SPASME OTOT (M62.83) Lusia Pujianita, dr. Pembimbing : Marina Moeliono, dr, Sp.KFR Penguji :Tertianto Prabowo, dr, Sp.KFR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pekerjaan, seseorang atau sekelompok pekerja

BAB I PENDAHULUAN. Dari mulai alat komunikasi, alat perkantoran, alat transportasi sampai sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya manusia harus melakukan aktivitas untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan

MANFAAT LATIHAN STATIC ACTIVE STRETCHING DAN MC KENZIE LEHER PADA SINDROMA MIOFASIAL LEHER PENJAHIT

Gangguan Neuromuskular

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan

PERANAN REHABILITASI MEDIK PASCA FRAKTUR RAHANG

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pula kebanyakan orang indonesia. Remaja pun juga begitu. mereka tidak segan- segan melakukan banyak kegiatan ekstra selain

Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

BAB I PENDAHULUAN. belikat. Keluhan yang sering ditimbulkan, antara lain: nyeri otot, pegal di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

BAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

Skeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita

Latihan Kondisi Fisik (Latihan Kemampuan Dasar) Oleh: dr. Hamidie Ronald,M.Pd, AIFO

REHABILITASI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH. Oleh: dr. Hamidah Fadhil SpKFR RSU Kab. Tangerang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam studi kasus ini, seorang pasien perempuan dengan inisial Ny. NF

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya penggunaan komputer atau laptop di kalangan anak sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB VI PEMBAHASAN. memiliki rerata umur sebesar 36,65 ± 7,158 dan kelompok perlakuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

BAB I PENDAHULUAN. Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting. Banyak faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digunakan untuk beraktivitas. Keluhan nyeri merupakan sensasi yang

LAPORAN TUTORIAL BLOK MUSKULOSKELETAL SKENARIO II MENGAPA LUTUT NENEK NYERI DAN BENGKAK?

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerebral palsy (CP). CP merupakan gangguan kontrol terhadap fungsi motorik

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya masalah tersebut, seseorang akan mengkompensasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA) merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai penyakit, misalnya myalgia. menjadi kaku. Sama halnya yang terjadi pada saat bekerja perlu

BAB I PENDAHULUAN. yang statis dan overload dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketenganan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kebugaran serta dilakukan dengan aturan tertentu, dimana dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa. tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB 1 PENDAHULUAN. mmhg jika pemeriksaan menggunakan manometer air raksa, artinya gaya yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini mengakibatkan dampak yang positif tetapi juga bisa

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

PENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

BAB I PENDAHULUAN. NPB lebih kurang 15% - 20% dari populasi, yang sebagian besar merupakan NPB

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat, bisa kita lihat di dalam perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak selektif dalam menjalani kehidupan sehari-hari akan mudah. dalam beradaptasi terhadap lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. ergonomi dan psikososial yang berdampak pada kesehatan pekerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

Kuntarti, SKp, MBiomed. motorik. Sistem saraf. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FISIOLOGI OTOT. Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND. Kuliah Pengantar Blok 1.3 Minggu IV

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

Transkripsi:

Tinjauan Kepustakaan 1 Senin, 27 Januari 2014 SPASME OTOT (M62.83) Lusia Pujianita, dr. Pembimbing : Marina Moeliono, dr, Sp.KFR Penguji :Tertianto Prabowo, dr, Sp.KFR

PENDAHULUAN SPASME OTOT statik Kontraksi otot rangka minimal Peredaran darah tdk lancar & nyeri Aktivitas padat dan berulang-ulang Kontraksi otot rangka terus - menerus

SPASME OTOT NYERI

SPASME OTOT APA? Penyakit muskuloskeletal Bagaimana? Suatu diagnosis?

DEFINISI SPASME OTOT

SPASME OTOT DORLAND spasme adalah kontraksi involunter otot atau sekelompok otot secara mendadak dan keras, yang disertai nyeri dan gangguan fungsi, menghasilkan gerakan involunter dan distorsi. spasme otot adalah kontraksi otot involunter, dapat menyebabkan nyeri dan mengganggu mobilitas.

ICD penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat (M00-M99) other disorder of muscle (M62) other specified disorder of muscle (M62.8) muscle spasm (M62.83) Kontraksi tiba tiba otot atau kelompok otot. Kontraksi involunter, tiba tiba otot atau kelompok otot, disertai nyeri, mengganggu fungsi, menyebabkan distorsi dan gerakan involunter. Kontraksi involunter, tiba tiba otot atau kelompok otot

KRAM OTOT kram adalah kontraksi muskular spasmodik yang nyeri, khususnya suatu spasme tonik. DORLAND symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, not elsewhere classified (R00-R99) Symptoms and signs involving the nervous and musculoskeletal systems (R25-R29) ICD Abnormal involuntary movements (R25) R25.2 (cramp and spasm)

TWITCHING DORLAND Twitch adalah respon kontraktil singkat otot rangka yang ditimbulkan oleh satu berondong impuls maksimal pada neuron neuron motorik yang mempersarafinya. Fasikulasi adalah kontraksi kecil setempat otot otot, tampak pada permukaan kulit, melambangkan suatu lepas muatan spontan sejumlah serabut yang dipersarafi satu filamen saraf motorik. ICD R25.3. Fasikulasi dapat dilihat di bawah kulit, tetapi kontraksinya tidak cukup untuk menggerakkan anggota tubuh.

TROFI DORLAND trofi adalah akhiran yang menunjukkan perubahan sebagai respons terhadap suatu rangsangan. HIPERTROFI pembesaran atau pertumbuhan suatu organ atau bagian yang berlebihan disebabkan oleh peningkatan ukuran sel pembentuknya ATROFI pengecilan ukuran suatu sel, jaringan, organ, atau bagian tubuh. DISTROFI setiap gangguan yang disebabkan oleh nutrisi yang salah atau tidak sempurna

Muscle Tightness Muscle tightness adalah rasa tegang pada otot tertentu yang dapat mengakibatkan keterbatasan lingkup gerak sendi. Struktur Aktif Otot Struktur Pasif Otot SPASME OTOT Adaptasi postural Jaringan parut

Stiffness Suatu kualitas kekakuan atau infleksibilitas Meningkatnya jaringan ikat di dalam otot

Kontraktur DORLAND Kontraktur adalah keadaan resistensi tinggi yang menetap terhadap regangan pasif seberkas otot akibat fibrosis jaringan penunjang otot atau persendian, atau kelainan serabut otot. pemendekkan adaptif membatasi lingkup gerak sendi menganggu kemampuan fungsional

Strain Strain adalah peregangan atau penggunaan yang berlebih pada beberapa bagian otot. TRAUMA OTOT

STRUKTUR DAN FISIOLOGI OTOT RANGKA

Mikrostruktur Otot Rangka Unit kontraktil Miofibril Unit fungsional : sarkomer Unit non kontraktil Retikulum sarkoplasma Sistem T Triad Mitokondria

Kontraksi Otot Rangka

Teori Sliding Filamen

Tonus Otot Resistensi otot rangka terhadap regangan saat pemeriksa menggerakkan ekstremitas subyek yang diperiksa dalam keadaan relaks. Tegangan dasar dari suatu otot untuk berkontraksi. Hasil kontrol dari otak yang mengirim impuls ke motorneuron anterior pada medula spinalis, dan muscle spindle pada otot itu sendiri. masalah tidak dapat meningkatkannya untuk mempersiapkan gerakan tidak dapat mengubahnya sesuai keinginan

Abnormalitas Tonus Hipotonus tonus otot yang rendah terhadap regangan dibandingkan dengan otot normal Hipertonus tonus otot yang meningkat dibandingkan dengan otot normal

Dasar Anatomis Tonus Otot dan Aktivasi Otot Komponen Muskular kontraktil nonkontraktil Komponen Saraf Motorneuron alpha

Input ke motorneuron alpha Reseptor perifer Spinal Supraspinal muscle spindle melalui saraf sensori 1a. GTO melalui saraf sensori 1b reseptor kutaneus melalui saraf sensori Interneuron propiospinal Kortex, ganglia basalis, melalui traktus kortikospinal Serebelum, nukleus rubra melalui traktus rubrospinal Sistem vestibuler, serebellum, melalui traktus vestibulospinal Sistem limbik, sistem saraf otonom, melalui traktus retikulospinal

Patomekanisme Spasme Otot otot nociceptor mekanik stimulasi kimiawi Inflamasi Low ph

Pemeriksaan Spasme Otot Anamnesis lokasi nyeri, sifat nyeri, faktor yang memperberat dan mengurangi nyeri Pemeriksaan Fisik Penunjang Palpasi manual Nyeri tekan LGS MMT USG MRI EMG tidak ada standar baku, yang digunakan untuk mendiagnosa dan membuktikan spasme.

ICD International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD) adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, gejala, kelainan, keluhan dan penyebab eksternal penyakit. ICD International List of Causes of Death oleh International Statistical Institute (1983). WHO sarana diagnostik baku untuk epidemiologi, managemen kesehatan, dan tujuan klinis.

TATALAKSANA SPASME OTOT Postur yang baik Medikamentosa Terapi dingin stretching Massage Terapi panas. Traksi

Stretching manuver terapi untuk meningkatkan ekstensibilitas jaringan lunak meningkatkan mobilitas sendi, panjang otot, fleksibilitas, dan relaksasi otot. Cara : Relaks dan terfokus Tidak memantulkan gerakan Tidak melakukan peregangan sampai muncul nyeri.

Teknik : Static Cyclic Ballistic PNF Manual vs mechanical Passive vs active By therapist vs self

Medikamentosa Relaksan otot Chlorzoxasone Tizanidine Diazepam Eperisone Analgetik parasetamol OAINS

PENUTUP Spasme otot adalah kontraksi otot involunter, yang dapat menyebabkan nyeri, dan mengganggu mobilitas. Spasme otot ~ salah satu bagian dari kondisi muskuloskeletal. Dapat menjadi penyebab, penyerta, dan akibat. Perbedaan dengan istilah lain: Komponen aktif vs pasif otot Durasi Mekanisme : Siklus nyeri spasme nyeri Refleks pertahanan tubuh Stimulus mekanik dan kimiawi

Diagnosis spasme otot : Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Tidak ada standar baku Diagnosis ICD sebagai bagian dari suatu penyakit muskuloskeletal Tatalaksana : Edukasi postur Terapi dingin Terapi panas Traksi Massage Stretching Medikamentosa.