BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sampai tahun 2006, BPS memperkirakan hampir 17,4 persen dari total penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran

ANALISIS PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA SERANGAN. Luh Made Ratna Puspita 1 A.A.Bagus Putu Widanta 2

BAB I PENDAHULUAN. menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan

I. PENDAHULUAN. dengan besarnya jumlah penduduk yang ada. Banyaknya penduduk yang ada

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

I. PENDAHULUAN. pangan pokok saja, tetapi telah berkembang menjadi berbagai jenis bahan makanan

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang berpenghasilan rendah,

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi

I. PENDAHULUAN. cukup luas sangat menunjang untuk kegiatan pertanian. Sebagai negara agraris yang

Kata kunci: luas lahan, produksi, biaya usaha tani, pendapatan.

BAB I PENDAHULUAN. faktor terpenting bagi kehidupan manusia, karena memiliki tiga fungsi pokok yaitu :

1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Seuntai Kata. Denpasar, November 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Ir. I Gde Suarsa, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. mengurus daerahnya sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita adalah perempuan yang sudah dewasa, sedangkan perempuan adalah

BAB I PENDAHULUAN. GBHN, bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan yang potensial. kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, dan pertanian memegang peranan penting

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

HALAMAN PENGESAHAN...

I. PENDAHULUAN. dengan menyerap 42 persen angkatan kerja (BPS, 2011). Sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam publikasi United Nations Development Programme (UNDP) melalui Human

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar pekerjaan utama

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2013

Kata Kunci: PAD, Belanja Modal, DAU, IPM

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

I PENDAHULUAN. kehutanan, perternakan, dan perikanan. Untuk mewujudkan pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah semata-sama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di

I.PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2012

ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI. Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM.

I. PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian meliputi subsektor

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN II TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Kedelai (genus Glycine) merupakan jenis tanaman pangan yang tergolong

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

: Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali. : Tyasani Taras NIM :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata sebagai leading sector. Hal ini menyebabkan sektor-sektor yang

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015)

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan merupakan acuan utama yang mendeskripsikan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

mungkin akan lebih parah bila tidak ada penanganan yang serius dan tersistem. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan mengakibatkan tekanan yang luar

I. PENDAHULUAN. saat Revolusi Hijau pada tahun 1980-an. Revolusi hijau merupakan teknik

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangS Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan dan sebagian besar masyarakat pesisir bermata pencaharian sebagai nelayan. Karakteristik ekonomi wilayah pesisir, latar belakang budaya, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang yang berbeda dengan masyarakat lainnya, dalam hal ini dari penghasilan mereka yang tidak tetap sehingga dengan adanya perbedaan tersebut nelayan dikategorikan sebagai warga negara berekonomi lemah yang identik dengan kemiskinan (Anonim, 2009). Kehidupan masyarakat pesisir terdapat perbedaan dengan aspek kehidupan pada masyarakat agraris (penduduk yang tinggal di daerah pedesaan pada umumnya). Hal ini disebabkan faktor lingkungan alam, karena masyarakat pantai lebih terkait dengan laut yang dominan, sedangkan masyarakat agraris oleh lingkungan alam yang berupa sawah, tegalan atau ladang. Kondisi yang berbeda ini, memungkinkan mereka mempunyai kultur dan system pengetahuan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (Sukari, 2002). Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai pada umumnya bergantung dari sumber daya laut atau pantai, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian pokok sebagai nelayan. Selain sebagai nelayan, sebagian penduduknya juga membudidayakan lahan mereka sebagai tambak ikan dan garam. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya laut mempunyai peran penting bagi kehidupan masyarakat pantai. Masyarakat nelayan 1

merupakan masyarakat tradisional dengan kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan. Masyarakat nelayan benar-benar ketinggalan jika dibandingkan dengan masyarakat luar yang bergerak dibidang lain. Upaya untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan sangatlah penting mengingat kondisi sosial ekonominya yang memprihatinkan (Budiastuti,1994). Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses menuju perubahan yang lebih baik. Untuk itu, pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan nasional tidak akan terlepas dari pembangunan daerah karena pembangunan daerah merupakan pendukung terciptanya pembangunan nasional. Dalam pembangunan daerah, sektor kelautan merupakan salah satu sumber daya yang sangat berpotensi mengingat Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan yang tidak menutup kemungkinan mata pencaharian sebagian penduduknya adalah nelayan. Namun model pembangunan dalam sektor kelautan yang selama ini menyebabkan laju perkembangan sektor kelautan dan perikanan berjalan relatif lamban. Kegiatan pemberdayaan merupakan salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk menunjang pembangunan khususnya pembangunan di sektor kelautan. Nelayan termasuk salah satu golongan miskin yang perlu diperhatikan. Karena selalu berada pada kehidupan ekonomi yang rendah dengan situasi kerja yang monoton dan dalam melakukan pekerjaan memerlukan fisik yang kuat. Di pihak lain, sumber daya manusia di bidang perikanan umumnya masih lemah, 2

kondisi ini digambarkan oleh struktur tenaga kerja dan tingkat pendidikan yang rendah. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan dan petani ikan cenderung menghambat proses alih teknologi dan ketrampilan yang berdampak pada kemampuan manajemen dan skala usahanya. Akibatnya nelayan akan sulit keluar dari lingkaran permasalahan yang dihadapinya (Budiastuti, 1994). Usaha yang paling tepat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan adalah dengan mengembangkan usaha ekonomi perikanan dan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Tingkat pendapatan nelayan juga masih relatif rendah, hal ini dikarenakan pada usaha yang masih dipengaruhi oleh musim. Masyarakat memperoleh pendapatan lebih tinggi hanya pada musim-musim tertentu saja, sedangkan pada bulan lainnya merupakan bulan paceklik. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, istri nelayan sebagai bagian dari keluarga nelayan juga ikut mencari nafkah sebagai tambahan penghasilan keluarga. Dalam rumah tangga nelayan untuk menambah pendapatan keluarga, biasanya para istri melakukan kegiatan lain yang dapat mendatangkan penghasilan tambahan. Untuk itu perlu dilakukan program pemberdayaan istri nelayan berupa pelatihan ketrampilan seperti pelatihan ketrampilan menjahit, pelatihan pembuatan berbagai bentuk keranjang buah-buahan yang terbuat dari rotan atau lidi kelapa yang bahan bakunya terdapat di desa penelitian, pelatihan pembuatan sovenir dari bahan-bahan yang ada seperti bambu, kayu, tempurung kelapa dan lain-lain. Pelatihan ini akan dapat termanfaatkan potensi sumberdaya manusia (istri nelayan) untuk membantu pendapatan rumah tangganya. 3

Dalam pembangunan nasional, peranan wanita diarahkan untuk mempertinggi harkat dan martabat wanita, serta ditujukan untuk meningkatkan peran aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kaum wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga dan pendidik untuk menanamkan nilai-nilai yang berlaku bagi anak-anaknya, tetapi ikut terlibat dalam mencari nafkah. Selain itu juga terlibat dalam kegiatan masyarakat lainnya (Sukari, 2002). Jenis kegiatan yang dipilih oleh para wanita dalam keluarga tersebut adalah jenis kegiatan domestik. Jenis kegiatan ini tidak terikat pada jam kerja, hal ini disebabkan para wanita dalam keluarga nelayan tersebut tidak ingin meninggalkan pekerjaan yang utama dirumah. Kondisi ekonomi yang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini berdampak sangat luas dan memberatkan kehidupan masyarakat dari semua lapisan. Dalam keadaan ekonomi yang tidak menentu, nelayan pada dasarnya harus menyesuaikan diri. Antara lain dengan memanfaatkan anggota rumah tangga untuk bekerja sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Upaya peningkatan pendapatan ini dapat melalui usaha produktivitas seluruh sumber daya manusia yang ada dalam keluarga nelayan. Diantara anggota keluarga nelayan yang produktif untuk menambah pendapatan adalah para istri nelayan (Purwanti et. al, 1998). Keputusan istri untuk bekerja membawa konsekuensi dan tanggung jawab rangkap sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah, di samping itu berapa besar pendapatan yang diperoleh dan digunakan untuk menunjang ekonomi rumah tangga adalah masalah yang melatarbelakangi penelitian ini. 4

Sub sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan Pemerintah Kota Denpasar karena di Kota Denpasar khusunya di Desa Serangan memiliki potensi-potensi di sektor kelautan yang cukup besar sehingga potensi tersebut digali dan dikembangkan sehingga nantinya sub sektor perikanan di Desa Serangan mampu memproduksi ikan dalam jumlah yang besar. Hal ini terbukti dan dapat dilihat pada Tabel B.1 dimana Kota Denpasar menjadi penyumbang terbesar ketiga hasil produksi ikan di Provinsi Bali tahun 2014 setelah Kabupaten Badung. Tabel 1.1 Banyaknya Produksi Ikan (Ton) Menurut Kabupaten atau Kota dan Subsektor Perikanan di Bali tahun 2014 Kabupaten/Kota Sub Sektor Perikanan Laut Perikanan Darat Jumlah Jembrana 14.106 1.187 15.293 Tabanan 707 3.476 4.184 Badung 48.731 365 49.095 Gianyar 725 1.881 2.606 Klungkung 102.960 43 103.003 Bangli 0 6.148 6.148 Karangasem 20.594 800 21.394 Buleleng 14.842 1.463 16.305 Denpasar 45.778 165 45.943 Sumber : Bali Dalam Angka 2014 Menurut Tabel B.1 dapat dilihat bahwa Kabupaten Klungkung merupakan Kabupaten yang memproduksi ikan terbesar pada tahun 2014 yang mampu memproduksi sebesar 103.003 ton, selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Badung sebesar 49.095 ton. Kota Denpasar memproduksi ikan sebanyak 45.943 ton, Kabupaten Karangasem sebesar 21.394 ton, Kabupaten Buleleng memproduksi ikan sebanyak 16.305 ton, Kabupaten Jembrana memproduksi sebesar 15.293 ton, lalu Kabupaten Bangli memproduksi sebesar 6.148 ton, dilanjutkan oleh 5

kabupaten Tabanan sebesar 4.184 ton dan produksi ikan terendah terdapat di Kabupaten Gianyar sebesar 2.606 ton. Desa Serangan adalah sebuah Kecamatan di Kota Denpasar yang memiliki luas 101 hektar (namun dengan diadakan reklamasi pantai Serangan, kini luas Desa tersebut 365 hektar). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian 1. Bagaimana pengaruh umur wanita, tingkat pendidikan, lama bekerja dan pelatihan secara simultan terhadap pendapatan istri nelayan di Desa Serangan? 2. Bagaimana pengaruh umur wanita, tingkat pendidikan, lama bekerja dan pelatihan secara parsial terhadap pendapatan istri nelayan di Desa Serangan? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh umur wanita, tingkat pendidikan, lama bekerja dan pelatihan terhadap pendapatan istri nelayan dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Serangan. 2. Untuk menganalisis pengaruh umur wanita, tingkat pendidikan, lama bekerja dan pelatihan secara parsial terhadap pendapatan istri nelayan dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Serangan. 6

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dapat dipergunakan sebagai referensi atau pembanding bagi penelitian berikutnya serta dapat memberikan landasan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pendapatan istri nelayan dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan informasi kepada pemerintah dan pihak yang berkepentingan lainnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan istri nelayan dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan bab secara sistematis, sehingga antara bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapaun sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan hal-hal yang menyangkut pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini membahas teori, konsep, dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan umur, tingkat pendidikan, curahan waktu kerja, dan 7

pelatihan. Pada bab ini juga membahas hubungan umur, tingkat pendidikan, curahan waktu kerja, dan pelatihan terhadap pendapatan. Pada bab ini juga dibahas rumusan hipotesis yang merupakan dugaan sementara dari rumusan masalah yang sesuai dengan landasan teori. Bab III Metode Penelitian Bab ini memuat cara pemecahan masalah yang diajukan dalam penelitian baik dalam mencari data maupun menganalisa data. Bab ini terdiri dari uraian tentang desain penelitian, lokasi, dan ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV Pembahasan Bab ini menguraikan tentang gambaran umum, deskripsi hasil analisis uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini memuat kesimpulan yang mencakup seluruh hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dipandang perlu dan relevan atas simpulan yang dikemukakan. 8