FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN BATIK DI SANGGAR BATIK MELATI PUTIH JAMBI

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA OPERATOR KOMPUTER PT. BANK KALBAR KANTOR PUSAT TAHUN

PENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

HUBUNGAN POSTUR KERJA DUDUK DENGAN KELELAHAN KERJA TENAGA KERJA BATIK TULIS DI MASARAN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.

ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

Oleh : Fery Firman Santoso, Noeroel Widajati ABSTRACT

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN MANUAL DI PT. DJITOE INONESIA TOBAKO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Gambaran umum Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA PENGRAJIN SONGKET DI DESA TALANG AUR KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

PENGARUH LAMA DUDUK SEBELUM ISTIRAHAT DALAM BERKENDARA TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN PADA SOPIR BUS DI TERMINAL SURAKARTA

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BATIK BROTOSENO MASARAN SRAGEN

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN MIOPIA DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI DEPARTEMEN TEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN, MASA KERJA DAN LAMA KERJA DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

Analisis Faktor Intensitas Penerangan Lokal Terhadap Kelelahan Mata Di Industri Pembuatan Sepatu X Kota Semarang

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Unnes Journal of Public Health

PUBLICATION MANUSCRIPT NASKAH PUBLIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5)

PUBLIKASI ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

KAJIAN PENGARUH WARNA DAN JARAK LAMPU PENGAMAN TERHADAP HASIL RADIOGRAF

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

HUBUNGAN GERAKAN BERULANG PADA TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENJULID BUKU DI PT. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN SUKOHARJO

PENGARUH PENCAHAYAAN DAN MASA KERJA BERDASARKAN WAKTU KERJA TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN SULAMAN KERAWANG UKM

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS SAMPAH DI KELURAHAN SUMBER KOTA SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Unnes Journal of Public Health

BAB V ANALISA DATA. 1.1 Hubungan Antara Intensitas Cahaya Dan Keluhan Subjektif Kelelahan

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

HUBUNGAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEDAGANG BUKU DI PASAR BUSRI SRURAKARTA

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN DAN STATUS GIZI TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI PT. PUTRA NUGRAHA TRYAGAN

Analisis Faktor Individu dan Lingkungan terhadap Keluhan Syndrome pada Karyawan Bagian Central Control Room PT. X Jepara

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO LOW BACK PAIN PADA PENGEMUDI BUS PO. JEMBER INDAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SARUNG TANGAN DENGAN KELUHAN IRITASI KULIT BAGIAN TANGAN KARENA ASAM ASETAT DI PT X KARANGANYAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado

Aspek Ergonomik Ergonomik

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

SUMMARY. Kata Kunci : Kelelahan Mata, Operator, Komputer

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009 Yulyana Kusuma Dewi, Rico Januar Sitorus, Hamzah Hasyim Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Abstract The over use of computer will increase risk of disturbance occupational health. One of them is disturbance eye health. The problem in eye health caused by fatique. In medical, eye fatique known as astenopia. The over use of computer and inadequate lighting intensity can cause eye fatique. Besides that, the factors which related with eye fatique are increase of age, and frequent of breaks not regularly. The research held to 30 computer users in SAMSAT office Palembang. The aim of this research is to know about factors which related with eye fatique. This research uses cross sectional design. Questionnaire is used to get data about age, frequent of breaks, and lenght of VDT. Luxmeter is used to get the lighting intensity and reaction timer is used to measure the time reaction of the light stimulus. Based on exact fisher test, the result of P value is 0,246 which more than α, means there is no relation between age an eye fatique. The result of P value is 0,028 which less than α, means there is relation between lenght of VDT with eye fatique. The result of P value is 0,042 which less than α, means there is relation between frequent of breaks with eye fatigue. The result of P value is 0,108 which more than α, means there is no relation between light intensity with eye fatique. Periodical medical check up especially eye condition must be held regularly. The screen should have been changed with LCD. Filter screen is needed to avoid radiation and increase the level of contrast. Added energy of lamp to increase lighting intensity and the position of monitor must be based on ergonomics factors. Keywords : Computer user, eye fatique Literatures : 31, 1989-2008 Abstrak Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan pada mata terjadi akibat mata mengalami kelelahan. Kelelahan mata dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah astenopia. Penggunaan komputer yang berlebihan dan intensitas penerangan yang tidak sesuai dengan standar akan menyebabkan kelelahan mata. Selain itu, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia, dan frekuensi istirahat yang tidak teratur. Penelitian ini dilakukan pada 30 operator komputer di Kantor Samsat Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kelelahan mata. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Kuisioner digunakan untuk mengetahui umur, frekuensi istirahat, lama penggunaan VDT. Luxmeter digunakan untuk mngetahui intensitas penerangan dan reaction timer digunakan untuk mengukur waktu reaksi terhadap rangsang cahaya. Berdasarkan uji exact fisher, diperoleh nilai P value = 0,246 yg lebih besar dari α, tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan mata. Diperoleh nilai P value = 0,028 yang lebih kecil dari α, ada hubungan antara lama penggunaan VDT dengan kelelahan mata. Diperoleh nila P value = 0,042 yang lebih kecil dari α, ada hubungan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata. Diperoleh nilai P value = 0,108 yang lebih besar dari α, tidak ada hubungan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata. Pemeriksaan kesehatan mata harus dilakukan secara teratur. Layar monitor dapat diganti dengan LCD. Filter screen dapat digunakan untuk menghindari pancaran radiasi dan meningkatkan derajat kontras. Penambahan daya lampu untuk meningkatkan intensitas penerangan dan pengaturan tata letak monitor harus berdasarkan faktor ergonomis. Kata kunci : Operator komputer, kelelahan mata Kepustakaan : 31, 1989-2008

Pendahuluan Komputer merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan suatu survei di Amerika Serikat, rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja (Wasisto, 2005) 10. Triwiyono (2002) menganjurkan lamanya penggunaan komputer tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melebihi waktu tersebut, mata cenderung mengalami refraksi (Sari, 2002). Dalam hal ini disarankan National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005) 6. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia, maka kelelahan mata akan mudah terjadi, pengguna dengan kelainan refraksi mata, dan lama bekerja sehari lebih dari 4 jam dan terus menerus (Wahyudi, 2006) 9. Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan mata akibat penggunaan komputer terjadi karena mata terus-menerus memandang monitor komputer atau visual display terminal (VDT) (Wasisto, 2005). Kelelahan mata berhubungan dengan lamanya penggunaan monitor komputer (VDT) (Aprisupiati, 2007) 1. Guna mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dari pemakaian komputer perlu sekali diperhatikan faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan kelelahan mata, seperti penerangan ruangan (Murtopo, 2005). Kantor Samsat merupakan kantor pelayanan pajak kendaraan bermotor milik pemerintah yang ada di Palembang. Pada Kantor Samsat komputer digunakan oleh pekerja untuk melakukan proses pendaftaran, input data, pengecekan identitas ranmor, pembayaran dan pengetikan surat tanda nomor kendaraan / STNK. Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata (Astenopia) pada operator komputer di Kantor Samsat Palembang. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen pada waktu yang bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator komputer di Kantor Samsat Palembang yang berjumlah 30 orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran penerangan dengan luxmeter sedangkan kelelahan mata diukur dengan reaction timer. Hasil Penelitian 1. Lebih banyak yang berusia kurang dari 40 tahun yaitu sebanyak 20 orang atau 66,7%, sedangkan responden yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 10 orang atau 33,3%. 2. Lebih banyak responden yang menggunakan komputer tidak sesuai dengan rekomendasi yaitu lebih dari 4 jam sebanyak 22 orang atau 73,3%, sedangkan responden yang mengunakan komputer sesuai dengan rekomendasi yaitu kurang dari 4 jam sebanyak 8 orang atau 26,7%. 3. Lebih banyak responden beristirahat kurang dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam secara bertutut-turut yang tidak sesuai dengan rekomendasi dari National Institute of occupational safety and health (NIOSH) yaitu sebanyak 21 orang atau 70%, sedangkan responden beristirahat lebih dari 15 menit yang sesuai dengan rekomendasi NIOSH sebanyak 9 orang atau 30%. 4. Lebih banyak intensitas penerangan yang diukur lokal di meja kerja responden tidak sesuai standar yaitu kurang dari 300 lux sebanyak 20 titik pengukuran atau 66,7%, sedangkan intensitas penerangan yang sesuai dengan standar yaitu lebih dari 300 lux sebanyak 10 titik atau 33,3%. 5. Responden yang mengalami keluhan mata merah dan berair sebanyak 39,2%. Responden yang mengalami keluhan pandangan buram atau ganda sebanyak 13,1%. Responden yang mengalami keluhan perasaan mengantuk dan berat pada bagian mata sebanyak 17,3%. Responden yang mengalami keluhan mata tegang dan terasa sakit sebanyak 17,3%. Responden yang mengalami keluhan sakit kepala atau pusing sebanyak 13,1%. 6. Ada 23 orang atau 73,3% responden yang merasakan keluhan pada mata. Keluhankeluhan yang dirasakan oleh responden akibat kelelahan mata sebagian besar terjadi pada saat bekerja sebanyak 60,8% dan setelah bekerja sebanyak 40,2%. 7. lebih banyak responden yang mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui

reaction timer lebih dari 240 mili detik sebanyak 19 orang atau 63,3% dan responden yang tidak mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui reaction timer kurang dari 240 mili detik sebanyak 11 orang atau 36,7%. 8. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata. 9. Ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata. 10. Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata. 11. Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata. Tidak sejalan dengan penelitian Wahyudi (2006) yang menyatakan dengan meningkatnya usia maka kelelahan mata akan mudah terjadi. Grandjean (1988) mengatakan bahwa kondisi umur berpengaruh terhadap kemampuan kerja fisik atau kekuatan otot seseorang. Kemampuan fisik maksimal seseorang dicapai pada umur antara 25 39 tahun dan akan terus menurun seiring dengan bertambahnya umur. Atas dasar uraian tersebut maka umur responden yang menjadi subyek penelitian lebih banyak berusia kurang dari 40 tahun dapat dikatakan memiliki kapasitas kerja yang optimal sehingga pengaruh umur terhadap kelelahan mata dapat diabaikan. yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata. Sejalan dengan penelitian Aprisupiati (2007). Layar monitor yang digunakan pengguna komputer di Kantor Samsat Palembang adalah jenis CRT. Layar monitor jenis CRT menghasilkan tingkat radiasi yang tinggi. Jumlah radiasi yang diserap mata berbanding lurus dengan lamanya interaksi dengan layar monitor. Semakin lama berinteraksi dengan layar monitor, kemampuan fisiologis otot-otot di sekitar mata akan mengalami penurunan. Akibatnya mata akan mengalami kelelahan. yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005).Isrtirahat secara teratur dapat memotong rantai kelelahan tetapi karena pekerjaan yang sibuk banyak responden yang tidak beristirahat secara teratur setelah penggunaan komputer selama 2 jam secara berturut- turut. yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata. Menurut penelitian Hambali (2004) ada hubungan yang negatif tingkat pencahayaan dengan kelelahan mata. Berdasarkan Penelitian Aprisupiati (2007) 1 tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata. Ada 20 titik yang diukur tidak memenuhi standar karena pencahyaan hanya berasal dari cahaya buatan yang berasal dari lampu, pencahayaan alami tidak ada karena letak ruang kerja yang berada di tengah maka tidak ada jendela yang dapat menyerap sinar matahari secara langsung. Pemilihan jenis lampu sudah tepat. Lampu flouroscent memiliki beberapa kelebihan antara lain efisiensi tinggi, tingkat kesilauan rendah, tidak banyak bayangan dan suhu yang dihasilkan rendah. Distribusi penyebaran cahaya dalam ruangan kerja umumnya sudah baik, karena pemasangan sumber cahaya sudah dilakukan dengan baik. Kesimpulan 1. Gambaran distribusi frekuensi umur, lama penggunaan komputer, frekeuensi istirahat dan kelelahan mata. a. Ada 20 (66,7%) responden berusia kurang dari 40 tahun dan ada 10 (33,3%) responden yang berusia lebih dari 40 tahun. b. Lebih banyak responden menggunakan komputer tidak sesuai dengan rekomendasi yaitu lebih dari 4 jam sebanyak 22 (73,3%) dan yang menggunakan komputer sesuai dengan rekomendasi yaitu kurang dari 4 jam ada 8 (26,7%). c. Ada 22 (73,3%) responden beristirahat kurang dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam berturut-turut dan ada 8 (26,7%) responden beristirahat lebih dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam berturut-turut. d. Intensitas penerangan yang diukur lokal di meja kerja responden tidak sesuai standar yaitu kurang dari 300 lux sebanyak 20 titik (66,7%) dan ada 10 titik (33,3%) intensitas penerangan yang diukur lokal di meja responden sesuai standar yaitu lebih dari 300 lux. e. Ada 19 (63,3%) responden mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui reaction timer lebih dari 240 mili detik dan ada 11(36,7%) responden yang tidak mengalami kelelahan mata.

2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value > α yaitu 0,246 > 0,05. 3. Ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value < α yaitu 0,028 < 0,05. 4. Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value α yaitu 0,042 < 0,05. 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value > α yaitu 0,108 > 0,05. Saran 1. Bagi Kantor Samsat a. Peningkatan kualitas layar monitor. b. Penggunaan filter screen secara tepat. c. Peningkatan intensitas penerangan. d. Pengaturan tata letak monitor. e. Penyediaan pemeriksaan kesehatan mata pekerja. 2. Bagi Peneliti lain a. Melakukan penelitian mengenai variabel lain yang berhubungan dengan kelelahan komputer. b. Melakukan penelitian mengenai gangguan fungsi penglihatan. 5. Muftia, Atik. 2005, Hubungan antara Faktor Fisik dengan Kelelahan Kerja Karyawan produksi Bagian Selektor di PT. Sinar Sosro Unggaran Semarang [Skripsi]. Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Dari: http://digilib.unnes.ac.id [15 Mei 2009] 6. Murtopo, ichwan dan Sarimurni. 2005. Pengaruh Radiasi Layar Komputer Terhadap Kemampuan Daya Akomodasi Mata Mahasiswa Pengguna Komputer di Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 6, No. 2, 2005: 153 163. Dari : http://eprints.ums.ac.id [11 Mei 2009] 7. Roestijawati, Nendyah. 2007, Sindrom Dry Eye Pada Pengguna Visual Display Terminal (VDT) Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 13, No.2, 2007:205-217. 8. Suma mur. 1996, Higiene Perusahaan & Kesehatan Kerja. Gunung Agung, Jakarta. 9. Wahyudi, Desi. 2006, Studi tentang Penerangan dan Keluhan Kelahan Mata Pada Pengguna Komputer (Di Bagian Akuntansi Umum Biro Akuntansi PT. Petro Kimia Gresik, Jawa Timur [Abstrak Skripsi]. Dari:http://adln.fkm.unair.ac.id/ [ 16 Juni 2009] 10. Wasisto, S.W. 2005, Komputer Secara Ergonomis dan Sehat. Dari:http://www.wahana.com [11 Mei 2009] Daftar Pustaka 1. Aprisupriati. 2007, Hubungan Penggunaan Visual Display Terminal dan Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pengguna Komputer di PT.Sriwijaya Perdana Palembang [Skripsi]. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya. 2. Budiono, A.M.S., Jusuf, R.M.S. & Andriana, P. 2008, Bunga Rampai Hiperkes & KK. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 3. Cahyono, Herry p. 2005, Hubungan Penerangan Dan Jarak Pandang Ke Layar Monitor Komputer Dengan Tingkat Kelelahan Mata Petugas Operator Komputer Sistem Innformasi RSO Prof. Dr. R Soeharso Surakarta [Skripsi]. Dari: http://digilib.unnes.ac.id/ [15 Mei 2009] 4. Fauzi, A. 2007, Penyakit Akibat Kerja karena Penggunaan Komputer [Abstrak]. Dari: http://digilib.unila.ac.id/ [30 Mei 2009]