#12 SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Materi #13 TIN211 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri 2014 SUMBER DAYA MANUSIA DAN

Latar Belakang. Pendekatan Manajemen Ilmiah. Rancangan Kerja (Job Design) #14 - SDM dan Desain Kerja TIN211 - K3I Taufiqur Rachman 1

Gambar 1. Grafik Waktu Biaya

Gambar 1. Grafik Waktu Biaya

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional

PENGANTAR. EMA302 Manajemen Operasional. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

EMA302 Manajemen Operasional

PERAMALAN (FORECASTING) #2

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

EMA302 Manajemen Operasional

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #3 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #5 Ganjil 2015/2016 STRATEGI OPERASI. EMA302 Manajemen Operasional

Pengertian Penjadwalan

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Perancangan Sistem Kerja

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-

EMA302 Manajemen Operasional

DESAIN PRODUK DAN JASA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

STRATEGI PROSES, LOKASI, DAN TATA LETAK

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

Dr. Mohammad Abdul Mukhyi. SE., MM. Desain Pekerjaan

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisis Waktu Standar terhadap Kelancaran Proses Produksi pada PT Aqua Golden Mississippi

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #1 Ganjil 2016/2017. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

Prosiding Manajemen ISSN:

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM

MANAJEMEN PROYEK (Crashing Project)

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

Crashing Project. Bahan Kuliah

PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN TENAGA KERJA

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Tutus Rully dan Noni Tri Rahmawati E-ISSN

DAFTAR PUSAKA. loth Edition, McGrawHill Companies, Inc, New York. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan yang baik, untuk mengembangkan perusahaannya

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam

ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI 1 UNIT GRAPPLE TRAKINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHORT PROCESSING TIME DI PT. ARKHA JAYANTI PERSADA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Tata Letak Pabrik dan Perhitungan Waktu Baku Pabrik Helmet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

II.12 Methods Time Measurement (MTM-1)... II-18 II.13 Bagan Analisa... II-30 II.14 Pengukuran Antropometri... II-30 II.15 Perhitungan Persentil...

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

APLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Nurjannah. Pendahuluan

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

MANUSIA DAN MOTIVASI

Materi 03. Sistem Kantor

PRODUCTION SCHEDULING BAGI TENAGA KERJA BORONGAN PADA UD. LUFAS COLLECTION SKRIPSI. Oleh: Aulia Arindani Oleh: AULIA ARINDANI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Sasaran Strategi SDM. Untuk mengatur pekerja dan design pekerjaan sehingga orang-orang dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

PENGUKURAN BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI SEPARATOR BERDASARKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL - PASURUAN SKRIPSI

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

#12 SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA Terkait dengan produktivitas, tenaga kerja sebagai pelaksana operasi sangat menunjang tujuan, efisiensi, dan efektifitas. Sumber daya manusia harus dikelola dengan baik, dan rancangan kerja harus dibuat sebaik mungkin agar dapat menurunkan kebosanan, dan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Rancangan kerja (Job Design) Merupakan rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup mengerjakan tugas, bagaimana tugas dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan, dan hasil yang diharapkan. Pendekatan dalam rancangan kerja, antara lain: 1. Manajemen ilmiah Atau scientific management yang diperkenalkan oleh F. W. Taylor, merupakan aliran efisiensi, konsep labor specialization, pendekatan sistematis, dan logis terhadap rancangan kerja, standar kinerja, dan teknik dalam pengukuran kerja perorangan atau kelompok. 2. Pendekatan perilaku Mulai diperkenalkan pada akhir tahun 50-an oleh Frederick Herzberg, yang mengungkapkan bahwa manusia adalah mahluk kompleks yang perlu pendekatan tertentu untuk menanganinya yaitu dengan memperhatikan faktor perilaku, dan pemenuhan kepuasan terhadap kemauan serta keinginan manusia. Dalam penyusunan rancangan kerja perlu mempertimbangkan, antara lain: a) Job Enlargment (Perluasan Kerja), yaitu pemberian porsi kerja lebih besar secara horizontal. Pekerjaan tambahan tersebut berada pada tingkat kecakapan, dan tanggung jawab yang setara dengan pekerjaan semula. b) Job Enrichment (Pengayaan Kerja), yaitu penambahan kerja dengan tanggung jawab yang lebih tinggi, seperti perencanaan, dan pengendalian, misalnya pencatatan barang, menangani perencanaan barang, dll. c) Job Rotation (Pergantian/Perputaran Kerja), yaitu penukaran tugas antara pekerjaan secara periodik untuk menghindari pekerjaan monoton/membosankan. 3. Pendekatan Sosioteknis Diperkenalkan oleh Eric Trist 1963, dimana pengembangan kerja tidak semata-mata mencerminkan teknologi yang paling ekonomis, tetapi juga memperhatikan faktor sosial tempat karyawan bekerja. Teori sociotechnical sebagai dasar rancangan suatu tugas dapat digambarkan seperti pada Gambar 1. Titik pertemuan akan membawa semua kelompok tugas yang layak dan yang akan memuaskan baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan teknis. 1 / 5

Pendekatan ini tidak hanya untuk merancang tugas tetapi juga merancang penyelenggaraan organisasi keseluruhan. Bila produksi ataupun kualitas menurun maka perbaikan yang harus dilakukan adalah: Mengganti supervisi Memilih pekerja Menjalankan sistem penghargaan Hambatan Teknis Hambatan Sosial Rancangan semua tugas yang fleksibel dari sudut pandang kriteria teknis Rancangan yang layak dari sebuah keseimbangan optimum Kelompok semua pekerjaan yang menitikberatkan pada hal sosial yang menyangkut psikologi dan sosial pekerja Gambar 1. Rancangan Tugas BerdasarkanTeori Sociotechnical Analisis Metode Untuk menganalisa metode rancangan kerja, terdapat beberapa alat bantu yang sering digunakan, antara lain: 1. Bagan proses aliran (Flow Process Chart), bagan ini menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerjaan maupun aliran material. 2. Bagan Pekerja-Mesin (Worker-Machine Chart). 3. Bagan Proses Kelompok (Gang Process Chart). Studi Gerakan Dalam merancang sebuah pekerjaan, dikenal istilah yang disebut studi gerakan. Terdapat empat teknik yang digunakan dalam studi gerakan, yaitu: 1. Prinsip Studi Gerakan, mengatur prinsip penggunaan tubuh manusia, prinsip pengaturan tempat kerja, dan prinsip desain mesin dan peralatan. 2. Analisis Therblig, dengan menggunakan elemen dasar gerakan yang diibaratkan huruf alfabet yang disusun membentuk kata. 3. Studi Gerakan Mikro, mempelajari gerakan melalui gambar/film, contoh: olahraga. 2 / 5

4. Peta/Bagan, menganalisis pekerjaan yang menggambarkan gerakan simultan kedua belah tangan. Kondisi Kerja Untuk merancang pekerjaan, salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan adalah kondisi kerja. Beberapa hal yang mempengaruhi, antara lain: Faktor Fisik Temperatur dan Kelembaban, untuk tempetatur/suhu yang optimal berkisar 20 27ºC, sedangkan kelembaban berkisar 30 50%. Ventilasi Pencahayaan, menurut Sanders, untuk pekerjaan yang tidak sering dilakukan, tingkat cahaya (iluminan) berkisar 100 200lx (10 20fc), untuk perakitan barang kecil/halus 2.000 5.000lx. Warna, merah untuk hangat, kuning untuk segar, biru untuk sejuk, hijau sering untuk rumah sakit, merah untuk daerah bahaya, ungu untuk daerah bahaya radiasi, kuning untuk daerah berhati-hati. Suara, dalam kantor sekitar 60dB, tidak boleh bekerja diatas 90dB selama 8 jam berturutturut. Pengukuran Kerja (Work Measurement) Terdapat 3 cara yang dapat dilakukan untuk pengukuran kerja, yaitu: 1. Studi waktu Terdapat persamaan yang digunakan untuk menghitung ukuran sample dalam studi waktu, yaitu: =.. Dimana: Z = Tingkat kepercayaan yang diinginkan s = Standar deviasi dari data observasi α = Maksimum tingkat ketelitian yang diinginkan X = Rata-rata hitung dari data observasi Apabila tingkat ketelitian yang diinginkan dinyatakan dalam satuan unit waktu maka persamaan menjadi: =. Dimana e adalah maksimum ketelitian (dalam satuan unit waktu). Sedangkan untuk nilai Z yang digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Nilai Z Tingkat Kepercayaan (%) Nilai Z 90 1.65 95 1.96 99 2.58 3 / 5

Sedangkan untuk mendapatkan nilai X digunakan persamaan sebagai berikut: = Dimana: x = Data yang diobservasi n = Jumlah dari data yang diobservasi Untuk peringkat kerja (performance rating/pr), dihitung dengan menggunakan waktu normal (normal time/nt), dengan persamaan: = Kemudian langkah selanjutnya yaitu menetapkan faktor kelonggaran ( allowance factor/af), dengan menggunakan persamaan: = + Dimana A adalah toleransi kelonggaran. Untuk kelonggaran yang dinyatakan dalam persentase dari jam kerja, digunakan persamaan: = Setelah semua diperoleh, maka standar waktu ( standart time/st) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini. = 2. Standar waktu yang ditentukan sebelumnya Atau Preditermined Time Standar, metode yang digunakan yaitu MTM (Methods Time Measurement) yang dikembangkan oleh Methods Engineering Council dimana waktu standar elemen dasar gerakan dinyatakan dengan unit ukuran waktu (TMU) yang setara dengan 0,00001 jam atau 0,0006 menit. 3. Pengambilan sample kerja Dengan mengestimasi proporsi waktu dimana pekerja atau mesin melakukan pekerjaan. Contoh 1. Seorang analis mengamati waktu yang diperlukan untuk penyelesaian suatu pekerjaan. Dari pengamatan diperoleh rata-rata hitung waktu tugas adalah 6,6 menit dengan standar deviasi 1,1 menit. Tingkat kepercayaan yang diinginkan 95%. Apabila maksimum kesalahan ditentukan sebesar ±10% dari rata-rata waktu observasi, maka jumlah sample yang diperlukan adalah? =.. =,,,, =, 2. Hasil pengamatan terhadap lama suatu tugas selama 5 siklus berturut-turut menghasilkan data sebagai berikut: 10, 9, 10, 11, 10 menit. Apabila peringkat kinerja dari pekerja yang 4 / 5

bersangkutan adalah 110% dan faktor kelonggaran ditetapkan sebesar 20% dari waktu tugas, maka waktu standar untuk tugas tersebut adalah sebagai berikut: = + + + + = = = = ( +, ) =, Referensi Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, 10th Ed., Pearson Prentice Hall, 2011 Roger G. Schroeder and Susan Meyer Goldstein, Operations Management: Contemporary Concepts and Cases, McGraw Hill, 2011 Taylor III, Bernard W. Intorduction to Management Science (Sains Delapan. Salemba Empat. 2008 Manajemen). Edisi Sobarsa Kosasih, Manajemen Operasi, Mitra Wacana Media, 2009 Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE Yogyakarta, 2000 Lena Ellitan dan Lina Anatan, Manajemen Operasi: Konsep dan Aplikasi, Refika Aditama, 2008 5 / 5