BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Bioremediasi Logam Berat Timbal (Pb) dalam Lumpur Lapindo Menggunakan Campuran Bakteri (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa)

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan data dianalisis secara kuantitatif

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam metoda penelitian eksperimental dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat adanya perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian dan diperlukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian bioremediasi logam berat timbal (Pb) dalam lumpur Lapindo menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas pseudomallei) ini adalah penelitian eksperimental faktorial. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian berupa deskripsi yang ditunjukkan dengan angka-angka kuantitatif sebagai penguat hasil penelitian. Campuran bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini menggunakan campuran bakteri dengan berbagai konsentrasi yaitu 0%, 9%, 12% dan 15%. Percobaan bioremediasi dilakukan dengan waktu inkubasi 40 hari, dimana setiap 20, 30, dan 40 hari dilakukan analisa kadar logam timbal (Pb) dan juga perhitungan total jumlah sel mikroba. 3.2 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tigs variabel yaitu : 1) Variabel bebas, independent variable yaitu variabel yang dianggap menjadi penyebab bagi terjadinya perubahan pada variabel terikat. Pada penelitian eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi. Berdasarkan hal tersebut maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah campuran bakteri dengan konsentrasi 0%, 9%, 12%, dan 15% dan lama inkubasi. 34

35 2) Variabel terikat, dependent variable yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yang dalam eksperimen perubahannya diukur untuk mengetahui efek dari suatu perlakuan. Variabel terikat yang digunakan adalah kadar logam berat timbal (Pb), dan jumlah total sel yang diukur menggunakan metode TPC (Total Plate Count). 3) Variabel terkendali yaitu variable yang diusahakan sama untuk setiap perlakuan. Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah air lumpur Lapindo yang mengandung logam timbal (Pb). 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2014 di laboratorium fisiologi tumbuhan, laboratorium mikrobiologi jurusan Biologi dan laboratorium instrumentasi jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 3.4 Alat dan Bahan 3.4.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tabung reaksi, erlenmeyer, cawan petri, bunsen, LAF, inkubator, Slurry bioreaktor bioremediasi skala laboratorium, mikropipet, shaker inkubator, bluetipe, hotplate, autoklaf, ose, inkubator, gelas ukur, termometer, ph meter, spektrofotometer, stirer, kuvet, beaker glass dan seperangkat alat uji SSA. 3.4.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah media Nutrien Broth (NB), media Nutrien Agar (NA), aquabides, aquades, kapas, kasa, alkohol, air sampel lumpur Lapindo, inokulan bakteri (Pseudomonas

36 pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa), kertas label, plastik wrap, plastik sterilisasi, alat tulis dan tissue. 3.5 Kegiatan Penelitian 3.5.1 Pembuatan Media Media yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian ditambahkan aquades sampai 1liter, dipanaskan di atas hotplate sampai mendidih dan dihomogenkan menggunakan stirer. Setelah homogen media di tuang ke dalam erlenmeyer, ditutup dengan kapas yang dibungkus kasa kemudian disterilisasi. 3.5.2 Starilisasi Alat dan Bahan Sebelum melaksanakan penelitian, semua alat dan bahan harus disterilisasi terlebih dahulu. Alat-alat yang terbuat dari gelas dibungkus dengan plastik yang tahan panas kemudian diikat dengan rapat agar air atau bakteri yang berada di sekitarnya tidak masuk, kecuali cawan petri harus dibungkus kertas terlebih dahulu baru kemudian dimasukkan ke dalam plastik. Bahan atau media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri setelah direbus sampai mendidih diatas hotplate kemudian dimasukkan erlenmeyer ditutup kapas dan dimasukkan kedalam plastik tahan panas. Setelah itu bahan yang telah dibungkus tersebut dimasukan dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit dengan suhu 121 o C dan tekanan 1 atm. 3.6.1 Pembuatan Kurva Standar Logam Timbal (Pb) Kurva standar logam timbal Pb yang digunakan sebagai standar analisa logam. Kurva standar logam timbal (Pb) dibuat dari larutan standar logam timbal (Pb) 1000ppm. Larutan kemudian dibuat stok 10 ppm sebanyak 250 ml. Pembuatan larutan stok melalui rumus pengenceran (Mulyono, 2006):

37 Keterangan : M 1 = molaritas larutan sebelum diencerkan (M) M 2 = molaritas setelah pengenceran (M) V 1 = volume larutan sebelum diencerkan (ml) V 2 = volume larutan setelah pengenceran (ml) Berdesarkan perhitungan tersebut kemudian diperoleh larutan Pb yang harus diambil dari larutan stok sebesar 2,5 ml. Kemudian larutan diencerkan dengan menggunakan HNO 3 0,5 M hingga mencapai volume total 250 ml. Larutan kemudian digunakan untuk membuat kurva standar Pb dalam AAS dengan konsentrasi 1, 2, 4, dan 5 ppm (lampiran 1). 3.6.2 Pengukuran Kadar Logam Timbal (Pb) Pengukuran kadar logam berat timbal (Pb) dilakukan menggunakan metode AAS. Langkah-langkah preparasi sampel adalah sebagai berikut (SNI 2000): 1) Ditimbang 5 gr sampel 2) Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 100 ml 3) Ditambahkan akuades sebanyak 40 ml dikocok 4) Ditambahkan 10 ml asam nitrat pekat 65% dan dikocok 5) Didestruksi dan dipanaskan menggunakan hotplate hingga sisa volume separuh dari volume awal 6) Disaring menggunakan kertas saring 7) Dianalisis filtrat dengan AAS pada panjang gelombang 270 nm

38 3.6.3 Peremajaan dan Pembuatan Starter Campuran Bakteri (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa) Peremajaan isolat bakteri Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa dilakukan pada media padat miring yaitu Nutrien Agar (NA). Diambil 1 ose bakteri dari stok atau koleksi, kemudian distreak pada media NA miring dan diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. 3.6.4 Pembuatan Kurva Pertumbuhan Bakteri a) Pembuatan inokulum campuran bakteri (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa) Sebelum melakukan kultur bakteri, terlebih dahulu tahapan yang harus dilakukan adalah pembuatan inokulum untuk menghomologkan usia bakteri. Cara membuat inokulum yaitu dengan mengambil masing-masing 1 ose bakeri (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa) dari regenerasi kemudian diinokulasikan pada 50 ml media NB hasil preparasi, selanjutnya diinkubasi dalam shaker inkubator dengan kecepatan 125 rpm dan temperatur 37 o C selama 24 jam untuk memperoleh pertumbuhan bakteri pada fase eksponensial, inokulum tersebut selanjutnya digunakan untuk starter pada pembuatan kurva pertumbuhan. b) Pembuatan Kurva Standart campuran bakteri (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa) Hasil inokulum mikroba eksogen (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa) yang telah diinkubasi pada shaker inkubator dengan kecepatan 125 rpm pada suhu 37 o C dilakukan pengenceran 1/2 sampai 1/16. Disiapkan 5 botol flacon, masing-masing botol flacon diisi dengan 6 ml media NB. Tabung pertama diisi dengan inokulum sebanyak 12 ml dan dihitung sebagai

39 1/2. Tabung kedua yang berisi media NB steril ditambahkan 6 ml inokulum dihitung sebagai 1/4. Tabung ketiga pada botol flacon yang berisi 6 ml media NB steril ditambahkan dengan 6 ml dari pengenceran sebelumnya dan dihitung sebagai 1/8, begitu seterusnya hingga 1/16. Kemudian masing-masing pengenceran diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 610 nm. Diambil 1 ml pengenceran dituang ke dalam 9 ml media NB dan dilakukan pengenceran sampai 10-10. Kemudian dari pengenceran 10-5 sampai 10-10 diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan dalam cawan petri. Kemudian ditambahkan 10 ml media NA, lalu cawan petri digoyang-goyang supaya NA merata, dibiarkan beberapa menit sampai membeku. Lalu cawan petri disimpan dalam posisi terbalik di dalam inkubator pada suhu 37 C selama 24 jam. Hasil dari kurva standar bakteri nantinya akan didapatkan persamaan dari regresi yaitu Y = ax + b. Regresi linear sederhana menggunakan persamaan Y = ax + b. Dimana (Awwalurizki dan Surya, 2008); (b) merupakan koefisien regresi (a) merupakan tetapan regresi (Y) nilai TPC dan (X) nilai OD c) Inkubasi selama 24 jam Setelah diperoleh inokulum campuran bakteri (Pseudomonas pseudomallei dan Pseudomonas aeruginosa), selanjutnya untuk membuat kurva pertumbuhan harus dilakukan inkubasi bakteri dalam media selama 48 jam, dimana setiap 2 jam sekali (waktu inkubasi 0, 2, 4, 6, 8, 9, 15, 18, 20, 22 dan 24 jam dan sterusnya) dilakukan uji kekeruhan. Pembuatan kurva pertumbuhan dapat dilakukan dengan

40 menginokulasi 10% inokulum dalam erlenmeyer 100 ml yang berisi media bercampur lumpur. Setelah dilakukan proses inokulasi, dilakukan inkubasi selama 48 jam dalam shaker inkubator dengan kecepatan 125 rpm dan temperatur 37 o C (Ciccyliona, 2012). 3.6.5 Persiapan Reaktor Bioremediasi Penelitian skala laboratorium pada Slurry bioreaktor, dengan menggunakan baskom volume ± 2 liter selama 20 hari, 30 hari dan 40 hari. Kemudian pada reaktor tersebut dimasukkan sampel air lumpur Lapindo dengan perbandingan 1:5 atau 1 kg lumpur dalam 5 liter aquades. Gambar 3.1 Reaktor bioremediasi 3.6.6 Percobaan Bioremediasi Percobaan bioremediasi dilakukan dengan menyiapkan sampel air lumpur Lapindo dengan perbandingan 1:5 atau 1 kg lumpur dalam 5 liter aquades dimasukkan kedalam reaktor, kemudian dimasukkan inokulum bakteri. Campuran ini kemudian diinkubasi selama 20 hari, 30 hari dan 40 hari.

41 3.6.7 Perhitungan % Penurunan Kadar Logam Penentuan persetase logam berat Pb dengan menghitung daya reduksi (DR) sesuai persamaan (Husain dan Irna, 2005): ( ) ( ) ( ) Keterangan : C(a) = Konsentrasi awal Pb (ppm) C(b) = Konsentrasi akhir Pb (ppm) DR = Daya reduksi 3.6.8 Perhitungan Jumlah Total Sel Mikroba Pertumbuhan mikroba dalam proses biodegradasi lumpur diamati berdasarkan populasi mikroba menggunakan metode angka lempeng total (Total Plate Count). Sampel lumpur yang telah diberi perlakuan diambil 1 ml kemudian dilakukan pengenceran hingga 10-10. Mulai pengenceran 10-6 sampai 10-10 kemudian di tanam pada media NA (Syafrizal, 2010). 3.7 Pengumpulan dan Analisa Data Data penurunan kadar logam berat timbal (Pb) dalam lumpur Lapindo diukur menggunakan SSA. Kadar logam diukur setiap 20 hari pertama, 30 hari kedua dan 40 hari terakhir. Setiap 20, 30 dan 40 hari selain diukur kadar logamnya, juga dihitung jumlah total sel menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Data yang diperoleh bersifat deskriptif dengan angka-angka kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif disajikan dengan cara mendeskripsikan atau

42 menggambarkan data yang telah terkumpul dan diinterpretasikan menggunakan tabel dan grafik.