Paper Kelompok 94 Anggota : 1. Alex 1202000087 2. Habrar 1201000423 3. Pratiwi 1202000796 Ethnic Integration and Spatial Segregation of the Chinese Population By DAVID W.S. WONG Asian Ethnicity, Volume 1, Number 1, March 2000 Pembahasan Masalah Berdasarkan sensus Pemerintahan China pada tahun 1990, mayoritas penduduk China adalah etnis Han yang mencapai 92% dari total populasi penduduk China yaitu 1.13 milyar penduduk (sekitar 1.04 adalah etnis Han). Menururt sejarah etnis Han yang banyak bermukim di bagian semenanjung timur China ini melakukan ekpansi ke daerah tengah dan barat di sekitar Sungai Kuning dan menaklukkan sebagian etnis minoritas lainnya. Akibat ekpansi ini terjadi proses asimilasi 1 dari kebudayaan Han dengan kebudayaan asli setempat. Sebagian etnis minoritas malah meninggalkan kebudayaan asli mereka dan mengadopsi kebudayaan Han secara keseluruhan. Proses asimilasi ini sangat penting bagi kestabilan politik dalam jangka panjang bagi pemerintahan China. Namun, secara keseluruhan proses akulturasi 2 ini tidak terjadi pada semua etnis minoritas di China. Dimana beberapa etnis minoritas yang masih ingin mempertahankan budaya asli mereka melakukan eksodus 3 ke daerah terpencil yang secara geografis susah untuk dijangkau. 1 Asimilasi : proses dimana sebuah etnis/suku mengadopsi kebudayaan dari suku/etnis lainnya kedalam kebudayaan asli mereka. 2 Akulturasi : proses pertukaran dua kebudayaan yang berbeda yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. 3 Eksodus : perpindahan sekelompok masyarakat dari sebuah daerah pertikain ke daerah lain yang lebih aman. 1
Tujuan Tujuan penelitian dari paper ini adalah untuk menetapkan level integritas dari etnis-etnis terbesar di China dari segi geografis. Studi tambahan pada paper ini juga bertujuan untuk menetapkan level integritas dari etnis pada daerah yang berbeda. Selain itu paper ini juga melakukan pembahasan lebih lanjut tentang studi segregasi 4 di China yang sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Dimana pada studi terdahulu hanya menggunakan data hasil sensus penduduk di tingkat provinsi saja dan pada paper ini sudah menggunakan data hasil sensus penduduk sampai ke tingkat kabupaten. Pendahuluan Berdasarakan sensus penduduk pada tahun 1990, terdapat 58 etnis yang telah terdaftar oleh pemerintah dari sekitar 400 etnis yang ada di China (dapat dilihat pada tabel). Etnis Han yang menempati urutan pertama berjumlah 91,92% dari total populasi. Jumlah ini berkurang dari jika dibandingkan data sensus pada tahun 1982, dimana jumlah populasi Han mencapai 93,55% dari total populasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa etnis minoritas mengalami kenaikan dalam jumlah populasi. Dari studi terdahulu diketahui bahwa penyebab dari bertambahnya populasi etnis Han adalah karena peraturan pemerintah yang menguntungkan etnis minoritas dalam hal ekonomi dan kependudukan. Sehingga sebagian etnis minoritas yang dulunya merahasiakan identitas etnisnya sekarang mulai mengakui etnis aslinya. Sehingga hal ini menyebabkan pertambahan jumlah populasi etnis minoritas. 4 Segregagasi : sistem sosial yang memisahkan kelompok minoritas dari kelompok mayoritas (yang berkuasa) baik dalam segi fasilitas bahkan daerah. Seperti misalnya yang terjadi di China, kelompok minoritas tersingkir ke daerah pedalaman karena proses segregasi yang dilakukan oleh etnis mayoritas Han. 2
3
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analis data sensus pada tahun 1990 yang didapat dari Consortium for International Earth Science Information Network (CIESIN). Ada dua macam analisis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan entropy-based diversity index, untuk menentukan integritas dari semua etnis yang ada di China dan metode segregation indices dan standard deviational ellipses untuk mengukur tingkat segregasi etnis di beberapa daerah. Hasil Penelitian Level integritas etnis-etnis di China di tingkat provinsi : 4
Dengan menggunakan analisis entropy-based diversity index pada data sensus tahun 1990 di tingkat provinsi didapatkan diversity index paling tinggi terjadi di daerah barat-laut (yang didominasi etnis Uygur), timur-laut (didominasi oleh etnis Manchu dan Mongol) serta di daerah selatan (didominasi etnis Tibet). Sedangkan di daerah timur diversity indexnya rendah (didominasi oleh Han). Artinya di daerah timur hanya ditempati oleh etnis Han. Dari analisis di tingkat kabupaten, didapatkan diversity index yang rendah di setiap kabupaten yang ada. Artinya setiap kabupaten hanya dihuni oleh satu atau beberapa etnis saja. Dari penelitian lebih lanjut diketahui bahwa setiap etnis yang ada di China dipisahkan oleh letak geografisnya, antara satu kabupaten dengan kabupaten yang lainnya dipisahkan oleh gunung atau sungai. Sehingga setiap etnis yang mendiami kabupaten tertentu terpisah secara geografis dengan kabupaten lainnya. Dari pengukuran segregation indices terhadapap secara nasional didapat angka 0.786. Dibandingkan dengan tingkat segregasi warga kulit hitam di Amerika yang hanya 0.405, angka ini terbilang cukup tinggi. Artinya di China segregasi terhadap etnis minoritas masih sangat tinggi walaupun telah ada kebijakan pemerintah yang mengatur akan hal ini. Tapi dengan analisis standard deviational ellipses terhadap 6 etnis terbesar di setiap provinsi didapatkan bahwa tingkat segregasi paling tinggi terjadi di selatan dimana paling banyak dihuni oleh etnis minoritas. Dengan perbandingan terhadap diversity index, terjadi kontradiksi dari hipotesa awal dimana daerah dengan diversity index, mempunyai tingkat segregasi yang rendah. Kesimpulan Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat perbedaan di daerah selatan dan barat daya sangat tinggi dibandingkan dengan di timur yang dihuni oleh sebagian besar etnis Han. Dari penelitian ditemukan fakta bahwa masing-masing etnis minoritas di daerah tersebut mendominasi masing-masing provinsi yang mempunyai batasan geografis yang jelas. Di daerah ini ditemukan juga bahwa tingkat segregasi sangat tinggi jika dibandingkan dengan daerah timur yang didominasi oleh Han. Fakta menunjukkan bahwa didaerah ini merupakan daerah etnis minoritas yang masih ingin mempertahankan budaya asli mereka sehingga memisahkan diri dari etnis Han yang telah mendominasi daerah timur China. 5
Komentar Penulis Rangkuman Artikel ini cukup menarik untuk dibaca walaupun metoda yang digunakan dalam analisis cukup memusingkan. Daya tarik utama dari artikel ini adalah penulis dapat menghubungkan data hasil sensus penduduk dengan sejarah masa lalu dan kebudayaan yang ada di China. Rujukan utama : 1. Mei-Ling Hsu, `The Growth of Chinese Minority Populations, GeoJournal, vol. 30, no. 3 (1993), pp. 279 82. 2. See Colin Mackerras, China s Minorities: Integration and Modernization in the Twentieth Century (Oxford University Press, Hong Kong, 1994), pp. 19 45 for a detailed discussion on the pre-twentieth century minority history. 3. Daniel C. Diller (ed.), Russia and the Independent States (Congressional Quarterly Inc., Washington, DC, 1993), pp. 241 92. 4. Dru C. Gladney, China s Ethnic Reawakening (Analysis from the East-West Center, no. 18, AsiaPaci. c Issues, 1995), pp. 2 8 5. Dudley L. Poston Jr and Jing Shu, `The Demographic and Socioeconomic Composition of China s Ethnic Minorities, Population and Development Review, vol. 13, no. 4 (1987), pp. 703 22 and 704 5. 6