1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x x 11

dokumen-dokumen yang mirip
TOPDAL CHERNIKEEFF Bagian susunan dan Topdal ini diperlihatkan di dalam gambar di bawah ini.

Keuntungan topdal tunda terhadap topdal tangan 1. Pelayanannya lebih jauh 2. Dapat dilakukan pengukuran secara terns menerus (continue)

BAB II PERSIAPAN UNTUK MENGOLAH GERAK

BAB VIIII CHRONOMETER

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

BAB I PERUM PENDAHULUAN

BAB III. Tindakan Olah Gerak menolong orang jatuh kelaut tergantung dan pada factor-factor sebagai berikut :

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Untuk mempersamakan besarnya perubahan penunjuk pada barometer itu dengan besarnya perubahan penunjukkan pada barometer air raksa yang telah diketuai

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

Membangkitkan getaran-getaran listrik Pada umumnya gelombang-gelombang listrik dibangkitkan dengan salah satu cara dari pada cara-cara di bawah ini :

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

BAHAN AJAR ANDI RESKI_15B08049_KELAS C PPS UNM

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut UMUM ATURAN 1 PEMBERLAKUAN a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal dilaut lepas dan di semua perairan

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

Gerak Melingkar Pendahuluan

PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)

BAHAN AJAR ANDI RESKI_15B08049_KELAS C PPS UNM

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012.

BAB VI Mesin Shaping I

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

BAB 1 BAB II PEMBAHASAN

UN SMA IPA 2011 Fisika

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

HUKUM NEWTON B A B B A B

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

BAB XVIII BALING BALING ( PROPELLER )

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB V PEDOMAN MAGNET

S M A 10 P A D A N G

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

BAB BESARAN DAN SATUAN

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT

138 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

ZIG-ZAG TEST DAN TURNING CIRCLE TEST DALAM OLAH GERAK CIKAR PADA KAPAL TANGKER DRAGON REIGN A B S T R A K

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

BAB V Aliran bahan bakar II. Pompa bahan bakar BOSCH

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SOAL TRY OUT FISIKA 2

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

PENGUKURAN KECEPATAN UDARA DI DALAM TEROWONGAN

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

Transkripsi:

1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x 18852 x 11 Alat-alatnya terdiri dart : a. Apung-apung (badan baling ) yang dilengkapi dengan 4 buah strip b. Tali topdal dengan roda penerus (roda baling) dan pemberat c. Pesawat penghitung (lonceng) Prinsip kerjanya Apabila apung-apung ditunda (ditarik) di dalam air, maka akan berputar dengan kecepatan yang tergantung dart kecepatan kapal yang menundanya. Makin, cepat kapal yang menundanya makin besar pula jumlah pemutarannya, dan makin kecil kecepatan kapal yang menundanya, maka makin kecil jumlah putarannya. Jumlah putaran dart apung-apung ini dilanjutkan ke pesawat penghitung ml tali topdal. Topdal tunda ini tidak secara langsung dapat menunjukkan kecepatan kapal. Akan tetapi yang langsung ditunjukkan adalah jarak yang telah ditempuh oleh kapal yang dicatat pada pesawat penghitung.

Uraian mengenai alat-alatnya a. Apung-apung, terbuat dart logam perunggu yang berongga dan umumnya dilengkapi dengan empat buah strip. Apung-apung ini pada hakekatnya semacam baling-baling kecil. Jika sebuah baling-baling berputar satu putaran, maka la akan menempuh jarak sejauh sama dengan kisarannya (pitch spod) dengan catatan bahwa hambatan-hambatan yang mempengaruhi diabaikan. Ketentuan : S = k x n atau N= Kecepatan bergeraknya baling-baling (dalam hal ini kecepatan apungapung kecepatan kapal) k = kisar (Spoad) n = jumlah putaran per jam menurut ketentuan di atas maka jumlah putaran dari apung-apung setiap jam nya adalah berbanding.lurus dengan kecepatan kapal dan berbanding terbalik dengan kisarannya dengan catatan, setiap hambatan yang mempengaruhi putaran apung-apung diabaikan. b. Tali Topdal Tunda Tali topdal terbuat dari bahan kapas (cotton) yang dianyam tetapi disamping itu masih ada juga tali topdal yang terbuat dari kawat perunggu aluminium. panjang tali topdal ini harus sedemikian rupa sehingga pengaruh-pengaruh dari arus dan olakan air baling-baling kapal tidak mempengaruhi putaran apung-apung. Maka panjang tali topdal ini tergantung pula dari kecepatan kapal yang menundanya. Pada umumnya panjang tali topdal adalah sebagai berikut Untuk kecepatan max x 10 mil / jam = 40 depa Untuk kecepatan max x 15 mil / jam = 50 s/d 55 depa

Untuk kecepatan max x 10 mil / jam = 65 s/d 70 depa Roda penerus (roda baling-baling) Roda penerus terbuat dari logam perunggu yang agak berat, yang dipsang di belakang pesawat penghitung dengan perantaraan mata dan kaitan. Pada bagian lain (belakang) dari roda penerus ini disambungkan pada tali topdal juga dengan mata dan kaitan. Roda penerus ini dipasang dengan maksud agar supaya putaran dari tali topdal menjadi konstan dan teratur, agar dapat mencegah kerusakan dari mekanisme dari pesawat penghitung. Roda penerus dilengkapi dengan pemberat, terbuat dari perunggu dan diikat dengan seutas tali yang panjangnya kira-kira 1/2 meter yang disebut pelopor. Gunanya : 1. Untuk pemberat dari tai topdal. Supaya apung-apung tidak meloncat ke luar ari. 2. Sebagai alas penghubung antara tali topdal dengan apung-apung (pelopor). c. Pesawat Penghitung (lonceng) Pesawat penghitung adalah sebuah silinder dari tembaga. Pada bagian dalamnya terdapat mekanisme dari pesawat penghitung yang digerakkan oleh sebuah poros. Pada bagian depan terdapat plat jarum penunjuk pesawat penghitung ini ditempatkan (dipasang) pada sebuah kubu sedemikian sehingga dapat bergerak pada poros tegak dan poros mendatar. Dengan demikian, maka poros dari pesawat penghitung yang disambungkan pada tali topdal) senantiasa dapat bergerak turun naik mengikuti arch menjulurnya tali topdal. Sebab tali topdal ini harus tetap dalam keadaan bebas (lurus) sekalipun kapal mengalami

perubahan haluan. Dengan berputarnya poros dan pesawat penghitung dan dengan perantaraan penghubung rodaroda gigi maka jarum-jarum yang terdapat pada plat jarum akan berputar : Pesawat penghitung ini dibuat sedemikian rupa sehingga jika apungapung berputar sejumlah putaran itu maka jarum kecil akan berputar satu kali putaran penuh. Pada plat jarum kecil ini dibagi menjadi 10 bagian yang sama, tiap-tiap bagian itu menunjukkan 1/10 mil. Perlu diketahui disini bahwa arch putaran dan jarum kecil ini adalah ke kiri. Jika jarum terkecil ini berputar satu kali, maka jarum besar akan berpindah satu bagian skala. Gambar :

Pesawat penghitung ini kadang-kadang dilengkapi sebuah lonceng, yang pada setiap 1/6 mil memperdengarkan saat bunyi "TING" sehingga dengan demikian, orang dapat mengetahui kecepatan kapal pada saat saat tertentu dengan hanya mendengarkan bunyi lonceng tersebut. Cara Penggunaan Topdal Tunda Biasanya topdal tunda ini dipasang di buritan kapal di tempat yang telah disediakan untuk itu. Ada juga di beberapa kapal yang memasangnya memakai batang pemuat (boom) yang direntangkan melintang mendatar kapal. Pada umumnya topdal tunda dipasang setelah dipertimbangkan bahwa Topdal ini nantinya tidak akan dirintangi oleh adanya benda-benda yang terapung di perairan yang akan dilewati oleh kapal (aman), yaitu pada waktu kapal sudah berada di laut lepas. Topdal ini harus dilepas (dihibob) kembali bilamana 1. Kapal akan bergerak mundur 2. Pada saat melakukan Olah gerak (memasuki pelabuhan) 3. Pada perairan yang kotor atau ramai 4. Perairan yang banyak ikan-ikan buas, sebab apung-apung yang berputar dapat menarik perhatian ikan-ikan buas (hilang). Prosedur Penggunaan 1. Pertama-tama pesawat penghitung (long ) dipasang dengan baik, di tempat yang khusus telah disediakan untuk keperluan tersebut. 2. Tali Topdal diatur (dilingkarkan ke kanan) sedemikian rupa sehingga kedudukan apungapung berada di bagian atas sekali. 3. Kemudian kaitan yang terdapat pada tall topdal dimasukkan ke dalam mata yang terdapat di belakang roda penerus 4. Kaitan yang berada di bagian roda penerus dimasukkan ke dalam mata dan poros pesawat penghitung

5. Selanjutnya apung-apung bersama dengan tall topdal di area pelanpelan ke dalam air 6. Jika tali topdal sedikit lagi yang berada di dek, tali topdal agak ditahan (dipegang kuat) sambil di area terns sampai habis (tegang). Hal ini dilakukan agar supaya mekanisme dan pesawat penghitung tidak mengalami sentakan yang tiba-tiba dan cepat rusak. 7. Waktu mulai pengukuran dan penunjukkan dan pesawat penghitung sebelum pengukuran dicatat dalam buku harian kapal (journal). Setelah topdal ini tidak diperlukan lagi, atau pada waktu akan memasuki pelabuhan, harus diangkat dan dimasukkan kembali di atas kapal. 1. Tali topdal di belakang roda penerus, dipegang kuat-kuat lalu ditarik sedikit agar bagian tali yang terletak antara yang dipegang dan pesawat penghitung menjadi sedikit kendor (slack). 2. Kaitan dan tali topdal ini dilepas dan mata yang terdapat pada roda penerus. 3. Tali topdal dihibob, kemudian ujungnya di area kembali ke dalam air, yang jaraknya harus cukup jauh dan pada bagian tali yang di hobob. Hal ini dilakukan agar supaya tali topdal tidak kusut. Harus diingat bahwa selama apung-apung masih berada di dalam air dan kapal masih bergerak maju, maka apung-apung dan tali masih tetap berputar. 4. Apabila apung-apung sudah berada di atas (di dek) bagian tali yang di area kembali, tadi dihibob lagi masuk (ke atas kapal) 5. Roda penerus dilepas dan pesawat penghitung dengan melepas kaitan dan mata yang terdapat pada poros pesawat penghitung. 6. Selanjutnya pesawat penghitung dilepas dari tempat duduknya. Pemeliharaan 1. Pada waktu memasang / menaikkan apung-apung harus dijaga agar tidak Tersentuh oleh benda-benda keras (lambung, railing kapal