Komoditi Dagang Masyarakat Jawa Kuna. Oleh : Titi Surti Nastiti

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

Perkembangan Ekonomi Makro

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pada 3 (tiga) fisiografi berdasarkan ketinggian tempat/elevasi lahan. Menurut

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kehutanan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan (1)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

PENGARUH KONDISI EKOSISTEM DARAT KORIDOR SUNGAI TERHADAP DANAU RAWA PENING

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2015 SEBESAR 96,44 ATAU TURUN 1,14 PERSEN

Profil Kabupaten Aceh Singkil

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

Daerah Aliran Atas: Pohon: -Pinus (Pinus mercusii) Semak: -Pakis (Davillia denticula) -Kirinyu (Cromolaena odorata) -Pokak

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

A. Realisasi Keuangan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016

4.1. Letak dan Luas Wilayah

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2015 SEBESAR 94,70ATAU NAIK 0,62 PERSEN

BIDANG USAHA TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT KETERANGAN ASAL BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BPS KABUPATEN PEMALANG

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM PEMILIHAN JENIS TANAMAN PENYUSUN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN CIAMIS

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Identifikasi dan Karakterisasi Buah-buahan di Kabupaten Karangasem

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU FEBRUARI 2017 SEBESAR 103,79 ATAU NAIK 0,83 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, M E M U T U S K A N :

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Cara Pemanfaatan. Bagian yang digunakan 1. Allium cepa L. Umbi Penyedap rasa dan aroma Pewarna 2. A. fistulosum Daun Penyedap. Tumbuhan.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

PERTANIAN.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2015 SEBESAR 95,03ATAU NAIK 0,35 PERSEN

http.//sragenkab.bps.go.id

PERAN DAN IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN WONOGIRI

BERITA RESMI STATISTIK

Transkripsi:

Komoditi Dagang Masyarakat Jawa Kuna Oleh : Titi Surti Nastiti (ringkasan dalam buku Pasar di Jawa Masa Mataram Kuna Abad VIII-XI Masehi, bab perdagangan) Jalur sungai mempunyai peranan yang tidak kecil dalam perdagangan. Ramainya lalu lintas perdagangan di daerah Sungai Brantas disebutkan dalam prasasti Kamalagyan (1037 M) sebagai berikut: (12)...kapwa ta sukha manaḥ nikang maparahu samanghulu mangalap bhāṇḍa ri hujung galuḥ tka (13) rikāng para puhāwang para baṇyāga sangka ring dwīpāntara (= semua senang hatinya, orang-orang yang berperahu ke hulu untuk mengambil barang dagangan di Hujung Galuh, [mereka yang] datang ke sana [ialah] para nahkoda [dan] para pedagang dari pulaupulau lain). 1

Jenis-jenis komoditi yang diperdagangkan di pasar terutama adalah hasil bumi seperti : beras/padi (Oriza sativa L), buah-buahan, * sirih (Piper betle L), * pinang (Areca catechu L), pja (ikan asin?), * bawang (Allium sp.), merica/lada (Piper nigrum L), * cabai (Capsicum sp.), * kemukus (Piper cubeba L), * kelapa (Cocos nucifera L), * kapas (Gossypium sp.), * kapulaga (Amomum cardamomum Willd), * mengkudu (Morinda citrifolia L), * kesumba (Carthanus tinctorius L), dan * bunga. hewan ternak seperti : * kerbau, * sapi, * babi, * kambing, * itik dan * ayam serta telurnya. berbagai jenis ikan : * baik ikan segar maupun ikan asin atau ikan yang sudah dikeringkan (dendeng ikan), hasil industri rumah tangga seperti : * tekstil, * benang, * payung, * keranjang. barang-barang anyaman dan peralatan / keperluan rumah tangga : * kajang, * kepis, * gula, * arang, * kapur sirih, * garam, * terasi, * alat-alat rumah tangga, * alat-alat pertanian dan * senjata yang terbuat dari perungu, tembaga dan besi. Di dalam prasasti tidak pernah disebutkan tentang komoditi ekspor dan ada beberapa jenis wḍihan dan kain yang mungkin sekali merupakan komoditi impor, yakni kain buatan Utara (kain bwat lor) dan kain buatan Timur (kain bwat waitan), serta wḍihan buatan Kalingga, India (wḍihan bwat kling putiḥ). Keterangan yang lebih lengkap mengenai komoditi ekspor maupun impor diperoleh dari berita-berita Cina. Komoditi ekspor antara lain : garam yang dihasilkan di pantai utara pulau Jawa, 2

merica, pala (Myristica fragrans Houtt), kemukus, kayu adas (Foeniculum vulgare Mill), cengkeh (Syzigium aromaticum L), kayu cendana (Santabum album L), damar (Aghatis dammara), kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), kapur barus, gula tebu, pinang, pisang (Musa sp.), nangka (Artocarpus integra Merr), kelapa, kapuk (Ceiba pentandra Gaertn), gading gajah, kulit penyu, tikar pandan, kain sutra, kain katun (Wheatley,1959). Barang ekspor terpenting yang tidak disebutkan dalam berita Cina adalah beras. Adapun komoditi impor, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun diekspor kembali antara lain: kain sutra, payung sutera dari Cina, pedang dari Timur Tengah dan India, nila dan lilin batik, belanga besi berkaki tiga, piring dan mangkuk bervernis, keramik Cina terutama warna biru-putih, warangan, tikar pandan, merica, pala, kapur barus, gading, emas, perak dan tembaga (Wheatley,1959). Keterangan yang didapatkan dari prasasti bahwa jenis-jenis komoditi yang diperdagangkan di pasar desa dapat dibedakan berdasarkan letak geografisnya, yaitu pasar yang ada di daerah pantai dan pasar yang ada di daerah pedalaman. Secara umum komoditi utama daerah pedalaman adalah hasil bumi, sedangkan dari daerah pantai dijual garam, terasi, dan berbagai jenis ikan laut baik yang segar maupun yang telah diawetkan. 3

Beraneka ragam rempah Pertanian Salah satu hasil bumi yang menjadi bahan komoditi ialah padi dan beras, baik hasil sawah maupun ladang. Dalam prasasti buah-buahan merupakan hasil kebun yang disebutkan sebagai salah satu komoditi yang dijual dengan dipikul. Hal tersebut dapat pula dibandingkan dengan naskah dan relief candi. Secara umum jenis buah-buahan yang dijual dipasar dapat dibedakan atas buah-buahan tidak bermusim seperti : pepaya (Carica papaya L) dan pisang (Musa sp.), serta buah-buahan musiman seperti : rambutan (Nephelium lappaceum L), duku (Lansium domesticum Jack) dan durian (Durio zibethinus Murr). Dalam teks Rāmāyaṇa, jenis buah-buahan yang disebutkan adalah pelbagai jenis: pisang, durian, rambutan, manggis (Garcinia mangostana L), jeruk (Citrus sp.), kecapi (Sandroricum koetjape), jambu (Eugenia jambolana), kapundung (Baccaurea racemosa M.A), kawista (Feronia elephantum), langsat (Lansium domesticum Corr), jamblang (Eugenia cumini Druse atau Syzygium cumini [L] Skeels), salak (Salacca edulis Reinw), 4

cempedak (Artocarpus intege R), nangka (Artocarpus heterophylla Lamk), pelbagai jenis mangga (Mangifera foetida Loer), kemang (Mangifera caesia Jack), jambu mete (Anacardium occidentale L), jambu air (Eugenia aquea Burm f.), jambu bol (Eugenia malaccensis L), duku, nyamplung (Calophyllum inophyllum L), manggis, jeruk, pisang dan sukun (Artocarpus communis Forst) (Steinmann, 1934). Jenis tanaman pangan lainnya yang disebutkan dalam berita Cina maupun teks Rāmāyaṇa yang mungkin telah menjadi komoditi perdagangan di pasar adalah hasil palawija seperti : labu (famili Cucurbitaceae), ubi (Ipomea batatas Poir), talas atau keladi (Colocasia esculenta Schott), beligo (Benincasa hispida), kacang (famili Leguminoceae), jelai (Coix lacryma-jobi L), jewawut (Panicum italicum L), terong (Solanum melongana L), dan cabai. Relief pasar di Candi Borobudur, http://2.bp.blogspot.com/_dvpbhbyxwre/tq8kikornmi/aaaaaaaaaam/fwedlq hbwnm/s1600/pasar.jpg 5

Pertenakan Selain hasil bumi, komoditi yang diperdagangkan di pasar adalah hewan ternak seperti : kerbau (Bos bubalus L), sapi (Bovidae), babi (Sus L), kambing (Capra hircus L), itik (Anas boscas L) dan ayam (Gallus gallus L), serta telurnya. Dalam masamwyawahāra, hewan ternak yang diperdagangkan adalah hewan ternak yang masih hidup. Tapi karena dalam prasasti maupun naskah telah dikenal kata hajagal yang berarti pemotong hewan ternak atau tukang jagal, maka sangat besar kemungkinannya pada masa Mataram Kuna dijual daging eceran. Perikanan Relief pasar di Candi Borobudur, http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r3.jpg Komoditi lainnya yang mungkin dijual di pasar adalah bermacam-macam hasil laut dan sungai seperti udang, kepiting dan ikan, baik yang segar maupun yang dikeringkan. Istilah ikan yang dikeringkan atau diasinkan disebut grih (ikan asin) dan ḍeng/ḍaing (dendeng/ikan yang dikeringkan). Ada dua macam rasa dendeng yang disebutkan dalam prasasti, yaitu ikan yang dikeringkan dengan rasa asin atau rasa tawar. Keterangan mengenai jenis-jenis ikan asin dan dendeng ikan didapatkan dalam prasasti pada bagian yang menuliskan tentang aneka hidangan yang disuguhkan pada upacara penetapan sima. Umumnya pada bagian itu menyebutkan jenis-jenis ikan laut seperti ikan kembung, ikan 6

duri, ikan kakap, ikan tenggiri, ikan bawal, ikan selar, ikan sotong/cumi-cumi, ikan layar/pari, ikan gabus, kepiting, dan udang. Keterangan tersebut ada dalam prasasti Paṅgumulan A dan prasasti Rukam (907 M). Relief pasar di Candi Bayon, Thailand, http://www.online-utility.org/image/imagecache?file=a/ab/bayonmarket01.jpg/800px- Bayonmarket01.JPG Peralatan rumah tangga Disamping hasil bumi dan ternak, komoditi yang dijual di pasar adalah barang-barang hasil produksi para perajin. Dari bahan baku yang digunakan, para perajin dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perajin yang memproduksi bukan barang-barang logam dan kelompok perajin yang memproduksi barang-barang logam yang disebut paṇḍai. Hasil para perajin barang bukan logam adalah benang, kain, barang-barang anyaman, kajang, kepis, payung, sedangkan hasil kelompok barang logam adalah alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, alat-alat pertukangan dan senjata yang terbuat dari perunggu, tembaga, dan besi. Selain itu ada juga hasil industri rumah tangga seperti minyak kelapa, minyak jarak, gula, kapur sirih, dan arang. Pada umumnya kelompok para pandai disebutkan pada bagian yang memuat daftar maṅilala drawya haji atau yang memuat tentang masamwyawahāra, sedangkan benda-benda logam yang merupakan hasil produksi kelompok paṇḍai selalu dituliskan dalam bagian yang memuat daftar sesajen (saji-sajian) yang dipersembahkan dalam upacara penetapan sīma (saji ning manusuk sīma) atau pada bagian yang menyebutkan barang-barang perdagangan yang dikenai pajak. Selain itu data dari prasasti dapat diketahui bahwa barang-barang logam masuk ke dalam kelompok komoditi yang dipikul. Keterangan itu terdapat pada bagian yang menyebutkan tentang pajak perdagangan yang dikenakan kepada para pedagang yang berjualan di suatu daerah yang ditetapkan menjadi sīma. Pajak perdagangan baru dipungut dari pedagang jika barang yang dijual sudah melebihi jumlah minimal. Benda logam yang menjadi komoditi perdagangan di pasar hanya disebut tembaga dan perunggu saja tanpa disebutkan jenisnya, 7

mungkin yang dimaksud adalah benda-benda keperluan sehari-hari yang dibuat dari tembaga dan perunggu. Arca emas Hapsari, Abad ke-14 M, http://wilwatiktamuseum.files.wordpress.com/2011/12/arca-emas-10.jpg 8

Disamping benda-benda logam yang digunakan sebagai alat-alat pertanian, alat-alat pertukangan, alat-alat rumah tangga, dan senjata, masyarakat Mataram Kuna telah mengenal logam mulia dan perak yang sebagian besar dipakai sebagai bahan baku untuk membuat perhiasan. Pada masa itu perhiasan dipakai oleh semua lapisan masyarakat yang dibuktikan dengan adanya cincin emas sebagai pasek-pasek (hadiah) yang diberikan kepada orang-orang yang hadir dalam upacara penetapan sima, baik kaum bangsawan maupun penduduk desa. Jenis komoditi lainnya yang mungkin dijual di pasar adalah benda-benda dari tanah liat. Pembuat barang-barang tanah liat atau gerabah dalam sumber tertulis disebut mangdyun. 9

Daftar Acuan: A.Steinmann,1934, "De op Boroboedoer Afgebeelde Plantenwereld", TBG 74:581-612. Paul Wheatley,1959, "Geographical Notes some Commodities involved in Sung Maritime Trade", dalam JMBRAS, vol.32, Singapore. 10