www.aidsindonesia.or.id JUNI 2012 B ulan Juni tahun 2012, beberapa kegiatan dilakukan Sekretariat KPA Nasional. Salah satunya penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2013. Kegiatan lain adalah peningkatan kapasitas staf nasional dan daerah. Selain itu, evaluasi dan pemantauan program. Selamat membaca! Pelatihan Kepolisian tentang Pelaksanaan PP Wajib Lapor Pengguna narkoba suntik berhak mendapat layanan rehabilitasi untuk pemulihan ketergantungannya. BERITA KPA NASIONAL Koordinasi Penyusunan RKA 2012 Evaluasi APBN RKA 2011 dan penyusunan RKA KPAN untuk tahun 2012 (Hal 2) Lokakarya Pengembangan Media KIE Pelatihan Pengorganisasian Komunitas Lokakarya Digitalisasi Hotspot dan Lokasi Layanan Media KIE harus tepat sasaran dan sesuai dengan target yang dituju Terbentuknya tenaga community organizer untuk program PMTS Memudahkan pencarian hotspot dan layaan melalui media internet (Hal 4) (Hal 3) (Hal 4) KEGIATAN KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA Lokakarya Peran Media dalam mendukung pemberian informasi HIV dan AIDS di Sangatta, Kutai Timur. FGD Program Penanggulangan AIDS di Lapas Batam, Kepulauan Riau LAPORAN LAIN Evaluasi Program PABM 2012 Pelatihan Pelaporan Online bagi Dirjen Pemasyarakatan Pelatihan Staf Perguruan Tinggi untuk mata ajar HIV dan AIDS Menara Topas Lantai 9 Jalan MH Thamrin Kav. 9 Jakarta Indonesia 10330 Telpon: +62.21.3901758 Fax: +62.21.3902665 www.aidsindonesia.or.id
Hal 2 KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN K/L KPAN 2013 2013. Rapat yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-26 Juni 2012 ini, juga dihadiri oleh perwakilan Kemenko Kesra selaku pejabat pembuat komitmen untuk kegiatan di Sekretariat KPAN. R apat koordinasi ini bertujuan untuk melakukan evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) KPAN pada tahun 2012 sekaligus membahas kendala serta mencari pemecahan alternatif untuk persiapan perencanaan dan penganggaran tahun Dalam rapat yang diikuti oleh 22 peserta ini, tiap penanggung jawab kegiatan untuk tahun 2013 melakukan evaluasi didampingi oleh bagian perencanaan sekaligus juga untuk memberikan masukan atau revisi yang diperlukan. Ada beberapa perubahan satuan mata anggaran yang harus disesuaikan dengan Peraturan Kemenkeu paling baru. Setelah pertemuan yang berjalan dengan baik, para penanggung jawab segera melakukan perbaikan yang diperlukan, sebelum diserahkan kepada Dirjen Anggaran Kemenkeu untuk dilakukan penelaahan. LOKAKARYA PENGUATAN LAYANAN RAMAH REMAJA D alam merealisasikan R e n c a n a Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS pada Penduduk Muda berisiko usia 15-24 tahun (RAN Remaja) untuk mendukung SRAN 2010-2014, KPAN bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan melaksanakan lokakarya penguatan layanan ramah remaja untuk meningkatkan kualitas penyediaan layanan ramah remaja ada tanggal 5 7 Juni 2012 di Hotel Sempur, Bogor. Lokakarya dihadiri oleh perwakilan Subdit Anak dan Remaja Kemkes, PTIKM Balitbang Kemkes, Subdit AIDS Kemkes, petugas puskesmas dari 12 provinsi, CMM PKBI DKI Jakarta, MCR PKBI Jabar, PKBI Jatim, PKBI Jateng, PKBI Bali, PKBI DIY, PKBI Kaltim, PKBI Sulsel, ARI (Aliansi Remaja Independen), GWL Muda, Intermedika, PKNI dan OPSI. Tujuan lokakarya adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang kebutuhan layanan ramah remaja khususnya bagi remaja berisiko tinggi, menyusun model layanan kesehatan ramah remaja untuk remaja berisiko dan menyusun rencana tindak lanjut penguatan layanan ramah remaja di daerah masing-masing.
Hal 3 PELATIHAN UNTUK KEPOLISIAN DAN PENASUN DALAM PELAKSANAAN PP WAJIB LAPOR Bali pada tanggal 11-14 Juni 2012. Pelatihan ini melibatkan total 188 orang peserta yang merupakan perwakilan dari BNN Kab/Kota, Dit Narkoba tingkat Kab/ Kota dan jaringan penasun dari 62 Kab/Kota di 19 Propinsi pelaksana program harm reduction. K PA Nasional bekerja sama dengan POLRI, BNN, Kemenkes, Kemensos dan Persatuan Korban Napza Indonesia (PKNI) menyelenggarakan Pelatihan untuk Kepolisian dan Penasun Dalam Pelaksanaan PP Wajib Lapor yang dilaksanakan dalam 3 gelombang, yaitu di Jakarta pada tanggal 21-24 Mei 2012, di Batam pada tanggal 4-7 Juni 2012 serta di Tujuan pelatihan untuk memberikan pemahaman tentang pelaksanaan wajib lapor, meningkatkan cakupan penasun yang mengakses layanan harm reduction di Puskesmas/RS maupun lembaga rehabilitasi medis dan sosial serta umenyamakan persepsi tentang pendekatan kesehatan masyarakat bagi pecandu dan penyalahguna narkotika. Pasca pelatihan diharapkan terjadi meningkatkan pemahaman yang benar tentang wajib lapor bagi Kepolisian dan penasun serta adanya kesadaran penasun ataupun wali penasun yang belum cukup umur mau melaporkan ke institusi penerima wajib lapor agar mendapatkan pelayanan kesehatan, pencegahan HIV dan infeksi lainnya serta rehabilitasi medis dan sosial. PELATIHAN UNTUK PELATIH COMMUNITY ORGANIZER UNTUK PROGRAM PMTS P elatihan Pengorganisasian PMTS Angkatan III diselenggarakan tanggal 11 15 Juni 2012 bertempat di Hotel Bumi Wiyata, Depok. Kegiatan ini diikuti oleh jumlah peserta sebanyak 60 orang utusan dari 27 kabupaten/kota di 6 Provinsi SSF A dan B Wilayah Jawa-Bali, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Banten, dan Bali. Peserta dibagi menjadi dua kelas paralel masingmasing kelas berisi 30 peserta. Tujuan pelatihan adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pengorganisasian komunitas untuk mendukung terlaksananya program PMTS. Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali tentang pengorganisasian terutama untuk mendukung perlaksanaan program PMTS pada kelompok pekerja seks dan para pemangku kepentingan terkait untuk menghantarkan komunitas mencapai tujuan bersama, dalam hal ini adalah komunitas yang sehat untuk menerapkan Intervensi Struktural di lokasi. Selanjutnya di akhir pelatihan, para peserta membuat RTL Kab/Kota bersama Provinsi yang berisi detil kegiatan yang akan dilakukan sampai Desember 2012.
Hal 4 LOKAKARYA PENGEMBANGAN MEDIA KIE U ntuk mendorong konsistensi pesan dalam materi KIE yang akan disebarluaskan dalam mendukung program PMTS, Sekretariat KPA Nasional menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Media KIE pada tanggal 11-13 Juni 2012 di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta. Penyelenggaraan lokakarya melibatkan partisipasi aktif dari perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari 31 provinsi, sebanyak 36 orang peserta, termasuk Pusat Promosi Dinas Kesehatan Provinsi/ Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi dan Media Relations Officer KPA Provinsi. Narasumber dan panitia berasal dari Sekretariat KPA Nasional, FHI SUM 1 dan HCPI. Lokakarya bertujuan merumuskan pembuatan KIE dengan mengidentifikasi tipe, jenis dan isi media KIE yang efektif. Selain itu juga untuk menentukan sasaran media KIE, target sasaran penerima KIE serta pendekatan terbaik yang perlu digunakan untuk mencapai target yang dicanangkan. Dalam pelaksanaan, dilakukan proses evaluasi produksi KIE yang pernah dibuat pada tahun-tahun sebelumnya, diskusi mengenai KIE yang akan dibuat berdasarkan target, jenis, tipe dan isi KIE serta bersamasama merancang contoh KIE yang dibuat berdasarkan hasil diskusi sebelumnya, untuk kemudian diuji cobakan ke masyarakat/target sasaran. LOKAKARYA DIGITALISASI HOTSPOT DAN TEMPAT LAYANAN M onitoring dan evaluasi membutuhkan data yang terintegrasi dalam suatu sistem untuk kemudahan akses dan analisa. Untuk itu, Monev KPAN memperkenalkan suatu sistem yang mengintegrasikan Pencatatan dan Pelaporan berbasis Web yang sudah diterapkan mulai dari tingkat Kab/Kota, data pemetaan, data profil kelembagaan, dan data-data strategis lain dengan google map. Sebelum dimulainya penerapan sistem tersebut, dilakukan persiapan melalui pelatihan tata cara penggunaan dan pemanfaatan yang dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2012 di Depok. Dalam lokakarya ini peserta yang sebelumnya telah akrab dengan internet secara langsung melakukan proses digitasi lokasi hotspot di daerah masingmasing. Tindak lanjut lokakarya yang dihadiri oleh 10 peserta perwakilan dari 3 Provinsi ini adalah, akan dilakukan penyempurnaan proses dijitasi oleh konsultan, untuk itu peserta kegiatan harus terus memasukkan data. Selanjutnya KPAN akan mencari dana untuk mengadakan kegiatan serupa sebelum pengembangan data entry ke tingkat kabupaten/kota.
Hal 5 EVALUASI PROGRAM PABM 2012 Untuk meningkatkan kualitas layanan maka dilakukan evaluasi, baik dari segi proses penyelenggaraannya, maupun dari segi outcome (luaran) program. Evaluasi dilakukan di 11 lembaga pelaksana PABM pada tanggal 6-12 Juni 2012. P rogram Pemulihan Adiksi Berbasis Masyarakat (PABM) merupakan program yang digagas oleh KPAN, sebagai upaya untuk mengisi tingginya kebutuhan perawatan pemulihan adiksi di luar terapi yang telah ada. PABM dimulai sejak 2009 dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat dalam memberikan layanannya kepada pengguna napza suntik. Hasil evaluasi, konselor dan penanggung jawab program merasakan PABM memberi tantangan positif, klien memperoleh manfaat, sementara lembaga juga mendapatkan kepercayaan yang baik dari pecandu dan keluarga. Sebagian besar pemangku kepentingan yang mengetahui adanya program menganggap layanan ini positif. Tindak lanjut evaluasi adalah perlunya penekanan pentingnya mengembangkan program PABM, tidak saja untuk penasun, melainkan juga bagi yang menggunakan zat-zat lain. Perlu penambahan materi program pemulihan bagi pengguna ATS, ganja, alkohol dan benzodiazepin. Perlunya peninjauan ulang atas lama program dan perbaikan rasio konselor : klien. PELATIHAN PENCATATAN DAN PELAPORAN M&E BERBASIS WEB BAGI STAF DITJEN PEMASYARAKATAN S ebagai salah satu dari kegiatan yang tertuang dalam SRAN, proses monitoring dan evaluasi membutuhkan data yang terintegrasi dalam suatu sistem yang baik untuk kemudahan akses dan analisa. Dalam hal ini termasuk pelaporan dari mitra kerja KPAN yaitu Unit Pelaksana Teknis Ditjen Pemasyarakatan. Pelatihan pencatatan dan pelaporan diselenggarakan pada tanggal 4-6 Juni 2012 di Depok Jawa Barat dan dihadiri 26 orang dari UPT Ditjenpas se-indonesia. Tujuan pelatihan adalah agar para staf UPT memperoleh pemahaman mengenai mekanisme pencatatan dan pelaporan berbasis web serta meningkatkan kapasitas peserta dalam melakukan pencatatan pelaporan berbasis web. Setelah pelatihan ini, peserta wajib memberikan ilmunya ke petugas yang menangani pelaporan GF di UPT di kantor wilayahnya masing-masing. Sebagai tindak lanjut pasca pelatihan dari Kanwil Hukum dan HAM akan melakukan pelatihan lanjutan dan membuat sarana komunikasi melalui jejaring sosial bagi staf UPT Ditjen Pemasyarakatan.
Hal 6 PELATIHAN PELATIH STAF PENGAJAR UNTUK PENERAPAN MATA AJAR HIV DAN AIDS Untuk itulah KPAN mengadakan Pelatihan Pelatih untuk Para pengajar terkait. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 18-23 Juni 2012 di Surabaya, diikuti oleh 66 peserta yang terdiri dari 22 dari Fakultas Kedokteran, 19 dari FKM dan 25 dari Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan. Para peserta berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. S ejalan dengan penyediaan kurikulum yang komprehensif, strategi mengintegrasikan materi manajemen HIV dan AIDS ke dalam sistem pendidikan dan pelatihan mutlak dilakukan. Dengan demikian, materi manajemen HIV dan AIDS dapat direplikasi di pusat pendidikan manapun di Indonesia. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas staf pengajar perguruan tinggi pada bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, keperawatan dan kebidanan dalam penerapan mata ajar yang terkait HIV dan AIDS. Diakhir pelatihan, peserta merumuskan rencana tindak lanjut yaitu tiap perguruan tinggi akan mendiseminasikan hasil pelatihan untuk dosen ke internal masingmasing, mengintegrasikan kurikulum HIV dan AIDS di perguruan tinggi, baik menjadi mata ajar khusus atau terintegrasi dengan yang telah ada. PERSIAPAN PELAKSANAAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012 P ersiapan pelaksanaan Hari AIDS Sedunia untuk tahun 2012 telah mulai dilakukan sejak bulan Juni ini. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mendapat mandat sebagai penanggung jawab kegiatan di tingkat nasional. Penunjukan didasarkan pada Surat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) No. B 19/ MENKO/KESRA/I/2012 tanggal 31 Januari 2012, perihal Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Se- dunia (HAS) Tahun 2012.Tema yang dipilih adalah Tema Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS. Slogan STOP HIV dan AIDS: Kesetaraan Gender untuk Menghapus Segala Bentuk Stigma dan Diskriminasi. Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangkaian peringatan HAS 2012 antara lain kampanye, penyuluhan yang dilakukan oleh sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat sipil lainnya. Sedangkan untuk acara puncak, rencananya akan diadakan di Taman Mini Indonesia Indah yang dipimpin langsung oleh Presiden RI.
Hal 7 RENCANA KEGIATAN BULAN JULI 2012 Pertemuan ATFOA, Phuket, 2-6 Juli 2012. Merupakan tindak lanjut komitmen negara-negara di Asia Tenggaran dalam upaya penanggulangan AIDS untuk mencapai target MDGs dan Getting to Zero. Pertemuan Tim Pelaksana, Jakarta 12 Juli 2012. kegiatan pertemuan rutin yang dilakukan KPA Nasional tiap tiga bulan. Untuk bulan Juli kegiatan dilaksanakan di Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM RI. Pertemuan Evaluasi Nasional Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS Semester 4 dan Persiapan Perpanjangan Pelaksanaan Kegiatan Phase 1, Jakarta 15-18 Juli 2012. Melibatkan pihak-pihak, Pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia, yang bertujuan melakukan evaluasi capaian serta persiapan program yang akan datang. Seminar Hasil Penelitian HIV & AIDS, Jakarta 16-17 Juli 2012. Bertujuan melakukan penyebaran informasai penelitian terkait HIV dan AIDS serta untuk memberikan masukan dalam upaya pengembangan program ke depan. Serah Terima IPF Dari UNDP ke KPAN, Jakarta 19 Juli 2012. Peralihan tanggung jawab pengelolaan Dana Kemitraan Indonesia untuk AIDS dari UNDP kepada KPAN. Pertemuan IAC 2012, Washington AS 22-27 Juli 2012. Menekankan komitmen internasional untuk mendorong penanggulangan AIDS oleh negara-negara secara berkelanjutan baik melalui dukungan politik, pendanaan serta kajian ilmiah. Tentang Komisi Penanggulangan AIDS Komisi Penanggulangan AIDS adalah lembaga negara berdasar Peraturan Presiden Nomer 75 tahun 2006 dengan mandat untuk melaksanakan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi. KPA Nasional diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteran Rakyat, dengan anggota Sektor Kementerian/Lembaga, swasta, jaringan populasi kunci dan perwakilan masyarakat sipil peduli AIDS. Dalam pelaksanaan, KPAN dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris KPAN. HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. Hindari infeksi HIV dengan Abstinence Tidak berhubungan seks (Selibat), Be Faithful - Selalu saling setia pada pasangan, Condom - Gunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko.