1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

dokumen-dokumen yang mirip
Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

Uji Kompetensi Semester 1

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

SASARAN PEMBELAJARAN

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

JAWABAN Fisika OSK 2013

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

SOAL TRY OUT FISIKA 2

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

FIsika USAHA DAN ENERGI

Antiremed Kelas 10 FISIKA

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Antiremed Kelas 11 FISIKA

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

SASARAN PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

SOAL TEST SELEKSI OSN 2006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 120 MENIT

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Pembahasan OSP Fisika Tahun 2018 Oleh Ahmad Basyir Najwan

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

FISIKA XI SMA 3

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Soal No. 1 Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah.

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

BAB USAHA DAN ENERGI

Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab:

Statika dan Dinamika

LEMBAR PENILAIAN. Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen. Tes Uraian Portofolio. Tes Tertulis. Pedoman Observasi Sikap Spiritual

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan

SOAL DINAMIKA ROTASI

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

2 H g. mv ' A, x. R= 2 5 m R2 ' A. = 1 2 m 2. v' A, x 2

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

Jawaban OSK (nilai 10) Pada kasus ini ada dua objek yang bergerak, yaitu bola dan orang. (nilai 2)

BAB II - Keseimbangan di bawah Pengaruh Gaya-gaya yang Berpotongan

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

Transkripsi:

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring katrol licin T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring N mg cos =0, (2) torka terhadap pusat silinder: TR fr=0. () Dari persamaan () didapat T=f. (4) θ m mg T f lantai kasar T k Substitusi ini ke persamaan (1), didapat T = 1 mg sin. (5) 2 Pada pegas berlaku hubungan T =k, (6) mg sin sehingga didapat = 2 k. (7) b) Dari persamaan (4) dan (5) didapat f = 1 mg sin. 2 (8) Dalam keadaan hampir terpleset, hubungan f dan N diberikan oleh f = N. (9) Dari persamaan (2) didapat N =mg cos. (10) Dengan menggunakan persamaan (8), (9) dan (10) didapat = 1 tan. 2 (11) c) Pertama tinjau sistem dalam keadaan setimbang. Pegas bertambah panjang sebanyak Δ. Kemudian beri simpangan tambahan Δx. Pada saat osilasi, persamaan gerak silinder diberikan oleh: sejajar bidang miring T f mg sin =ma m, (12) tegak lurus bidang miring N mg cos =0, (1) torka terhadap pusat silinder: TR fr=i, (14) dengan I = ½ mr 2. (15) Hubungan percepatan sudut dan percepatan linear: a m = R. (16)

Di sisi lain kita mempunyai hubungan: penambahan panjang karet Δx = 2 kali pergeseran silinder Δs, tetapi berlawanan arah. Sehingga percepatan silinder a m = -½ percepatan pertambahan panjang karet = - ½ a x, a m = 1 2 a x. (17) Dari hukum Hooke, diperoleh hubungan T =k x. (18) Dari persamaan (12), (14), (15) dan (16) di atas, didapat 2T mg sin = 2 m. (19) Masukkan persamaan (17) dan (18) ke persamaan (19) 2 k x mg sin = 4 ma x. (20) Dengan menggunakan persamaan (7) ke persamaan (20), didapat 2 k x= 4 x. (21) Sederhanakan a x 8 k x=0. (22) m Dengan membandingkan dengan persamaan osilasi sederhana didapat = 8k m (2) Periode osilasi diberikan oleh T =2 m 8k d) Syarat agar tali selalu tegang adalah T selalu lebih besar atau sama dengan nol. T 0 (25) Dari persamaan (18) dan (7) didapat mg sin A= = 2 k (24) (26)

2. a) Gaya yang bekerja pada batang dalam arah horizontal: f Mm =M a M, (1) arah vertikal F v N Mm Mg=0, (2) torka terhadap titik kontak: f N Mm Mm fmm F v Mg m N mm x f m F v x Mg 2 x =0. () Gaya yang bekerja pada silinder dalam arah horizontal: f mm f m =ma m, (4) torka terhadap pusat silinder: f mm R f m R=I. (5) Sekarang gunakan hubungan pergeseran m dan pergeseran M. Jika m bergeser sejauh x, maka M bergeser sejauh 2x. Jadi a m = ½ a M. (6) Masukkan harga I = ½ mr 2, (7) dan = a m R, (8) ke dalam persamaan (5), f mm f m = 1 2 m, (9) kemudian eliminasi f m dengan menggunakan persamaan (4) f mm = 4 m. (10) Substitusi persamaan (10) ke persamaan (1), dan gunakan persamaan (6), diperoleh hasil akhir = 8 m M a. (11) M Percepatan M diberikan oleh: a M = 8 m M. (12)

b) Percepatan relatif antara batang M dan silinder dalah a Mm = a M a m = ½ a M. (1) Untuk menempuh jarah /2 dibutuhkan waktu: 2 = 1 2 Didapat waktu T = 2 c) Dari persamaan () didapat F v = Masukkan fungsi x didapat x= 1 2 2 8 m M T 2 (14) 8 m M (15) Mg 2 x x. (16) 2 8 m M t 2, (17) F v = Mg 2 t 2 4 8 m M t 2 4 8 m M. (18) Sekarang substitusi = t T, (19) didapat Sketsa fungsi F v Mg = 1 2 2 2. (20) F v t Mg d) Perpindahah batang =. terhadap = t T diberikan pada gambar di samping. Usaha gaya horizontal : W =. (21) Energi kinetik batang : K M = 1 2 M v 2 m= 1 2 M a T M 2 (22)

M K M = 8 m M (2) Energi kinetik silinder: K m = 1 2 mv 2 m 1 2 I 2 = 4 m v 2 m (24) K m = Energi kinetik total sistem: 8 m (25) 8 m M K =K M K m = (26) Jadi usaha gaya horizontal sama dengan energi kinetik batang ditambah energi kinetik silinder.

. a) Gunakan hukum kekekalan energi: Sederhanakan, Mgh mgh= 1 2 mv 2 1 2 M v2. (1) v= 2 g h M m m M b) Tumbukan ini dapat dipandang sebagai tumbukan lenting sempurna antara dua massa: massa m+ M yang bergerak dengan kecepatan v menabrak massa m 0 yang mula-mula diam. Karena proses tumbukan singkat, maka selama proses tumbukan, gravitasi bisa diabaikan, sehingga momentum linear dan energi sistem kekal. Sebelum tumbukan, dalam kerangka lab: m + M bergerak ke atas dengan kecepatan v. m 0 diam. pusat massa bergerak ke atas dengan kecepatan Sebelum tumbukan dalam kerangka pusat massa: (2) m M v () m + M bergerak ke atas dengan kecepatan v m M v= v (4) m M m 0 m 0 bergerak ke bawah dengan kecepatan 0 m M v= m M v (5) pusat massa diam : Setelah tumbukan dalam kerangka pusat massa: m M v m M v=0 (6) m+ M bergerak ke bawah dengan kecepatan v (7) m 0 bergerak ke atas dengan kecepatan pusat massa diam Setelah tumbukan dalam kerangka lab: m 0 m 0 m M v (8) m 0 m + M bergerak dengan kecepatan v m M v= m M m 0 v (9) m 0 bergerak dengan kecepatan m M v m M 2 m M v= v (10)

Jadi kecepatan m 0 adalah v ' m0 = 2 m M m M m 2 g h M m 0 M m ke atas (11) dan kecepatan dalah v ' m = m M m 0 m M m 2 g h M m 0 M m ke atas jika m+ M >m 0. (12) c) Pada saat massa m 0 kanan bergerak ke atas, tali menjadi kendor. Tali menjadi tegang lagi saat perpindahan massa m 0 kanan dan m 0 kiri menjadi sama. Syarat agar laju sama: v' m0 t 1 2 g t2 = 1 2 g t2 (1) Didapat t= v ' m 0 g 2 m M dengan memasukkan hasil sebelumnya didapat t= 2h g M m M m (14) (15)

4. a) Energi sistem kekal saat transisi massa menaiki sisi AB. Energi kinetik mula mula massa = 1 2 m v 2 a 0 Energi kinetik akhir massa = 1 2 v 1 cos v 2 2 v 1 sin 2 Energi kinetik akhir massa m b = 1 2 m v 2 b 2 Kekekalan energi: 1 2 m v 2 a 0= 1 2 v 1 cos v 2 2 v 1 sin 2 1 2 m v 2 (4) b 2 Kekekalan momenturah horizontal: v 0 = v 1 cos v 2 v 2 (5) dari persamaan (5) didapat v 2 = v 0 v 1 cos (6) Substitusikan persamaan (6) ke persamaan (4), sederhanakan, didapat b) Persamaan gerak massa : v 1= m b v sin 2 0 (7) arah sejajar AB: gsin = a 1 a 2 cos (8) arah tegak lurus AB: N g cos = a 2 sin (9) Persamaan gerak massa m b : arah horizontal: N sin =m b a 2 (10) Gunakan persamaan (10) dan persamaan (9), didapat a 2 = sin cos sin 2 g (11) Gunakan persamaan (11) pada persamaan (8), didapat a 1 = m b g sin (12) sin 2 c) Syarat agar bisa mencapai titik B: kecepatan massa dan pasak m b sama saat ada di titik B. Momentum linear arah horizontal kekal: v 0, min = v B v B (1) Kekekalan energi: 1 2 m v 2 a 0,min= 1 2 m v 2 a B 1 2 m v 2 b B g l sin (14) Gunakan persamaan (1) pada persamaan (14), didapat N a 1 g a 2 (1) (2) ()

= v 2 m m a b 0, min g l sin (15) m b d) waktu yang dibutuhkan diberikan oleh persamaan (7), (12) dan (15). t naik = v 1 m b 2 g l sin sin 2 2 1 a 1= sin 2 m b 2 g 2 sin 2 sederhanakan (16) t naik= m sin 2 a 2l (17) g sin e) Jika massa tidak berhasil melewati m b maka proses yang terjadi adalah seperti tumbukan lenting sempurna antara kedua massa tersebut. Ada berbagai cara untuk mendapatkan hasil akhir kecepatan untuk proses tumbukan lenting sempurna. Di sini, solusi akan diperoleh dengan menggunakan kerangka pusat massa sistem. Kecepatan pusat massa : v cm = v 0 (18) Kecepatan mula-mula dalam frame pusat massa: v 0 v 0 = m b v 0 (19) Kecepatan mula-mula m b dalam frame pusat massa: 0 v 0 = v 0 (20) Kecepatan akhir dalam frame pusat massa: Kecepatan akhir m b dalam frame pusat massa: m b v 0 (21) v 0 (22) Kecepatan akhir dalam frame lab: m b v 0 (2) Kecepatan akhir m b dalam frame lab: 2 v 0 (24) f) Jika kecepatan relatif terhadap m b di titik B hampir nol, maka proses naik dari A ke B simetri dengan proses turun dari B ke C. Jadi waktu turun sama dengan waktu naik. = t m sin 2 a 2l turun g sin g) Jika massa berhasil melewati m b maka proses yang terjadi bersifat simetri. Dari argumen ini, maka akan diperoleh kecepatan akhir dan awal akan semua sama. Jadi kecepatan akhir adalah v 0 dan kecepatan akhir m b adalah nol. (25)