Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

dokumen-dokumen yang mirip
Standard Chartered Bank dan Super Indo Beri Manfaat Lebih Bagi Para Nasabah

Dua Pendaki Catat Rekor Dunia Baru dengan Melakukan Transaksi Perbankan di Ketinggian Gunung Everest Nepal, 28 Mei 2013

Karyawan Standard Chartered Bank Indonesia Kerja Gotong Royong di Kampung Kapuk, Jakarta Barat

Diskusi dan Analisis Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7%

Laporan Direktur Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

Sambutan Komisaris Utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

Laporan Direktur Utama

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

Factsheet. Jan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Garuda Indonesia Perluas Kemitraan Lindung Nilai dengan Bank Internasional Indonesia, Bank Mega, ANZ Indonesia dan Standard Chartered Bank Indonesia

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

JUMLAH ASET LANCAR

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan

Analisis Hubungan Antar Variabel Input dan Output

JUMLAH AKTIVA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam bentuk kredit. Artinya, bank memiliki fungsi sebagai lembaga

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

Membangun bank super regional

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. terakhir sejak 2000 sampai 2010 selain mengubah kepemilikan saham diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Catatan/ Note

BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang, dan dapat memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS


BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dalam suatu negara selalu diiringi tuntutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

I. PENDAHULUAN. bersaing ketat dalam memperebutkan pasar, karena tidak ada lagi pembatasan

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

LAPORAN POSISI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Bank menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah lembaga yang berperan

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT BANK PERMATA TBK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan salah satu bentuk-bentuk pasar keuangan,

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. melihat secara seksama perusahaan tersebut mempunyai laba/ pertumbuhan atas asetnya sehingga perusahaan tersebut dapat

Factsheet. About CPM. Investment Objective. Sept

Transkripsi:

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat 10% (year on year), dan meningkat 35% dibanding paruh kedua 2009 Laba Consumer Banking meningkat 85%, Wholesale Banking 10% (year on year) Momentum pendapatan yang baik: pendapatan Consumer Banking meningkat 8%, Wholesale Banking 18% (year on year) Pendapatan Group rata dibanding paruh pertama 2009 yang eksepsional; naik 10% dibanding paruh kedua 2009 10% pertumbuhan dividen; 10% pertumbuhan EPS Memberikan pertumbuhan pendapatan yang kuat dan beragam di seluruh lini bisnis dan pasarnya Terus menguatkan posisi modal dan likuiditasnya Berinvestasi besar untuk pertumbuhan jangka-panjang di seluruh wilayah pasarnya Penyisihan cadangan kerugian piutang menurun tajam baik di Consumer maupun Wholesale Banking London, 4 Agustus 2010 Standard Chartered PLC hari ini mengumumkan suatu rekor pencapaian laba operasional sebelum pajak sebesar USD3,12 milyar. Ini memperlihatkan kemampuan bisnisnya untuk memberikan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan. Standard Chartered Bank terus meningkatkan rasio-rasio modal dan likuiditasnya, serta memberikan pertumbuhan sepuluh persen baik untuk perolehan per saham maupun dividen per saham. 1

Standard Chartered Bank telah menjaga momentum pendapatannya yang kuat, dengan delapan persen pertumbuhan di Consumer Banking dan 18 persen di Wholesale Banking client income. Pendapatan Group secara keseluruhan rata dibanding paruh pertama 2009, yang diuntungkan dari pendapatan sendiri Wholesale banking yang eksepsional, serta perolehan sesaat sebesar USD248 juta yang terkait dengan buy-back of debt. Pendapatan Group naik 10 persen dibanding paruh kedua 2009. Peter Sands, Group Chief Executive, Standard Chartered berkata: Hasil-hasil ini sekali lagi menunjukkan komitmen kami untuk memberikan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan. Ini bukanlah suatu kebangkitan kembali ataupun pemulihan tajam dari laba kami; sederhananya ini adalah suatu rekor pencapaian yang berhasil kembali kami peroleh, melanjutkan suatu catatan perjalanan pencapaian rekor kami yang telah berjalan selama lebih dari tujuh tahun terakhir ini. Baik bisnis Consumer dan Wholesale banking kami memasuki paruh kedua tahun ini dalam momentum yang baik. Namun, kami juga tetap waspada akan perkembangan global, dan mengelola bisnis kami secara amat dinamis. Investasi kami saat ini adalah untuk meraih kesempatan-kesempatan besar jangka panjang di seluruh wilayah pasar kami. Standard Chartered Bank berada dalam kondisi yang luar biasa, memiliki momentum yang baik, dan dengan sempurna terposisikan untuk masa depan. Momentum tetaplah kuat di kedua lini bisnis kami. Saat wilayah Timur pulih dari krisis dengan pertumbuhan yang amat kuat di banyak wilayah pasar kami, ini juga terefleksikan dalam volume bisnis dan transaksi kami. Kami terus merebut pangsa pasar kami dari para competitor dalam beberapa produk-produk utama, termasuk kredit pemilikan rumah, deposito, corporate finance, trade finance dan cash management. Dengan membaiknya lingkungan ekonomi, Standard Chartered Bank juga telah mengambil suatu langkah untuk meningkatkan investasi, guna mengambil keuntungan dari prospekprospek pertumbuhan jangka-pannjang di pasar-pasar kami. Biaya-biaya meningkat delapan persen di paruh pertama tahun lalu, saat kami merekrut karyawan baru dan membuka kantorkantor cabang baru, untuk perbaikan infrastruktur dan membangun kapabilitas produk. 2

Group terus berfokus pada dasar-dasar perbankan yang baik, menjaga ketat pengeluaran dan kontrol resiko, serta menjaga neraca yang konservatif dan likuid. Group terkapitalisasi dengan kuat, dan menghasilkan ekuitas organik lebih dari USD2 juta di paruh pertama 2010, dengan rasio modal inti meningkat ke 9,0 persen, sementara modal keseluruhan tetap kuat di 15,5 persen. Advances to deposits ratio menguat ke 76,2 persen, dan Group terus menarik dan mengumpulkan deposit. Standard Chartered Bank terus menjaga struktur pendanaan yang konservatif, dengan telah dialokasikannya seluruh keperluan dana untuk pinjaman jatuh tempo di tahun 2010, disamping sejumlah besarnya untuk tahun 2011. Sejalan dengan jejak geografis dari Bank ini di Asia, Afrika dan Timur Tengah, kami tidak memiliki paparan langsung dengan hutang pemerintah Eropa Selatan. Pendapatan per wilayah pasar tetap terdistribusi dengan baik, dimana tidak ada satu pasar yang memberikan kontribusi lebih dari 15 persen pendapatan. Kualitas buku aset tetap kuat. Kemudahan dalam lingkungan kredit, bersama dengan suatu pendekatan yang berdisplin, berhasil menurunkan cadangan kerugian piutang secara signifikan sebesar 60% ke USD437 juta. Cadangan kerugian piutang Consumer Banking turun 47 persen (year on year), sementara di Wholesale Banking turun 74 persen di periode yang sama. Wholesale Bank terus memberikan hasil dari strateginya untuk memperdalam hubungan dengan para klien. Pendapatan klien meningkat 18 persen ke level rekor dari saat yang sama di tahun lalu, dan sekarang berkontribusi terhadap 81 persen dari total pendapatan. Pendapatan total Wholesale Banking tetap rata disbanding paruh pertama tahun 2009, sedangkan keuntungan meningkat sepuluh persen. Pendapatan dari own account menurun 40 persen dari level yang kuat di paruh pertama tahun 2009, sejalan dengan menurunnya tingkat ketidakstabilan pasar, dan rentang margin diperketat, namun meningkat 14 persen disbanding paruh kedua 2009. Bisnis terus berkembang pada sejumlah akuisisi untuk meningkatkan kapabilitas dalam tiga tahun terakhir. Keuangan korporasi telah mengalami peningkatan 52 persen dalam paruh pertama 2009, sementara pendapatan dari pinjaman meningkat 13 persen dan dari trade finance meningkat 11 persen, sejalan dengan upaya kami untuk terus mendukung para klien. 3

Consumer Banking memberikan suatu peningkatan dalam laba (year on year) sebesar 85 persen dan pendapatan delapan persen, saat transformasi yang telah dilakukan di unit bisnis ini mulai memperlihatkan hasilnya. Pendapatan dari kredit pemilikan rumah (baru tersedia untuk pasar Indonesia) dan kendaraan bermotor (belum tersedia di pasar Indonesia) meningkat 36 persen di paruh pertama tahun lalu, sementara kartu kredit dan pinjaman pribadi meningkat empat persen. Wealth Management dan deposito tetap rata secara keseluruhan, sesuai dengan lingkungan suku bunga yang ada, namun Consumer Banking dapat terus menarik para deposan dengan peningkatan mencapai 11 persen. Standard Chartered juga mengakui peran yang dimainkan oleh para pengusaha kecil dan menengah, dan terus mengembangkan pinjaman ke sektor ini, dengan peningkatan pertumbuhan 14 persen selama 2009 dan terus meningkat sebesar tujuh persennya dalam enam bulan pertama 2010. Dengan mulai meredanya gejolak tingkat suku bunga, bisnis Consumer Banking-pun berada dalam posisi yang amat baik untuk pertumbuhan. Untuk informasi selanjutnya, silakan hubungi: Jon Tracey, Head of Media Relations (w) +44 20 7885 7613 (m) +44 7730 051846 jonathan.tracey@sc.com Catatan untuk redaksi: First Half Financial Performance Highlights --- SELESAI --- GROUP 1H 2010 1H 2009 % CHANGE Income 7,924 7,960 (0) Expenses 4,344 4,027 8 Loan Impairment 437 1,088 (60) Profit Before Tax 3,116 2,838 10 WHOLESALE BANKING Income 5,012 5,027 (0) Profit Before Tax 2,471 2,249 10 CONSUMER BANKING Income 2,912 2,685 8 Profit Before Tax 643 348 85 4

Operating Profit Before Tax by Regions REGION 1H 2010 1H 2009 Hong Kong 511 576 (11) Singapore 419 430 (3) Korea 149 81 84 Other APR 579 416 39 India 624 526 19 MESA 400 220 82 Africa 311 265 17 Americas, UK & Europe 123 324 (62) % CHANGE Standard Chartered memimpin di Asia, Afrika dan Timur Tengah Standard Chartered PLC adalah bank internasional terkemuka, terdaftar di bursa efek London dan Hong Kong. Bank ini telah beroperasi selama lebih dari 150 tahun di berbagai pasar yang paling berkembang pesat di dunia, dan sekitar 90 persen pendapatan serta keuntungannya diperoleh dari Asia, Afrika dan Timur Tengah. Fokusnya pada wilayah geografis tertentu serta komitmen untuk membina hubungan mendalam dengan para klien dan nasabah, telah mendorong pertumbuhan Bank ini dalam beberapa tahun terakhir. Dengan 1.700 cabang di 70 negara, Standard Chartered menawarkan suatu kesempatan karir internasional yang amat menarik dan menantang bagi 75.000 karyawannya. Standard Chartered memiliki komitmen untuk membangun bisnis berkelanjutan dalam jangka panjang, dan dipercaya di seluruh dunia dalam menjaga standar yang tinggi dalam hal tata kelola perusahaan yang baik, tanggung jawab sosial, perlindungan terhadap lingkungan, serta keragaman karyawannya. Warisan budaya dan nilai-nilai korporasi Standard Chartered diekspresikan melalui suatu komitmen brand, yaitu Here for good Sebagai salah satu dari bank tertua di Indonesia, Standard Chartered Bank memiliki lebih dari 148 tahun sejarah di negeri ini sejak tahun 1863. Dengan 17 kantor cabang di enam kota utama Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan, serta dukungan sekitar 17.000 lebih jaringan ATM Bersama, menjadikan Bank ini sebagai salah satu bank internasional yang memiliki jejak geografis terluas di Indonesia. Standard Chartered Bank juga merupakan investor utama di Permata Bank dan telah mengakuisisi penuh American Express Bank. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan kunjungi: www.standardchartered.com. 5