BAB IV ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi subyek, yaitu berupa jenis kelamin dan divisi. Subyek penelitian ini adalah karyawan di PT. Sparindo Mustika Tangerang. Tabel 4.1 Gambaran Subyek Berdasarkan Jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase Laki-Laki 77 59.2% Perempuan 53 40.8% Total 130 100% Berdasarkan tabel 4.1, subyek penelitian terdiri dari laki-laki sebanyak 77 orang dan perempuan sebanyak 53 orang pada PT. Sparindo Mustika Tangerang. 45
46 Tabel 4.2 Gambaran Subyek Berdasarkan Divisi Divisi Frekuensi Presentase Gudang 13 10.0% HRD/Personalia 10 7.7% Logistic 10 7.7% Maintenance 5 3.8% Packing 23 17.7% PPIC 6 4.6% Produksi 42 32.3% Purchasing 7 5.4% QC 8 6.2% R&D 6 4.6% Total 130 100% Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas subyek berada pada divisi Produksi sebanyak 42 subyek, diisi packing sebanyak 23 subyek dan divisi gudang sebanyak 13 orang. B. Analisis Deskriptif 1. Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan Berdasarkan norma harapan pada kategori gaya kepemimpinan, terdapat 22 item pernyataan dengan 6 (enam) pilihan jawaban sehingga
47 memiliki skor norma harapan maksimal 132 dan skor minimal 22 dengan mean 77 dan standart deviasi sebesar 18,3. Sedangkan berdasarkan norma kenyataan, skor maksimal 120 dan skor minimal 67 dengan mean 95,3 dan standart deviasi 9,4. Tabel 4.3 Skor Kategori Norma Harapan dan Norma Kenyataan Gaya Kepemimpinan Kategori Norma harapan Norma kenyataan Frekuensi % Rendah <58,7 <84,6 14 10,8% Sedang 58,7-95,3 84,6-102,3 85 65,4% Tinggi >95,3 >102,3 31 23,8% Jumlah 100% Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil kategorisasi perilaku gaya kepemimpinan melalui tiga kategori. Dimana jumlah responden dengan kategori rendah yaitu 14 orang dengan presentase 10,8 % dan jumlah responden dengan kategori sedang yaitu 85 orang dengan presentase 65,4 % serta jumlah responden dengan kategori tinggi 31 orang dengan presentase 23,8 %. Analisis gaya kepmimpinan ini berdasarkan kategorinya yaitu otokratis, demokratis dan laissez-faire. Dari interpretasi terhadap kecenderungan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh sampel dalam penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut :
48 Tabel 4.4 Gambaran Gaya Kepemimpinan Jenis gaya kepemimpinan Jumlah Presentase Otokratis 51 39 % Demokratis 35 27% Laissez-faire 44 34% Total 130 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan di PT. Sparindo Mustika Tangerang mempersepsikan bahwa mereka mendapatkan gaya kepemimpinan otokratis dari pemimpin mereka yaitu sebanyak 51 karyawan (39%). Sedangkan untuk gaya kepemimpinan demokratis yaitu sebanyak 35 karyawan (27%). Dan sisanya dengan jumlah yaitu 44 karyawan (34%) mendapatkan gaya kepemimpinan laissez-faire dari pemimpinnya. Tabel 4.5 Gambaran Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Divisi No Divisi Gaya Kepemimpinan Jumlah Otokratis Demokratis Laissez- Faire 1. R&D 2 2 2 6 2. Produksi 18 9 15 42 3. Gudang 4 4 5 13 4. PPIC 1 1 4 6 5. Purchasing 0 2 5 7
49 6. Logistic 6 3 1 10 7. Packing 13 5 5 23 8. QC 3 3 2 8 9. HRD/Personalia 1 5 4 10 10 Maintenance 3 1 1 5 Total 130 Berdasaarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil persepsi karyawan pada setiap divisi berbeda. Dimana pada jumlah subyek responden terbanyak pada divisi produksi dengan jumlah 42 orang, terlihat bahwa 18 karyawan menyatakan gaya kepemimpinan otokratis, 15 orang gaya kepemimpinan laissez-faire, dan 9 menyatakan gaya kepemimpinan demokratis. Tabel 4.6 Gambaran Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Gaya Kepemimpinan Jumlah Kelamin Otokratis Demokratis Laissezfaire 1. Laki-laki 30 18 29 77 2. Perempuan 21 17 15 53 Total 130 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 30 orang karyawan laki-laki dan 21 orang karyawan perempuan menyatakan pemimpinnya menggunakan gaya kepemimpinan dengan tipe otokratis. Sedangkan 18
50 orang karyawan laki-laki dan 17 orang karyawan perempuan menyatakan pemimpinnya menggunakan gaya kepemimpin dengan tipe demokratis. Dan yang terakhir 29 orang karyawan laki-laki dan 15 karyawan perempuan menyatakan pemimpinnya menggunakan gaya kepemimpinan dengan tipe laissez-faire. 2. Analisis Deskriptif Skala Produktivitas Berdasarkan norma harapan pada kategori produktivitas kerja karyawan, terdapat 28 item pernyataan dengan 6 (enam) pilihan jawaban sehingga memiliki skor norma harapan maksimal 168 dan skor minimal 28 dengan mean 98 dan standart deviasi sebesar 23,3. Sedangkan berdasarkan norma kenyataan, skor maksimal 156 dan skor minimal 81 dengan mean 124,4 dan standart deviasi 11,7. Tabel 4.7 Skor Kategorisasi Norma Harapan dan Norma Kenyataan Produktivitas Kerja Karyawan Kategori Norma Harapan Norma Kenyataan Frekuensi % Rendah <74,7 <106 6 4,6% Sedang 74,7-121,3 106-131 89 68,5% Tinggi >121,3 >131 35 26,9% Jumlah 100% Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil kategorisasi perilaku produktivitas melalui tiga kategoisasi. Dimana jumlah responden dengan kategori rendah yaitu 6 orang dengan presentase 4,6 % dan jumlah
51 responden kategori sedang yaitu 89 orang dengan presentase 68,5 % serta jumlah respponden dengan kategori tinggi 35 orang dengan presentase 26,9 %. C. Hasil Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS for windows versi 20.0 1. Uji validitas Variabel Gaya kepemimpinan Salah satu insrumen yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah angkat. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan angket untuk valid dan reliable. Dari hasil perhitungan uji validitas terdapat 22 item yang dinyatakan valid, dan 5 item dinyatakan gugur dari total keseluruhan 27 butir soal. Berikut dibawah ini tabel item yang gugur dan valid pada skala gaya kepemimpinan.
52 Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan No. Tipe Gaya Indikator Item Kepemimpin an 1. Otokratis Semua penentuan kebijakan Favourable 1,4*,10,13,19 Unfavoura 6,12 ble dan lanhkah-langkah,25 kegiatan ditentukan oleh pemimpin. 2. Demokratis Bahwa semua kebijakan terkait diskusi kelompok dan keputusan, didorong dan dibantu oleh pemimpinan. 3. Laissez-Faire Kebebasan penuh bagi kelompok atau keputusan individu, dengan minimal partisipasi dari pemimpin. 2*,5*,14,20,2 3,26 7,8,11,16,17, 22 3,21,27 9,15*,18,24
53 2. Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Dari hasil perhitungan uji validitas pada item ini terdapat 28 item dinyatakan valid, dan 7 item dinyatakan gugur dari total keseluruhan 35 butir soal. Berikut dibawah ini item-item yang gugur dan alid pada skala produktivitas kerja. Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Produktivitas No. Indikator Item Favourable Unfavourable 1. Tindakan konstruktif 1,3 5,7* 2. Percaya pada diri sendiri 10*,13*,15 16 3. Bertanggung jawab 30,24,27 2,21,33 4. Memiliki rasa cinta terhadap 4,6*,8 9,12 pekerjaan 5. Mempunyai pandangan ke depan 17,18 14,19 6. Mampu mengatasi persoalan dengan 20,22 23* lingkungan yang berubah-ubah 7. Mempunyai kontribusi positif 26,28,29*,34 31 terhadap lingkungan (kreatif, imaginatif dan inovatif 8. Memiliki kekuatan untuk 11,32 25,35* mewujudkan potensinya Ket : (*) Item yang tidak valid/gugur
54 D. Hasil Uji Reliabilitas Berikut ini akan dipaparkan hasil uji reliabilitas dari variabel gaya kepemimpinan dan produktivitas kerja. Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena istrumen tersebut seudah baik. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran alpha croncbach. Berdasarkan perhitungan statistik dengan bantuan spss 20.0 for windows. Tabel 4.10 Hasil Reliabilitas Variabel Alpha cronbach Keterangan Gaya kepemimpinan 0,747 Reliabel Produktivitas 0,811 Reliabel Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa alat ukur gaya kepemimpinan memiliki koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,747 dan dinyatakan reliabel. Serta alat ukur produktivitas kerja memiliki reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,811 dan dapat dinyatakan reliabel. E. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dimana data harus memiliki nilai Asymp-sig (2-teiled) lebih besar dari > 0,05 untuk dapat dinyatakan berdistribusi normal. Dan sebaliknya bila signifikansi lebih kecil <0,05 maka data terebut tidak berdistribusi normal.
55 Adapun dari data yang diperoleh nilai Asymp-sig (2-tailed) untuk gaya kepemimpinan sebesar 0,912 > 0,05 yang artinya data ini berdistribusi normal. Sedangkan untuk produktivitas kerja diperoleh nilai Asymp-sig (2-tailed) 0,527 > 0,05 yang juga berarti data ini berdistribusi normal. F. Hasil Uji Korelasi Analisis korelasional antara gaya kepmimpinan dengan produktivitas kerja dilakukan dengan menggunakan analisis pearson correlation pada program SPSS versi 20.0. Berikut adalah pemaparan hasil uji korelasi antara gaya kepemimpinan dengan produktivitas kerja : Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Gaya Kepemimpinan dengan Produktivitas Kerja Variabel Gaya kepemimpinan Pearson correlation Gaya kepemimpinan Produktivitas 1.892** Produktivitas Pearson correlation.892** 1 Tabel diatas menyatakan bahwa korelasi (r) keseluruhan antara gaya kepemimpinan dengan produktivitas kerja sebesar 0,892 dengan signifikansi
56 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya kepmimpinan dengan produktivitas kerja. Karena korelasi signifikansi kurang dari > 0,05. Selain uji korelasi variable secara keseluruhan sebagaimana diatas, penelitian ini juga melihat korelasi antara ketiga tipe gaya kepmimpinan masingmasing yaitu otoriter, demokrasi, dan laissez faire dengan produktivitas kerja sebagai referensi tambahan. Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi Gaya Kepemimpinan Tipe Otokratis dengan Produktivitas Kerja Variabel Otoriter Produktivitas Otoriter Pearson Correlation 1.640** Produktivitas Pearson Correlation.640** 1 Bedasarkan hasil uji korelasi antara gaya kepemimpinan tipe otoriter dengan produktivitas ditemukan adanya hubungan positif signifikansi keduanya dimana nilai r sebesar 0,640 dengan signifikansi 0,000.
57 Tabel 4.13 Hasil Uji Korelasi Gaya Kepemimpinan Tipe Demokrasi dengan Produktivitas Kerja Variabel Demokrasi Produktivitas Demokrasi Pearson Correlation 1.744** Produktivitas Pearson Correlation.744** 1 Begitu pula dengan hasil uji korelasi antara gaya kepemimpinan tipe demokrasi dengan produktivitas ditemukan adanya hubungan positif signifikansi keduanya dimana nilai r sebesar 0,744 dengan signifikansi 0,000. Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Gaya Kepemimpinan Tipe Lissez-faire dengan Produktivitas Kerja Variabel Laissez-faire Produktivitas Laissez-Faire Pearson Correlation 1.749** Produktivitas Pearson Correlation.749** 1 Pada tabel diatas juga menunjukkan korelasi antara gaya kepemimpinan tipe laissez-faire dengan produktivitas kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,749 dengan signifikansi 0,000 dimana ini berarti adanya hubungan positif signifikansi keduanya.