SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROPINSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROPINSI"

Transkripsi

1 SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 05 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 05

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Olimpiade Sains Nasional 05 Tingkat Propinsi Bidang F i s i k a Ketentuan Umum: - Periksa lebih dulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 7 (tujuh) buah soal. - Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3,5 jam. 3- Peserta dilarang menggunakan kalkulator. 4- Peserta dilarang meminjam dan saling meminjamkan alat-alat tulis. 5- Tulislah jawaban Saudara di kertas ang telah disediakan dengan menggunakan ballpoint dan tidak boleh menggunakan pinsil. 6- Kerjakanlah lebih dahulu soal-soal dari ang Anda anggap mudah/bisa dan tidak harus berurutan. 7- Setiap nomor soal ang berbeda harap dikerjakan pada lembar jawaban ang terpisah. 8- Jangan lupa menuliskan nama Saudara atau identitas lainna pada setiap lembar jawaban ang Saudara gunakan. 9- Meskipun sudah selesai mengerjakan semua jawaban, Anda tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan tes hingga waktu tes berakhir. 0- Informasi resmi tentang kegiatan Olimpiade Fisika dapat dilihat di website - Info berikut mungkin bermanfaat: =,44; 3 =,73; 5 =,36; 7 =,646; = 3,37; 3 = 3,606; 7 = 4,3. Halaman dari 9

3 Tes Seleksi OSN 05 Bidang FISIKA TINGKAT PROPINSI Waktu: 3,5 Jam. (0 poin) Sebuah benda g bergerak pada bidang dimensi mendapat gaa konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi /3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutna (detik kedua), kelajuan benda menjadi /3 na lagi (dibandingkan setelah detik pertama). Tunjukan apakah benda tersebut pernah mengalami berhenti sesaat selama proses pergerakanna? Jika pernah, tentukan kapan waktuna (t dalam sekon dan ambil acuan waktu t = 0 dari saat kelajuan benda masih V)! Solusi: V V V a t o V a t Jumlahkan pers. () dan () diperoleh: o V V V Vo V oat at () Vo V oat at () ( poin) V a V a t a a V V V t o o o o ( poin) Disederhanakan menjadi: V o V Ct Ct (3) ( poin) Ketika t = V = /3 V o, maka pers. (3) berubah menjadi: V 9 o V C C atau ( poin) o 8 (4) 9 0 V o C C t = V V o Vo. Substitusikan ke pers. (3) diperoleh: Vo Vo C 4C atau ( poin) V o C C (5) Pers. (5) (4): 0 V o C ( poin) atau C V o (6) 8 Substitusikan pers. (6) ke (4): Vo C Vo ( poin) 9 8 Halaman 3 dari 9

4 atau C 04 V o (7) 8 Substitusikan pers. (6) dan (7) ke pers. (3): V t Vo Vo t Vo t ( poin) Apakah benda diam sesaat atau tidak, berarti V t = 0, jadi t 8 8 Vo Vo t Vo ( poin) Kalikan persamaan diatas dengan 8 V o, diperoleh: 3 t 04 t + 8 = 0 ( poin) 3 7 t, jika diambil pendekatan < 7 < 3, maka t detik atau t detik Jadi benda pernah berhenti sesaat pada saat t dalam selang waktu 3 7 t detik atau t detik ( poin) Sebuah batang tegar AB dengan panjang L bermassa m berada di atas meja horisontal licin. Sebuah tali tak bermassa dipasang pada katrol licin dimana ujung ang satu dihubungkan pada ujung batang A, sedangkan ujung tali satuna lagi dihubungkan dengan beban M (lihat gambar di bawah). Mula-mula batang AB tegak lurus dengan tali tersebut, kemudian beban M dilepaskan. a. Sesaat setelah beban M dilepaskan, tentukan tegangan tali, percepatan beban M serta percepatan pusat massa batang m. b. Tentukan posisi titik pada batang (diukur dari A) ang memiliki percepatan nol pada saat beban M dilepaskan. Halaman 4 dari 9

5 B A Jawaban B A Gambar gaa: 0,5 poin a. Misalna a adalah percepatan pusat massa batang, a adalah percepatan ujung batang ang dihubungkan dengan tali, adalah percepatan sudut batang. Hubungan antara ketigana adalah a a L /. ( poin) () Karena tali tidak mulur, maka besar percepatan ujung batang tersebut juga sama dengan besar percepatan pada beban M sebesar a. Persamaan gaa pada beban M adalah dengan K = tegangan tali. Persamaan gerak untuk pusat massa batang adalah Sedangkan persamaan gerak rotasi batang adalah Mg K Ma. ( poin) () K ma ( poin) (3) KL /. ( poin) (4) ml Dari empat persamaan di atas, dapat dilakukan substitusi untuk menentukan empat besaran aitu a, a, dan K. Substitusi pers. (3) ke (4) menghasilkan: Halaman 5 dari 9

6 Percepatan sudut pusat massa batang 6 6 a M g L m 4M L Percepatan pusat massa batang dengan arah ke depan (0,5 poin) (5) a M g m 4 M ( poin) (6) Percepatan beban M dengan arah ke bawah a M 4M 4aCM g ( poin) (7) m 4M Tegangan tali mm T g ( poin) (8) m 4M b. Jika adalah jarak titik dari pusat massa batang dimana nilai positif dengan arah menuju ujung batang ang terikat pada tali, maka percepatan di titik tersebut adalah a' a ( poin) (9) Jika a = 0 maka a L ( poin) (0) 6 Jadi, titik ang memiliki percepatan nol terletak pada jarak L/6 dari pusat batang menjauhi ujung batang ang terikat tali atau berjarak L/3 dari ujung batang A. ( poin) 3. (4 poin) Sebuah kereta bermassa M = 3 kg memiliki permukaan horisontal ang tersambung dengan permukaan berbentuk seperempat lingkaran berjari-jari R = 0,5 m (lihat gambar di bawah). Sebuah partikel bermassa m = kg bergerak di atas permukaan horisontal kereta tersebut dengan kecepatan v = 5 m/s terhadap lantai. Pada saat partikel tersebut sudah bergerak di atas kereta, kereta tersebut berada dalam keadaan diam terhadap lantai. Seluruh permukaan bersifat licin dan tumbukan bersifat lenting sempurna. Percepatan gravitasi g = 0 m/s ke bawah. Halaman 6 dari 9

7 a. Pada saat partikel tersebut berada pada permukaan seperempat lingkaran dimana sudut ang dibentuk antara garis ang menghubungkan partikel dan pusat lingkaran dengan garis vertikal ke bawah adalah, tentukan masing-masing besar kecepatan partikel dan kecepatan kereta terhadap lantai sebagai fungsi. b. Tentukan kecepatan partikel terhadap lantai tepat ketika meninggalkan kereta. c. Tentukan jarak ang ditempuh kereta sejak partikel meninggalkan kereta hingga kembali menumbuk kereta tersebut. d. Ketika partikel tersebut kembali menumbuk kereta dan sudah berada pada lintasan horisontal kereta tersebut, tentukan besar kecepatan partikel dan kereta terhadap lantai. Jawaban a. Pada saat partikel m masih berada di lintasan horisontal, maka kecepatan M terhadap lantai = 0 (M masih diam terhadap lantai karena ditahan oleh tembok tepat di sebelah kiri M), sedangkan kecepatan m terhadap lantai adalah v. Sedangkan ketika partikel berada di lintasan lingkaran, kereta mulai bergerak terhadap lantai. Ketika partikel m berada pada lintasan lingkaran dengan sudut terhadap garis vertikal =, maka asumsikan bahwa kecepatan tangensial m relatif terhadap kereta adalah u. Komponen horisontal dan vertikal u terhadap kereta masing-masing adalah ucos dan usin. ( poin) Saat itu, kecepatan kereta horisontal terhadap lantai adalah V. Kecepatan partikel m terhadap lantai adalah w ( w, w ). Jadi komponen kecepatan horisontal dan vertikal m terhadap lantai masing-masing adalah w V u cos () w usin. () Halaman 7 dari 9

8 Gambar gaa: poin Pada arah horisontal, tidak ada gaa luar ang bekerja sehingga momentum total horisontal terhadap lantai bernilai tetap. Jadi m( v u cos ) V m M mv M.0 mw MV ( m M) V mu cos (3) ( poin) (4) Kekekalan energi mekanik antara sebelum dan setelah partikel menaiki permukaan seperempat lingkaran: mv M.0 m( w w ) MV mgr( cos ) ( poin) (5) m( v u cos ) mv m( V u cos ) ( u sin ) M mgr( cos ) m M Setelah disederhanakan, hasilna adalah u u Mv gr m M ( )( cos ) M msin Mv gr m M ( )( cos ) M msin Jika dimasukkan angka-angkana maka: Besar kecepatan partikel m terhadap kereta adalah 65 50cos u 3 sin Besar kecepatan kereta terhadap lantai adalah V 6 cos 5 cos 3 sin Besar kecepatan partikel m terhadap lantai adalah (6) (7) ( poin) (8) ( poin) (9) w w w u V uv cos ( poin) (0) dengan u dan V diberikan pada persamaan (9) dan (0). Halaman 8 dari 9

9 Cek: ketika m mulai memasuki lintasan lingkaran, = 0 sehingga u = 5 m/s, V = 0 dan w = u = 5 m/s. b. Saat partikel tepat meninggalkan kereta, = 90 sehingga besar kecepatan partikel terhadap lantai adalah u = 5 5 m/s, sedangkan besar kecepatan kereta terhadap lantai adalah V = 6 m/s. ( poin) Komponen horisontal dan vertikal kecepatan partikel terhadap lantai berturut-turut adalah w V u cos(90) V 6 m/s dan w usin(90) 5 5 m/s. ( poin) Jadi besar kecepatan partikel m terhadap lantai adalah w w w 6 (5 5) 6 m/s. () c. Dari (b), kecepatan horisontal partikel terhadap lantai sama dengan kecepatan kereta terhadap lantai. Karena itu jarak ang ditempuh kereta = kecepatan kereta dikalikan waktu tempuh, dengan waktu tempuh = waktu ang ditempuh m ketika bergerak ke atas dengan kecepatan vertikal mula-mula Waktu ang ditempuh adalah Jarak ang ditempuh adalah w. w 5 5 t 5 detik ( poin) () g 0 Vt (6 m/s)( 5 ) detik = 6 5m ( poin) (3) d. Saat partikel kembali bertemu dengan kereta, partikel akan tepat bersinggungan dengan ujung lintasan lingkaran paling atas (kebalikan dari ketika partikel meninggalkan kereta). Selanjutna, partikel akan bergerak menuruni lintasan lingkaran hingga sampai akhirna menusuri lintasan kereta ang horisontal. Karena tidak ada energi ang hilang selama peristiwa berlangsung, dapat digunakan kekekalan energi kinetik dan momentum. Keadaan pertama adalah ketika kereta masih diam (V = 0) dan partikel bergerak dengan kecepatan terhadap lantai u = 5 m/s. Keadaan kedua adalah ketika partikel sudah kembali ke lintasan horisontal dengan kecepatan terhadap lantai u dengan kecepatan kereta terhadap lantai V. Kekekalan energi: Kekekalan momentum: mu M.0 mu ' MV ' ( poin) (4) mu M.0 mu ' MV ' ( poin) (5) Maka kecepatan partikel terhadap lantai sekarang adalah Halaman 9 dari 9

10 m M u' u 3m/s. m M (6) Kecepatan kereta terhadap lantai sekarang adalah M V' u m/s. m M ( poin) (7) 4. (4 poin) Sebuah satelit bergerak dalam orbit lingkaran di sekitar sebuah planet dengan periode revolusi sebesar T = 8 jam. Lintasan satelit tersebut akan diubah ke orbit lingkaran lainna dengan periode sebesar T = 7 jam melalui cara sebagai berikut. Pertama, satelit tersebut pada orbit pertamana seketika diubah besar kecepatanna tanpa merubah arahna, sehingga ia akan bergerak dalam orbit transisi ang berbentuk ellips. Ketika satelit tersebut telah menempuh jarak dari planet ang diinginkan, kecepatanna diubah seketika sesuai dengan orbit kedua dengan periode T. Tentukan: a. waktu ang dibutuhkan untuk berpindah dari orbit pertama ke orbit kedua. b. prosentase perubahan besar kecepatan satelit pada keadaan pertama dan kedua relatif terhadap kecepatan masing-masing orbit lingkaranna. Jawaban a. Misalna R dan R adalah jari-jari orbit lingkaran satelit, v dan v adalah kecepatan orbit satelit, sedangkan u dan u adalah kecepatan satelit pada orbit transisi berbentuk ellips masing-masing pada jarak R dan R. Persamaan gaa gravitasi Newton: v m R mm G maka R v GM dan R v GM ( poin) () R 4 R / T mm m G R R R maka GM T 4 3 dan R GM T 4 3 ( poin) () dengan M = massa planet. Persamaan () menunjukkan bahwa pangkat tiga jarak satelit ke planet sebanding dengan kuadrat periode. Hal ini merupakan hukum Kepler ketiga. Pada orbit ellips, panjang sumbu semi-maor adalah Halaman 0 dari 9

11 a R R ( poin) (3) dengan periode sebesar T. Sesuai dengan hukum Kepler ketiga di atas, maka T T a. ( poin) (4) R 3 3 Dengan memasukkan persamaan () dan (3) ke dalam persamaan (4) diperoleh Periode orbit ellips adalah ( R R ) ( T T ) ( T T ) T T T. ( poin) (5) 3 /3 /3 3 /3 / R 8T 8 /3 /3 3/ /3 /3 3/ ( T T ) (8 7 ) T = 6,6 jam. ( poin) (6) Karena gerakan dengan orbit ellips dari lintasan R ke R membutuhkan waktu setengah periode di atas (lihat gambar), maka waktu ang dibutuhkan adalah T/ = 8,3 jam. B A R R b. Pada orbit ellips, kekekalan energi mekanik dan kekekalan momentum sudut terhadap pusat planet masing-masing dirumuskan sebagai GmM GmM mu mu (0,5 poin) (7) mu R R R mu R. (0,5 poin) (8) Dari persamaan (7) dan (8) dapat dicari u dan u ang dinatakan sebagai u u GM R R R R GM R R R R. ( poin) (9) ( poin) (0) Halaman dari 9

12 Jika persamaan (9) dan (0) digabungkan dengan persamaan () dan (), diperoleh R T u v v /3 /3 /3 R R T T R T u v v /3 /3 /3 R R T T ( poin) () ( poin) () Perubahan kecepatan di orbit R adalah u T 8,77. ( poin) (3) v T T 3 /3 /3 /3 Ini berarti saat memulai orbit ellips, kecepatan satelit sebesar u diperoleh dengan cara menaikkan kecepatan mula-mula v sebesar 0,77 kali atau 7,7 %. Perubahan kecepatan di orbit R adalah v T T 3,75. ( poin) (4) u 8 /3 /3 /3 T Ini berarti ketika satelit selesai menempuh orbit elips dan tiba di lingkaran berjari-jari R, kecepatanna saat itu adalah u ang masih lebih kecil daripada v. Agar satelit tersebut dapat bergerak dengan orbit lingkaran R maka kecepatanna harus dinaikkan sebesar 0,75 kali atau 7,5 %. 5. (4 poin) Sebuah bola ping-pong bermassa m = 3 gram dipukul sedemikian rupa sehingga bola tersebut memperoleh kecepatan horisontal pada ketinggian H = 0 cm di atas meja. Bola tersebut juga berotasi terhadap sumbu horisontal ang tegaklurus pada kecepatan horisontal tersebut. Setelah menabrak meja dalam tumbukan ang bersifat elastik, bola tersebut terpental vertikal ke atas tanpa rotasi. Karena ketidakrataan permukaan meja, koefisien gesek kinetik antara bola dengan meja = 0,5. Asumsikan bahwa tumbukan terjadi pada waktu ang relatif sangat singkat. Percepatan gravitasi g = 0 m/s. Halaman dari 9

13 Momen inersia bola ping-pong adalah I mr dengan R = jari-jari bola ping-pong. Tentukan energi ang hilang selama tumbukan bola dengan meja. 3 Bola memperoleh kecepatan horisontal Jawaban v dan kecepatan sudut setelah dipukul. Namun setelah terpental dari meja, keduana lenap. Jadi, energi ang hilang selama tumbukan adalah perubahan energi kinetik translasi horisontal dan energi kinetik rotasi sebesar E mv I ( poin) () Persoalanna adalah nilai kecepatan horisontal v dan kecepatan sudut belum diketahui. Sekarang, misalna v adalah kecepatan vertikal bola sesaat sebelum menentuh meja. Kecepatan v ini dapat ditentukan dari tinggi bola mula-mula menggunakan rumus v gh (0,5 poin) () Untuk menentukan v dan, misalna diasumsikan bahwa kedua besaran tersebut bernilai nol pada selang waktu ang sama, misalna sebesar. Kemudian misalkan selang waktu pemampatan bola secara vertikal (agar bola terpental ke atas) adalah t. Maka, rata-rata gaa vertikal ang bekerja pada bola diberikan oleh laju perubahan momentum linear, aitu p F K mg t mv t ( poin) (3) dimana K = gaa normal berarah vertikal ke atas ang dilakukan oleh meja terhadap bola. Persamaan (3) menghasilkan gaa normal sebesar mv K mg. ( poin) (4) t Karena itu, gaa gesek horisontal f di permukaan meja ang bekerja pada bola ang berotasi tersebut adalah mv f K mg. ( poin) (5) t Jika perlambatan translasi horisontal (ang menebabkan kecepatan horisontal lenap) mengambil waktu maka persamaan untuk perubahan momentum linear horisontal adalah Halaman 3 dari 9

14 mv mv f mg. t ( poin) (6) Jika diasumsikan selang waktu perlambatan horisontal ini ( ) sama dengan selang waktu untuk deformasi bola agar terpental vertikal ( t ), atau = t maka persamaan (6) menjadi mv mgt mv. ( poin) (7) Karena tumbukan terjadi pada waktu ang singkat ( t 0 ), maka suku pertama pada ruas kanan persamaan (7) dapat diabaikan. Jadi kecepatan horisontal bola v adalah v v. (0,5 poin) (8) Sementara itu, dengan asumsi di atas bahwa waktu ang diperlukan untuk memperlambat rotasi bola sama dengan waktu untuk memperlambat translasi horisontal, maka rata-rata perlambatan sudut diberikan oleh. (0,5 poin) (9) Total torka N terhadap pusat bola ang bekerja pada bola saat tumbukan adalah ang memberikan N I ( poin) mr fr 3. ( poin) (0) 3 f. ( poin) () mr Dengan menggunakan nilai f dari persamaan (5), persamaan () menjadi Juga dengan asumsi = 3 mv mg. mr t t serta t 0 maka persamaan () menjadi ( poin) () 3v. ( poin) (3) R Akhirna, dengan memasukkan persamaan (), (8) dan (3) ke dalam persamaan () diperoleh 3v E m v mr m v mgh 3 R ( ) Dengan memasukkan nilai-nilaina diperoleh energi ang hilang sebesar ( poin) (4) 3 E 3,75 0 J. (0,5 poin) (5) Halaman 4 dari 9

15 6. (8 poin) Suatu bandul fisis terdiri atas sebuah cakram berjari-jari R ang bermassa m dan sebuah batang tegar ang massana dapat diabaikan. Cakram diletakan disalah satu ujung batang, sedangkan ujung batang ang lain dapat berputar pada titik P (baangkan cakram menjadi bandul fisis). Jarak antara titik putar P dengan pusat massa bandul adalah l. Mulamula bandul dilepaskan dari keadaan diam ang membuat sudut cukup kecil terhadap vertikal. Tepat pada posisi terendahna, bandul menumbuk secara tidak elastis sama sekali cakram ang lain berjari-jari R dan bermassa m, dengan m < m. Tentukan: a. periode bandul sebelum tumbukan? (Natakan dalam l, g, dan R) b. kecepatan bandul sesaat sebelum tumbukan? (Natakan dalam l, g, dan R) c. kecepatan bandul sesaat sesudah tumbukan? (Natakan dalam m, m, l, g, R, dan ) d. periode bandul setelah tumbukan? (Natakan dalam l, g, dan R) Jawaban: a. Momen gaa dari gaa berat terhadap titik P : I m gl sin kˆ I d lmg 0 dt I P Diketahui, P P P d kˆ dt ( poin) ( poin) ( poin) I P mr ml ( poin) sehingga perioda gerakna adalah: T R l ( poin) lg Halaman 5 dari 9

16 b. Kekekalan energi mekanik: E awal = E akhir ( poin) E awal m gl cos Eakhir I P f Karena v l, maka dari kekekalan energi mekanik, m gl cos v f f 3 4gl cos R l f c. Kekekalan momentum : I v f l P ( poin) ( poin) ( poin) ( poin) m v f m v' m m m v' m m m m v f v' 3 4gl cos R l ( poin) ( poin) d. Periode bandul tidak tergantung pada massa, sehingga periode setelah tumbukan tetap sama, aitu : ( poin) T R l lg ( poin) 7. (8 poin) Sebuah kubus dan silinder berada pada lantai horisontal kasar. Kedua permukaan benda tersebut saling bersinggungan, seperti pada gambar. Massa kedua benda sama, demikian pula diameter silinder sama dengan panjang sisi kubus. Untuk seluruh permukaan, koefisien gesek statik dan kinetik masing-masing adalah 0, dan percepatan gravitasi g = 0 m/s. k s dan. Diketahui m = kg, 0,6, a. Tentukan besar gaa horisontal F ang harus diberikan pada kubus agar kedua benda tersebut bergerak bersama dimana gerakan silinder adalah translasi murni. b. Tentukan jenis gerakan sistem mula-mula saat sistem mulai bergerak dari keadaan diam (apakah gerakanna murni translasi, translasi dan rotasi atau lainna). k s Halaman 6 dari 9

17 c. Tinjau sekarang sistim kubus dan silinder dalam keadaan bergerak. Tentukan jenis gerakan sistem jika gaa horisontal ang diberikan sedikit lebih kecil daripada F (ang dihitung pada soal a). Tentukan pula jenis gerakan sistem jika gaa horisontal ang diberikan sama dengan ½ F. Jawaban a. Silinder dapat bergerak tanpa rotasi jika torka dari S (gaa gesek kinetik ang bekerja pada titik dimana silinder menentuh lantai) diimbangi oleh torka dari statik ang bekerja pada titik dimana silinder menentuh kubus). Karena itu dan S ' mengarah ke bawah. S ' (gaa gesek S ' S ( poin) () ( poin) Persamaan gerak silinder pada arah vertikal: K ' 0 mg S ( poin) () sehingga gaa normal vertikal K ang dilakukan oleh lantai pada silinder adalah K mg S ' mg S. (3) Gaa gesek kinetik antara silinder dengan lantai adalah ang hasilna adalah S K ( mg S ) ( poin) (4) k k Halaman 7 dari 9

18 k S mg. (5) k Misalna kubus maupun silinder bergerak dengan percepatan horisontal a. Persamaan gerak silinder pada arah horisontal adalah KS ma ( poin) (6) sehingga gaa normal ang dilakukan oleh kubus pada silinder adalah K S ma. (7) Pada kasus untuk murni translasi ini, gaa gesek statik ang bekerja pada titik dimana silinder menentuh kubus diberikan oleh S ' K ( S ma). ( poin) (8) s s Dengan menggunakan persamaan () dan (5), persamaan (8) menjadi k k mg s( mg ma) sehingga diperoleh nilai percepatan silinder a sebesar k k 0 a g. Untuk gerakan kubus, persamaan gerak kubus pada arah vertikal: s k k (9) K ' 0 3 S mg ( poin) (0) sehingga gaa normal vertikal K 3 ang dilakukan oleh lantai pada kubus diberikan oleh k k K3 mg S ' mg S mg mg mg. k k ( poin) () Maka, gaa gesek kinetik ang bekerja pada permukaan kubus ang menentuh lantai diberikan oleh k( k) S kk3 mg. Persamaan gerak kubus pada arah horisontal: k ( poin) () F K S ma ( poin) (3) dengan K disini adalah gaa normal ang dilakukan oleh silinder pada kubus. Dengan menggunakan persamaan (7) ke dalam persamaan (0), gaa horisontal F diberikan oleh F ma K S ma S S. (4) Substitusi persamaan (5), (9) dan () ke dalam persamaan (4) diperoleh Halaman 8 dari 9

19 ( ) ( ) F m g mg mg mg ( ) k 0 k k k k s k. s k k k s k Dengan memasukkan nilaina secara numerik, maka F = 88 N. Jadi gerakan silinder akan murni translasi jika gaa horisontal F lebih besar daripada 88 N. b. Disini, sistem membutuhkan gaa minimum sebesar F0 s mg = 44 N untuk mulai bergerak. Jadi pada saat mulai bergerak, silinder sudah bergerak murni translasi. Setelah silinder dan kubus mulai bergerak, gaa F dapat diturunkan hingga 88 N untuk membuat gerakan silinder tetap murni translasi. (3 poin) c. Jika gaa horisontal lebih kecil dari 88 N maka silinder akan mulai berotasi dan bergesekan dengan kubus. Jika gaa horisontal hana setengahna aitu 44 N, maka sistem akan berhenti bergerak, karena gaa gesek kinetik minimal adalah k mg = 48 N. (3 poin) ( poin) (5) === Selamat bekerja, semoga sukses === Halaman 9 dari 9

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi Bidang F i s i k a Ketentuan Umum: 1- Periksa lebih dulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 7 (tujuh) buah soal. 2- Waktu total untuk mengerjakan tes

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 06 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional F i s i k a

Olimpiade Sains Nasional F i s i k a Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Kabupaten/Kotamadya Bidang F i s i k a Ketentuan Umum: 1- Periksa lebih dulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 8 (delapan) buah soal. 2- Waktu total untuk mengerjakan

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang NASKAH SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL 014 CALON PESERTA INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) 015 FISIKA Teori Waktu: 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014 KETENTUAN UMUM 1. Periksa terlebih dahulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 8 (tujuh) buah soal 2. Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3 jam atau 180 menit 3. Peserta diperbolehkan menggunakan

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014 Jawaban Soal OSK FISIKA 4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dimana posisinya sebagai fungsi dari waktu dapat dinyatakan dengan kurva seperti terlihat pada gambar samping (x dalam meter dan t dalam

Lebih terperinci

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa  WhatsApp: Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar 1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring katrol licin T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring N mg cos =0, (2) torka terhadap pusat silinder: TR fr=0. () Dari persamaan () didapat T=f.

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2014 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 Ketentuan Umum: 1- Periksa

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi: Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: 1. Sebuah batang uniform bermassa dan panjang l, digantung pada sebuah titik A. Sebuah peluru bermassa bermassa m menumbuk ujung batang bawah, sehingga

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013 Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 6 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA Waktu : 3 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m. Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 80 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya dengan jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar

Lebih terperinci

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω = v adalah kecepatan bola A: v = ωr. ω adalah kecepatan sudut bola A terhadap sumbunya (sebenarnya v dapat juga ditulis sebagai v = d θ dt ( + r), tetapi hubungan ini tidak akan kita gunakan). Hukum kekekalan

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2012 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2013

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2012 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2013 41 SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2012 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2013 Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYMN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

SOAL DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2017

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2017 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa  WhatsApp: PEMBAHASAN SOAL LATIHAN 2 1. Bola awalnya bergerak dengan lintasan lingkaran hingga sudut sebelum bergerak dengan lintasan parabola seperti sketsa di bawah ini. Koordinat pada titik B adalah. Persamaan

Lebih terperinci

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi 1. Sistem Diskrit Tinjaulah sistem yang terdiri atas 2 benda. Benda A dan benda B dihubungkan dengan batang ringan yang tegar dengan sebuah batang tegak yang

Lebih terperinci

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2 1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a

Lebih terperinci

SOAL TEST SELEKSI OSN 2006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 120 MENIT

SOAL TEST SELEKSI OSN 2006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 120 MENIT Halaman (1) Halaman () SOAL TEST SELEKSI OSN 006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 10 MENIT 01. Seorang berjalan menuruni sebuah tangga eskalator yang sedang bergerak turun memerlukan waktu 1 menit. Jika kecepatan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh

Lebih terperinci

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan . (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan

Lebih terperinci

JAWABAN Fisika OSK 2013

JAWABAN Fisika OSK 2013 JAWABAN Fisika OSK 013 1- Jawab: a) pada saat t = s, sehingga m/s pada saat t = 4 s, (dg persamaan garis) sehingga m/s b) pada saat t = 4 s, m/s m/s (kemiringan) sehingga m/s c) adalah luas permukaan di

Lebih terperinci

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s². Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang NASKAH SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL 016 CALON PESERTA INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) 017 FISIKA Teori Waktu: 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D 9:4:04 Posisi, Kecepatan dan Percepatan Angular 9:4:04 Partikel di titik P bergerak melingkar sejauh θ. Besarnya lintasan partikelp (panjang busur) sebanding sebanding dengan: s = rθ Satu keliling lingkaran

Lebih terperinci

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi) Gerak Rotasi Momen Inersia Terdapat perbedaan yang penting antara masa inersia dan momen inersia Massa inersia adalah ukuran kemalasan suatu benda untuk mengubah keadaan gerak translasi nya (karena pengaruh

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA Hari, tanggal: Rabu, 2 April 2014 Waktu: 60 menit Nama: NIM: 1. (50 poin) Sebuah

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar! Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

Xpedia Fisika. Soal Mekanika Xpedia Fisika Soal Mekanika Doc Name : XPPHY0199 Version : 2013-04 halaman 1 01. Tiap gambar di bawah menunjukkan gaya bekerja pada sebuah partikel, dimana tiap gaya sama besar. Pada gambar mana kecepatan

Lebih terperinci

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2012 SOAL TES TEORI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan

Lebih terperinci

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI 10 soal - soal fisika Dinamika Rotasi SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI 1. Momentum Sudut Seorang anak dengan kedua lengan berada dalam pangkuan sedang berputar pada suatu kursi putar dengan 1,00 putaran/s.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran... (A) selalu sebanding dengan simpangannya (B) tidak bergantung

Lebih terperinci

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun 2012 Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP. 19800129200501 1 003 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L) Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah

Lebih terperinci

MAKALAH MOMEN INERSIA

MAKALAH MOMEN INERSIA MAKALAH MOMEN INERSIA A. Latar belakang Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan geraknya. Apabila

Lebih terperinci

m dan t A. tepat bernilai B. tidak bisa bernilai lebih dari x atau t C. tidak bisa bernilai kurang dari x D. bisa bernilai kurang atau lebih dari x

m dan t A. tepat bernilai B. tidak bisa bernilai lebih dari x atau t C. tidak bisa bernilai kurang dari x D. bisa bernilai kurang atau lebih dari x I. KD 3.2 atau Indikator UTN no 1 1. Seorang siswa mengukur jarak yang ditempuh dan waktu dari gerak suatu benda. Pengukuran dilakukan hanya satu kali. Hasil pengukurannya berturut-turut x x m dan t t

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN 1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.

Lebih terperinci

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2 Pembahasan UAS 2013 1. Sebuah cakram homogen berjari-jari 0,3 m pada titik tengahnya terdapat sebuah poros mendatar dan tegak lurus dengan cakram. Seutas tali dililitkan melingkar pada sekeliling cakram

Lebih terperinci

Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun 2012 Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP. 19800129200501 1 003 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: a 1.16. Dalam sistem dibawah ini, gesekan antara m 1 dan meja adalah µ. Massa katrol m dan anggap katrol tidak slip. Abaikan massa tali, hitung usaha yang dilakukan oleh gaya gesek selama t detik pertama!

Lebih terperinci

Soal No. 1 Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah.

Soal No. 1 Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah. Soal No. 1 Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah. Sebuah peluru bermassa m = 0,10 kg ditembakkan hingga bersarang di dalam bola. Jika posisi bola

Lebih terperinci

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 Soal UN Fisika sesuai SKL 2012 disertai dengan konsep, rumus dan kunci jawaban. Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum

Lebih terperinci

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O 1 1. Empat buah partikel dihubungkan dengan batang kaku yang ringan dan massanya dapat diabaikan seperti pada gambar berikut: Jika jarak antar partikel sama yaitu 40 cm, hitunglah momen inersia sistem

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 85 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya di mana jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 01 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM FISIKA INDONESIA untuk IPhO 013 SOAL TES EKSPERIMEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1 ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koordinat olar ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koordinat Kartesius untuk menggambarkan lintasan partikel ang bergerak. Koordinat Kartesius mudah digunakan saat menggambarkan

Lebih terperinci

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat  1 Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Pengukuran dasar : Pelajari cara membaca hasil pengukuran dasar. dalam

Lebih terperinci

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55

Lebih terperinci

BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI

BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI OLEH SRI RAHMAWATI, S.Pd SMA NEGERI 5 MATARAM Pernahkah kalian berfikir, mengapa bulan tidak jatuh ke bumi atau meninggalkan bumi? Mengapa jika ada benda yang dilepaskan akan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO ) PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO. 11 20) 11. Sebuah benda berbentuk balok dicelupkan dalam cairan A yang massa jenisnya 900 kg/m 3 ternyata 3 1 bagiannya

Lebih terperinci

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.

Lebih terperinci

Sekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com

Sekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com SOLUSI SELEKSI OSN TINGKAT PROVINSI 06 Bidan Fisika Waktu : Jam Sekolah Olimpiade Fisika davitsipaun.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT SEKOLAH

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 4) Dinamika Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar Dinamika Mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi impuls dan momentum dan memformulasikan impuls dan momentum 2. Memformulasikan hukum kekekalan momentum 3. Menerapkan konsep kekekalan

Lebih terperinci

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA Menguasai Hukum Neton MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com ebsite://arafahtgb.ordpress.com HUKUM-HUKUM GERAK GERAK + GAYA DINAMIKA GAYA ADALAH SESUATU YANG

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 0 Fisika UAS Doc. Name:K3AR0FIS0UAS Doc. Version: 205-0 2 halaman 0. Perhatikan tabel berikut! Diketahui usaha merupakan hasil perkalian gaya denga jarak, sedangkan momentum merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR BAB DNAMKA OTAS DAN KESEMBANGAN BENDA TEGA. SOA PHAN GANDA. Dengan menetapkan arah keluar bidang kertas, sebagai arah Z positif dengan vektor satuan k, maka torsi total yang bekerja pada batang terhadap

Lebih terperinci

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut. Pengertian Gerak Translasi dan Rotasi Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. gerak rotasi dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Fisika. Soal

UM UGM 2017 Fisika. Soal UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan

Lebih terperinci

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar

Lebih terperinci

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus

Lebih terperinci

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI Momen gaya : Simbol : τ Momen gaya atau torsi merupakan penyebab benda berputar pada porosnya. Momen gaya terhadap suatu poros tertentu

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Lebih terperinci