengetahui tentang pengunaan pupuk berimbang Tanaman Pala Baru 50% petani yang mau Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala Baru 50% petani yang terampil dalam penanggulangan hama penyakit Baru 40% petani trampil ddalam pemelihan bibit unggul 4. PETERNAKAN Ternak Sapi Baru 25% peternak yang terampil dalam mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak Baru 25% peternak yang mengetahui tentang manfaat sanitasi kandang pada Ternak Sapi Baru 30% peternak yang Mengetahui tentang manfaat dan kegunaan kandang ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 23

Baru 25 % peternak yang terampil dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik Baru 25 % peternak melakukan penggemukan Ternak Sapi Ternak Unggas Baru 25% peternak yang mengetahui tentang pencegahan penyakit ND/Tetelo Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang ternak Baru 25% peternak yang mengertahui tentang mesin penetas Baru 25% peternak yang mengetahui tentang induk buatan Ternak Kambing Baru 30% peternak yang mengetahui tentang pemberian pakan yang baik Baru 35% peternak yang mengetahui tentang penyakit scabies Baru 40% peternak yang mengetahui Sistem perkandangan yang baik Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang 5. KEHUTANAN Hutan Lindung Baru 45% petani yang menjaga pelestarian hutan mangrove Baru 35% petani yang mengetahui tentang pentingnya konservasi hutan lindingg Baru 20% petani yang trampil dalam perawatan tanaman kayu jati 6. PERIKANAN Perikanan Laut Baru 25% petani mengetahui tentang penanganan hasil tangkap Baru 25% petani mengetahui tentang pengolahan hasil tangkap B. ASPEK SOSIAL Baru 30% lembaga petani yang Membangun hubungan dengan instansi terkait dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha C. ASPEK EKONOMI Masih kurangnya pemberdayaan kelompoktani dan nelayan dalam beragribisnis serta menunjang kemandirian kelompok ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 24

D. ASPEK TEKNIS ( MASALAH NON PERILAKU ) 1. TANAMAN PANGAN Tanaman Jagung Belum maksimalnya peningkatan produksi Tanaman Jagung Belum dilakukan secara baik penangan pasca panen Tanaman Jagung Tanaman Ubi Kayu Belum dimanfaakan pengolahan limbah tepung kasava Penerapan tehnologi masih tradisional Tanaman Ubi Jalar Belum maksimalnya peningkatan produksi Tanaman Ubi Jalar Belum adanya sarana produksi yang memadai 2. TANAMAN HORTIKULTURA Tanaman Tomat Pengadaaan sarana produksi masih seadanya Belum adanya Sekolah Lapang Pengendalian hama tanaman (SL-PHT) Tanaman Cabe Keriting Pengendalian hama masih dilakukan secara kimiawi Belum adanya SL-GAP tanaman cabe Tanaman Kacang Panjang Belum tersedianya bibit yang baik Belum adanya SL-GAP tanaman bawang Tanaman Ketimun Belum tersedianya bibit yang baik Penanganan pasca panen masih bersifat tradisional Tanaman Kacang Tanah. Tidak adanya Pengadaan Benih Bersertifikasi Belum ada Pengendalian hama secara terpadu Pengolahan Hasil masih sederhana 3. TANAMAN PERKEBUNAN Tanaman Kelapa Belum dilakukan Penanggulangan Hama Penyakit saxava Peremajaan Kelapa Tanaman Kakao Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 25

Tanaman Cengkeh Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah Tanaman Pala Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis 4. PETERNAKAN Ternak Sapi Belum dilakukannya Penanggulangan penyakit mata pada Ternak Sapi Belum dilakukannya vaksinasi secara masal pada Ternak Sapi Belum dilakukannnya peremajaan Ternak Sapi secara baik Belum adanya Pengadaan sarana Vaksinasi untuk Ternak Sapi Belum dilakukannya Penggemukan Ternak Sapi secara baik Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Sapi secara rutin Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah Ternak Sapi yang baik Belum dilakukannya Pengobatan Ternak Sapi secara massal Ternak Unggas Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Litter Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Batterey Belum dilakukannya Pembuatan mesin Penetas yang baik Belum dilakukannya Pembuatan induk buatan yang baik Belum dilakukannya Sanitasi kandang ayam secara rutin Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Unggas secara massal Ternak Kambing Belum dilakukannya Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik Belum dilakukannya Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak Kambing Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Kambing secara rutin Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing dengan baik Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Kambing secara massan 5. KEHUTANAN Masih adanya lahan keritis diluar kawasan hutan yang tidak produktif 6. PERIKANAN Perikanan Laut Belum dilakukannya penanganan hasil tangkap dengan baik Belum dilakukannya pengolahan hasi tangkap dengan baik ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 26

E. Aspek Sosial Kelompok tani belum berfungsi dengan baik F. Aspek Ekonomi Jarak pasar yang relatif jauh dari lokasi lahan pertanian Keberadaan tengkulak yang lebih banyak dari pelaku usaha ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 27

BAB V CARA MENCAPAI TUJUAN Kegiatan Penyuluhan Pertanian akan efektif dan efisien apabila dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pengaturan dan pelayanan yang kesemuanya terfokus kepada kebutuhan dan kepentingan petani, sehingga perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani dapat terwujud dalam praktek usaha mereka sehari-hari. Untuk mengetahuai penetapan rencana kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan dapat di lihat pada lampiran 1 ( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 28