2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OPTIMIZATION OF TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION USING SPIN COATING METHOD AND SOAKING IN RED DRAGON FRUIT DYE

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

Cu PARTICLES GROWTH USING FIX CURRENT ELECTROPLATING AND ITS APPLICATION ON TiO 2 BASED SOLAR CELL

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

PENGARUH PENYISIPAN TEMBAGA Cu MENGGUNAKAN METODE PULSE PLATING PADA SEL SURYA TiO 2

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

J. Sains Dasar (1) 1-7

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Homogenitas Ketebalan, Konduktivitas Listrik dan Band Gap Lapisan Tipis a-si:h tipe-p dan tipe-p Doping Delta yang dideposisi dengan Sistem PECVD

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

PERFORMANSI SEL SURYA YANG DIHASILKAN THE EFFECT OF INSERTION OF IRON METALSON TITANIA ACTIVE LAYERTO THE MORPHOLOGICAL STURCTURE AND RESISTANCE OF

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell

SKRIPSI DELOVITA GINTING

III. METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN SEL SURYA

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN GELAS TRANSPARAN FTO SEBAGAI BAHAN BAKU SEL SURYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

VARIASI RASIO TiO 2 ANATASE DAN RUTILE TERHADAP KINERJA DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Distribusi Celah Pita Energi Titania Kotor

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

Pengujian dan Analisis Performansi Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) terhadap Cahaya

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Sains dan Matematika Vol. 19 (4): (2011)

Karakterisasi XRD. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zeniar Rossa Pratiwi,2013

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen murni yang

KAJIAN STRUKTUR SEL SURYA ORGANIK BERBASIS POLIMER PCBM DAN KLOROFIL

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC Efek Photovoltaic

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 7 FUEL CELL DAN SEL SURYA

Sel Surya Berbasis Titania dengan Penyisipan Logam Cu pada Lapisan Titania

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

#4.2 Karakterisasi dan Pemodelan DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell) Elektronika Organik. Eka Maulana, ST., MT., MEng.

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

Transkripsi:

OPTIMASI PEMBUATAN SEL SURYA TiO 2 DENGAN PENYISIPAN GRAFIT OPTIMIZATION OF GRAPHITE INSERTED-TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION JF. Zen 1, IP. Handayani 2, M. Rosi 3 Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 jalilafz@students.telkomuniversitry.ac.id, 2 iphandayani@telkomuniveristy.ac.id, 3 memoriarosi@telkomuniversity.ac.id Abstrak Sel surya berbasis TiO 2 menjadi perhatian karena produksi murah dan mudah. Walaupun efisiensi masih rendah dan kemampuan menyerapan cahayanya hanya 3,1 ev (spektrum ultraviolet). Sebagai solusi, karbon nanopartikel digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyerap cahaya. Karbon nanopartikel ini biasanya mahal dan efisiensinya masih sekitar 4%. Untuk itu perlu digali sumber karbon yang lain yang lebih murah dan dieksplorasi efek terhadap peningkatan efisiensi. Pada penelitian ini dibuat sel surya berbasis TiO 2 yang disisipi grafit berukuran mikro dengan metode doctor blade dan spin coating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi sel surya tergantung pada massa grafit dan kecepatan putaran spin coating. Dengan menggunakan TiO 2 sebesar 0,7 gram yang dilapiskan di atas FTO dan diberi elektrolit campuran PVA dan LiOH, efisiensi terbaik sebesar 0,06% tercapai pada saat massa grafit 0,4 gram. Penelitian menunjukan bahwa metode doctor blade dapat menghasilkan sel surya dengan efisiensi hampir sama dengan metode spin coating. Kata kunci: sel surya berbasis TiO 2, grafit, spin coating ABSTRACT TiO 2 based solar cell has been of interest due to it is low cost and simple fabrication, regardless it is low effeciency and it is light absorption of only above 3.1 ev (ultraviolet spectrum). As a solution, people have used carbon nanoparticeles to increase it s absorption capability. However, the carbon nanoparticles are usually expensive with the solar cell efficiency remains about 4%. Therefore we propose an alternative cheaper carbon sources and investigate their effects on the increasing of the efficiency. In this study, a micro-sized graphite were inserted into TiO 2 solar cells using a doctor blade and spin coating method. We found that efficiency of solar cells depends on graphite mass and the rotational speed of the spin coating. By using 0,7 grams of TiO 2 coated on the surface of FTO wafer and a mixture of PVA and LiOH electrolyte, it is shown that the best efficiency of 0.06% is reached when the mass of graphite 0.4 grams. Suprisingly, we found that the doctor blade technique provided comparable results with the spin coating method. Keywords: solar cell based on TiO 2, graphite, spin coating 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menggali energi terbarukan maka dikembangkan energi alternatif yang aman, bersih, tidak berpolusi, dan dengan persediaan yang tidak terbatas diantaranya adalah energi surya. Energi surya merupakan alternatif dikarenakan jumlah energi surya atau energi matahari yang sampai kebumi sangat besar, sekitar 700 MW setiap menitnya. Bila dikalkulasikan, jumlah ini 10.000 kali lebih besar dari total konsumsi energi dunia [1]. Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang dikembangkan saat ini oleh pemerintahan Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi energi surya yang cukup besar[2]. Teknologi fotovoltaik merupakan teknologi yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan device semikonduktor yang disebut sel surya atau solar cell. Sel surya merupakan piranti untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik secara langsung tanpa polusi [3]. Pada penelitian ini dikembangkan sel surya yang memiliki struktur terdiri dari elektroda transparan yaitu flourine-doped tin oxide (FTO), lapisan aktif penyerap foton yaitu TiO 2 yang akan disisipi dengan grafit, lapisan polimer elektrolit (LiOH dan PVA) sebagai sumber ion, dan lapisan counter electroda yang akan dibuat dari alumunium. TiO 2 yang digunakan pada penelitian ini belum berstruktur nano dan memiliki energi celah pita sebesar 3,2-3,8 ev, maka untuk meningkatkan besar efisiensi dilakukan penyisipan dengan grafit untuk bisa meningkatkan spektrum serapan dan mempersempit energi celah pita. Nilai efisiensi yang masih rendah dari penelitian TiO 2 murni sebelumnya memberikan tantangan untuk pengembangan sel surya dengan penyisipan grafit menggunakan metode doctor blade dan spin coating [4]. Metode spin coating menghasilkan lapisan tipis TiO 2 yang disisipi dengan grafit melalui proses pemutaran atau spin. Untuk mengetahui pengaruh penyisipan grafit pada TiO 2 terhadap spektrum 1

serapan dikarakterisasi dengan menggunakan UV-Vis. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penyisipan grafit terhadap efisiensi sel surya maka dianalisis dengan menggunakan kurva I-V dan untuk mengetahui bahan hasil penelitian maka dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-ray Spectrocopy (EDS) yang digunakan untuk meneliti struktur morfologi permukaan dan komposisi kimia secara kuantitatif dari sel surya yang dibuat. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan menjadi acuan pada perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana merancang dan mendesain sel surya berbahan dasar TiO 2 yang disisipi grafit? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses penumbuhan TiO 2 /grafit? 3. Bagaimana hubungan antara konsentrasi grafit terhadap serapan dan efisiensi sel surya berbahan dasar TiO 2? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Mengembangkan sel surya berbahan dasar TiO 2 yang disisipi grafit. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses penumbuhan TiO 2 /grafit. 3. Mengetahui pengaruh konsentrasi grafit terhadap serapan cahaya dan efisiensi sel surya yang dikembangkan. 2. Dasar Teori 2.1 Sel Surya yang Dikembangkan Pada penelitan ini, sel surya yang dikembangkan adalah sel surya berbahan dasara titanium dioksida (TiO 2 ). Titanium dioksida atau yang sering dikenal dengan TiO 2 merupakan sel surya generasi ke tiga yaitu sel surya fotoelektrokimia. Lapisan TiO 2 disebut juga sebagai lapisan aktif sel surya yang memiliki peran penting dalam menghasilkan karakteristik sel surya yang baik [5]. Lapisan TiO 2 merupakan sebagai lapisan aktif penyerap foton. TiO 2 memiliki kemampuan untuk mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik Adapun struktur sel surya yang akan dikembangkan dapata dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Struktur sel surya yang akan dikembangkan dan Mekanisme kerja sel surya dengan doping grafit. Pada Gambar 2.1, struktur sel surya yang dikembangkan terdiri atas: (1) elektroda transparan, (2) lapisan aktif, (3) polimer elektrolit dan (4) counter electrode. Prinsip kerja sel surya yang dikembangkan pada penelitian ini menggunakan mekanisme kerja sel surya TiO 2 yang disisipi dengan grafit. Dapat dilihat pada Gambar 2.1, ketika lapisan aktif TiO2/grafit disinari cahaya dengan energi yang sama atau melebihi bandgap semionduktor TiO 2 maka akan menghasilkan pasangan electronhole, dalam keadaan tersebut elektron akan tereksitasi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole di pita valensi. Elektron yang tereksitasi kemudian mengalir menuju elektroda (FTO). Selanjutnya elektron dari elektroda akan mengalir menuju beban luar. Ketika pada keadaan yang sama, hole dari hasil proses eksitasi eksiton ditangkap polimer elektrolit menjadi ion (terjadi ionisasi pada lapisan elektrolit). Dengan adanya beda potensial, ion bergerak menuju counter electrode. Elektron dari beban luar mengalir menuju counter electrode dan berekombinasi dengan 2

hole pada ion untuk menjadi normal kembali. Mekanisme tersebut berlangsung secara terus menerus sehingga keberlangsungan aliran elektron dapat dipertahankan. Struktuktur sel surya yang dikembangkan pada Gambar 2.1 terdiri dari (1) lapisan electrode, lapisan ini merupakan kaca transparan konduktif yang digunakan sebagai pelindung dan kontak listrik sel surya dengan rangkaian luar. Pada penelitian ini material yang akan digunakan adalah flourine-doped Tin Oxide (FTO). FTO pada range temperatur 400-500 C tidak mengalami defect, fotoelektrikal tinggi, resistansi rendah dan transmitansi optikal yang tinggi [6]. FTO dilapisi kaca yang memiliki konduktifitas sebesar 2,702 (Ω.cm) -1, resistivitas sebesar 0,371 Ω.cm dan mobilitas sebesar 3,1 cm 2 /V.s (resistansi 10 Ω, transmission 75%) [7]. (2) Lapisan selanjuntnya adalah lapisan titanium dioxside (TiO 2 ) yang disisipi grafit. TiO 2 memiliki beberapa sifat diantaranya sangat fotoaktif, fotostabil, iner, tidak beracun, memiliki harga yang ekonomis dan memiliki energi gap sebesar 3,2 ev sampai 3,8 ev. Pada penelitian ini digunakan jenis Titanium dioxside (TiO 2 ) anatase yang memiliki struktur kristal tetragonal (dipyramidal), transparan pada wilayah spektrum matahari, stabil pada sisi temperatur dan photo-corrosion dan akan membentuk kristal pada pemanasan suhu rendah (100-700 C) [8]. Grafit adalah salah satu alortrop karbon yang mempunyai empat elektron valensi dan empat vacancy dikulit terluarnya dengan konfigurasi elektron pada keadaaan dasar: 1s 2 2s 2 2p 2. (3) Lapisan elektrolit berfungsi sebagai media transport hole, sumber ion dan medium untuk penggabungan elektron hasil eksitasi yang mengalir menuju elektroda dan beban luar dengan hole, atau lebih umumnya sebagai media transport muatan. Elektrolit berperan sebagai penerima hole dan mencegah terjadinya rekombinasi kembali antara electron dan hole[9, 4]. Elektrolit yang dibuat pada penelitian ini adalah quasi solid dapat meningkatkan lifetime sel surya terdiri dari campuran polimer dan garam yang didalamnya terdapat ion terlarut yaitu PVA dan LiOH [10]. Dan (4) Lapisan counter electrode berfungsi sebagai kontak dengan rangkian luar yang tersambung dengan elektroda atau sebagai mediator redoks, sehingga elektron dapat mengalir dari electrode ke counter electrode. Karakteristik yang harus dimiliki oleh counter electrode yang baik adalah memiliki hambatan listrik yang rendah, stabilitas kimia, dan katalistor yang baik bagi reaksi reduksi dari yang terjadi pada interface elektrolit-counter-electrode [7]. Pada penelitian ini menggunakan alumunium karena memiliki keunggulan work function sekitar 4,06-4,26 ev dan sebagai katalisator yang baik [11]. Untuk mengetahui kinerja sel surya dapat menggunakan karakterisasi I-V meter dan dapat ditentukan oleh sebuah besaran yaitu efisiensi. Efisiensi adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan dengan daya energi matahari yang diserap oleh sel surya. Perhitungan efisiensi adalah sebagai berikut....(1) dimana arus short circuit (Isc) adalah arus yang mengalir pada saat sel surya tidak terbebani, atau tegangan sel surya sama dengan nol. Tegangan Open circuit (Voc) adalah tegangan yang dihasilkan sel surya ketika sel suya dibebani maksimum sehingga arus yang dihasilkan sama dengan nol. Dan fill factor (FF) adalah perbandingan antara daya maksimum (daya terbesar) yang dihasilkan sel surya terhadap hasil kali antara I sc dengan V oc, adalah:...(2) Dengan adalah tegangan daya maksimum sel surya dan adalah arus daya maksimum sel surya. 2.2 Metode Fabrikasi dan Karakterisasi Sel Surya TiO 2 /Grafit Metode doctor blade merupakan suatu metode untuk mendeposisikan lapisan tipis yang sangat mudah dan sering dilakukan dalam proses pelapisan TiO 2 pada subtrat kaca FTO. Teknik doctor blade adalah teknik pelapisan TiO 2 /grafit pada subtract kaca dengan batang pengaduk yang digerakan secara cepat kea rah tepi bawah kaca dan kemudian menggerakannya kembali ke arah berlawanan dengan sebelumnya secara cepat. Metode spin coating merupakan suatu metode untuk mendeposisikan lapisan tipis dengan cara menyebarkan larutan ke atas substrat terlebih dahulu kemudian substrat diputar dengan kecepatan konstan tertentu agar dapat diperoleh endapan lapisan tipis diatas substrat [2]. Bahan yang akan dibentuk lapisan tipis dibuat dalam bentuk larutan atau gel. Adapun prinsip kerja dari spin coating tersebut adalah dengan cara menteteskan larutan atau gel diatas substrat (FTO) dan disimpan diatas piringan (spin coater), proses spin coating dilakukan dengan memutar alat coater dengan kecepatan yang cukup tinggi (rpm) dalam waktu tertentu. Sketsa putaran spin coating dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan tahapan dasar metode spin coating dapat dilihat pada Gambar. 3

Gambar 2.2 Skema Putaran Spin Coating dan Skema Tahapan Spin Coating. Diagram alir fabrikasi dan karakterisasi sel surya TiO 2 yang disisipi grafit ditunjukan pada Gambar 2.3. Mulai Karakterisasi I-V Meter Pencucian FTO dalam aquades dan alkohol Dihasilkan sampel terbaik dari variasi massa grafit dengan metode doctor blade Pembuatan larutan lapisan aktif TiO 2/grafit dengan variasi massa grafit Pembuatan larutan lapisan aktif TiO 2/grafit dengan massa grafit yang terbaik Deposisi komposit TiO 2/grafit pada FTO Metode Doctor blade Deposisi komposit TiO 2/C pada FTO Metode Spin Coating Apakah TiO 2/grafit terbentuk pada FTO? Tidak Karakterisasi SEM, EDS, UV-Vis Karakterisasi SEM, EDS, UV-Vis Ya Apakah TiO 2/grafit terbentuk dalam FTO? Tidak Pembuatan Electrolit Ya Pemberian Lapisan Electrolit Pembuatan Electrolit Penumpukan dengan Elektroda Aluminium Pemberian Lapisan Electrolit Karakterisasi I-V Meter Selesai Gambar 2.3 Prosedur Pembuatan Sel Surya. 4

Arus (ma) Arus (ma) 3. Pembahasan 3.1. Hasil Karakterisasi I-V Sel Surya TiO 2 /grafit Lapisan tipis sel surya yang telah dibuat menggunakan metode doctor blade dengan variasi konsentrasi grafit dan denga metode spin coating dengan variasi kecepatan dengan komposisi massa grafit terbaik dari pendeposisian metode doctor blade, kemudian dilakukan pengujian I-V dengan menguji nilai arus dan tegangan yang keluar dari sampel yang telah dibuat menggunakan sumber cahaya lampu halogen dengan intensitas 5,22x10-3 watt/cm dengan menggunakan I-V meter Keithley 2400, dengan luar area yang terkena sumber cahaya sebesar 1 cm 2. Untuk melihat kurva karakteristik I-V dari metode doctor blade dengan variasi massa grafit dapat dilihat pada Gambar 3.1 sedangkan untuk metode spin coating dapat dilihat pada Gambar 3.1 0,36 0,32 0,28 0,24 0,20 0,16 grafit-0 gram grafit-0,2 gram grafit-0,4 gram grafit-0,5 gram grafit-0,8 gram 0,12 0,10 0,08 0,06 1000 RPM 2000 RPM 3000 RPM 6000 RPM 0,12 0,04 0,08 0,04 0,02 0,00 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tegangan (mv) 0,00 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Tegangan (mv) Gambar 3.1 Kurva Karakteristik I-V sel surya TiO 2 /grafit dengan Variasi Konsentrasi Grafit dan Kurva Karakteristik I-V Sel Surya TiO 2 /grafit terhadap Variasi Kecepatan Spin Coating. Berdasarkan Gambar 3.1 besar arus, tegangan, fill factor dan efisiensi yang dihasilkan dari sampel dapat dilihat pada tabel 1 untuk metode doctor blade dan tabel 2 untuk metode spin coating. Tabel 1 Besar Voc, Isc, Vmaks, Imaks, FF dan Efisiensi Variasi Konsentrasi grafit dalam Sel Surya TiO 2 /grafit. Konsentrasi Voc (mv) Isc (ma) Vmaks (mv) Imaks (mv) FF η (%) Grafit (gr) 0 5,74 0,0049 0,253 0,0029 0.263 0,000142 0,2 75,44 0,075 28,2 0,043 0.223 0,0233 0,3 66,61 0,055 23,3 0,037 0,241 0,017 0,4 44,22 0,320 22,7 0,120 0,192 0,052 0,5 74,61 0,057 24,16 0,034 0,194 0,016 0,6 10,53 0,016 4,95 0,009 0,261 0,0008 0,7 8,15 0,030 4,11 0,015 0,256 0,0012 0,8 17 0,058 9,74 0,025 0,253 0,0047 Tabel 2 Besar Voc, Isc, Vmaks, Imaks dan FF Variasi Kecepatan Spin Coating dalam Sel Surya TiO 2 /grafit. Kecepatan Voc Isc (ma) Vmaks (mv) Imaks (ma) FF η (%) (rpm) (mv) 1000 353 0,101 66,57 0,047 0,087 0,059 1250 355,5 0,132 45,75 0,044 0,042 0,038 1500 111 0,138 25,75 0,084 0,140 0,041 2000 101 0,091 32,95 0,047 0,167 0,029 2500 109 0,055 37,75 0,026 0,163 0,018 3000 72,19 0,051 15,34 0,041 0,167 0,012 5000 3,31 0,014 15,34 0,008 0,314 0,0028 6000 5,723 0,019 3,309 0,009 0,282 0,0005 5

Efesiensi (%) Efesiensi Sel Surya TiO2/C (%) Efek photovoltaic pada Tabel 1 dan Gambar 3.1 menunjukan bahwa hasil efisiensi terbaik pada metode doctor blade yaitu sampel dengan massa grafit 0,4 gram sebesar 0,052% sehingga besar massa grafit yang akan digunakan pada penelitian pendeposisian TiO 2 /grafit metode spin coating yaitu 0,4 gram. Efek dari massa grafit terhadap efisiensi dapat dilihat pada Gambar 3.2. Sedangkan berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 3.1 menunjukan bahwa nilai efisiensi terbesar terdapat pada variasi kecepatan antara 1000 rpm sebesar 0,059%. Untuk memperjelas efek kecepatan spin coating terhadap efisiensi sel surya sebagai fungsi kecepatan spin coating dapat dilihat pada Gambar 3.2. 0,06 Efesiensi terhadap Konsentrasi 0,07 Efesiensi Terhadap Kecepatan 0,05 0,06 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 Konsentrasi C (gram) 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Kecepatan Spin Coating (RPM) Gambar 3.2 Kurva Efisiensi Sel Surya TiO 2 /grafit sebagai Fungsi Massa Grafit dan Kurva Efisiensi Sel Surya TiO 2 /grafit sebagai Fungsi Kecepatan Spin Coating. Pada Gambar 3.2 besar hasil efisiensi yang dihasilkan pada dua metode pendeposisian yang digunakan menghasilkan besar efisiensi yang berbeda hasilnya tidak begitu signifikan. 3.2 Hasil Pengujian SEM dan EDS Sel Surya TiO 2 /C Untuk mengetahui morfologi permukan sel surya dan komposisi unsur sel surya yang sudah dibuat maka dilakukan karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS). Pada penelitian ini dilakukan pada beberapa sampel diantaranya pada sampel TiO 2 murni dan TiO 2 dengan penyisipan grafit. (c) (d) Gambar 3.3 Foto morfologi permukaan lapisan TiO 2 dengan perbesaran 40000x lapisan TiO 2 /grafit dengan metode doctor blade dengan perbesaran 25000x dan foto morfologi permukaan lapisan permukaan TiO 2 doping grafit dengan perbesaran 10000x dengan variasi kecepatan spin coating (c) 1000 rpm (d) 3000 rpm. 6

Tranmisi cahaya (Count) Transmisi cahaya (Count) Pada Gambar 3.3 hasil morfologi (SEM) menunjukan bahwa pada gambar sebaran TiO 2 murni cukup merata, sedangkan pada hasil TiO 2 /grafit putaran spin coating maupun doctor blade tidak mempengaruhi morfologi secara signifikan. Sehinggan tidak mempengaruhi transport muatan, yang lebih berpengaruh adalah ketebalan dan konsentrasi grafit yang digunakan, sehingga mempengaruhi pada serapan foton dan jarak foton dengan elektroda. Berdasarkan hasil EDS komposisi unsur %massa yang terkandung dalam sampel sel surya TiO 2 tanpa doping adalah 6,21% N, 43,06% O dan 50,72% Ti. Adanya unsur N disinyalir berasal dari nitrogen gas yang dialirkan pada fabrikasi sel surya TiO 2. Komposisi pada sampel sel surya TiO 2 /C dengan metode doctor blade adalah 22,39% C, 42,44% O, 0,34% Si dan 34,82% Ti. Komposisi Unsur pada sampel sel surya TiO 2 /C dengan metode Spin Coating pada kecepatan 1000 rpm adalah 19,47% C, 41,35% O, 0,48% Si dan 38,69% Ti. Sedangkan komposisi unsur pada sel surya TiO 2 /C dengan kecepatan spin coating 3000 rpm adalah 21,38% C, 40,64% O, 0,36% Si dan 37,63% Ti. Adanya kandungan Si pada komposisi unsur pada sel surya TiO 2 /C dengan metode doctor blade dan spin coating disinyalir dari TiO 2 yang tidak murni atau terdapat pengotor dan persentasi dari Si tersebut sangat kecil. Hasil EDS yang dihasilkan dari sampel dengan penyisipan grafit terdapat unsur komposisi grafit yang terkandung dalam sampel sehingga menunjukan terdapat grafit yang tumbuh dalam sampel. Besar % massa dari setiap sampel yang disisipi dengan grafit menunjukan hasil yang tidak begitu signifikan karena menggunakan persentasi konsentrasi deposisi yang sama. 3.3 Hasil Pengujian Absorbansi Sel Surya TiO 2 /C Untuk mengetahui absorbansi sel surya maka dilakukan karakterisasi UV-Vis. Pada Penelitian ini karakteristik dilakukann pada sampel sel surya dengan variasi grafit menggunakan metode doctor blade. 2800 2400 2000 1600 1200 TiO2/grafit diperbesar 6x TiO2 25000 20000 15000 TiO2 grafit-0,2 gram grafit-0,3 gram grafit-0,4 gram grafit-0,5 gram grafit-0,6 gram grafit-0,7 gram grafit-0,8 gram 800 10000 400 0 5000-400 0 200 400 600 800 1000 1200 Panjang gelombang [nm] 0 300 450 600 750 900 1050 Panjang gelombang [nm] Gambar 3.4 Perbandingan TiO 2 Murni dengan TiO 2 /grafit Kurva Transmisi Cahaya Variasi Konsentrasi Grafit. Gambar 3.4 perbedaan serapan antara TiO 2 murni dengan TiO 2 dengan penyisipan grafit terjadi penurunan kurva pada panjang gelombang 680 nm sampai 800 nm yaitu diantara cahaya tampak berwarna kuning dan merah. Untuk mengetahui kurva transmisi cahaya terhadap panjang gelombang dari sampel TiO 2 murni dan sampel TiO 2 dengan penyisipan grafit dapat dilihat pada Gambar 3.4. Pada Gambar 3.4 menunjukan setiap konsentrasi grafit menghasilkan intensitas kurva tranmisi yang berbeda. Kurva transmisi tersebut menunjukan banyaknya elektron yang dihasilkan dari setiap sampel. Semakin besar konsentrasi grafit yang disisipkan pada TiO 2 intensitas transmisi semakin turun. Pada saat tanpa penyisipan grafit sampai penyisipan grafit 0,5 gram dapat dilihat perbedaan penurunan intensitas tranmisinya secara signifikan. Tetapi pada kondisi penyisipan grafit antara 0,6-0,7 gram penurunan intensitas tranmisinya tidak begitu sigifikan perbedaanya. Serapan terbesar terjadi di konsentrasi grafit 0,4 gram. Hasil serapan cahaya dari setiap sampel tidak berbanding lurus dengan besar efisiensi yang dihasilkan, hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah jarak counter electrode yang terlalu lebar sehingga transport elektron tidak lancar atau tidak mengalir mulus sampai counter electrode, selain itu elektrolit yang digunakan dapat berpengaruh pada transport elektron juga sehingga berpengaruh pada besar efisiensi yang dihasilkan. Selain itu proses serapan juga mengalami saturasi pada saat massa grafit diatas 0,4 gram. Berdasarkan SEM terlihat luas grafit lebih besar dari pada TiO 2 sehingga dapat menutupi permukaan TiO 2 yang menyerap cahaya. 7

4. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Sel surya yang dikembangkan berbahan dasar TiO 2 dengan penyisipan grafit menghasilkan efisiensi terbaik sebesar 0,06% tercapai pada saat massa grafit 0,4 gram ditambahkan pada TiO 2 sebesar 0,7 gram, dan difabrikasi dengan kecepatan putar spin coating step 1 sebesar 500 rpm, step 2 sebesar 750 rpm, step 3 sebesar 1000 rpm. 2. Faktor yang mempengaruhi penumbuhan sel surya TiO 2 /grafit adalah perbandingan massa TiO 2 dengan massa grafit serta putaran spin coating. 3. Pada penelitian ini, spin coating dan doctor blade bisa menghasilkan nilai efisiensi yang sama dan morfologi yang sama. 4. Konsentrasi grafit berpengaruh terhadap besar efisiensi dan jumlah foton yang diserap, tetapi absorbansi tidak selalu berbanding lurus terhadap besar efesiens yang dihasilkan. Daftar Pustaka: [1] Septina W. 2007. "Pembuatan Prototipe Solar Cell Murah dengan Bahan Organik-Inorganik (Dye-sensitized Solar Cell). Bandung: FMIPA Institut Teknologi Bandung. [2] Purwanto, Prajitno. 2013. Variasi Kecepatan dan Waktu Pemutaran Spin Coating dalam Pelapisan TiO2 untuk pembuatan dan karakteristik DSSC dengan Ekstrak Kulit Manggis sebagai Dye Sensitizer, Jurnal Sains dan Seni POMITS. Vol. 2, No. 1. Surabaya: ITS. [3] Yuwono B. 2005. OptimasiI Panel Sel Surya dengan Menggunakan Pelacak Berbasis Mikrokontroler AT89C51. (Skripsi S-1 Progdi Fisika). Surakarta: FMIPA Universitas Sebelas Maret. [4] Prasetyowati R. 2012. Sel Surya Berbasis Titania Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. [5] Gumilar, R. P. 2014. Pengaruh Penyisipan Tembaga Cu menggunakan Metode Pulse Plating pada Sel Surya TiO2. Bandung: Universitas Telkom. [6] Sigma-Aldrich. "Flourine doped Tin Oxide (FTO) Glass". [Online] Available at: http://www.sigmaaldrich.com/materials-science/materia lscience products.html [Accesed 16 Maret 2015]. [7] Panda, D. K.. 2011. "Nanostructured Organic Solar Cells". Wollong: University of Wollongong. [8] E. Hastuti. 2011. Analisis Difraksi Sinar X TiO2 Dalam Penyiapan Bahan Sel Surya Tersensitisasi Pewarna. Neutrino Vol.4, No.1, p. 95. [9] Ramdhani H. S. 2012. Pembuatan Sel Surya TiO2 Tersensitisasi Dye Padat Dengan Elektrolit Polimer". Bogor: Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor. [10] Fu H, Zhu Y, and Zhang L. 2008. Efficient TiO2 Photocatalysts from Surface Hybridization of TiO2 Particles with Graphite-like Carbon. Advanced Functional Materials, vol. 18, no. Wiley-VCH Verlag Gmb H & Co. KGaA, Weinheim, pp. 2180-2189. [11] Hidayat A. S. 2011. Pengaruh Suhu dan Kecepatan Putar Spin Coating Terhadap Kinerja Sel Surya Organik Berbahan Dasar TiO2". Bandung: Fakultas Teknik Elekrto, Universitas Telkom. 8