RESEACH AND DEVELOPMENT. Imam Gunawan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

PENELITIAN PENDIDIKAN BERGENRE RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) Oleh : Pujiadi, S.Pd., M.Pd., M.Kom. Widyaiswara LPMP Jawa Tengah ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

Penelitian dan Pengembangan R&D

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

PENDEKATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R&D) DI BIDANG PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN. Oleh: Anik Ghufron

Tugas Makalah Teori Belajar Dan Pembelajaran Membuat Model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab,

Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2005

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kurikulum yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, setelah melalui kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu

Research and Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:

III. METODE PENELITIAN. Metode pengembangan penelitian ini mengacu pada penelitian dan

LAPORAN PENELITIAN BAHAN AJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

BAB III METODE PENELITIAN

Research and Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

RESEARCH & DEVELOPMENT

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

PENELITIAN PENGEMBANGAN & EVALUASI FORMATIF

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

REVISI MAKALAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PROSEDUR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK Tugas 6

ANALISIS PROSEDURE PENGEMBANGAN MODEL ADDIE DAN 4D MAKALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. serta tujuan penelitian. Untuk sampai ke tujuan tersebut peneliti mengarahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus penelitian, yakni pengembangan model pelatihan berbasis

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

Mahardika Intan Rahmawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan kecakapan hidup (life skill) dalam pelajaran IPS di SD, maka

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, dan (4) teknik analisis data penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DRAMA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU 1)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum pelatihan yang

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa mobile

ISSN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL. Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 ABSTRAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pelatihan di BBPPK Lembang, dapat disimpulkan bahwa alur pengembangan

RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PENELITIAN MAHASISWA KEOLAHRAGAAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar (buku ajar tercetak, e-book, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bagian 3: Skema Pelatihan. Bagian ini menguraikan dua hal mengenai skema pelatihan, yaitu: ü Alur Pelatihan. ü Desain Pelatihan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menelusuri pengembangan model

Transkripsi:

RESEACH AND DEVELOPMENT Imam Gunawan

RESEACH AND DEVELOPMENT VERSI BORG AND GALL Menurut Borg and Gall (1989:782 model penelitian dan pengembangan adalah a process used develop and validate educational product. Penelitian ini juga disebut research based development, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil pendidikan. Research and Development juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru melalui basic research, atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus tentang masalahmasalah yang bersifat praktis melalui applied research, yang digunakan untuk meningkatkan praktik-praktik pendidikan. Research and Development dimanfaatkan untuk menghasilkan model pelatihan keterampilan sebagai upaya pemberdayaan.

Langkah pendekatan Reseach and Development (R & D) Borg dan Gall (1989:783-795): 1. Studi Pendahuluan 2. Analisis kebutuhan. 3. Studi pustaka. 4. Studi literatur. 5. Penelitian skala kecil. 6. Standar laporan yang dibutuhkan.

1. Analisis Kebutuhan Ada beberapa kriteria, yaitu: Apakah produk yang akan dikembangkan merupakan hal yang penting bagi pendidikan? Apakah produknya mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan? Apakah SDM yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut ada? Apakah waktu untuk mengembangkan produk tersebut cukup?

Studi Literatur; Riset Skala Kecil Studi Literatur: Studi literatur ini dikerjakan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan. Riset Skala Kecil: pengembang perlu melakukan riset skala kecil untuk mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan.

2. Merencanakan Penelitian Setelah melakukan studi pendahuluan, pengembang dapat melanjutkan langkah kedua, yaitu merencanakan penelitian. Perencaaan R & D meliputi: Merumuskan tujuan penelitian; Memperkirakan dana, tenaga dan waktu; Merumuskan kualifikasi peneliti dan bentukbentuk partisipasinya dalam penelitian.

3. Pengembangan Desain Menentukan desain produk yang akan dikembangkan (desain hipotetik); Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan; Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan; Menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian

Preliminary Field Test : Uji Terbatas Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas. Melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk; Bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat; Uji lapangan awal dilakukan secara berulangulang sehingga diperoleh desain layak, baik substansi maupun metodologi.

Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas Langkah ini merupakan perbaikan model Dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.

Main Field Test : UJI PRODUK SCR LUAS Melakukan uji efektivitas desain produk; Uji efektivitas desain, pada umumnya, menggunakan teknik eksperimen model penggulangan; Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi.

Revisi Hasi Uji Lapangan Lebih Luas Untuk memantapkan produk yang di kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Uji Kelayakan Sebaiknya dilakukan dengan skala besar: melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi.

Revisi Final Hasil Uji Kelayakan Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai generalisasi yang dapat diandalkan.

Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir Melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality control.

10 langkah disederhanakan menjadi 3 1. Penelitian Pendahuluan : Survey & kajian pustaka / referensi Draf Desain validasi ahli. 2. Pengembangan Produk : melalui PTK pre tes & post tes uji terbatas dan uji luas 3. Uji Efektivitas Produk: quasi eksperimen kel. Ekperimen dan kel Semu

MODEL ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate). Muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni: 1. Analysis (analisa) 2. Design (disain / perancangan) 3. Development (pengembangan) 4. Implementation (implementasi/eksekusi) 5. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Langkah 1: Analisis Suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Output yang akan dihasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.

a. Analisis Kinerja Untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi. Contoh: Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan menyebabkan rendahnya kinerja individu dalam PERUSAHAAN i diperlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran. Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau kebosanan dalam bekerja memerlukan solusi perbaikan kualitas manajemen (Pemberian insentif terhadap prestasi kerja, rotasi dan promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang memadai).

b. Analisis Kebutuhan Diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang sedang dihadapi.

Dua pertanyaan kunci tahap analisis 1. Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dibutuhkan oleh siswa? 2. Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dapat dicapai oleh siswa? Jika hasilnya mengarah kepada pembelajaran sebagai solusi selanjutnya perancang program pembelajaran melakukan analisis kebutuhan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan lagi yakni:

Lanjutan 1. Bagaimana karakteristik siswa yang akan mengikuti program pembelajaran? (learner analysis ) 2. Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang telah dimiliki oleh siswa?(pre-requisite skills) 3. Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh siswa? (task atau goal analysis) 4. Apa indikator atau kriteria keberhasilan? (evaluation and assessment) 5. Kondisi i apa yang diperlukan oleh siswa agar dapat memperlihatkan kompetensi yang telah dipelajari? (setting or condition analysis)

Langkah 2: Desain Membuat rancangan (blueprint) 1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (specific, measurable, applicable, dan realistic). 2. Menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan 3. Strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. 4. Sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lainlain.

Langkah 3: Pengembangan Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print Jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Atau diperlukan modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang dikembangkan.

Langkah 4: Implementasi Pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.

Langkah 5: Evaluasi Proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal pada tahap rancangan, mungkin peneliti memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang dibuat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang dikembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan lain-lain.

IG