SITI MAHMUDAH SDN Wonojoyo I, Kec.Gurah, Kabupaten Kediri

dokumen-dokumen yang mirip
NUNUK SRIGATI SDN Kandat 1 Kec.Kandat Kab. Kediri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH :

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR AWAL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Erlinda

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Neng Dini Endang Dewi Krisnaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (Susanto, 2013:184) siswa berada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ahmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK), karena penelitian ini merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sains merupakan suatu proses yang didalamnya terkandung sikap ilmiah, hal

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP ENERGI PANAS PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN SINDANGPALA

BAB III METODE PENELITIAN

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN KUWAWUR 02 KEC. SUKOLILO KAB.

Oleh : Hamidah Guru pada SDN 1 Cakranegara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

Oleh: Sri Suparbiati Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 02 BERMANI ILIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. bahasa inggris Natural Sains secara singkat sering disebut Science. Natural

20 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana cara agar semua siswa dapat menaruh perhatian terhadap apa yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

Transkripsi:

PENGGUNAAN MULTI METODE MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SAINS MATERI POKOK PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOJOYO 1 SITI MAHMUDAH SDN Wonojoyo I, Kec.Gurah, Kabupaten Kediri Abstrak: Penggunaan multi metode adalah metode yang diintegrasikan oleh penulis dari beberapa metode dan beberapa pendekatan pembelajaran yang dikemas menjadi sebuah paket. Metode pembelajaran yang diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menarik, menyenangkan memperhatikan modalitas belajar siswa dan memiliki daya serap yang tinggi, sehingga siswa dapat memasuki daya ingat cukup lama (longterm memory) Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang diri siswa dan lingkungan, yang diperoleh dari pengalaman melalui pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran Sains adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Multi metode (beberapa metode) W.J.S. Poerwadarminta, (1984) yang dimaksud adalah integrasi beberapa metode dan beberapa pendekatan pembelajaran yang dikemas menjadi paket metode pembelajaran yang dapat menyajikan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menarik dan menyenangkan, serta memperhatikan modalitas anak dan memiliki daya serap dan daya ingat yang tinggi. Metode yang diintegrasikan itu adalah sebagai berikut : 1) Metode ceramah; 2) Metode tanya jawab; 3) Metode diskusi; 4) Metode demonstrasi; 5) Metode pemberian tugas; 6) Metode latihan. Kata kunci : penggunaan, meningkatkan, belajar. Pendahuluan Peranan pengajaran Sains terhadap kognitif anak, menurut Jean Piaget, perkembangan anak terbagi-bagi dalam tahap-tahap sebagai berikut : 1) tahap senso-motori (0-2 tahun), 2) tahap operasional : a) pra operasional (0-7 tahun), b) operasional konkrit (7-11 tahun), 3) tahap operasional formal, a) pemikiran organisasional (11-15 tahun), pemikiran keberhasi1an (15 t ahun keatas), (Indra Laksana, 1996 : 76). Berdasarkan penelitiannya kematangan berpikir anak selalu berubah dan berkembang sesuai dengan tambahan pengalaman baru serta interpretasinya yang baru itu. Pada tahap sensomotori pengajaran Sains masih belum terealisasikan karena anak masih pendidikan keluarga. Pada tahap pra operasional masih bersifat mengkhayal. Pada tahap operasional formal barulah anak mulai bisa berpikir abstrak. Bahkan sebelumnya, walau tanpa mengamati obyek anak dapat menyimpulkan membuat hipotesa, dan berpikir efektif. Dari pendapat Jean Dioget diatas dapat dikatakan bahwa peranan pembalajaran dalam perkembangan kognitif anak sangatlah penting, karena dapat memberikan pengaruh dan pengalaman, sehingga anak pemikirannya berkembang yaitu : 1) melatih anak berpikir logis dengan cara mengenal, memakai dan mempergunakan konsep-konsep belajar yang berguna untuk memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari, 2) membantu secara positif pada anak untuk dapat memahami pelajaran lain, 3) meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan mempelajari Sains didapatkan penemuan yang menghasilkan teknologi modern sehingga sumber daya manusia semakin meningkat. http://efektor.unpkediri.ac.id. 49

Selanjutnya pengajaran juga berperan terhadap afektif anak, yaitu pendidikan dan pengajaran yang dapat mengembangkan sikap anak khususnya, sikap ilmiah terhadap alam sekitar, sikap ingin tahu, kerja sama, tidak berprasangka berpikir bebas dan sikap mencintai lingkungannya. Disamping berperan dalam kognitif dan afektif anak, pengajaran Sains berperan terhadap perkembangan psikomotorik (ketrampilan anak). Pengembangan dan pembinaan ketrampilan proses, mengobservasi, mengklasifikasi, menginterpretasikan, memprediksi, membuat hipotesis, mengendalikan variabel merencanakan dan melaksanakan penelitian, menginformasi, mengaplikasikan dan mengkonsumsikan. Hal ini didasarkan pada perkembangan IPTEK dan pandangan bahwa Sains merupakan ilmu konsumsi dua (produk dan proses). Ketrampilan pasis adalah salah satu pendekatan disamping pendekatan yang menekankan pada fakta dan pendekatan konsep yang digunakan dalam pembelajaran Sains, yang didasarkan pada langkah-langkah kecepatan adalah memuji sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan pada waktu membuktikan suatu teori. Khusus untuk ketrampilan proses dasar meliputi : ketrampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, mengenai hubungan ruang dan waktu, serta hubungan dengan angka, H. Noechi Nasution, A.A. Ketut, B, dkk, (1998 : 13). Kenyataan di lapangan mengajarkan Sains menjadi pelajaran bahasa Indonesia materi Sains sebagai bacaan, dengan menggunakan multi metode maka pembelajaran Sains dengan metode ceramah dapat diperkecil, sehingga timbul minat untuk belajar Sains, motivasi belajar meningkat, apabila motivasi belajar meningkat, maka implikasinya hasil belajar siswa meningkat pula. Kenyataan di lapangan saat ini menunjukkan bahwa nilai Sains Kelas IV pada umumnya selalu rendah mencapai nilai rata-rata 56. maka realitas lapangan ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Oleh sebab itu penulis mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul : Penggunaan Multi Metode Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonojoyo 1 Kabupaten Kediri semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam upaya memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah ini sebagai berikut : (1) Apakah mengunakan multi metode dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar Sains materi pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa Kelas IV? (2) Bagaimana penggunaan multi metode dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar Sains materi pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa Kelas IV? Kajian Pustaka Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang diri siswa dan lingkungan, yang diperoleh dari pengalaman melalui pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran Sains adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Depdikbud, 1994). 50 http://efektor.unpkediri.ac.id.

Pengajaran Sains berfungsi : 1) Memberikan pengetahuan tentang pelbagai jenis dan perangai lingkungan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, 2) Mengembangkan ketrampilan proses, 3) Mengembangkan wawasan sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, 4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan atau ketertiban yang saling mempengaruhi dengan keadaan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, 5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, (Depdikbud, 1994). Tujuan pengajaran Sains : a. Siswa memahami konsep, konsep Sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. b. Siswa memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang lingkungan sekitar. c. Siswa mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari kejadian di lingkungan sekitar. d. Siswa bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri. e. Siswa mampu menerapkan berbagai konsep Sains dan memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari. f. Siswa mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan sesuai dengan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, serta menyadari kebesaran Tuhan YME. Motivasi belajar adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu sebaik-baiknya. Kajian tingkat motivasi belajar dalam penelitian ini terbatas pada tinggi rendahnya motivasi belajar yang dapat dilihat dari perilaku siswa pada umumnya antara lain harapan untuk sukses, bekerja keras, kekhawatiran akan gagal dan keinginan memperoleh nilai yang lebih tinggi, (Panjaitan, 1997). Berkaitan dengan daya serap seseorang dalam belajar, Baso (1999) menyebutkan bahwa belajar hanya dengan mendengar daya serapnya hanya mencapai 20 %, belajar dengan melihat daya serapnya 30 %, belajar dengan melihat dan mendengar daya serapnya mencapai 50 %, belajar dengan melihat, mendengar dan diskusi daya serapnya mencapai 70 %, belajar dengan melihat, mendengar, diskusi, dan menggunakan daya serapnya dapat mencapai 90 %. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (P TK). Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan ( action research) berasarkan pendekatan naturalistikkualitatif, didasarkan pada pandangan bahwa penerapan penelitian tindakan di dalam kelas diharapkan mampu mendorong guru (praktik) memiliki kesadaran diri, melakukan refleksi dan kritik diri terhadap Multi Metode/praktek pembelajaran yang diselenggarakan. (M.C. Niff, 1992, Hopkins, 1985, 1993). Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri Wonojoyo 1 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Semester II Tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 29 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pengamatan, catatan lapangan, wawancara dan studi dokumen. a) Teknik pengamatan dan catatan lapangan, digunakan menilai proses pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar. b) Teknik wawancara, digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran. c) Dokumentasi, digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. http://efektor.unpkediri.ac.id. 51

Hasil-hasil dari Siklus I, dilakukan refleksi kembali, belajar, yaitu pada Siklus I nilai rata-rata mencapai untuk dijadikan bahan penyempurnaan dan 76,03, pada Siklus II mencapai rata-rata 82.76. penerapan (pelaksanaan) Siklus II dan Dengan rekomendasi data-data yang ada pelaksanaan Siklus II dan pelaksanaan pada Siklus I dan Siklus II, maka dapat selanjutnya di lapangan. Analisis data dilakukan disimpulkan (direkomendasikan) bahwa secara diskriptif, kualitatif berdasarkan hasil penggunaan multi metode ini baik untuk diterapkan obervasi terhadap motivasi belajar dan hasil pada materi Sains. belajar. Kesimpulan Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian Dan Berdasarkan data-data yang ada pada pembahasan maka dapat diambil kesimpulan Siklus I, Siklus II dapat dirangkum untuk sebagai berikut : mengetahui meningkat/tidaknya minat berprestasi. l. Penggunaan multi metode dapat Rangkuman terhadap minat berprestasi pada meningkatkan motivasi belajar siswa tabe1 sebagai berikut: Kelas IV dalam belajar Sains di SD Negeri Wonojoyo 1 Kabupaten Kediri. Tabel 1. Peningkatan Minat berprestasi 2. Penggunaan multi metode dapat Prosentase meningkatkan hasil belajar siswa dalam No Multi Metode Siklus I Siklus II belajar Sains di SD Negeri Wonojoyo 1 1 Pengerjaan Kabupaten Kediri. 72.41% 77.24% LKS Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam 2 Pembahasan penelitian ini disarankan bagi guru yang mengajar 77.93% 80.69% Lks Sains sebagai berikut : 3 Diskusi l. Agar siswa memiliki motivasi belajar untuk 80.69% 82.76% kelompok belajar Sains, guru hendaknya 4 Evaluasi 81.38% 84.14% menggunakan multi metode, dengan Jumlah 311,8 312.41% media visual dalam pembelajaran. Rata-rata 78 78.10% 2. Agar hasil belajar siswa mencapai hasil yang optimal, guru Sains hendaknya Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, maka menggunakan multi metode yang hasil belajar dari masing-masing siklus dirangkum dikombinasikan dengan media visual. tabel berikut : Tabel 2 Hasil belajar Siswa No Siklus Nilai Rata-Rata 1 Siklus I 76,03 2 Siklus II 82.76 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari siklus ke siklus, telah terjadi peningkatan hasil 52 http://efektor.unpkediri.ac.id.

DAFTAR PUSTAKA Baso, M. 1999, Kapita Selekta Teknologi Pembelajaran, Alkon Training, Surabaya. Indralaksana. 1996. Media Pembinaan Pendidikan, Dian Indah Pustaka, Surabaya. Panjaitan, Bunsar, 1997, Pengaruh Interaktif antara Pemberian Balikan dan Motivasi Berprestasi terhadap Perubahan Belajar, Jurnal Teknologi Pembelajaran IPTP dan Pasca Sarjana TEP IKIP Malang. Porter, B. and M. Hernachi, 2000, Quantum Learning, Kaifa Bandung. Poerwadarminta, W.J.S. 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta. Semiawan C. dkk. 1992, Pendekatan Ketrampilan Proses; Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar?, Gransindo, Jakarta. Sudjana, N dan A. Rivai, 1997, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru, Bandung. Jurnal PINUS Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN. 2442-9163 http://efektor.unpkediri.ac.id. 53