POLA PENGASUHAN, STATUS GIZI, KEMAMPUAN MENOLONG DlRl SENDlRl DAN SOSlALlSASl AMAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi kasus pada TK TUNF.S SEJAHTERA di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor ) Oleh : DYAH SlTl ARIFA A. 241129 JURUSAN GlZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993
RINGKASAN DYAH SIT1 ARIFA. Pola Pengasuhan, Status Gizi, Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Sosialisasi Anak Balita pada Keluarga Ibu Pekerja dan Ibu Bukan Pekerja. Studi Kasus pada TK Tunas Sejahtera, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor (Dibawah bimbingan MELLY LATIFAIi dan LIES D. KARYADI). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari : (1) Tingkat pendidikan, alokasi waktu, tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga serta pola pengasuhan, status gizi, sosialisasi dan kemampuan menolong diri sendiri anak balita pada keluarga ibu bukan pekerja (kelompok I) dan ibu pekerja (kelompok 11) ; (2) Hubungan pola pengasuhan dengan status gizi, kemampuan menolong diri'sendiri dan sosialisasi anak balita; (3) Hubungan status gizi dengan kemampuan menolong diri sendiri dan sosialisasi anak balita; (4) Membandingkan pola pengasuhan, kemampuan menolong diri sendiri dan sosialisasi anak balita pada keluarga ibu pekerja dan ibu bukan pekerja. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi identitas keluarga, tingkat pendidikan, status pekerjaan, alokasi waktu, tingkat pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, pola pengasuhan, konsumsi makan, status gizi, kemampuan menolong diri sendiri dan sosialisasi anak balita diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner, pengukuran dan pengamatan langsung. Data sekunder meliputi keadaan tempat penelitian diperoleh dari sekolah yang bersangkutan. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan uji korelasi Rank- Spearman, uji Khi-Khuadrat, uji Beda. Hasil penelitian menunjukkan usia anak balita pada kelompok I antara 54-61 bulan dan pada kelompok I1 antara 54-57 bulan. Umur KK kelompok I antara 27-46 tahun dan umur ibu 25-37 tahun. Umur KK kelompok I1 antara 28-40 tahun dan ibu antara 25-38 tahun. Jenis pekerjaan KK pada kedua kelompok sebagian besar pegawai negeri (53,3% kelompok I dan 66,7% kelompok 11). Jenis pekerjaan ibu kelompok I1 66,7 persen juga pegawai negeri. Ratarata besar keluarga pada kedua kelompok adalah 5 + 1,43 jiwa. Sebanyak 40,7 persen KK kelompok I dan 33,3 persen KK kelompok I1 tamat perguruan tinggi, (33,3% kelompok I dan 46,7% kelompok 11) tamat SMTA. Tingkat pendidikan ibu pada kedua kelompok sebagian besar (73,3% kelompok I dan 60,0% kelompok 11) adalah tamatan SMTA. Curahan waktu rata-rata ibu kelompok I untuk mengasuh anak dan kegiatan rumah tangga 16 jam sedangkan pada ibu kelompok I1 8,6 jam. Rata-rata pendapatan per kapita per bulan kelompok I sebesar Rp 103.186,OO f Rp 71.373,OO dan kelompok I1 se- / besar Rp 93.023,OO f Rp 29.820,OO. Pada kedua kelompok (60,O % kelompok I dan 40 % kelompok 11) berpendapatan
per kapita per bulan antara Rp 48.000,OO sampai Rp 82.828,OO. Tingkat pengetahuan gizi ibu pada kedua kelompok contoh relatif baik (93,3 % kelompok I dan 100,O kelompok 11). Sebanyak 80,O persen kelompok I dan 46,7% kelompok I1 keluarga contoh mempunyai pengasuhan yang baik. Uji Beda menunjukkan pola pengasuhan kedua kelompok berbeda nyata. Status gizi anak balita kelompok I1 cenderung lebih baik daripada kelompok I. Status gizi baik kelompok I sebanyak 33,3 % dan kelompok I1 sebanyak 46,7 %. Hasil uji beda menunjukkan status gizi kedua kelompok tidak berbeda nyata. Sosialisasi anak balita kelompok I cenderung lebih baik daripada kelompok 11. Sebagian besar anak pada kedua kelompok (53,3 %) mempunyai sosialisasi sedang. Hasil uji beda menunjukkan sosialisasi anak balita pada kedua kelompok tidak berbeda nyata. Sebagian besar anak pada kedua kelompok umumnya sudah dapat menolong dirinya sendiri. Sebanyak 60,O % anak kelompok I dan 53,3 % anak kelompok I1 mempunyai kemampuan menolong diri sendiri sedang. Hasil uji Beda menunjukkan kemampuan menolong diri sendiri anak balita pada kedua kelompok tidak berbeda nyata. Hasil analisis deskriptif tingkat pendidikan, status pekerjaan, alokasi waktu, tingkat pengetahuan gizi ibu cenderung berhubungan positif dengan pola pengasuhan baik pada kelompok I maupun kelompok 11, sedangkan pendapatan keluarga cenderung tidak ada hubungan dengan pola pengasuhan. Hasil analisis antar variabel dengan menggunakan uji Khi-Khuadrat (taraf uji 5 %) ada hubungan positif nyata antara pola pengasuhan dengan status gizi anak balita pada kelompok I, sedangkan pada kelompok I1 tidak ada hubungan antara pola pengasuhan dengan status gizi. Status gizi anak balita berhubungan positif nyata dengan kemampuan menolong diri sendiri dan sosialisasi anak balita baik pada kelompok I maupun kelompok 11. Hasil uji korelasi Rank-Spearman (taraf uji 5 %) pada kelompok I dan kelompok I1 menunjukkan tidak ada hubungan antara pola pengasuhan dengan kemampuan menolong diri sendiri dan sosialisasi anak balita.
POLA PENGASUHAN, STATUS GIZI, KEMAMPUAN MENOLONG DIRI SENDIRI DAN SOSIALISASI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi kasus pada TK TUNAS SEJAHTERA di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh DYAH SIT1 ARIFA A. 241129 JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 9 9 3
Judul : POLA PENGASUHAN, STATUS GIZI, KEMAMPUAN MENOLONG DIRI SENDIRI DAN SOSIALISASI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi kasus pada TK TUNAS SEJAHTERA di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) Nama Mahasiswa : DYAH SIT1 ARIFA Nomor Pokok : A. 241129 Menyetujui Dosen Pembimbing I Dosen Bembimbing I1 I Ir. Melly Latifah NIP. 131879327 Dra. Lies D. Karyadi, M.S. urusan GMSK Tanggal lulus : 14 Desember 1993