BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan sesuatu hasil (Pabundu Tika, 1997: 10). Adapun tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

belajar sebagai variabel bebas ( ) dan hasil belajar sebagai variabel terikat ( ).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di Jalan Kates No. 8, Boyolali. Alasan pemilihan lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Boyolali dikarenakan : a. SMA N 1 Boyolali merupakan sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 dimana metode-metode yang digunakan menuntut keaktifan peserta didik di kelas. b. Pada pembelajaran Sosiologi di SMA N 1 Boyolali terdapat permasalahan yang sesuai dengan judul penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. c. Peneliti sebelumnya sudah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Boyolali sehingga dengan mudah memperoleh akses dalam melakukan penelitian di tempat tersebut. d. SMA N 1 Boyolali telah berkenan dan memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 Mei 2016. Penelitian dilaksanakan sebanyak satu siklus atau dua kali pertemuan pada masing-masing kelas. Untuk lebih jelasnya, waktu penelitian disajikan dalam tabel 3.1 berikut : 27

28 Jenis Kegiatan Jan 16 Feb 16 Mar 16 1. Persiapan penelitian a. Mengurus Perizinan b. Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru c. Menyusun angket dan tes d. Uji coba angket dan tes e. Menganalisis hasi ujicoba dan merevisi angket dan tes April 16 Mei 16 f. Finalisasi dan penggandaan angket dan tes 2. Pelaksanaan penelitian a. Pelaksanaan eksperimen b. Pelaksanaan post-tes c. Analisis data hasil eksperimen 3. Penyusunan laporan/skripsi a. Menyusun draf b. Mengetik naskah 4. Pelaksanaan ujian dan revisi Gambar 3.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian B. Desain Penelitian Dalam penelitian yang berjudul Komparasi Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016 merupakan penelitian berbentuk kausal komparatif, yakni dengan membandingkan Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi experimental research), yang artinya semua variabel dalam penelitian tidak dapat dikontrol dengan ketat, karena objeknya adalah peserta didik. Dalam dunia

29 pendidikan, penelitian eksperimental tidak bisa dilaksanakan karena adanya kendala. Kendala tersebut adalah tidak adanya ijin untuk menjadikan siswa sebagai kelinci percobaan penelitian seperti pada penelitian eksperimen pada umumnya. Oleh karena itu dalam penelitian bidang pendidikan dan sosial menggunakan desain penelitian yang berbentuk quasi eksperimen research. Menurut Budiono (2003: 82) penelitian eksperimen bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Eksperimen yang dimaksud adalah memberikan treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan Metode Pembelajaran Ekspositori pada mata pelajaran Sosiologi. Sedangkan untuk pembandingnya kelompok kontrol diberikan treatment dengan menggunakan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok pada mata pelajaran Sosiologi dengan materi yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Sosiologi pada peserta didik dengan menggunakan Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Darmawan,(2013 : 138 ) menyatakan populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Sedangkan Arikunto (2010 : 173) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi pada penelitian ini memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri populasi sebagai berikut: a. Terdapat kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa jenjang (stage) yaitu X, XI, XII b. Terdapat kelompok IPA dan IPS c. Dari kelompok IPA dan IPS tersebut memiliki kelas-kelas (cluster). Populasi pada penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X IPS, XI IPS dan XII IPS. Populasi dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis populasi terbatas karena keseluruhan peserta didik kelas X IPS, XI IPS dan

30 XII IPS di SMA N 1 Boyolali tahun ajaran 2015/2016 dapat dihitung jumlahnya. 2. Sampel Setelah menentukan populasi penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Sugiyono (2013 : 81) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Menurut Darmawan (2013: 138) sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, hipotesis, metode, dan instrument penelitian, disamping pertimbangan waktu, tenaga dan pembiayaan. Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa sampel terdiri atas subjek penelitian (responden) yang menjadi sumber data yang terpilih dari hasil pekerjaan teknik penyampelan ( teknik sampling ). Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama, yaitu pertimbangan antara jumlah sampel dan jumlah populasi, sehingga jumlah sampel kurang dari jumlah populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 1 yang berjumlah 30 siswa dan XI IIS 2 yang berjumlah 30 siswa sehinggga total sampel penelitian berjumlah 60 orang orang siswa. Adapun rinciannya sebagai berikut: a. Kelas XI IIS 1 sebagai kelas dengan penggunaan metode Ekspositori. b. Kelas XI IIS 2 sebagai kelas dengan penggunaan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok. D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini digunakan teknik multistage cluster random sampling. Multistage cluster random sampling adalah teknik penambilan sampel dengan memperhitungkan faktor stage (tingkatan) dan cluster (kelas/kelompok). Alasan peneliti menggunakan teknik ini adalah karena pada lokasi penelitian terdiri dari tiga stage atau tingkatan yang berbeda yaitu kelas X, XI, dan XII. Dari ketiga stage tersebut, peneliti memilih kelas XI sebagai sampel dari penelitian dengan beberapa pertimbangan yaitu : 1. Kelas XI memiliki waktu yang cukup longgar dan memungkinkan untuk dilakukan penelitian dikarenakan materi matapelajaran Sosiologi untuk kelas

31 sebelas semester genap hanya sedikit. Sedangkan untuk kelas sepuluh masih dalam masa orientasi sehingga masih banyak kegiatan-kegiatan yang harus diikuti. Untuk kelas XII tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian karena semester genap hanya diisi dengan pendalaman materi untuk persiapan menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional. 2. Kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 memiliki guru pengampu yang sama. 3. Nilai rata-rata kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 hampir sama sehingga dapat dianggap memiliki homogenitas yang sama pula. Pada lokasi penelitian yaitu SMA N 1 Boyolali, terdapat dua variasi cluster atau kelompok yaitu kelas MIA dan IIS. Kelas MIA merupakan kelas yang berdominasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan kelas IIS berdominasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Alasan peneliti memeilih kelompok IIS yaitu karena mata pelajaran Sosiologi hanya diajarkan pada kelas IIS saja, sedangkan yan hendak diteliti oleh peneliti adalah pengaruh penggunaan Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok terhadap hasil belajar Sosiologi. Kelas XI IIS di lokasi penelitian yaitu SMA N 1 Boyolali, memiliki 8 kelas MIA dan 2 kelas IIS. Dengan demikian, dikarenakan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah komparasi antara dua metode pembelajaran yang mengharuskan peneliti menggunakan dua kelas sebagai sampel, maka peneliti menggunakan seluruh kelas XI IIS yaitu kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 sebagai sampel dengan alasan seperti yang disebutkan diatas. Alasan tersebut juga berdasarkan dari pandangan dan saran guru sosiologi SMA N 1 Boyololi. Untuk menentukan kelas kontrol (menggunakan Metode Ekspositori) dan kelas eksperimen (menggunakan Metode Kerja Kelompok) dilakukan dengan cara mengambil undian yang berisi kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2. Pengambilan undian dilakukan dua kali. Undian yang pertama keluar merupakan kelas kontrol dan yang terakhir keluar merupakan kelas eksperimen. Dalam penelitian ini yang mendapat undian pertama adalah kelas XI IIS 1 (kelas kontrol) dan undian kedua adalah XI IIS 2 (kelas eksperimen).

32 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berkaitan dengan mekanisme yang harus dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: a. Tes Tes dilakukan pada saat penelitian untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik. Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah post-tes. Post-tes merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah diberikan treatment. Soal dalam tes tertulis ini berisi tentang bab yang sudah disampaikan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok. Bentuk tes yang digunakan berupa tes tertulis berupa 25 soal obyektif dengan lima alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e). Jika semua soal dapat dijawab dengan benar maka mendapatkan skor maksimal 100 dan hanya ada satu jawaban yang benar dalam lima alternatif jawaban. Instrumen soal posttes selengkapnya disajikan pada Lampiran. b. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2013 : 142). Penelitian ini menggunakan angket tertutup dengan alternatif jawaban ya dengan skor 1 atau tidak dengan skor 0. Responden hanya cukup menjawab dua jawaban tersebut, yaitu ya atau tidak. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui respon peserta didik setelah diberi treatment. c. Dokumentasi Kajian dokumentasi ditujukan kepada instansi terkait, dalam hal ini yaitu sekolah SMA N 1 Boyolali untuk memperoleh data sekunder yang berupa transkrip nilai, surat keterangan hasil belajar, buku rapor, dan lain - lain yang berkaitan dengan penelitian.

33 d. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2013: 145). Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Dalam melakukan observasi, selama pelajaran berlangsung peneliti bertindak sebagai observer serta dibantu guru mata pelajaran Sosiologi sebagai guru pelaksana dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok. 2. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variabel (Arikunto, 2010 : 162). Sedangkan menurut Sugiyono (2013 : 39), variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok. b. Variabel Terikat Variabe akibat disebut variabel tidak bebas, variabel bergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Arikunto, 2010 : 162). Sedangkan menurut Sugiyono (2013 : 39), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yan menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

34 Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi. F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Pada penelitian ini, aspek yang digunakan adalah nilai atau hasil belajar Sosiologi pada ranah kognitif setelah menggunakan model pembelajaran yang telah diterapkan. Ranah kognitif digunakan dalam penelitian karena berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran. Bentuk soal yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dan soal tes yang digunakan dalam penelitian ini dibuat sama untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Sebelum soal tes diberikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal tersebut diujicobakan kepada peserta didik di luar subjek penelitian. Peneliti mengambil sampel 20 siswa yang dipilih secara random untuk mengerjakan soal yang akan diujicobakan. Adapun tujuan utama ujicoba soal ini adalah untuk mengetahui apakah alat ukur ini layak dipakai sebagai alat pengumpul data, sehingga perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam penelitian karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung baik tidaknya instrumen pengumpul data (Arikunto, 2002: 144). Validitas menunjukkan suatu alat ukur yang dapat mengukur sejauh mana kebenaran alat itu untuk mengukur sesuatu yang diperlukan atau seberapa kesahihannya. Adapun jumlah item soal ujicoba (tryout) sebanyak 35 butir soal. Instrumen yang digunakan adalah soal objektif dengan 5 alternatif pilihan jawaban. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2011:12). Dalam penelitian ini dalam menghitung validitas soal tes, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut.

35 rxy = Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : Jumlah seluruh subjek X : Skor tiap-tiap item soal Y : Skor total Kriteria : rxy > r tabel (0,05), maka item dinyatakan valid (Arikunto, 2005:72) Menurut Sugiyono (2013 : 121) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Setelah instrumen dikonstrusi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam hal ini, peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat kepada seorang ahli dalam hal ini dosen pembimbing. Kemudian para ahli akan memberi keputusan apakah intrumen tersebut dapat digunakan tanpa melakukan perbaikan atau melalui beberapa perbaikan. Setelah dikonsultasikan pada ahli kemudia instrumen ini diujicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Secara tekhnis pengujian validitas dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi tersebut terdapat indikator sebagai tolok ukur dan nomer butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dalam indikator (Sugiyono, 2013 : 129). Dengan adanya indikator dan kisi-kisi maka pengujian validitas pada instrumen dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Untuk kisi-kisi intrument tes selanjutnya disajikan pada Lampiran. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang tidak baik akan mengarahkan

36 responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. (Arikunto, 2010 : 221). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen tes dapat menghasilkan hasil yang konsisten (reliabel) apabila diujikan berkali-kali. Soal yang dapat dihitung reliabilitasnya merupakan soal yang valid. Sedangkan soal yang tidak valid maka tidak dihitung reliabilitasnya karena tidak digunakan dalam penelitian. Reliabilitas instrumen tes yang memberikan jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0 dapat diukur menggunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) dengan penjelasan sebagai berikut : Keterangan: = reliabilitas k = banyaknya butir soal tes S = standar deviasi dari tes p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah = jumlah hasil perkalian antara p dan q (Sugiyono, 2013 : 132) Kriteria uji reliabilitas, yaitu jika ρ < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran reliabel, sebaliknya jika ρ > 0.05 maka hasil pengukuran tidak reliabel. Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, suatu item dapat disimpulkan dalam kategori tingkat reliabilitas yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tingkat reliabilitas item: Nilai Interpretasi 0,800 < < 1,00 Tinggi 0,600 < < 0,800 Cukup 0,400 < < 0,600 Agak rendah 0,200 < < 0,400 Rendah 0,000 < < 0,200 Sangat rendah

37 G. Teknik Analisis Data Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan uji statistik terhadap data gain score untuk menguji hipotesis penelitian, perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hal tersebut untuk membuktikan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen sehingga representatif sebagai objek penelitian. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui penyebaran suatu variabel acak berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Chi-Kuadrat. (Sugiyono, 2013: 172) Keterangan: = Chi-Kuadrat = Jumlah frekuensi yang telah diperoleh = Jumlah frekuensi yang diharapkan = b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansivariansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan menggunakan program IBM SPSS version 22. (Ridwan, 2010: 185)

38 Keterangan: = varian gabungan dari semua sampel = = = banyaknya data grup i = varian grup ke-1 Jika hitung tabel = tidak homogen, sedangkan jika hitung tabel = homogeny 2. Uji Analisis Data Uji analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t atau t-tes. Uji analisis data dimaksudkan untuk menguji hipoteseis penelitian apakah sesuai atau tidak. Uji-t ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan dua variabel independen. Adapun rumun uji-t yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan : X = menghitung rata-rata N = Jumlah sampel S = Regresi (Mason, 1978 : 197) Sebelum dilakukan uji-t maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menghitung Skor Maksimal Ideal (SMI) Skor ini dapat diperoleh dari menjumlahkan semua jawaban tiap-tiap responden, dari jawaban yang benar. 2. Menghitung Mean Ideal (MI) Untuk menghitung MI dapat digunakan rumus 3. Menghitung Standart Deviasi Ideal (SDI) Untuk menghitung SDI dapat digunakan rumus 4. Membuat pedoman konversi skor akhir berdasarkan kriteria konversi skor akhir akhir sesuai kebutuhan. Hal ini dapat digunakan rumus T score menurut Wayan Nurkacana dan P.P.N Sumartana (1986: 86).

Untuk keperluan pengambilan keputusan menerima atau menolak hipotesis, peneliti menggunakan Kaidah Uji Hipotesis. Penelitian (KUHP) computer yang disusun oleh Prof. Sutrisno Hadi (2004: 115), sebagai berikut: a) Jika ρ hitung < 0,01 = sangat signifikan b) Jika ρ hitung < 0,05 = signifikan c) Jika ρ hitung < 0,15 = cukup signifikan d) Jika ρ hitung < 0,30 = kurang signifikan e) Jika ρ hitung > 0,01 = tidak signifikan H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui berbagai tahap kegiatan yang dijadikan sebagai prosedur penelitian. Adapun prosedur penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Tahap ini merupakan kegiatan awal sebelum penelitian. Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah dengan menemukan permasalahan terkait pembelajaran Sosiologi di SMA N 1 Boyolali. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan dengan mempersiapkan buku referensi, jurnal, skripsi, dan penelitian terkait metode pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Pengajuan Proposal Penelitian Penyusunan proposal merupakan rancangan yang disusun sebagai pengajuan untuk melakukan penelitian. Melalui proposal diuraikan tentang pendahuluan, kajian pustaka, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. 3. Penyusunan Instrumen Penelitian Tahapan ini merupakan pembuatan instrumen yang digunakan untuk penelitian yang berupa instrumen kognitif dan lembar observasi yang seluruhnya digunakan dalam proses perolehan data. 4. Pengumpulan Data Tahapan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan mengeksperimenkan Metode Pembelajaran Ekspositori dan Kerja Kelompok pada mata pelajaran 39

40 sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMA N 1 Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016. Untuk memperoleh data hasil belajar Sosiologi peserta didik dapat dilakukan dengan melakukan uji coba instrumen soal dan posttes sehingga nantinya dapat dilakukan uji analisi untuk membuktikan hipotesis. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji-t. Kemudian selanjutnya menguji hipostesis. 6. Penyusunan Laporan Penelitian Penyusunan laporan penelitian merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian. Tahap ini merupakan tahap penulisan penelitian secara keseluruhan dan disusun secara sistematis dalam bentuk skripsi dan akan dilanjutkan dengan ujian skripsi dihadapan tim penguji skripsi.