Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI KB PIL DI DESA KARANG KECAMATAN DELANGGU KLATEN

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

Mitha Destyowati ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU (usia, Pendidikan, Pekerjaan, Dan Paritas ) DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS SUKUDONO SIDOARJO

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA FITRI HANDAYANI CEMANI SUKOHARJO

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMPLANT DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI BPS NY. HJ. FAROHAH DESA DUKUN GRESIK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING KONTRASEPSI DMPA DENGAN KEJADIAN DROP OUT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

Universitas Muhammadiyah Semarang.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS PAAL X KOTA

PERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA

TINJAUAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE BERDASARKAN KEJADIAN AMENOREA.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

MIKIA KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA. Artikel Penelitian. Nurya Viandika 1 Nurfitria Dara Latuconsina 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI DI BPS NY. S DESA SAMBIREJO, SEMARANG

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Baurlina Ritonga, SST (Akademi Kebidanan Sentral Padangsidimpuan) Abstract

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT

JURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

Oleh: Dewi Murdiyanti PP dan Inda Meilaning Putri 1 ABSTRACT

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

23,3 50,0 26,7 100,0

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

KARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI SUNTIK DI BPS NURYAMAH KEBUMEN TAHUN 2009ˡ

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI CYCLOFEM TERHADAP SURAKARTA TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Nur Hayati 2) AKBID Mamba`ul `Ulum Surakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN AKSEPTOR KB PADA IBU NIFAS DI RS.WILLIAM BOOTH SURABAYA.

Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Karakteristik Ibu Di BPM. Hj. Nani Rochayani, SST Kota Cirebon Tahun 2015

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia karena masih dijumpainya penduduk yang sangat miskin, yang

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Rtibhuwana Tunggadewi Malang 2), 3)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Word Health Organisation (WHO) Expert Commite

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

Transkripsi:

HUBUNGAN JENIS KELUARGA BERENCANA (KB) SUNTIK DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) SUHARTINI KARANGANYAR KEBUMEN Reni Hapsari 1, Herniyatun 2, Eni Indrayani 3 1,2, 3Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong ABSTRACT The high morbidity rate in Indonesia is one of the major problems that requires special attention from the government. One of the concrete program to overcome the high morbidity rate issued by the government is family planning program. Contraception usage is a way or attempt to prevent a meeting between the mature egg cell with sperm cells inside the uterus that can cause pregnancy. The study is aimed to find out the correlation between one and three monthly injection family planning acceptors with the menstrual disorders in Suhartini Midwifery Clinic in Karanganyar Kebumen in 2010. This study used descriptive correlation design with cross sectional approach with one and three monthly injection family planning acceptors as the independent variable and menstrual disorders as the dependent variable. There were 88 injection family planning acceptors taken as the samples. The data were collected by questionnaires. The data were analyzed by using Chi-Square correlation formula. One monthly injection family planning acceptors in Suhartini Midwifery Clinic did not experience menstrual disorders, (2). Three monthly injection family planning acceptors in Suhartini Midwifery Clinic experienced menstrual disorders, (3) there was a significant one and three monthly injection family planning acceptors with the menstrual disorders in Suhartini Midwifery Clinic in Karanganyar Kebumen in 2010 with the acquisition value of Chi Square 76.766 and Asymp.Sig. (P-Value) 0.000. Keywords: One and three monthly injection family planning acceptors, menstrual disorder PENDAHULUAN Di Indonesia saat ini diperkirakan bahwa, dalam satu (1) tahun jumlah penduduknya bertambah 3.159.826 jiwa, dalam satu (1) hari bertambah 8.657 jiwa, dalam satu (1) jam bertambah 361 jiwa, dalam satu (1) menit bertambah enam (6) jiwa (Hartanto, 2003). Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hak ini diselenggarakan melalui pengendalian kualitas penduduk dan peningkatan kualitas insani dan Sumber Daya Manusia (SDM). Karakteristik pembangunan antara lain dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan dengan cara pengembangan kualitas, penduduk melalui 17

perwujudan keluarga kecil yang berkualitas (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 2005). Tingginya angka kelahiran di Indonesia merupakan salah satu masalah besar dan memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Salah satu bentuk perhatian khusus pemerintah dalam menanggulangi angka kelahiran yang tinggi tersebut, adalah dengan melaksanakan pembangunan dan keluarga berencana secara komprehensif. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersama dengan pembangunan ekonomi, dikuatirkan hasil pembangunan tidak berarti. Dalam hal ini, keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama (Saifuddin, 2006). Satu-satunya jalan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara adalah melakukan pembangunan dan persamaan dengan pelaksanaan gerakan Keluarga Berencana (KB), karena pembangunan dan progam KB merupakan salah satu sisi mata uang. Upaya paling penting adalah untuk menekankan penerimaan zero population growth (pertumbuhan penduduk nol) dengan orientasi dua anak saja (Manuaba, 2003). Secara umum tujuan KB adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia (Prawirohardjo, 2002). Apabila tidak mengikuti gerakan KB akan terjadi kegagalan dalam ber-kb dan akan menimbulkan masalah pada bidang pendidikan, lapangan kerja, masalah perumahan, masalah gizi, memburuknya lalu lintas, serta gangguan ketertiban dan keamanan (Manuaba, 2003). Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan dan merupakan salah satu bagian dari program KB Nasional saat ini adalah KB suntik. Suntikan satu bulanan dan tiga bulanan adalah jenis KB suntik dan merupakan salah satu alat kontrasepsi yang sangat efektif, tidak mengganggu senggama atau hubungan suami istri, aman, reversibilitas tinggi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah aman, dapat diandalkan, sederhana, murah dapat diterima oleh orang banyak, pemakaian jangka panjang namun sampai saat ini belum ada suatu metode kontrasepsi yang benar benar 100 persen ideal (Hartanto, 2003). Begitu juga dengan akseptor suntik yang dapat mengalami efek samping antara lain perubahan pola menstruasi, kenaikan berat badan, mual, hipertensi, sakit kepala, payudara terasa penuh, keputihan dan kegagalan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI), 2000). Gangguan menstruasi paling sering terjadi pada bulan pertama penyuntikan. Setelah satu atau dua tahun penyuntikan akan terjadi amenorea pada kebanyakan wanita. Namun, pada 18

penggunaan Depo Noretisteron Nantat sedikit sekali ditemukan amenorea. Setelah penggunaan empat tahun, dijumpai hampir 75 persen wanita siklus menstruasinya tetap teratur (Hartanto, 2003). Data yang ada di Jawa Tengah, akseptor KB aktif periode tahun 2007 sejumlah 4.900.159 orang (78,36 persen) dari total Pasangan Usia Subur (PUS) 6.253.241 orang. Jumlah akseptor KB suntik sebanyak 2.653.011 orang (66,63 persen), KB pil 875.468 orang (22 persen), KB implant 452.638 orang (11,37 persen) (BKKBN, 2007). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Analitik korelasional yaitu menggambarkan hubungan antara kedua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo, 2005). Cross sectional yaitu variabel sebab dan akibat yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan atau tidak follow-up (Nursalam, 2003). Menurut Sugiyono (2007), populasi adalah keseluruhan unit individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua ibu akseptor Keluarga Berencana (KB) suntik satu bulanan dan tiga bulanan di Bidan Praktek Swasta Suhartini. Populasi KB suntik sebanyak 353 akseptor, bulan Oktober 2008 sampai September 2009. Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu tehnik pengambilan secara subyektif yang ditemui saat itu dalam jumlah secukupnya (Saryono, 2008). Sampel yang diambil secara accidental berarti sampel diambil dari responden kasus yang kebetulan ada yaitu akseptor KB suntik satu bulanan dan tiga bulanan yang datang pada waktu penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menurut Arikunto (2006), jika populasi berjumlah 100, maka sampel bisa diambil 100 persen. Tetapi jika populasi berjumlah lebih dari 100, maka sampel diambil sepuluh (10) sampai 15 persen atau 20 sampai 25 persen.maka sampel yang digunakan oleh peneliti adalah 25 persen x 353 = 88 responden. Besar sampel yang digunakan yaitu akseptor KB suntik satu bulanan dan tiga bulanan yang datang ke BPS Suhartini Grenggeng Karanganyar pada saat dilakukan penelitian yaitu 88 responden (44 sampel KB suntik satu bulanan dan 44 sampel KB tiga bulanan) yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria Inklusi Menurut Saryono (2008), kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek peneliti mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai 19

sampel. Pada penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah: 1). Akseptor KB suntik satu bulanan. 2). Akseptor KB suntik tiga bulanan. 3). Akseptor yang bisa baca dan tulis. 4). Bersedia menjadi responden. b. Kriteria Eksklusi Menurut Saryono (2008), kriteria eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi karakteristik umum penelitian dari suatu populasi target terjangkau yang akan diteliti tetapi harus dikeluarkan dari studi karena tidak memenuhi syarat sampel. Pada penelitian ini yang menjadi kriteria eksklusi adalah akseptor KB suntik yang menstruasi karena penyakit, faktor psikologis, dan pola makan yang tidak baik. Menurut Sugiyono (2007), pengertian variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas menurut Sugiyono (2007), adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya dependent variabel atau yang mempengaruhi stimulus, input. Pada penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah akseptor Keluarga Berencana suntik satu bulanan dan tiga bulanan. Variabel terikat menurut Sugiyono (2007), adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dan variabel ini sering disebut variabel respon, output. Pada penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah efek samping KB suntik satu bulanan dan tiga bulanan yaitu gangguan menstruasi. Menurut Notoatmodjo (2005), analisa data yaitu datadata yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan program komputer dan manual. Analisa data meliputi: Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi, yaitu dari variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji statistik yang digunakan adalah korelasi chi square. Karena skala data yang digunakan adalah nominal dengan nominal. 20

Rumus : = Keterangan : = Chi square = Frekuensi yang diperoleh dari hasil pengamatan sampel = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dan yang diharapkan dari populasi. Dikatakan signifikan apabila nilai α kurang dari 0,05. Kriteria pengujian hipotesis: Ho : Hipotetis Nol Hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain Ha : Hipotesis Alternatif Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Bila nilai perhitungan uji keputusannya : Ho ditolak dan statistik lebih besar Ha diterima, artinya ada dibandingkan nilai yang berasal hubungan antara variabel satu dari tabel (nilai perhitungan dengan yang lain. lebih dari nilai tabel) maka HASIL DAN BAHASAN Hubungan penggunaan jenis KB suntik dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB suntik di BPS Suhartini Karanganyar Kebumen, dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel 1 Hubungan Penggunaan Jenis KB Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB Suntik Di BPS Suhartini Karanganyar Kebumen (N=88). Jenis Gangguan Menstruasi Jumlah KB Suntik Tidak Mengalami Gangguan Mengalami Gangguan Satu (1) Bulanan 44 (50%) 0 (0%) 44 (50%) Tiga (3) Bulanan 3 (3.4%) 41(46.6%) 44 (50%) Jumlah 47 (53.4%) 41(46.6%) 88 (100%) X² = 76,766 Asym.Sig.(p-Value) = 0,000 Sumber: Data primer tahun 2010 Tabel 1 menunjukkan, bahwa dari 44 orang (50 persen) akseptor KB suntik satu (1) bulanan, ternyata semuanya (50 persen) tidak mengalami gangguan menstruasi. 21

Selanjutnya dari 44 orang (50 persen) akseptor KB suntik tiga (3) bulanan, ternyata mayoritas sebanyak 41 orang (46,6 persen) menstruasi, hanya tiga (3) orang (3,4 persen) yang tidak menstruasi. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara penggunaan jenis KB suntik dengan gangguan menstruasi di BPS Suhartini Karanganyar Kebumen, digunakan analisis Chi-Square (Chi Kuadrat), yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer. Setelah dilakukan uji statistika, diperoleh hasil nilai Chi Kuadrat ( ²) sebesar 76,766 dan Asymp.Sig. (p-value) 0,000 (lebih kecil dibandingkan 0,05), dengan demikian hipotesis kerja diterima, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jenis KB suntik dengan gangguan menstruasi di BPS Suhartini Karanganyar Kebumen. Berdasarkan tabulasi silang, dapat diketahui bahwa dari 44 responden akseptor KB suntik satu (1) bulanan, ternyata semuanya tidak mengalami gangguan menstruasi. Selanjutnya dari 44 responden akseptor KB suntik tiga (3) bulanan, ternyata mayoritas sebanyak 41responden (93,2 persen) menstruasi, hanya tiga (3) responden (6,8 persen) yang tidak menstruasi. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara penggunaan jenis KB suntik dengan gangguan menstruasi digunakan analisis Chi-Square (Chi Kuadrat), diperoleh hasil nilai Chi Kuadrat ( ²) sebesar 76,766 dan Asymp.Sig. (p-value) 0,000 (lebih kecil dibandingkan 0,05), dengan demikian hipotesis kerja diterima, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jenis KB suntik dengan gangguan menstruasi di BPS Suhartini Karanganyar Kebumen. Hubungannya bersifat positif, artinya akseptor KB suntik tiga bulanan cenderung menstruasi, sebaliknya akseptor KB suntik satu bulanan tidak. Diterimanya hipotesis kerja tersebut pada dasarnya selaras dengan hasil penelitian Soetrisno, (1993) yang berjudul "Studi Banding Kontrasepsi Cycloprovera Dengan Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA), Pola Menstruasi Dan Kelangsungan Pemakaian", yang salah satu hasil penelitiannya menyatakan bahwa akseptor KB suntik tiga bulanan mempunyai kecenderungan untuk menstruasi, sedangkan akseptor satu bulanan tidak. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis KB suntik yang dipakai akseptor dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB suntik di BPS Suhartini Karanganyar Kebumen tahun 2010, dalam arti responden yang memakai jenis 22

suntik tiga (3) bulanan mempunyai kecenderungan menstruasi, seballiknya yang memakai KB suntik satu (1) bulanan tidak mengalami gangguan menstruasi. Perolehan nilai Chi Square ( ² hitung) sebesar 76,766 dan Asymp.Sig. (p-value) 0,000. DAFTAR PUSTAKA Ardiyan, (2005). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang KB Dan Metode Kontrasepsi Dengan kesesuaian Penelitian Metode Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Di Kelurahan Sumbersari Jember. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2005). Partisipasi Pria Dalam KB Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Depkes RI. Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. (2007). Materi Konseling Untuk Membantu Klien Memilih Jenis Kontrasepsi. Jakarta: Depkes RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Buku Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana. Glasier A Dan Gebbie A. (2004). Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Hartanto, H. (2003). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Maimunah, S. (2005). Kamus Istilah Kebidanan. Manuaba, I.B.G. (2003). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Margareta. (2005). Tingkat Pengetahuan Tentang Metode KB Suntik Pada Ibu Akseptor KB Suntik Di Puskesmas Ngawen II, Gunung Kidul,Yogyakarta: Karya Tulis Ilmiah Program Diploma III Kesehatan Jurusan Kebidanan Yogyakarta. Mochtar, R. (2003). Sinopsis Obstetri: Obstetric Operatif, Obstetric Social. Nursalam, (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawiroharjo, S.(2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 23

Prawiroharjo, S.(2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Riwidikdo, H.(2007). Statistika Kesehatan (Belajar Mudah Teknis Analisis Data Penelitian Kesehatan). Yogjakarta: Mitra Cendekia. Saifuddin, A.B. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saryono.(2008). Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Citra Medika. Sugiharti, (2002). Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Sebagai Faktor Risiko Obesitas Pada Peserta KB Di Kabupaten Kulonprogo Studi Kontrol. Yogyakarta: UGM. Sugiyono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta. Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Wulansari Dan Nuriawati. (2006). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: EGC. 24