BAB RENCANA INVESTASI PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS Pentahapan Pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
VI- 1 RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP) LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI

RENCANA INVESTASI 5.1. INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN LIMUSNUNGGAL

BAB VII RENCANA INVESTASI KAWASAN PRIORITAS

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KELURAHAN SELINDUNG BARU

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan

V-1 RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) KELURAHAN MANDING PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KOTA TANJUNGBALAI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Indikator Konten Kuesioner

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 6 PENUTUP. A. Simpulan

Proposal Pembangunan Kakus Untuk Keluarga di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

JUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat mewujudkan pertanggungjawaban yang semakin baik. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

6.1 Rencana Program dan Kegiatan Bersumber dari APBD

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

I. PENDAHULUAN. Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

CONTOH BENTUK/MODEL KERJA SAMA DAERAH

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

1.8.(2) Peremajaan Permukiman Kota Bandarharjo. Semarang

PROFIL BKM SEI RAJA BERSATU KELURAHAN SEI RAJA

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM)

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

1 Universitas Indonesia

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

I. Permasalahan yang Dihadapi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Nomor : 5/PER/BP-BRR/I/2007 TENTANG

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

DR. ASROPI, SIP, MSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, JAKARTA

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

BAB 6.1. Pentahapan Pembangunan RENCANA INVESTASI PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS Rencana invetasi merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan. Rencana ini, akan menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya di kawasan prioritas, sehingga dapat tercapai kerja sama untuk mengurangi berbagai konflik kepentingan dalam investasi/pembiayaan. Selain itu rencana investasi ini juga mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana kawasan prioritas. Mencermati kondisi perekonomian yang sekarang berkembang di kawasan ini, serta arah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Kec. Tanjungbalai Utara-Kota Tanjungbalai pergerakan ekonomi perkotaan di, maka pengembangan investasi swasta di kawasan ini dapat diarahkan pada pengembangan entitas bisnis perdagangan dan jasa (wisata belanja). Karakteristik perdagangannya adalah ritel skala kecil dan menengah, termasuk didalamnya pengembangan usaha restoran/rumah makan dan home industri, dll. Disamping itu, sektor jasa masih sangat potensial untuk dikembangkan. Pada sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di kawasan ini memiliki konsekuensi pada kebutuhan untuk penyesuaian kapasitas fasilitas publik. Jenis fasilitas publik yang sangat mendukung antara lain adalah sistem penataan koridor jalan (sistem pedestrian, penerangan jalan umum, gerbang kawasan prioritas), kawasan gedung pertemuan dan media promosi (GSG), penataan bantaran sungai, penataan RTH dan Kawasan Olah raga dan jaringan prasarana dan sarana yang lainnya. 98

6.1.1. Arahan Pelaksanaan Pembangunan Pelaksanaan Pembangunan Agar Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman/RTPLP Kawasan Prioritas dapat dijadikan pedoman dan acuan pembangunan secara nyata, pertu dijabarkan dalam aspek implementasi terkait penyusunan pentahapan pembangunan (yang telah dijelaskan pada dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman RPLP). Syarat pentahapan pembangunan/indikasi program yang baik adalah : Merupakan penjabaran upaya implementasi yang konsisten terhadap visi, misi, tujuan yang telah dirumuskan; Mengakomodasikan langkah yang mendukung strategi penataan dalam upaya pencapaian tujuan; Dapat dijabarkan Iebih lanjut dalam program dan satuan proyek-proyek pendukungnya yang memungkinkan mengidentifikasi input sumber dayanya (waktu, dana, lokasi, pelaku); Dalam merumuskan pentahapan pembangunan akan dijabarkan secara runtun berdasarkan visi, misi, tujuan dan agar menjamin konsistensi setiap perumusan program terhadap pencapaian misi dan tujuan perencanaan yang telah direncanakan. 6.1.2. Pertimbangan Pemilihan Kawasan Prioritas Untuk menentukan kawasan prioritas di dilakukan beberapa pertimbangan yaitu: Kawasan/zona memiliki persoalan-persoalan pembangunan baik secara fisik, sosial maupun ekonomi mendesak untuk ditangani; Kawasan/zona memiliki potensi sumbersaya lokal yang lebih tinggi dibandingkan kawasan/zona lainnya sehingga apabila potensi tersebut didayagunakan, diperkirakan dapat membangkitkan perkembangan (triger) perkembangan pembangunan fisik, sosial dan ekonomi di seluruh wilayah Kelurahan. 6.1.3. Bentuk Pengembangan Program Semua segmen/blok penataan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan kawasan prioritas Kelurahan Nagarasari, karena itu perencanaan dan pembangunan infrastruktur kawasan, juga harus terintegrasi secara sistematik. Beberapa usulan-usulan bentuk pengembangan program Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Kawasan Prioritas, yaitu: Penataan sisi luar daerah milik jalan (damija) lengkap dengan pembuatan jalur pedestrian 2 jalur.; Pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum); Penanaman pohon fungsi peneduh dan pembatas sepanjang median jalan (jalur pedestrian, dan ruang-ruang terbuka hijau dihalaman permukiman; Pengembangan zebra cross di kawasan kawasan bangkitan (pusat perdagangan dan jasa dan tempat pendidikan); Penataan street furniture; Penataan tata informasi/reklame sesuai dengan rencana sepanjang pedestrian; Penataan kawasan bantaran sungai; Pembangunan gerbang masuk kawasan prioritas; Pembangunan gedung serba guna dengan berbagai fungsi kegiatan diantaranya tempat perkantoran/pengelola, media informasi, tempat pertujukan seni budaya daerah, tempat media promosi potensi yang ada di (home industri), dan sebagainya; Penataan Fungsi lapangan sepakbola Cigeureung tetap difungsikan sebagai tempat olahraga terutama sepakbola adapun penunjang lainnya yaitu adanya fasilitas joging track, tempat duduk, area hijau, jalur pedestrian, penerangan jalan umum, pembuatan lapak sektor informal (PKL) baik berupa ruang terbuka maupun di dalam bangunan yang 99

diintegrasikan dengan fungsi ruang tata bangunan dan penataan kawasan persimpangan pertigaan jalan. Untuk merealisasikan program pembangunan/pengembangan fisik ini, RTPLP Kawasan Prioritas Kelurahan Nagarasari secara non fisik perlu dilakukan yaitu program sosialisasi RTPLP Kawasan Prioritas dan Persiapan Partisipasi Masyarakat dan kepada seluruh stake holder yang terkait dengan pengembangan kawasan ini. 6.1.4. Pola Kerjasama Operasional Investasi Keterbatasan anggaran yang dialami oleh pemerintah mendorong pihak-pihak yang mengelola perencanaan dan pembangunan untuk melakukan capital rationing dengan cara membuat prioritas program, dan menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat umum untuk partnership dalam pembiayaan dan pengolahan beberapa sarana dan prasarana dasar. Untuk partisipasi dan sharing dalam pembiayaan ini sudah banyak dilakukan pada beberapa pembangunan jalan kelurahan baik lokal maupun jalan lingkungan, sanitasi, dan tempat sampah di. Mobilisasi swadaya masyarakat dan dari pihak swasta ini terus berlangsung seiring dengan kesadaran akan arti penting sarana dan prasarana dasar tersebut, serta kesadaran publik atas keterbatasan anggaran pemerintah, sehingga proses sharing dalam pembiayaan program sarana dan prasarana dasar terus berlanjut. Model kemitraan akan meringankan beban anggaran pemerintah sehingga dalam kondisi keterbatasan anggaran, pihak pemerintah dapat memberikan pelayanan publik melalui kemitraan dengan swasta. Hal yang perlu diperhatikan pada model kemitraan ini antara lain kejelasan konsesi, hak dan kewajiban masing-masing pihak, kejelasan penetapan tingkat retribusi atas pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut sehingga masyarakat tidak terkorbankan. Secara umum, dengan adanya kelompok-kelompok investasi yang akan mendukung pengembangan perekonomian kawasan ini, dapat dirumuskan beberapa pola kerjasama program pembiayaan, sebagai berikut: Pembiayaan dari Pemerintah Pusat Dengan telah diundangkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka pada prinsipnya manajemen pembiayaan sarana prasarana kota menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah/Kota. Pemerintah Pusat hanya menjadi pemberdaya (enabler) bukan lagi sebagai penyedia (provider). Pembiayaan Dari Pemerintah Daerah Pembiayaan oleh Pemerintah Daerah, baik dari pemerintah provinsi maupun kota didapat melalui berbagai macam sumber, yang antara lain terdiri dari : Pajak Daerah Retribusi Daerah Dana Perimbangan Pembiayaan Oleh BUMN (CSR BUMN) Badan Usaha Milik Daerah (BUMN)/CRS BUMN adalah perusahaan nasional/daerah yang investasinya ditujukan untuk memberikan pelayanan baik prasarana maupun sarana perkotaan. Pembiayaan Sumber Lain Manajemen pembiayaan dari sumber lain yang belum banyak digunakan yaitu melalui : Pinjaman Komersial Perbankan Pinjaman komersial perbankan yang paling banyak disalurkan melalui Bank Pembangunan Daerah. Bank-bank lain baik Pemerintah maupun Swasta juga menyediakan dana pinjaman terutama untuk membiayai proyek-proyek yang dapat menghasilkan pendapatan, seperti pasar, terminal bus dan lain-lain. Obligasi Daerah 100

Obligasi Daerah yaitu pinjaman dari masyarakat kepada Pemda dan BUMD untuk pembiayaan pembangunan sarana prasarana kota. Pembiayaan Oleh Swasta dan Swadaya Masyarakat Pembiayaan oleh swasta dilakukan melalui Kemitraan Pemerintah - Swasta (KSP), yaitu keikutsertaan swasta untuk membiayai pembangunan sarana prasarana kota atau fasilitas umum daerah. keikutsertaan swasta dalam pembiayaan pembangunan sarana prasarana kota semakin diperlukan mengingat kemampuan pemerintah (pusat maupun daerah) untuk membiayai sarana prasarana kota relatif terbatas, sedangkan kebutuhan sarana prasarana kota tersebut semakin meningkat sejalan dengan perkembangan sosial-ekonomi masyarakat. Salah satu misi swasta adalah untuk mencari keuntungan, namun demikian prinsip-prinsip berikut harus tetap dianut. Prinsip-prinsip tersebut adalah: - Penciptaan iklim persaingan yang sehat, sehingga tidak terjadi pemindahan hak monopoli kepada swasta tertentu; - Tarif pelayanan yang layak dan terjangkau oleh masyarakat; - Mutu pelayanan yang baik, - Efisiensi penyelenggaraan pelayanan yang lebih tinggi; - Pembagian resiko yang adil. 1. Rencana Investasi sesuai dengan Visi yang telah dibangun 2. Prioritas rencana investasi yang memberikan dampak besar bagi masyarakat m iskin agar memiliki permukiman yang teratur, aman, dan sehat 3. Prioritas kegiatan terpilih dilaksanakan secara efektif dan efisien 4. Prioritas kegiatan terpilih akan dikelola secara berkelanjutan 5. Mempertimbangkan pengurangan risiko bencana Rencana investasi setidaknya memuat : a. Deskripsi umum program b. Objek pelaksanaan detail kegiatan c. Komponen kegiatan d. Sumber dan bentuk pendanaan e. Waktu dan Tahapan pelaksanaan f. Lampiran-lampiran pendukung sesuai kebutuhan Rencana investasi disusun bersamaan saat penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas. Rencana investasi ini diimplementasikan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan dan penggalangan kemitraan pada saat diselesaikannya dokumen RTPLP Kawasan prioritas. Contoh matriks rencana investasi dapat dilihat pada 6.2. Rencana Pembiayaan Pembangunan Kawasan Prioritas Rencana Pembiayaan Pembangunan adalah suatu rencana pembiayaan pembangunan dari RTPLP yang telah disusun dan disepakati BKM, Lurah, Tim Teknis dan Masyarakat. Rencana Pembiayaan Pembangunan ini disusun untuk menerjemahkan program-program dan kegiatan pembangunan ke dalam bentuk rencana investasi pembangunan kawasan prioritas untuk kurun waktu 5 tahun, sesuai jangka waktu perencanaan. Tujuan dari penyusunan rencana investasi adalah sebagai alat untuk mendorong para pihak untuk menjalin kemitraan pembangunan. Perlu dibuat kriteria yang disepakati oleh BKM, TIPP, Lurah, dan masyarakat, untuk membuat prioritas dalam rencana investasi. Kriteria tersebut minimal harus memenuhi ketentuan berikut : 101

RENCANA KEGIATAN PLPBK NO Jenis Kegiatan Lokasi Volume Biaya Satuan Biaya TAHUN Pendanaan Penanggungjawab 2015 2016 2017 2018 2019 APBD PLPBK PNPM- MP CSR 1 Tutup Parit Jl. Pendidikan ujung LK - IV 338 Meter 5.406.000 42.786.000 KSM Cempaka 2 Pembuatan Jalan Paving Blok Jl. Pendidikan ujung dan Jl. Dakwah ujung LK - IV 136 Meter 8.762.000 109.437.000 KSM Melati 3 Box Taman 4 PembuatanDrainase 5 Pembuatan Tambatan Perahu Jl. Pendidikan ujung LK - IV Jl. Pendidikan ujung LK - IV Jl. Khairil Anwar Gg. Hang Jebat LK - I 68 Meter 8.456.000 95.009.000 KSM Walet 133,5Meter 9.090.000 119.343.000 KSM Camar Laut 20 Meter 13.878.000 483.425.000 KSM Cicak Rowo Investasi Kegiatan NO Jenis Kegiatan Lokasi Volume Biaya Satuan Biaya 201 5 TAHUN PENDANAAN Penanggungjawab 2016 2017 2018 2019 APBD PLPBK PNPM- MP CSR 1 Pembuatan Pembuangan Lingkungan I, Persampahan IV,V, 24 Unit 2 Pemasangan Lampu Jalan Lingkungan I,IV,V 20 Unit 3 Pembuatan Taman Bermain + Kursi Taman Jl. Pendidikan 1 Unit + 4 Bh 4 Pengerasan Jalan Jl. Hang Jebat 85 M 5 Pembuatan Jalan Paving Jl. Pendidikan 150 M Block 6 Rehab Rumah Lingkungan I,IV,V 20 Unit Rp 3.541.667 Rp 3.950.000 Rp 75.400.000 Rp 764.706 Rp 400.000 Rp 3.900.000 Rp 85.000.000 Dinas Tata Kota Rp 79.000.000 Dinas Tata Kota Rp 75.400.000 Dinas Tata Kota Rp 65.000.000 Dinas PU Rp 60.000.000 Dinas PU Rp 78.000.000 Dinas PU 102

7 8 9 10 11 12 Coper slep Coper slep Jl. Nelayan LK V Jl. Rukun LK V Hidrant Pump Lingkungan I,IV,V 5 Unit Pembuatan Parit Perbaikan Parit Perbaikan Parit Jl.Khairil Anwar LK I Jl. Pemuda LK I Jl. Gudang LK I P 290,50 M L 2.00 M T 1,00M P 300 M L 0.50 M T 0,50M P 60,35M L 1,5M T 2.00M P 70,50 M L 1.00 M T 2,50M P 90,50 M L 1.00 M T 1 M Rp 353.448 Rp 299.333 Rp 16.600.000 Rp 1.193.041 Rp 1.404.255 Rp 994.475 Rp 102.500.000 Dinas PU Rp 89.800.000 Dinas PU Rp 83.000.000 Dinas PU Rp 72.000.000 Dinas PU Rp 99.000.000 Dinas PU Rp 90.000.000 Dinas PU 13 Pembangunan Drainase P 150 M L 3,35 Jl. Pemuda LK I Induk M T 5,70M 14 Drainase Jl. Setia LK III 90 M 15 16 17 18 19 20 Rehab Jalan Hotmik Jl. Permai LK I 130 M Rehab Jalan Hotmik Jl. Indah LK I 140 M Pengadaan Pos Kamling Jl.kamar wuduk lk 5 1 Unit Taman Gantung Lingkungan I,IV,V 75 Bh Gapura Lingkungan I,IV,V 3 Bh Pembuatan Coper Slab Jl. Pendidikan 78 Meter 22 Pembuatan Jalan Paving Linkungan V 194 Meter Blook 23 Penghijauan Linkungan IV 68 24 25 26 27 28 29 30 Plang Nama Jalan Lingkungan I,IV,V 20 Unit Rehab Beronjong Lingkungan V 194 Rehab Rumah Lingkungan V 220 Unit Coper Slep Jl. Sadar LK II Lapen Jl. Rukun 4 X 98 P 120 M L 1,5 M T 2.00 M Lapen Jl. Simpati 4 X 100 M Paving Block Jl. Dakwah LK III P 100 M L 2,5 M T 0,50 M Rp 473.333 Rp 911.111 Rp 1.476.923 Rp 464.286 Rp 68.000.000 Rp 1.260.000 Rp 12.666.667 Rp 1.128.205 Rp 435.567 Rp 1.147.059 Rp 4.050.000 Rp 350.515 Rp 15.000.000 Rp 841.667 Rp 918.367 Rp 810.000 Rp 870.000 Rp 71.000.000 Dinas PU Rp 82.000.000 Dinas PU Rp 192.000.000 Dinas PU Rp 65.000.000 Dinas PU Rp 68.000.000 Kesbang Linmas Rp 94.500.000 Dinas Tata Kota Rp 38.000.000 Dinas Tata Kota Rp 88.000.000 Dinas PU Rp 84.500.000 Dinas PU Rp 78.000.000 Dinas Tata Kota Rp 81.000.000 Dinas Tata Kota Rp 68.000.000 Dinas PU Rp 3.300.000.000 Dinas PU Rp 101.000.000 Dinas PU Rp 90.000.000 Dinas PU Rp 81.000.000 Dinas PU Rp 87.000.000 Dinas PU 103