BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau nama baik yang idealnya akan memberikan penghasilan kemudian di masa depan. Sebuah produk memiliki manfaat inti yaitu nilai yang paling mendasar yang ditawarkan oleh produk. Terdapat jenis produk dasar dan produk tambahan. Produk dasar mengacu pada penawaran produk minimum yang diperlukan untuk memberikan manfaat inti yang diharapkan pelanggan, contoh radio, mesin, dan barang-barang dasar lainnya. Produk tambahan memberikan fitur yang melampaui harapan minimum pelanggan atau pembeli, contohnya seperti perpanjangan garansi, perdagangan dan pembiayaan. Barang dan Jasa Barang merupakan bentuk produk yang berwujud. Elemen produk fisik meliputi fitur mereka, desain, dan kemasan, yang semuanya dapat dengan mudah dipahami oleh pembeli. Jasa dapat didefinisikan sebagai pelayanan yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan untuk tujuan transaksi tertentu. Secara tradisional, hal ini terjadi karena empat alasan: - Tidak berwujud. Jasa bukanlah benda fisik yang bisa dimiliki. - Simultanitas. Produsen dan pelanggan harus ada secara bersamaan pada satu waktu yang sama untuk melakukan pertukaran jasa. - Heterogenitas. Jasa yang diberikan oleh orang-orang pada dasarnya memiliki variabilitas. - Ketahanan. Jasa tidak dapat disimpan dan langsung dikonsumsi pada saat itu juga. Produk portofolio adalah termasuk sejumlah lini produk, atau kelompok produk yang termasuk dalam kategori produk dasar yang sama. Dalam rangka untuk menargetkan segmen pasar yang berbeda, perusahaan sering membuat
variasi pada fitur, kualitas, dan harga dari produk tunggal yang telah ada. Bagaimana Internet Mempengaruhi Produk? Untuk memahami bagaimana pemasar dapat mengambil keuntungan dari internet dan bagaimana produk dan layanan offline maupun online berbeda, hal ini berguna untuk mengklasifikasikan produk ke dalam empat kategori umum berdasarkan apakah produk tersebut barang atau jasa dan dalam tujuan utama mereka. Dua kategori pertama adalah produk atau jasa yang tujuannya untuk memberikan manfaat inti secara langsung di internet. Yang ketiga adalah layanan internet yang ada terutama untuk menjual atau mendistribusikan produk yang disampaikan secara offline. Yang keempat adalah layanan internet yang digunakan untuk meningkatkan penawaran produk. Bagaimana 2Is Mempengaruhi Produk Interaktivitas dan personalisasi (individualisasi) telah secara mendasar mengubah kemampuan perusahaan untuk menanggapi pelanggan, dan sangat berharga dalam membantu perusahaan membentuk hubungan yang bermakna dengan pelanggan. Layanan Interaksi yang Sangat Responsif Internet memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan dengan cepat, efisien dan murah. Customer care bisa diurutkan dari tingkat pelayanan yang lebih tinggi yang disampaikan kepada pelanggan paling menguntungkan bagi perusahaan sampai dengan pelayanan yang lebih rendah yang disampaikan kepada pelanggan dengan keuntungan rata-rata yang tidak mendukung investasi perusahaan. Personalisasi Perusahaan yang baru dimulai. Memberikan fitur click stream pada website memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai perilaku pengunjung serta dapat digunakan juga untuk berinteraksi dengan secara reaktif membedakan konten-konten dalam situs. Bahkan jika pengunjung tidak terdaftar, situs masih dapat melacak click stream dengan
menetapkan cookies, yang merupakan label elektronik yang secara unik mengidentifikasi masing-masing komputer. Perhatian yang mendalam pada perilaku pelanggan online sangat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan produk berdasarkan minat dan preferensi pelanggannya masing-masing. Pelanggan yang dispesifikasi. Interaksi pelanggan dengan organisasi dapat membedakan layanan, pilihan penagihan, preferensi pribadi, dan hal-hal lainnya antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya. Banyak situs yang menawarkan fitur personalisasi (individualisasi) sebagai produk tambahan untuk menciptakan kerekatan, atau yang mendorong pengunjung untuk kembali ke situs setelah beberapa kunjungan. Pelanggan dengan produk yang ditentukan. Internet juga berpotensi membuat kustomisasi menjadi mungkin pada skala yang lebih besar dari sebelumnya, hal ini sering disebut sebagai kustomisasi masal. Dengan demikian dapat meningkatkan proposisi nilai dari beberapa produsen. Sifat Dinamis dari Portfolio Produk Portofolio produk tidaklah statis. Bahkan perusahaan-perusahaan dewasa ini harus memperbaharui dan menyegarkan lini produk mereka. Dalam sebuah persaingan, pasar dengan perubahan yang cepat, terutama yang didorong oleh teknologi yang sedang berkembang, tindakan mengubah portofolio produk merupakan suatu keharusan. Sebuah portofolio produk harus dikelola seperti dana investasi, serta diperhatikan seluruh faktornya seperti profil risiko, horizon waktu, pembayaran potensial, kebutuhan investasi, dan aliran pendapatan. Inovasi dan Produk Baru Adanya inovasi produk dapat bersaing dengan produk yang sudah ada, mengubah dasar kompetisi produk dengan menciptakan posisi/ pasar ceruk baru, atau kadang-kadang bahkan menciptakan industri baru.
Kecepatan dalam Memasarkan Produk pertama yang diterjunkan ke pasaran serta pengikut awal produk tersebut diyakini dapat mematahkan keunggulan kompetitif pesaingnya. Hal ini dikarenakan adanya kemampuan untuk mengkomunikasikan sesuatu yang menarik dan baru kepada pelanggan, agar perusahaan dapat mengunci distribusi, dan menetapkan yang sesuai untuk produk baru tersebut. Perpanjangan Garis Perpanjangan garis (produk) merupakan lanjutan dari produk yang sudah ada, dan karenanya hal ini terletak di antara produk baru pada kontinum pengembangan produk. Secara khusus, perpanjangan garis adalah setiap upaya yang berhasil memanfaatkan merek untuk meluncurkan produk yang dimodifikasi atau produk yang terkait. Keuntungan perpanjangan garis adalah bahwa dengan memanfaatkan merek yang ada, perusahaan akan menghemat biaya yang tinggi untuk memperkenalkan dan mempromosikan merek baru. Risiko strategi ini yang mungkin kanibalisasi dari merek induk dan mengikis pengguna dasar yang sudah ada atau ekuitas merek apabila pelanggan yang sudah ada menganggap perpanjangan garis (produk) tersebut mengalami kegagalan. Siklus Hidup Produk Konsep dari siklus hidup produk ini dimulai dengan tahap perkenalan sebuah produk dan diteruskan melalui pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. - Perkenalan. Pasar terdiri dari produk dasar yang menawarkan manfaat inti. - Pertumbuhan. Berbagai produk dasar atau yang telah diberi tambahan, dengan fitur tambahan dan berbagai tingkat kualitas, telah diperkenalkan. - Kematangan. Variasi produk, perluasan merek, dan produk baru dan lebih baik mulai berkembang. Penawaran cenderung membagi produk dalam dua cabang dari produk dengan margin rendah (produk murah) sampai produk dengan margin tinggi (biaya produk yang tinggi).
- Penurunan. Ketika hal ini terjadi, permintaan akan berkurang, maka perusahaan menghilangkan lini produk yang kurang menguntungkan dengan menggantinya dengan item yang paling menguntungkan. Pengembangan Produk Tanpa pengembangan produk, risiko perusahaan akan tetap ada di pasar. Proses pengembangan produk mengharuskan perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara inovasi terobosan dan kemajuan tambahan pada produk yang sudah ada, tetapi juga membutuhkan pembuatan keputusan yang membawa tingkat ketidakpastian yang tinggi. Tidak ada satu formula atau proses untuk memastikan keberhasilan produk baru. Namun, dengan menggali informasi pelanggan mengenai pasar, batasbatasnya, produk pengganti potensial, dan proses pembelian pelanggan dapat membantu perusahaan untuk menemukan peluang yang akan menciptakan keberhasilan pasar. Pendekatan Informasi Pelanggan untuk Desain Produk Pendekatan ini umumnya berfokus secara internal pada operasi manufaktur, dengan tujuan mengurangi biaya atau meningkatkan aset yang ada. Meskipun mungkin ada beberapa ide produk baru yang dihasilkan dari proses ini, kelangsungan hidup dari produk ini lebih dipertanyakan, karena baik pelanggan maupun pasar selalu mengingingkan pengembangan. Proses dari desain informasi pelanggan memiliki kemungkinan keberhasilan yang jauh lebih tinggi karena didasarkan pada kemungkinan dari adanya penerimaan pelanggan dan pasar. Perusahaan yang berbisnis di internet memiliki kesempatan untuk belajar tentang pelanggan dari sifat individu dan kebutuhannya melalui observasi atau penyelidikan langsung dan riset pasar. Hal ini dapat memperluas wawasan produsen tentang kebutuhan individu, prosesnya dapat dimulai dari pendaftaran situs dan melanjutkannya pada masing-masing rangkaian interaksi lainnya.
Proses Pengembangan Produk Setelah keputusan untuk mengembangkan produk baru dibuat, proses pengembangan produk yang sebenarnya dimulai. Sebuah proses pengembangan produk meliputi tujuh tahap, antara lain: - Gagasan/ Ide Awal Tujuan dari fase generasi ide adalah untuk mengumpulkan sejumlah ide untuk produk baru atau perbaikan produk. Prosesnya dapat dilakukan melalui kelompok-kelompok internal seperti R&D, manufaktur, pemasaran atau riset pemasaran, dan karyawan individual, atau dari pihak eksternal yaitu pelanggan. - Penyaringan Ide Setelah proses musyawah atas ide selesai, langkah berikutnya adalah untuk mulai pengelompokan dan penyaringan ide-ide. Proses ini, dikenal sebagai proses berpikir kritis, yang dimulai dengan peserta dalam proses pembangunan meninjau kembali semua ide yang muncul dari pemikiran divergen dan dengan obyektif peserta mengidentifikasi ide mana yang paling berharga. - Pengembangan Konsep Sebuah ide yang melewati tahap penyaringan selanjutnya berkembang menjadi sebuah konsep yang mencakup kebutuhan pelanggan, bentuk solusi produk, spesifikasi produk awal dan desain produk, serta kelayakan ekonomi produk. - Desain Produk Mengingat adanya laju persaingan dan terdapat keuntungan dari mengalahkan pesaing di pasar, bisnis berada di bawah tekanan untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk merancang produk. Komunikasi secara terus menerus antara tim-tim kerja dalam hal ini adalah penting. - Pengembangan Prototype Selama proyek, seluruh rangkaian prototipe dibuat, dari gambaran kerja sampai pada ukuran penuh mockup (maket) tiga dimensi.
- Uji Pemasaran Tahap ini adalah percobaan dalam skala kecil di mana produk baru diperkenalkan dan didukung oleh bauran pemasaran yang jelas, yaitu: iklan, distribusi, kemasan, harga, dan promosi. - Komersialisasi Tahap ini merupakan langkah terakhir dari pengembangan produk, dan melibatkan perencanaan untuk pengenalan produk dan peluncurannya secara luas. Bagaimana Internet Mempengaruhi Proses Pengembangan Produk? Internet telah memperkenalkan fleksibilitas untuk proses pengembangan produk. Proses pengembangan produk efisien yang diaktifkan oleh internet meliputi lima langkah, yaitu: ide, pengembangan konsep, rencana pengembangan, pengembangan berulang dan pengujian, serta peluncuran. Internet telah sangat mempengaruhi proses pengembangan produk dalam bidang berikut: masukan pelanggan yang berkesinambungan, desain produk dan alat-alat komunikasi, serta eksperimen dan pengujian produk. Masukan pelanggan yang berkesinambungan. Agar pendekatan pembangunan yang fleksibel mencapai kesuksesan, perusahaan harus memahami tentang cara untuk menghasilkan informasi pasar dan mengintegrasikan informasi itu ke dalam proses pembangunan. Salah satu proses yang sering digunakan perusahaan untuk belajar tentang kebutuhan pelanggan disebut Customerization. Customerization mensyaratkan bahwa produk, pemasaran produk, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan disesuaikan untuk setiap pelanggan, meskipun dengan cara modular. Desain dan Komunikasi Peralatan Kemajuan dalam teknologi internet cenderung terus meningkat sehingga internet memainkan peran dalam pengembangan produk yang cepat. Alat Internet yang baru seperti representasi secara 3D dan video conference telah
membantu memecahkan beberapa pandangan tradisional antara R&D, pemasaran, dan penjualan, dan telah memungkinkan kolaborasi yang benar dalam proses pengembangan produk. Salah satu keuntungan luar biasa dari alat ini adalah bahwa mereka mendorong komunikasi dan kolaborasi di antara tim pengembangan antar wilayah. Eksperimen dan Pengujian Produk Desain dengan bantuan komputer, simulasi komputer, dan teknologi canggih lainnya memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari data pasar secara real time dengan mudah. Selain itu, penciptaan prototipe fisik dapat ditunda sampai tahap selanjutnya dari proses ketika produk lebih lengkap dan berubah lebih subjektif, yang jauh menurunkan biaya pengembangan produk. Bagaimana Produk Mengaktifkan Hubungan Pelanggan? Pemasar dapat menggunakan produk untuk membantu mengaktifkan hubungan pelanggan dalam dua cara utama: (1) dengan menawarkan produk yang sesuai untuk hubungan yang ada, atau (2) dengan menggunakan 21 portofolio produk seimbang untuk transisi pelanggan ke tahap hubungan yang lebih mendalam. Ada beberapa langkah dalam mengaktifkan hubungan antara produk dan pelanggan, antara lain: Kesadaran Sebuah perusahaan harus mengambil target pelanggan dalam menyadari produk dan jasa, dan mereka memahami manfaat inti. Ketika terdapat produk atau jasa yang kompleks, pemasar harus bekerja ekstra keras untuk memastikan bahwa produk atau fitur tambahan yang diciptakan tidak mengaburkan manfaat inti. Ketika pelanggan memiliki pengalaman langsung dari produk sebelumnya yang menyebabkan mereka tidak mungkin membeli produk itu kembali, presentasi dan kemasan dapat membantu penawaran produk serta pemasar juga dapat mengkomunikasikan manfaat produk tertentu, dan bahkan membedakan produk baru dari para pesaingnya.
Eksplorasi/ Ekspansi Selama fase eksplorasi, perusahaan perlu untuk menunjukkan relevansi penawaran mereka kepada calon pelanggan. Kemasan dan dukungan penawaran keduanya penting dalam fase ini karena mereka membantu mendidik pelanggan tentang produk dan juga membantu membedakan produk dari para pesaingnya. Tujuan pemasaran untuk fase ekspansi adalah meembuat pelanggan menjadi lebih terlibat, loyal, dan akhirnya berkomitmen untuk produk. Menyediakan produk komplementer memberikan nilai tambahan kepada pelanggan, yang sangat penting untuk siklus pembelian yang lama seperti komputer atau mobil. Komitmen Setelah pelanggan memasuki tahap komitmen dari sebuah hubungan, tujuan perusahaan adalah (1) untuk menjaga mereka berkomitmen untuk suatu produk atau lini produk dan (2) untuk memperluas jumlah bisnis yang mereka lakukan dengan perusahaan. Pelanggan yang loyal biasanya sangat menguntungkan, dan membeli jumlah yang tidak proporsional dari produk. Pembubaran Jika sebuah perusahaan tidak mampu mempertahankan komitmen pelanggan, pelanggan akan melanjutkan ke tahap pembubaran hubungan. Pada tahap awal pembubaran, perusahaan dapat mencoba untuk bermigrasi kepada pelanggan lain pada produk-produknya. Sebagai contoh, mungkin perusahaan menawarkan versi biaya produk yang lebih rendah, atau menyarankan produk yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang baru.