Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)

TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Copyright Rani Rumita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peran Saluran Pemasaran

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain

Deskripsi Mata Kuliah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

KONSEP SISTEM INFORMASI

PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan inovatif perilaku konsumen menuntut perhatian yang

Pembahasan Materi #1

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGELOLAAN RANTAI PASOK

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr. wb.,

ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan

10/17/2013. N. Tri Suswanto Saptadi Teknik Informatika Istilah (1 dari 5)

II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management

Informasi harus memeiliki karakteristik seperti di bawah ini agar berguna dalam mengambil keputusan pada rantai pasok :

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembahasan Materi #2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

Manajemen Rantai Pasokan adalah seperangkat kegiatan dan teknik perusahaan untuk mengelola secara efektif dan efisien aliran barang & Informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai rawit (capsicum frustescens L.) tergolong dalam famili terung-terungan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT. Rantai Suplai /pasok adalah nama lain untuk menyebutkan seluruh proses bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu rantai yang disebut Supply Chain. Saat ini bukan merupakan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain :

A. Pengertian Supply Chain Management

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPTIMALISASI SISTEM PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PADA PUSAT DISTRIBUSI MINIMARKET BERJARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan

Pembahasan Materi #11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

I. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka

MARKETING MANAGEMENT 12 th edition. Pertemuan 11 Strategi Distribusi

BAB III LANDASAN TEORI

BABI PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang di ern

BABII LANDASAN TEORI. Proses logistik berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari baik secara

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi perusahaan adalah bagaimana perusahaan. mengimplementasikan Supply Chain Management (SCM) yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi industri-industri kecil kini mulai merangkak maju dan mulai mampu

Supply Chain. Management. an overview. MUSTHOFA HADI, SE mister-ebiz.blogspot.com

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah Supply Chain Management. Maka dari itu sistem management dalam. memaksimalkan di dalam pengiriman produk ke distributor.

Transkripsi:

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/

A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat waktu, dan tepat lokasi. Semua pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pemenuhan permintaan pelanggan, tidak hanya meliputi produsen dan pemasok tetapi juga transportasi, pergudangan, pengecer, bahkan pelanggan sendiri (Chopra, 2007). Jaringan organisasi yang dilibatkan dalam pemindahan material, informasi, dan uang sebagai aliran bahan baku dari sumber masing-masing kemudian melewati proses produksi hingga bahan baku tersebut dikirimkan sebagai produk akhir jasa untuk konsumen akhir (Summers, 2009).

Supply Chain mencakup 3 bagian: 1. Upstream Supply Chain: bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa perusahaan manufaktur atau asembling) dan suppliernya, yang di dalamnya telah terbina suatu hubungan/relasi. 2. Internal Supply Chain: bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh supplier menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk pada perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan, diluar perusahaan tersebut. 3. Downstream Supply Chain: bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam pengiriman produk pada customer akhir.

Framework of Supply Chain Marketing Channels Saluran Pemasaran Channels Strategies Strategi Saluran Pemasaran Logistics Logistik SUPPLY CHAIN

1. Saluran Pemasaran Jaringan dari semua pihak yang terlibat dalam mengalirnya produk atau jasa dari produsen kepada konsumen akhir (Levens, 2010). Sebuah perangkat pendekatan yang digunakan untuk mengefisiensikan integrasi antara pemasok, manufaktur, pergudangan, dan penjualan, sehingga barang dapat diproduksi dan disistribusikan pada jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat, sehingga dapat meminimalkan biaya keseluruhan disamping memenuhi tingkat kepuasan pelayanan yang diminta pasar (Levi et al (2000) dalam Indrajit dan Djokopranoto (2006)). Saluran pemasaran digunakan karena produsen kekurangan sumber daya untuk melakukan pemasaran langsung kepada konsumennya, karena pemasaran langsung untuk saat ini sudah tidak mungkin lagi dapat dilakukan secara luas. Saluran pemasaran mampu untuk mengurangi jumlah pekerjaan yang harus dilakukan oleh produsen untuk memasarkan produk atau jasanya ke pasar.

... Lanjutan Bentuk saluran pemasaran yang paling sederhana adalah direct channel atau zero level channel, dimana produsen sekaligus memasarkan produk atau jasanya langsung kepada konsumen. Indirect channel melibatkan satu atau lebih perantara antara produsen dan konsumen. 0 Level Channel Direct: Producer Consumer 1 Level Channel: Producer Retailer Consumer 2 Level Channel: Producer Wholesaler Retailer Consumer 3 Level Channel: Producer Wholesaler Jobber Retailer Consumer

... Lanjutan Perantara berperan untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan dari saluran pemasaran. dan efektivitas Tipe-tipe dari perantara di antaranya: Grosir (wholesalers) mendapatkan/membeli produk dari manufaktur dalam jumlah besar, kemudian menyortasi, menyimpan, dan menjual kembali kepada ritel atau bisnis Ritel terlibat langsung dalam penjualan produk dan jasa kepada konsumen Agen memfasilitasi pertukaran barang tetapi tidak memiliki barang yang dijualnya. Fasilitator membantu distribusi produk dan jasa tapi tidak memiliki barangnya dan tidak terlibat dalam negosiasi penjualannya.

2. Strategi Saluran Pemasaran Strategi saluran pemasaran menjelaskan tentang tingkatan, pengorganisasian, dan intensitas pemasaran dari saluran pemasaran (Levens, 2010). 3 keputusan yang harus dibuat ketika merumuskan strategi saluran pemasaran: a) Berapa banyak level perantara yg akan digunakan. b) Bagaimana saluran pemasaran akan diatur. c) Bagaimana intensitas distribusi saluran pemasaran 3 metode dari pengorganisasian saluran pemasaran: a) Saluran Pemasaran Konvensional b) Vertical Marketing System c) Horizontal Marketing System

3. Logistik Logistik koordinasi semua aktivitas yang berkaitan dengan transportasi atau pengiriman produk dan jasa yang terjadi dalam ruang lingkung sebuah perusahaan atau organisasi tunggal (Levens, 2010). Logistik melibatkan koordinasi dari setiap aktivitas suatu perusahaan yang mempengaruhi mengalirnya produk dan jasa dari produksi ke konsumen akhir. Aktivitas yang ada dalam logistik diantaranya: peramalan produksi, sistem informasi, pembelian, manajemen persediaan, pergudangan, dan transportasi.

... Lanjutan Logistik melibatkan manajemen aliran produk dan informasi. 3 tipe logistik: 1) Outbond logistic mengontrol pergerakan produk dari titik produksi ke konsumen. 2) Inbound logistic berkaitan dengan aliran produk dan jasa dari suplier ke manufaktur atau penyedia jasa. 3) Reserve logistic metode yang digunakan konsumen untuk mengirim kembali produknya untuk dikembalikan, diperbaiki, atau didaur ulang. Inbound Logistic Outbound Logistic Suppliers Company Resellers Customers Reverse Logistic

Supply Chain Management (SCM) SCM koordinasi strategis dan sistematis dari fungsi bisnis tradisional dari sebuah perusahaan dan antar bisnis dalam rantai pasok untuk meningkatkan kinerja jangka panjang dari perusahaan dan keseluruhan saluran rantai pasok. SCM adalah manajemen aliran di antara perusahaan-perusahaan yang ada di dalam rantai pasok untuk memaksimumkan keuntungan total. Aplikasi SCM pada dasarnya memiliki 3 tujuan, yaitu: penurunan biaya, penurunan penggunaan modal, dan perbaikan layanan

... Lanjutan Aktivitas SCM antara lain: a. Perilaku yang terintegrasi b. Saling berbagi informasi antara anggota rantai pasok c. Saling berbagi risiko dan imbalan d. Kerjasama e. Mempunyai tujuan yang sama dan fokus yang sama dalam melayani pelanggan f. Adanya proses yang terintegrasi g. Perlu membangun dan memelihara kemitraan untuk hubungan jangka panjang Ketidaksempurnaan informasi dalam SCM dapat menimbulkan ketidakefisienan dalam kinerjanya atau dikenal dengan istilah bullwhip effect. Akibatnya akan terjadi inventory yg berlebihan, kekurangan atau mungkin kelebihan kapasitas produksi, serta ketidaktersediaan produk yg berujung pada biaya yg lebih tinggi.

... Lanjutan Terdapat 3 aliran utama pada logistik maupun SCM, yaitu: aliran produk, aliran uang, dan aliran informasi. Money Flow Suppliers Company Resellers Customers Product Flow Information Flow Keputusan yang harus dibuat seorang manajer dalam mengatur sistem logistik untuk sebuah perusahaan atau rantai pasok: a. Produksi d. Transportasi b. Inventory e. Informasi c. Lokasi

... Lanjutan Perhitungan-perhitungan untuk mengukur kinerja logistik dan SCM yaitu: pengukuran stok (persedian), tingkat pelayanan, dan tingkat perputaran inventori. Out of stock dalam persen mengukur presentasi kekurangan persediaan/kekosongan produk pada outlet di mana produk tersebut terdaftar. Semakin kecil presentasi out of stock, maka produk tersedia di pasar dalam jumlah yang cukup atau semakin efisien logistik.

... Lanjutan Persentase dari pengiriman produk tepat waktu menunjukkan tingkat pelayanan yang mampu diberikan logistik. Semakin besar presentasi tepat waktu, maka kinerja logistik semakin efisien. Perputaran inventori menunjukkan seberapa besar perputaran inventori perusahaan dilihat dari perbandingan penerimaan penjualan produk dengan rata-rata inventori. Semakin besar nilai perputaran inventori, maka kinerja saluran pemasaran semakin menguntungkan.