RANCANG BANGUN APLIKASI SINKRONISASI BIDIREKSIONAL ANTAR LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE

dokumen-dokumen yang mirip
Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem E-Learning untuk Peserta Ajar

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle

Kata Pengantar. Irwinda Putri W.

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

MEMBUAT WEB KURSUS BARU DAN MENGELOLA WEB KURSUS PADA E-LEARNING MENGGUNAKAN CMS MOODLE

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

PETUNJUK TEKNIS E-TRAINING 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL UNTUK OPERATOR E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN Oleh: Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN OPERASIONAL SISTEM E-LEARNING

Petunjuk Pengembangan Course dalam Elearning berbasis Moodle

Panduan Umum SDLR LPKIA 2016

2.1 Dasar Teori E-Learning

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1

Sehingga akan muncul window baru seperti ini :

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN E-LEARNING (Untuk Siswa)

BAB 1 PENDAHULUAN. satu arah di kelas. Pandangan baru seperti active learning dan student-centered

Panduan Singkat Penggunaan Share ITS

Kata kunci : LMS synchronization, distributed LMS, Unidirectional

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER OLEH : Fakultas FASILKOM. Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika.

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Pengembangan E-learning dengan Moodle

UB Virtual Learning. Selanjutnya akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan UBVL : Gambar 1

MODUL PELATIHAN E-LEARNING #1

Petunjuk Penggunaan Elearning Kelas Karyawan UMB Untuk Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar-mengajar di Universitas Bina Nusantara. Pada web ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Berbagai konsep dan teknik baru dalam pembelajaran telah banyak dikembangkan

UAI E-learning System Versi 2.2

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di

SISTEM INFORMASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMK MEDIKACOM

KOMPRESI VIDEO DINAMIS PADA SISTEM PEMBELAJARAN REAL TIME BERBASIS MOODLE DAN BIGBLUEBUTTON

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN APLIKASI E-LEARNING (MOODLE)

APRESIASI E-LEARNING

E LEARNING STIE PANCASETIA BANJARMASIN BERBASIS MOODLE

MEMBANGUN E-LEARNING DENGAN MOODLE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM TEACHING

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2008

Modul Pelatihan : Pemanfaatan Sistem E-Learning dengan. untuk Siswa. Disusun oleh:

PETUNJUK PENGGUNAAN E-LEARNING UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Divisi Web Administrasi

Pengembangan Aplikasi e-learning Jurusan Teknik Informatika ITS Berbasis Android pada Perangkat Komunikasi Bergerak

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n

BAB I PENDAHULUAN I-1

ADMINISTRASI SITE E-LEARNING MENGGUNAKAN CMS MOODLE

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM

FACEBOOK APPS "IBUKREATIF" SEBAGAI WAHANA PEMBELAJARAN JARAK JAUH UNTUK IBU RUMAH TANGGA

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

TUTORIAL PELATIHAN E-LEARNING DENGAN MOODLE

Petunjuk Singkat Penggunaan Kuantum Gama bagi Pengajar. Yudi Wibisono Yohanes Suyanto versi dokumen: 30 Maret 2008

Tugas dari p3 Selain E-Bussiness dan E-Commerce, E-Learning

MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING. Muhamad Ali, MT.

Pembuatan Modul Manajemen Pengguna Komunitas Ibukreatif di Facebook

PANDUAN PENGGUNAAN ELEARNING UNIVERSTAS PENDIDIKAN GANESHA

Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd.

PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa

Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran

Panduan Penggunaan Brightspace E-learning

Langkah Penggunaan E-Learning PLN Pusdiklat ( instruktur )

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

Panduan Penggunaan Akun Guru SIAJAR LMS

MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR. Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Abstrak

Pengembangan Aplikasi E learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

Panduan Dosen E-Learning Nusa Mandiri. Semester Ganjil 2017/2018

Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 1 No. 2 Nopember 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

Pengembangan Media Uploading untuk Mendukung E-Learning pada Kondisi Jaringan Dinamis

BAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID

Panduan Penggunaan. Elearning Universitas Almuslim untuk Mahasiswa. M. Rezeki Muamar

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

PANDUAN PENGGUNAAN VCLASS PERSIAPAN MATERI BAGI PENGGUNA DOSEN

Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

Langkah langkah mengakses dan e-module/ moodle LSPR Untuk Mahasiswa

APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS

Petunjuk Singkat Penggunaan E-Learning Politeknik Negeri Batam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

MEMBANGUN WEBSITE E-LEARNING DENGAN MOODLE PADA SMK ADI SUMARMO PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM :.. Nama NRP. Laboratorium Teknik Informatika

PANDUAN PESERTA DIKLAT ONLINE E-LEARNING SAGU LPMP PROVINSI PAPUA MENGGUNAKAN SISTEM LMS MOODLE

Transkripsi:

RANCANG BANGUN APLIKASI SINKRONISASI BIDIREKSIONAL ANTAR LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE Henning Titi Ciptaningtyas 1), Royyana Muslim Ijtihadie 1), Panji Arya Lumayung 1) 1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Gedung Informatika, Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya Email : henning@if.its.ac.id ABSTRAK Moodle merupakan LMS (Learning Management System) yang memiliki fungsi sebagai media pembelajaran virtual. Penggunaan Moodle sebagai media pembelajaran yang semakin berkembang belakangan ini mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan Moodle untuk meningkatkan efektifitas dan fleksibilitas pembelajaran. Untuk memudahkan pengguna (pembuat kursus) dalam melakukan pertukaran data berupa berkas, maka dibangun aplikasi sinkronisasi bidireksional antar LMS sebagai media pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan dari proses tersebut. Proses pertukaran data yang dilakukan tidak hanya satu arah, melainkan dua arah. Hal tersebut memungkinkan setiap pembuat kursus dari masing-masing LMS untuk berkontribusi membangun suatu kursus dari LMS lain hanya dengan mengusulkan adanya perubahan kursus sehingga perubahan pada suatu kursus akan bersifat dinamis dan dapat dilakukan kapan saja. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, aplikasi telah dapat mengimplementasikan sinkronisasi bidireksional antar LMS Moodle dengan adanya proses tukar menukar dan manipulasi basis data dari LMS Moodle. Sedangkan pengimplementasian cara kerja Assembla adalah dengan adanya version controlling sebagai media penanganan data yang akan disinkronkan. Kata Kunci: Bidireksional,, Learning Management System, Moodle, Sinkronisasi. 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada bidang pendidikan mendorong berkembangnya metode pembelajaran ke arah metode pembelajaran virtual. Metode pembelajaran virtual memiliki keunggulan yaitu tidak mengharuskan peserta didik dan pembuat kursus atau pengajar berada pada tempat dan waktu yang sama. Moodle merupakan salah satu LMS yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran virtual karena Moodle memiliki fitur-fitur seperti modul forum, quiz, assignment, chat dan fitur-fitur penunjang lainnya. Proses pembelajaran virtual tidak lepas dari pertukaran data antara pembuat kursus dengan peserta didik maupun antara pembuat kursus dari suatu institusi dengan pembuat kursus dari institusi lain. Pertukaran data antar LMS bersifat dinamis sehingga memungkinkan adanya saling memperbarui kursus antar LMS yang saling terhubung. Pembelajaran yang dinamis dapat terwujud dengan menggunakan sinkronisasi bidireksional, sistem sinkronisasi tersebut mendukung adanya peran serta antar LMS yang terhubung untuk saling berkontribusi dalam menyusun dan mengembangkan sebuah kursus. Bentuk kontribusi dari LMS-LMS 21 yang terhubung adalah dengan melakukan pembaruan terhadap sebuah kursus. Kemudian kursus tersebut akan dapat diperbarui oleh LMS-LMS yang ingin mengembangkan dan mengimplementasikan kursus tersebut pada LMS mereka masing-masing. (Subversion) merupakan aplikasi yang sering digunakan sebagai media sharing data dalam pengembangan sebuah proyek. Data yang dikembangkan pada akan dapat diperbarui oleh anggota dari proyek tersebut. Dengan menggunakan prinsip kerja dari dan menggunakannya sebagai tempat penyimpanan basis data utama, maka dapat diimplementasikan sistem sinkronisasi bidireksional antar LMS. pada aplikasi ini berfungsi sebagai tempat menaruh berkas berupa basis data dari LMS-LMS yang sudah mengirimkan kursus yang ada pada LMS mereka masing-masing. Kursus-kursus yang telah ada pada akan dapat digunakan untuk diimplementasikan oleh LMS yang mengunduh kursus tersebut. Untuk memperbarui kursus yang sudah diunduh dapat dilakukan dengan mengirimkan kursus yang telah diperbarui kembali ke. Kursus yang telah diperbarui dan telah mengalami tahap seleksi diharapkan akan menjadi kursus yang memiliki kualitas baik dan dapat

Volume 12, Nomor 1, Januari 2014 : 21 26 meringankan beban pembuatan content antar LMS yang saling tersinkronisasi. Tulisan ini dibagi menjadi 5(lima) bagian. Latar belakang permasalahan dikemukakan pada bagian 1. Pada bagian 2 dipaparkan kajian pustaka mengenai Elearning, Moodle, sinkronisasi bidireksional dan subversion Asembla. Rancangan sistem dan uji coba serta analisa hasil uji coba dijelaskan pada bagian 3 dan 4. Pada akhir tulisan diuraikan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian. 2 KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas tentang konsep E- learning dan salah satu Learning Management System yang populer yaitu Moodle, serta metode sinkronisasi basis data bidirectional dan subversión Asembla. 2.1 E-Learning E-learning adalah suatu konsep media pembelajaran berbasis teknologi informasi yang dapat mengubah suatu sistem pendidikan konvensional menjadi sistem pendidikan digital, baik secara isi maupun sistemnya [1]. Ditinjau dari segi interaksi antara sistem dengan manusia maka ada 3 tipe e-learning, yaitu: 1. Synchronous Learning. 2. Self-directed Learning. 3. Asynchronous (Collaborative) Learning. Sedangkan manfaat e-learning menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas beberapa hal [2], yaitu: 1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). 2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). 3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang cukup luas (potential to reach a global audience). 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). 2.2 Moodle Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) merupakan salah satu LMS open source yang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar secara dinamis dalam bentuk web[2]. Dalam menjalankan fungsinya, Moodle memiliki beberapa macam fungsi manajemen yang mendukung desain yeng telah ditentukan sebelumnya, yaitu manajemen situs, manajemen pengguna, dan manajemen kursus. Moodle mendukung implementasi e-learning dimana terdapat fitur-fitur penunjang seperti assignment, quiz, dan fitur yang dapat mengunggah 22 berkas materi pembelajaran maupun tugas. Modulmodul pada Moodle menunjang sistem pembelajaran virtual dimana tidak ada batasan waktu dan tempat dalam menjalankan proses belajar mengajar. 2.3 Sinkronisasi Bidireksional Sinkronisasi bidireksional adalah model sinkronisasi yang digunakan untuk membangun suatu konfigurasi antara dua basis data atau lebih sehingga basis data tersebut memiliki set data yang identik [3]. Sinkronisasi LMS merupakan solusi terbaik untuk berbagi materi dibandingkan dengan cara dump-copy-upload materi dan metode LMS tunggal yang diakses oleh banyak institusi. Hal itu dikarenakan keamanan informasi peserta didik yang terjamin dan permasalahan yang disebabkan oleh bandwidth dan channel jaringan komunikasi yang dapat diatasi [4]. Penggunaan sinkronisasi bidireksional diperlukan karena model sinkronisasi unidireksional yang biasa digunakan untuk media berbagi data sudah tidak dapat mengakomodasi kebutuhan dari perkembangan proses tukar menukar dan berbagi data itu sendiri. 2.4 Assembla Subversion adalah suatu perangkat lunak open source yang mendukung pengembangan kolaboratif perangkat lunak dalam sebuah tim. Pengembangannya dengan manajemen source code, dokumen, program dan informasi lainnya yang disimpan dalam bentuk berkas. Subversion adalah suatu aplikasi version control yang dapat membantu kegiatan pengembangan perangkat lunak seperti [5]: 1. Mencatat perubahan kode dan melihat riwayat perubahannya. 2. Menyediakan fungsi undo untuk mengembalikan keadaan kode ke titik tertentu. 3. Memungkinkan penulisan kode secara paralel. Assembla adalah suatu free hosting subversion yang menyediakan firur-fitur seperti private project dan public project. Fitur-fitur pada Assembla digunakan untuk mendukung proses kolaboratif diantaranya adalah fitur activity untuk mengetahui perubahan berkas yang ada di repository. 3 RANCANGAN SISTEM Dalam penelitian ini dibuat suatu sistem aplikasi yang mampu melakukan proses sinkronisasi bidireksional dengan membuat basis data yang identik pada LMS Moodle. Basis data yang telah disinkronisasi tersebut dapat diperbarui oleh pembuat kursus dan kursus yang telah baru akan dapat diimplementasikan pada LMS Moodle masingmasing institusi.

Ciptaningtyas, Rancang Bangun Aplikasi Sinkronisasi Bidireksional Antar Learning Management System Berbasis Moodle 3.1 Arsitektur Sistem Basis data pada Moodle, yang meliputi isi dari kursus, akan diunduh oleh aplikasi. Setelah proses ini, pengajar (pembuat kursus) dapat memilih kursus mana saja yang akan dibagi. Setelah dipilih maka kursus tersebut akan segera diunggah ke. Basis data dari kursus-kursus yang telah dibagi ke akan dapat dilihat pada aplikasi, diunduh dan juga dapat diperbarui yang kemudian diunggah kembali ke sebagai contribution course. Diagram rancangan umum arsitektur sistem dan Use Case diagram bisa dilihat pada Gambar 1dan Gambar 2. Moodle Pengambilan Oleh Aplikasi yang Siap di Share 1) Melakukan Proses Check Out Merupakan proses awal yang dilakukan oleh pembuat kursus untuk menentukan tempat menaruh data atau menentukan dimana letak repository dari berkas yang akan didistribusikan. 2) Get Course From Moodle Proses ini dimulai ketika pembuat kursus berhasil melakukan login dan juga Moodle, sistem secara otomatis akan melakukan koneksi pada basis data Moodle dan mengambil tabel-tabel dari basis data yang telah ditentukan. Setelah itu basis data dalam format XML tersebut akan ditampilkan pada antarmuka sistem. 3) Mengunggah Course ke Pada proses ini, pembuat kursus dapat mengunggah kursus-kursus yang dimiliki pada LMS Moodle masing-masing ke seperti pada Gambar 3. Upload Shared ke Shared yang Ada di GCLearning SEND Download dari Shared berada di Moodle Lain Gambar 1. Rancangan Umum Arsitektur Sistem System BAHASA SEND SEND ILMU SOSIAL Melakukan Proses Check Out Gambar 3. Masing-masing LMS mengirimkan kursus ke Melakukan get Course from Moodle User Melakukan Menggunggah Course ke GCLearning Melakukan Mengunduh Course dari Memperbarui Course BAHASA ILMU SOSIAL Gambar 2. Rancangan Umum Arsitektur Sistem 3.2 Fungsionalitas Sistem Terdapat lima proses yang menggambarkan fungsionalitas pada sistem sinkronisasi bidireksional antar LMS ini, yaitu proses check out, get course from Moodle, mengunggah course ke, mengunduh course dari dan memperbarui course. Gambar 4. Memperbarui Course Awal 4) Mengunduh Course dari Pada proses ini, pembuat kursus dapat mengunduh kursus dari institusi lain yang sebelumnya telah diunggah ke. Kursus yang telah ada di merupakan kursus yang telah siap dibagi. 23

Volume 12, Nomor 1, Januari 2014 : 21 26 5) Memperbarui Course Pada proses ini kursus yang telah dibagi dan kemudian diunduh dan diimplementasikan pada LMS pengunduh dapat diubah sesuai kehendak LMS yang mengunduh kursus tersebut. Perubahannya bersifat lokal atau pada LMS sendiri seperti pada Gambar 4. berbeda dan terdapat nama yang membedakannya. Kemudian terdapat tombol get course yang berfungsi untuk mendapatkan course yang dipilih oleh pengguna dan akan diunduh ke LMS Moodle pengguna tersebut. 4 HASIL UJI COBA DAN ANALISA Uji coba terbagi menjadi 2 bagian, yaitu uji coba fungsionalitas dan uji coba performa. 4.1 Uji Coba Fungsionalitas Uji coba fungsionalitas menghasilkan data sebagai berikut: 1) Uji Coba Proses Check Out Pengguna menentukan path pada komputernya masing-masing untuk menjalankan langkah ini. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 6. Halaman My Course Gambar 5. Proses Check Out 2) Uji Coba Get Course From Moodle Courses yang sudah terunduh akan masuk ke repository dan juga akan ditampilkan pada aplikasi. Di sisi kanan antarmuka terdapat TextArea yang akan menampilkan summary dari sebuah course. Sedangkan di sisi kiri terdapat course-course apa saja yang berhasil diunduh dari Moodle oleh aplikasi. Di sisi kiri bawah juga terdapat tombol send yang berfungsi untuk mengirimkan course-course yang telah ada di aplikasi ke dan selanjutnya akan ditampilkan oleh proses berikutnya. Pada Gambar 6 terlihat aplikasi yang sudah mendapatkan tiga course dari suatu LMS. Coursecourse tersebut diperoleh apabila pembuat course sudah berhasil melakukan login. LMS yang isi basis datanya sudah didapatkan oleh aplikasi dapat dilihat pada Gambar 7. 3) Uji Coba Mengunggah Course ke Proses mengunggah course dimulai ketika tombol send pada Gambar 6 ditekan dan mengirim course tersebut ke. Course yang sudah berhasil diunduh akan masuk pada antarmuka shared course institusi selain institusi pemilik course yang asli dan secara otomatis akan mendapatkan nama sesuai dengan nama yang didaftarkan pada. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 8. Pada gambar tersebut terdapat course hayamaru_sastra INDONESIA yang menandakan bahwa kursus berasal dari institusi 24 Gambar 7. Halaman Moodle yang sudah didapatkan course-nya Gambar 8. Halaman Shared Course

Ciptaningtyas, Rancang Bangun Aplikasi Sinkronisasi Bidireksional Antar Learning Management System Berbasis Moodle 4) Uji Coba Mengunduh Isi Course Gambar 9 menunjukkan LMS institusi GCLearning memiliki satu kursus, sedangkan pada Gambar 10 menunjukkan LMS BAHASA yang memiliki tiga kursus yang siap dibagi. Institusi GCLearning (user bernama arial) ingin mendapatkan course dari institusi BAHASA (user bernama hayamaru), maka yang harus dilakukan adalah meminta course yang dikehendaki dan menaruhnya pada halaman Moodle institusi tersebut. kursus asli, maka pembaruan tersebut akan dapat diimplementasikan pada LMS pemilik kursus asli dan dapat menjadi kursus yang siap untuk dibagi. Pada uji coba ini terdapat 2 berkas pemutakhiran yang dapat digunakan untuk memperbarui course dari suatu institusi. Berkas yang akan diunduh adalah berkas hayamaru_komputasi grid yang berasal dari LMS BAHASA seperti pada Gambar 12. Gambar 9. LMS GCLearning Gambar 12. Antarmuka temp course Apabila arial (user GCLearning ) menekan tombol update maka pemutakhiran course yang dilakukan oleh hayamaru akan tampak pada LMS Moodle GCLearning seperti pada Gambar 13. Gambar 10. LMS BAHASA Gambar 11 merupakan gambar institusi GCLearning yang sudah memiliki course tambahan Sastra Indonesia dari institusi BAHASA. Gambar 13. Bahasa menambahkan diskusi pada forum course komputasi grid Pada Gambar 14 ditunjukkan keadaan awal dari course komputasi grid yang hanya memiliki satu forum diskusi dan akan coba diperbarui oleh LMS Bahasa. Gambar 11. LMS GCLearning setelah mengunduh Course 5) Uji Coba Memperbarui Course Pengimplementasian dari sinkronisasi bidireksional adalah adanya pembaruan yang dilakukan oleh suatu LMS yang bukan pemilik asli suatu kursus. Jika pembaruan disetujui oleh pemilik Gambar 14. Keadaan awal course komputasi grid 25

Volume 12, Nomor 1, Januari 2014 : 21 26 Implementasi sinkronisasi bidireksional berhasil dilakukan institusi Bahasa karena dapat melakukan pemutakhiran isi dari course GCLearning. Dalam kasus ini, Bahasa menambahkan forum diskusi bernama Tambahan dari Bahasa pada LMS institusi GCLearning seperti pada Gambar 15. Diskusi tambahan yang merupakan pemutakhiran course dari institusi BAHASA dapat diimplementasikan pada LMS Moodle institusi lain apabila LMS Moodle pembuat course asal dari Komputasi Grid telah menyetujui pemutakhiran tersebut, mengimplementasikan pemutakhiran pada LMS Moodlenya, dan mengirim pemutakhiran tersebut ke. Gambar 15. Course pada LMS GCLearning mengalami pemutakhiran 4.1 Uji Coba Performa Tabel 1 merupakan daftar hasil uji coba mengunduh kursus berdasarkan pada jumlah forum yang berada di dalam kursus tersebut. Pengujian dilakukan dengan mengisi kursus dengan forum, discussion dan juga post untuk mengetahui seberapa besar pengaruh isi dari suatu kursus terhadap waktu pengunduhan kursus tersebut. Tabel 1. Uji Coba Unduh Kursus Berdasar Jumlah Forum Jumlah Forum Waktu (detik) 2 45,55 3 50,00 4 55,65 5 62,25 6 68,50 7 73,18 8 79,08 9 86,00 10 92,23 5 KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji coba dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi yang dibangun telah dapat mengimplementasikan pengambilan basis data berupa forum beserta discussion dan post dari LMS Moodle secara tepat. 2. Aplikasi yang dibangun telah dapat mengunggah dan mengunduh course dari. 3. Semakin banyak forum yang terdapat pada sebuah course di maka semakin lama proses yang dibutuhkan untuk mengunggah atau mengunduh course tersebut. 4. Aplikasi yang dibangun telah dapat mengimplementasikan sinkronisasi bidireksional dengan adanya proses tukar menukar dan memperbarui berkas antar LMS Moodle. 5. Aplikasi yang dibangun telah dapat mengimplementasikan cara kerja dari dengan adanya temp course sebagai version controlling. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk pengembangan metode sinkronisasi LMS. 6 DAFTAR PUSTAKA [1] Kusmana, A. 2011. E-Learning Dalam Pembelajaran. Makassar: Jurusan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Alauddin. [2] Surjono, D., Hermawan, 2011. Membangun Course E Learning Berbasis Moodle. <URL:http://herman.elearning-jogja.org>. [3] Kurniawati, A., Risti. 2010. Pembangunan Aplikasi Sinkronisasi Unidirectional Antar Learning Management System Berbasis Moodle. Surabaya: Jurusan Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [4] Ricky, Y., Michael. 2011. Aplikasi Migrasi Dan Replikasi Bi-Directional. Jakarta: Binus University. [5] Bayutama, L. 2010.. <URL: http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=co m_content&view=article&id=695:svn&catid=13 :rpl&itemid=14>. 26