BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (pembelajaran). Penelitian ini menerapkan konsep model Kemmis dan MC Taggart (dalam. Penyusunan Rencana Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamanatan Wringinanom Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

METODE PENELITIAN. (siklikal) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

p BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun 2013/2014 dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya. Menurut suharsimi (2002)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

Transkripsi:

25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu Natar Kabupaten Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. 3.1.2 Waktu Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada Semester Ganjil, yaitu pada bulan Agustus 2014, waktu tersebut meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan PTK Sikus 1 dan Siklus ll No Hari/tanggal Jam ke Siklus Pengamat 1 Kamis, 28 Agustus 2014 07.15 07.55 1 Rusmilah, S.Pd 2 Sabtu, 30 Agustus 2014 07.15 07.55 2 Rusmilah, S.Pd

26 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Pengertian Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan menggunaan metode deskriptif. Penelitian ini menerapkan konsep model Kemmis dan MC Taggart (dalam Suharsimi Arikunto. 2000) yang meliputi 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, observasi dan refleksi. Yang di gambarkan dalam siklus PTK di bawah ini Perencanaan Refleksi1 SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Hasil pelaksanaan Gambar 2. Siklus PTK

27 3.3 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Negararatu Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015, terdiri dari 32 orang siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 12 orang dan 20 siswa perempuan. Dan guru sebagai observer. 3.4 Faktor Yang Diteliti Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Aktivitas belajar siswa saat proses pembelajaran berlangsung yaitu: (1) Memperhatikan penjelasan guru, (2) Mencari atau mencatat mat eri pembelajaran, (3) Berdiskusi antar siswa dalam kelompok, bekerja dalam memecahkan masalah, (4) Mempresentasikan hasil kelompok, (5) Memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan tanggapan. 2. Hasil belajar siswa adalah hasil belajar yang dilihat dari hasil tes formatif pada setiap akhir siklus. 3.5 Prosedur Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat siklus dan terdiri dari empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan

28 3. Observasi 4. Tindakan Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari suatu kompetensi dasar yang terdiri dari 2 kali pertemuan yang telah disesuaikan dengan materi pokok pelajaran, dan setiap satu kompetensi dasar selesai akan diadakan tes formatif untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi pokok tersebut serta dilakukan observasi untuk melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Snawball Throwing. Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran IPS. Adapun langkah- langkah yang dilakukan untuk tiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: a) Mendiskusikan dengan guru mata pelajaran IPS tentang permasalahan pembelajaran dan tindakan yang direncanakan, serta meminta kesediaan guru mata pelajaran IPS untuk menjadi mitra dalam pelaksanaan tindakan. b) Menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang disetting sebagai PTK, bahan pengajaran yang akan diberikan, menyiapkan media pembelajaran pendukung, bahan tugas untuk siswa, kisi- kisi soal, alat evaluasi serta menyusun alat evaluasi bersama guru mitra.

29 c) Menyusun lembar kerja siswa bersama guru. d) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru bersama guru mitra. 2. Tahap Tindakan Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran IPS. Adapun kegiatannya sebagai berikut: Pertemuan I Dalam pertemuan ini membahas materi pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Guru menjelaskan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memperlihatkan gambar/lambang koperasi. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa apa saja yang termasuk kegiatan dalam koperasi sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti pembahasan materi mengenai pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. e. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. f. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

30 g. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. h. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit. i. Setelah siswa dapat satu bola/pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. j. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman. Guru memberikan PR kepada siswa untuk dibahas pada pertemuan berikutnya. Pertemuan II Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut: a. Guru membahas PR dan menerangkan soal yang dianggap sulit oleh siswa b. Memberikan penguatan dari hasil tanya jawab maupun diskusi kelompok siswa c. Membimbing siswa untuk memberikan refleksi d. Guru memberikan tes pada siklus I. e. Siswa membuat kesimpulan dan mempresentasikan didepan kelas. 3. Tahap Pengamatan (observasi) Mengingat dalam penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru, maka pada tahap pengamatan (observasi) aktivitas belajar siswa selama

31 kegiatan pembelajaran berlangsung dipantau oleh peneliti dan dibantu oleh salah seorang pengamat dengan menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas siswa. 4. Tahap Refleksi Pada tahap ini data- data yang diperoleh dari siklus I dikumpukan untuk dianalisis dan selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh, sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan aktivitas belajar dan minat belajar siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Aktivitas dan minat belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Siklus II 1. Tahap perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I baik yang berkaitan dengan sisiwa, guru ataupun perangkat, maka diadakan perencanaan ulang meliputi: a) Pendekatan, strategi, metode dan media pembelajaran. b) Menciptakan suasana belajar yang lebih melibatkan keaktifan siswa. c) Menyusun struktur pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. d) Pengelolaan kelas Perencanaan yang lainnya sama sebagaimana pada perencanaan siklus pertama. 2. Tahap Tindakan Pertemuan I

32 Dalam pertemuan ini membahas materi mengenai motif ekonomi dengan urutan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: a) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah kalian pernah membeli barang keperluan sekolah di warung/toko dekat tempat tinggal kalian? sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti pembahasan materi tentang barang-barang yang biasanya dijual di kopersai. b) Guru melaksanakan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran. c) Guru menjelaskan mengenai pengertian barang ekonomis, dan jenis-jenis barang untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. d) Guru memberikan soal latihan berupa lembar kerja siswa yang dapat dikerjakan secara individu dengan media gambar. e) Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti. f) Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya. g) Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soalsoal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa. h) Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.

33 Pertemuan II Dalam pertemuan ini membahas materi mengenai simbol- simbol pada peta dengan urutan kegiatan sebagai berikut: a) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah siswa masih mengingat apa sajakah barang-barang yang diperjualbelikan pada koperasi? sebagai prasyarat untuk melanjutkan materi minggu lalu. b) Guru menjelaskan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran c) Menggunakan media gambar, guru memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis barang produksi, konsumsi, dan barang substitusi. d) Guru memberikan soal latihan siklus II berupa lembar kerja siswa yang dikerjakan secara berkelompok. e) Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti. f) Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya. g) Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soalsoal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa. h) Guru mengoreksi hasil latihan siswa dan mempersentasikan hasil tes siklus II i) Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.

34 3. Tahap Pengamatan (observasi) Observasi dilakukan sebagaimana pada siklus I, yaitu pada tahap pengamatan (observasi), aktivitas siswa selama proses pembelajaran dipantau langsung oleh peneliti dan dibantu oleh salah seorang pengamat dengan menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas siswa. 4. Tahap refleksi Peneliti menganalisis semua tindakan kelas pada siklus II, sebagaimana yang dilakukan pada siklus I. selanjutnya peneliti melakukan refleksi. Apakah dengan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif dan kualitatif. Yaitu sebagai berikut: 1. Data aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari hasil pengamatan kolaborator selama pelaksanaan tindakan tiap siklus dengan menggunakan instrument observasi kegiatan guru dan siswa pada saat KBM 2. Data hasil belajar diambil dengan cara memberikan tes kepada siswa setelah selesai tindakan.

35 3.7 Alat Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan data sebagai berikut : 1. Data Tes, yaitu data hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa. Tes berfungsi sebagai indikator penguasaan konsep siswa untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran. 2. Data non Tes, yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif (Supardi 2006: 131). Terhadap perolehan hasil belajar IPS dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus I dan siklus II untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif persentase. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase, yang dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Hasil observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisahpisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan 3.8 Pengolahan Data. 1. Data Aktivitas Belajar Data aktivitas belajar diperoleh dengan melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada tiap siklus serta mencatat pada lembar observasi. Proses pembelajaran yang diamati diantaranya.

36 a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Mencari atau mencatat materi pembelajaran. c. Berdiskusi antar siswa dalam kelompok, bekerja dalam memecahkan masalah d. Mempresentasikan hasil kelompok. e. Memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan tanggapan. Dari aktivitas belajar dapat dihitung dalam bentuk persentase dari tiap jenis aktivitas dan dibuat persentase tiap pembelajarannya. Rumus persentase setiap jenis aktivitas pada pembelajaran adalah % = 100 % Keterangan : % A = Persentase jenis aktivitas siswa setiap siklus Aα = Jumlah siswa yang aktif setiap siklus n = Jumlah siswa yang hadir. Sedangkan rumus persentase rata rata pada tiap pembelajaran adalah : % = % Keterangan : % A = Persentase rata-rata aktivitas pada tiap pembelajaran. % Aα = Jumlah persentase aktivitas belajar siswa pada tiap pembelajaran. α = Jumlah aktivitas tiap pembelajaran.

37 2. Data Hasil Belajar. Data diperoleh dari hasil belajar, dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai 45% siswa memperoleh nilai 65 yang datanya diolah dalam bentuk persentase hasil belajar dengan rumus sebagai berikut : Hasil belajar = nilai siswa 60 Seluruh siswa x 100 3.9 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah: 1. Aktivitas Belajar. Aktivitas belajar siswa identik dengan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,sebagai parameter aktivitas siswa adalah perhatian siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban guru serta teman. Dalam penelitian ini indikator awal yang ingin dicapai sebagai berikut : Dari data aktivitas belajar datanya diolah dalam bentuk persentase dengan rumus : P = F N x 100 % Keterangan : P = Angka persentase. F = Frekuensi Aktivitas N = Jumlah individu

38 2. Hasil Belajar. Sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai KKM 65 sebanyak 8 siswa atau 17,77% siswa yang tuntas, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 24 siswa atau 82.22% siswa belum tuntas. Setelah dilakukan tindakan, ketuntasan yang ingin dicapai adalah 45% siswa yang mencapai nilai 65. Ketuntasan belajar merupakan data yang diperoleh hasil tes yang dilakukan setiap akhir siklus dengan rumus : a. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan kelas digunakan rumus : Tinkat ketuntasan siswa = siswa yang mencapai nilai 65 Jumlah siswa x 100 % b. Untuk mengetahui peningkatan persentase ketuntasan kelas dilakukan dengan membandingkan persentase ketuntasan kelas sebelum tindakan dan sesudah tindakan.