HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk berbagai maksud penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II LANDASAN TEORI

KORELASI ANTARA KINERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI TATA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 KAYANGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA SARANA LABORATORIUM KOMPUTER DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mampu berperilaku secara bertujuan. Bagi perusahaan atau organisasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsipprinsip

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN A.

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Program Sarjana ( S1 ) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

Transkripsi:

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH Erni Susilawati, Zulfakar, dan Hardiansyah Program Studi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Abstrak : rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Kompensasi Dengan Efektifitas Kerja Tenaga Kepegawaian Sekolah di MTS NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014?, sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Hubungan Kompensasi Dengan Efektivitas Kerja Tenaga Kepegawaian di MTS NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penentuan subyek menggunakan metode populasi sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode angket sebagai metode pokok, dan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap. Metode analisis data menggunakan metode analisis statistik dengan rumus korelasi product moment. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 30 pegawai yang ada di MTS NW Sepit, berdasarkan taraf signifikansi 5% dengan N = 30, Ternyata angka batas penolakan hipotesis nihil dinyatakan dalam tabel nilai-nilai r product moment sebesar 0,361 sedangkan nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini mlebihi angka batas penolakan hipotesis nihil yaitu (0,834 > 0,361), hal ini berarti nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah signifikan. Maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil ditolak. Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah Ada Hubungan Kompensasi Dengan Efektivitas kerja Tenaga Kepegawaian Sekolah di MTS NW Sepit Keruan Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Kompensasi, Efektivitas Kerja Kepegawaian Sekolah LATAR BELAKANG Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam sekolah. Hal ini disebabkan manajemen sumber daya manusia mengatur pegawai yang ada di sekolah, sehingga terwujud tujuan sekolah dan kepuasan kerja pegawai. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam sebuah sekolah dengan cara penilaian, pemberian balas jasa setiap individu sekolah sesuai dengan kemampuan kerjanya. Setiap anggota dari suatu sekolah mempunyai kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada sekolah tersebut. Bagi sebagian pegawai, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan sekolah bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara sekolah dengan sumber daya manusia. Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan pegawai baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada pegawai atas kinerja mereka dalam mencapai tujuan sekolah, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh sekolah manapun guna meningkatkan kinerja pegawainya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah

gaji, tunjangan, bonus (insentif),dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Jadi untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerja pegawai maka dibutuhkan pula pegawai. Pegawai yang memiliki potensi yang baik guna tercapainya tujuan bersama. Oleh karena itu di dalam sebuah kompensasi terdapat beberapa kompensasi berupa kompensasi financial baik langsung maupun tidak langsung. Dalam pencapaian guna memenuhi kebutuhannya maka pegawai harus memiliki kinerja yang baik agar tercapainya tujuan bersama. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik mungkin maka dibutuhkan kinerja yang baik dari pegawai sehingga terciptanya hasil kerja yang baik juga bagi sekolah. Dari kinerja yang baik, pegawai dapat meningkatkan kinerja yang mungkin melampaui target. Dari Hasil kinerja yang telah melampaui target membuat pegawai mendapatkan kompensasi dari hasil kinerja tersebut. Sehingga dengan adanya pemberian kompensasi yang diberikan kepada pegawai membuat kinerja yang dihasilkan pun sangat baik bagi sekolah. Pemberian kompensasi merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh sekolah. Semangat tidaknya pegawai bisa juga disebabkan oleh besar kecilnya kompensasi yang diterima. Apabila pegawai tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan besarnya pengorbanan dalam bekerja, maka pegawai tersebut cenderung malas bekerja dan tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang tinggi. Dengan adanya pemberian kompensasi yang tepat serta cara kerja yang baik Sehingga ke depannya, proses kerja sekolah dapat berjalan sesuai tujuan sekolah. Kompensasi adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja bagi pegawai. Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu dan kepuasan kerja pegawai. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun. Kompensasi adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk barang maupun uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak sekolah terhadap kinerja pegawai dan kontribusi terhadap sekolah. Kompensasi merupakan pemberian pengakuan terhadap kinerja pegawai kepada sekolah. Apabila kompensasi yang diberikan sekolah sudah tepat, maka kompensasi yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Efektifitas kerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam sekolah. Efektifitas kerja merupakan hasil dan prilaku kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai sesuai dengan perannya dalam sekolah dalam suatu periode tertentu. Efektifitas kerja yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatan produktivitas. Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan

memberikan kompensasi kepada pegawai agar dapat memotivasi sehingga pegawai lebih meningkatkan lagi kinerjanya, sehingga kinerjanya meningkat dan sekolah pun mampu menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 April 2014 di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014, bahwa pemberian kompensasi pada pegawai jarang dilakukan oleh pihak sekolah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya efektivitas kerja pegawai. Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan pegawai mengenai uang atau imbalan langsung sangat subyektif dan merupakan sesuatu yang sangat khas dalam dunia pendidikan. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan pegawai terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah kinerja dari pegawai itu sendiri. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan salah satu pegawai di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur, bahwa harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Mereka akan merasa lebih dihargai lagi apabila menerima berbagai fasilitas dan simbol-simbol status lainnya dari sekolah tempat bekerja. Kesediaan pegawai untuk mencurahkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan waktunya, sebenarnya mengharapkan adanya imbalan dari pihak sekolah yang dapat memuaskan kebutuhannya. Pentingnya kompensasi sebagai satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan pegawai mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif dan barangkali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada dasarnya adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan pegawai terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari pegawai itu sendiri. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Rivai (2004: 384) mengemukakan bahwa kompensasi adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja bagi pegawai. Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu dan kepuasan kerja pegawai. Begitu juga menurut Mangkunegara (2002:89), mengemukakan bahwa kompensasi adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk barang maupun uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak sekolah terhadap kinerja pegawai dan kontribusi terhadap sekolah. Selain itu, di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014 ternyata masih banyak yang belum mematuhi aturan-aturan dalam pemberian kompensasi, sehingga banyak berdampak pada berkurangnya efektivitas kerja pegawai. Akibatnya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tidak berjalan optimal. Dan diperkuat juga dengan hasil setelah melakukan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi sangat berpengaruh terhadap efektifitas kerja kepegawaian sekolah.

Hasil inilah yang membuat peeliti mengambil kesimpulan dari Hubungan Kompensasi Dengan Efektivitas Kerja Kepegawaian Sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. KAJIAN LITERATUR Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima subjek sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada sekolah. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Pemberian kompensasi kepada Pegawai harus mempunyai dasar yang logis dan rasional (Ibrahim, 2004). Ahli lain mengungkapkan bahwa kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada Pegawai, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi Pegawai dan memungkinkan pihak sekolah memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan Pegawai (Sutiyi, 2008: 56). Kompensasi yang meliputi 1). Kompensasi pembayaran langsung meliputi gaji, upah, honor, bonus, komisi dan insentif dan 2). Komisi tidak langsung meliputi uang cuti, uang makan, uang transportasi / antar jemput, asuransi, jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja, uang pensiun, rekreasi dan beasiswa melanjutkan kuliah. Efektivitas Kerja Kepegawaian Handayaningrat (2004: 16), mengemukakan bahwa efektivitas kerja kepegawaian adalah uatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki. Ahli lain mengemukakan bahwa efektivitas kerja kepegawaian adalah uatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas ataupun tujuan (Rutama, 2009: 12). Menurut Kurniasih (2005: 32) memberikan defenisi efektivitas kerja kepegawaian diartikan sebagai: sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Snell (2002: 2) menyatakan bahwa efektivitas kerja kepegawaian merupakan kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan, yakni keterampilan, upaya, bersifat eksternal. Tingkat keterampilan merupakan bahan baku yang dibawa oleh seseorang ketempat kerjanya, seperti pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal serta kecakapan-kecakapan teknis. Tingkat upaya dapat digambarkan sebagai motivasi yang diperlihatkan oleh seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan kondisi-kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi-kondisi eksternal mendukung kinerja seseorang. efektivitas kera kepegawaian adalah suatu ukuran yang mencakup keefektifan dalam pencapaian tujuan dan efesiensi yang merupakan rasio dari keluaran efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu (Robbins, 2006: 25). efektivitas kerja kepegawaian yang meliputi 1). Proses pencapaian tujuan organisasi, 2). Strategi pencapaian tujuan, 3). Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, 4). Perencanaan yang matang, 5). Penyusunan program yang tepat, 6). Tersedianya sarana dan

prasarana kerja, 7). Pelaksanaan yang efektif dan efisien dan 8). Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan metode dokumentasi. Angket adalah teknik pengumpulan data yang berisi pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2004: 21). Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen raport, lager agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006: 190). Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, karena gejala yang akan diteliti sudah ada secara wajar, peneliti tidak menimbulkan gejala baru tentang hubungan kompensasi dengan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun gambaran rancangan penelitiannya adalah sebagi berikut : Populasi Penelitian sugiyono, (dalam Sufi, 2013) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang diterapakan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Hasan (dalam Sufi, 2013) mengatakan populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karestristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Sehubungan dengan itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai sekolh di MTS NW Sepit dengan Jumlah 30 orang. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari keseluruhan individu yang menjadi subyek yang akan diteliti (Mardalis, 2004: 55). Selanjutnya Arikunto (2006: 60) Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah Teknik Total Sampling atau pengambilan sampel berdasakan jumlah populasi (Arikunto, 2006: 114). Pengambilan Tekhnik Total Sampling didasarakan pada terbatasnya populasi yang ada. Sehubungan dengan penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan jumlah populasi dengan jumlah 30 orang. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang maka digunakan Tekhnik Total Sampling. Sehubungan dengan penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan jumlah populasi dengan jumlah 30 orang. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data di atas kemudian dikonsultasikan pada r tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361, hasil ini menunjukkan bahwa r hitung > r tabel (0,834 > 0,361). Karena r hitung > r tabel maka Ha diterima. Berarti hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan

yaitu ada hubungan kompensasi dengan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat diterima, karena terbukti kebenarannya. Dengan demikian hasil penelitian signifikan dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu dan kepuasan kerja pegawai. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang telpat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun. Kompensasi adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk barang maupun uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak sekolah terhadap kinerja pegawai dan kontribusi terhadap sekolah. Kompensasi merupakan pemberian uang atau barang di luar gaji yang dilakukan oleh pemimpin sekolah sebagai pengakuan terhadap kinerja pegawai kepada sekolah. Apabila kompensasi yang diberikan sekolah sudah tepat, maka kompensasi yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Efektifitas kerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam sekolah. Efektivitas kerja kepegawaian adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh pegawai untuk mendapatkan hasil dari kinerjanya. Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif dan barangkali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari Pegawai itu sendiri. Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif dan barangkali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari karyawan itu sendiri. Kompensasi sebagai sistem reward atau imbalan, merupakan keseluruhan paket keuntungan sehingga organisasi bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi anggotanya serta diikuti bagaimana mekanisme dan prosedur imbalan didistribusikan. Sistem imbalan bisa mencakup gaji, penghasilan, uang pensiun, uang liburan, promosi ke posisi yang lebih tinggi (berupa baji dan keuntungan yang lebih tinggi). Juga berupa asuransi keselamatan kerja, transfer secara horisontal untuk mendapat posisi yang lebih menantang atau ke posisi utama untuk pertumbuhan dan pengembangan berikutnya, serta berbagai macam bentuk pelayanan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin banyak kompensasi diberikan, maka meningkatkan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada hubungan kompensasi dengan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2014/2015, dapat diterima. Hal ini terlihat dari hasil analisis data dengan taraf signifikan 5% dan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361, hasil ini menunjukkan bahwa r hitung > r tabel (0,834 > 0,361). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin banyak kompensasi diberikan, maka dapat meningkatkan efektivitas kerja kepegawaian di sekolah. REFERANSI Arikunto. Suharsimi 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Bernadin dan Russel. 2000. Efektivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Handayaningrat. 2004. Kualitas Kerja.Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Ibrahim. 2006. Konsep Kompensasi. Jakarta: Rineka Cipta. Kurniasih. 2005. Menajemen Sumebr Daya. Bandung: CV. Tarsito. Mangkunegara, Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ke-2. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Mardalis. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bina Aksara. Rutama. 2000. Kerja Efektif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono. 2007. Statsistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta