HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 KAYANGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 KAYANGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 KAYANGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Herman Widodo, Made Piliani, Dan Sarilah Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Hermanwidodo@yahoo.com Abstrak: Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dari lingkungan. Sedangkan interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian Apakah ada Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa SMA Negeri 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui ada atau tidak ada Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa SMA Negeri 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014. Sedangkan jumlah populasi 303, sedangkan penentuan sampel penelitian menggunakan 20%. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 303 orang siswa. Jadi 303:100x20=60. Sehingga jumlah sampel penelitian adalah 60 orang dan penentuan sampel sampel menggunakan propetional random sampling. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan rumus korelasi product moment. Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dinyatakan diterima dan hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Sebab nilai r yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari pada nilai r yang ada dalam tabel taraf signifikansi 5% koefisien product moment, (0.913 > 0.254). Sehingga Ada Hubungan antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa SMA Negeri 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : Ada Hubungan antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa SMA Negeri 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang Signifikan antara tingkat konsep diri dengan interaksi sosia. Saran kepada peneliti lain diharapkan agar mengadakan peneitian yang labih mendalam dan lebih luas, khususnya mengenai hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini. Key Words: Konsep Diri, Intraksi Sosial. PENDAHULUAN Konsep diri dalam kehidupan sehari-hari memang merupakan hal yang sangat utama dalam interaksi sosial, dengan terujudnya konsep diri maka interaksi sosial antara individu yang satu dengan individu yang lain semakain terwujud dengan baik, maka yang disebut dengan Konsep Diri (Self Concept) adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain ( Stuarg and Sudeen, 1998 ). Secara umum penilaian tentang konsep diri dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1) Konsep Diri Yang Bersifat Positif (2) Konsep Diri Yang Bersifat Negatif. Salah satu ciri individu yang memiliki konep diri yang bersifat positif adalah mampu menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya, sedangkan konsep diri yang bersifat negatif adalah tidak mampu menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya (Rahmat, 2005) Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulakan bahwa konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain dan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dari lingkungan. Adapun indikator konsep diri adalah (1) Ide (2) Pendirian (3) Kepercayaan (4) Pikiran Dengan terwujudnya ide, pikiran maka interaksi sosial mulai bertambah lancar sehingga akan mencapai satu tujuan karena saling mempengaruhi satu dengan yang lain sehingga yang disebut dengan Interaksi Sosial adalah salah satu cara individu untuk

2 memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. Interaksi sosial dapat pula meningkatkan jumlah/kuantitas dan mutu/kualitas dari tingkah laku sosial dengan individu lain di dalam situasi sosial. (Slamat Santoso, 2010). Pendapat lain mengatakan bahwa Interaksi Sosial adalah suatu hubungan anatara individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Hal ini sebenarnya merupakan yang besar bagi manusia, sebab dengan adanya dua macam fungsi yang dimiliki itu timbullah kemajuan-kemajuan dalam hidup bermasyarakat (Abu Ahmadi, 2007) Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga suatu hubungan anatara individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Adapun indikator Interaksi Sosial adalah (1) Tingkah Laku (2) Mempengaruhi Individu (3) Memperbaiki Kelakuan Individu. KAJIAN LITERATUR Para ahli psikologi mempunyai pendapat yang beragam tentang konsep diri. Diantaranya menurut William H. Ftts (1971:138) mengemukakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan (frame of refrence) dalam berintraksi dengan lingkungan. Ia menjelaskan konsep diri secara fenomenologis, dan mengatakan bahwa ketika individu memper-sepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan penilaian serta membentuk abtraksi tentang dirinya berarti ia menunjukan suatu kesadran diri (self awarenees) dan kemampuan terhadap dunia di luar dirinya. Diri secara keseluruhan (total self) seperti yang di alami individu disebut juga diri fenomenal (Snygg & Combs, 1949,dalam Fitts, 1971). Diri fenomenal ini adalah diri yang diamati, dialami dan dinilai oleh individu sendiri, yaitu diri yang ia sadari. Keseluruhan kesadarn atau persepsi ini merupakan gambaran atau keonsep diri individu. Fitts juga mengatakan bahwa konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Dengan mengetahui konsep diri seseorang, kita lebih mudah meramalkan dan memahami tingkah laku orang tersebut. Pada umumnya tingkah laku individu berkaitan dengan gagasan-gagasan tentang dirinya sendiri. Jika seseorang mempersepsikan dirinya sebagai orang yang inferior dibandingkan dengan orang lain, walaupun hal ini belum tentu benar, biasanya tingkah laku yang ia tampilkan akan berhubungan dengan kekurangan yang dipersepsinya secara subjektif tersebut. Interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga individu dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. Interaksi sosial dapat pula meningkatkan jumlah/kualitas dan mutu/kualitas dari tingkah laku sosial individu sehingga individu makin matang di dalam bertingkah laku sosial dengan idividu lain dalam stuasi sosial, Santoso (2010: 157). Walgito dan Bonner, (dalam Mahmudah, 2010: 67). Menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah suatu relasi antara dua atau lebih individu manusia, dimana individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki individu yang lain atau sebaliknya. Pendapat tersebut diperkuat oleh pakar teori interaksi Homans, (dalam Ningsih, 2010: 9) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan suatu proses hubungan interpersonal yang dialami antara dua orang atau lebih bersifat timbal balik yang saling mempengaruhi, mengubah, memperbaiki kelakukan individu yang lain.

3 Proses perkembangan interaksi sosial berlangsung dari tahap yang sangat sederhana yaitu dimulai dari hubungan antara ibu dan anak ketika berusia dua bulan yang ditandai dengan balasan senyuman bayi kepada ibunya hingga seorang individu memasuki lingkungan sekolah dengan mengembangkan interaksi sosial dengan teman sebayanya seperti menaati peraturan yang berlaku agar individu tetap diterima kelompoknya dan memasuki masa remaja dimana interaksi sosial menjadi kebutuhan karena adanya kepentingan terhadap pergaulan. METODE Sehubung dengan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan metode angket sebagai metode pokok, metode dokumentasi dan metode wawancara sebagai metode bantu. 1. Metode Angket Adapun pengertian angket adalah Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Atau hal-hal yang diketahui (Walgito, 1998:124). Pendapat lain mengatakan: Angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan suatu daftar pernyataan tertulis kepada sejumlah individu, dan idividu yang diberikan daftar pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula (Mardalis, 2001: 45). Dari kedua pendapat di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode angket dalam penelitian ini adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan tertulis kepada idividu (responden) dan individu yang diberikan serangkaian pertanyaan tersebut diminta untuk menjawabnya secara tertulis. 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206). Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang berupa gambar, patung, film, dan lain-lain (Sugiyono, 2010: 240). Dari kedua pendapat ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti dan menganalisis dokumen, seperti arsip, catatan, transkrip, dokumen rapat, dan sebagainya. Dan metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai metode pelengkap/bantu untuk melengkapi data yang diperoleh menggunakan angket. Data yang diperoleh menggunakan dokumen adalah nama-nama dan jumlah siswa yang menjadi responden/subyek penelitian. 3. Metode Observasi Di dalam buku metode penelitian, observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek-dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006 : 133). Secara garis besar observasi dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut : a. Partisipasi pengamat sebagai partisipan. Artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang diteliti dengan kata lain peneliti sebagai pekerja dalam suatu yang diteliti. b. Partisipasi pengamat sebagai non partisipan. Artinya peneliti tidak mempengaruhi kelakuan orang yang diteliti (Nasution, 2001 : 107). Jadi observasi yang dilakukan untuk memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, metode observasi dipergunakan hanya sebagai metode pelengkap.

4 4. Metode wawancara/interview Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Margono, 2009: 165). Sedangkan menurut pendapat ahli lain mengatakan interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006: 227). Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab/dialog secara langsung, yang dilakukan oleh pewawancara dengan responden untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. (Margono, 2005 : 118). Sedangkan menurut Nawawi (dalam Subana, dkk, 2005: 24) dijelaskan bahwa, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Menurut Suharmisi Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. (Margono, 2005: 121) sedangkan menurut Irawan Soehatono (2000: 57) yang dimaksud dengan sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang dimiliki atau diteliti dan diambil dengan teknik atau cara tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 134), bahwa apabila dalam pengambilan sampel yang jumlah subyeknya besar (lebih dari 100 orang) maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti, tapi kalau populasi kurang dari 100 orang maka akan diambil semuanya. Berdasarkan pendapat di atas dan mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Maka dalam penelitian ini besarnya sampel direncanakan sebesar 20 %. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 303 orang siswa. Jadi 303 : 100 x 20 = 60. Maka jumlah sampelnya adalah 60 siswa. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Yaitu teknik pengambilan sampel yang bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Dalam buku Metode Penelitian di jelaskan bahwa Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010 : 102). Sedangkan ahli lain- menjelaskan bahwa: Instrumen adalah alat pada waktu penelitian yang menggunakan sesuatu metode (Arikunto, 2006: 149). Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan instrumen adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data tentang objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah berupa angket, yaitu untuk memperoleh data tentang konsep diri dan interaksi sosial pada siswa SMA Negeri 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014. Dimana dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu konsep diri sebagai variabel Bebas (X) dan interaksi sosial sebagai variabel Terikat (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisa data korelasi product moment diperoleh hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5%, nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel (r hitung > r tabel ) yaitu 0,913> Maka hipotesis nol (H o ) yang berbunyi : Ada Hubungan Antara konsep diri dengan Interaksi Sosial di SMAN 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014, dinyatakan diterima.

5 Untuk manguji signifikansi nilai r product moment hasil penelitian, setelah diperoleh nilai r hitung dengan N=60 dalam penelitian ini adalah sebesar = 0.254, sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% pada N=60 menunjukkan harga r tabel = ini menunjukan bahwa nilai r tabel, atau (r hitung > r tabel) yaitu (0.913 > 0.254) hipotesis alternatif (Ha) diterima sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berarti ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan interaksi sosial. Pembahasan Menanamkan sikap pemahaman tentang konsep diri tehadap siswa diharapkan bisa membentuk sikap pribadi siswa yang utuh, mampu membedakan dirinya dengan orang lain, dan selalu mengamati dirinya sendiri memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang dialaminya serta memiliki pemonitoran yang baik, artinya mampu membaca situasi sosial dalam rangka- memahami orang lain terhadap dirinya, serta mampu berinteraksi terutama dalam kehidupan lingkungan sekolah serta di masyarakat sosial. Dalam penelitian ini Konsep Diri mempunyai hubungan dengan Interaksi Sosial pada Siswa. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Kayangan sebanyak 60 orang siswa. Dari hasil analisa data korelasi product moment diperoleh hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5%, nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel (r hitung > r tabel ) yaitu 0,913> Maka hipotesis nol (H o ) yang berbunyi : Tidak Ada Hubungan Antara konsep diri dengan Interaksi Sosial di SMAN 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014, dinyatakan ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: Ada Hubungan Antara konsep diri dengan Interaksi Sosial di SMAN 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2013/2014, dinyatakan diterima. PENUTUP Setelah dilaksanakan analisis data pada Bab IV diperoleh hasil penelitian atau r hitung N = 60 dalam penelitian ini adalah sebesar = 0.254, sedangkan r tabel dengan taraf signifikan 5% pada N = 60 menunjukkan harga r table = ini menunjukkan bahwa nilai r tabel, atau (r hitung > r tabel) yaitu (0.913 > 0.254) hipotesis alternatif (Ha) diterima sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Yang berarti hasil penelitian ini adalah signifikan.dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Ada Hubungan Antara Konsep Diri Dengan interaksi sosial di SMAN 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2012/2013, artinya konsepdiri dengan interaksi sosial siswa memiliki hubungan signifikan dengan lingkungan di sekolah. Jadi kesimpulanya adalah sebagai berikut: Ada Hubungan Antara konsep diri Dengan interaksisosial Pada Siswa SMAN 1 Kayangan Tahun Pelajaran 2012/2013. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan untuk mengarahkan guru bimbingan konseling dalam menunjang konsep diri siswa dalam berinteraksi sosial. b. Hasil penelitian ini dapat berguna bagi guru bimbingan dan konseling untuk mengetahui sejauh mana konsep diri siswa dalam berinteraksi sosial di lingkungan sekolah. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa untuk mengetahui konsep diri dalam berinteraksi sosial. d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi orang tua untuk selalu mendampingi dan memberikan arahan terhadap anaknya, mengenai konsep diri dan interaksi sosial. e. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain untuk menggali lebih dalam tentang hubungan konsep diri dengan interaksi sosial siswa.

6 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, (2007). psikololgi sosial, Jakarta: PT. Rineka Cipta Mahmudah, Siti Psikologi sosial sebuah pengantari.malang :UIN maliki Press (Anggota IKAPI). Margono, S Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta., S Dalam buku metodelogi pendidikan. Jakarta: PT.Renika Cipta. Munawir Yusuf,( 2006). Rahmat, J Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakara. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEJUJURAN SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEJUJURAN SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEJUJURAN SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ANISATIA ULFA, HJ. JUMAILIYAH, SUKARMAN Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Anisatia429@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH Erni Susilawati, Zulfakar, dan Hardiansyah Program Studi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Abstrak : rumusan masalah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan guna memperoleh data tentang tinjauan hukum islam dan hukum

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan guna memperoleh data tentang tinjauan hukum islam dan hukum BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris ( field research ) merupakan penelitian yang dilaksanakan secara langsung di lapangan guna memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Irawan M.Tayeb, H. Sayafuddin, Sukarman Bimbingan Dan Konseling, FIP, IKIP Mataram Irawanmtayeb@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan 68 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 33. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang

Lebih terperinci

KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN. Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M.

KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN. Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M. KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M. Pd **) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indra Putra Pratama, I Made Sonny Gunawan, Ni Ketut Alit Suarti Bimbingan Konseling,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian melalui

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67 69 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi adalah rencana pemecahan bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Tujuan Penelitian 1. Ingin mengetahui bagaimana perhatian orang tua pada anak siswa kelas IV SD Gayamsari 05 Semarang.. Ingin mengetahui sejauh mana pengamalan keagamaan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Jenis dan pendekatan penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field earch), yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat komparatif digunakan karena penelitian ini mencoba mengungkap perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1 78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM

KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM ABSTRAK MADE PILIANI IKIP Mataram Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda dengan keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian korelasional, dengan metode kuantitatif. yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan selama 2 bulan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, menurut

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, menurut III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, menurut pendapat Muhamad Ali (1985:120), metode deskriptif adalah : Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh lingkungan kerja islami terhadap produktivitas kerja karyawan yang dilakukan di Pabrik Jenang

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Lokasi Penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 Surabaya yang letaknya berada di Jl Jemursari II wonocolo Surabaya. Lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014, yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (A) pendekatan dan jenis penelitian, (B) lokasi penelitian, (C) data dan sumber data, (D) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menurut Prof. Dr. Sugiyono Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian berasal dari kata "metode" yang artinya Cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan "penelitian" adalah suatu kegiatan untuk mencari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang bertujuan memberikan suatu deskripsi secara rinci, penuh makna dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang bertujuan memberikan suatu deskripsi secara rinci, penuh makna dan 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan memberikan suatu deskripsi secara rinci, penuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HADWANA, WAYAN TAMBA dan M. FAQIH Administrasi Pendidikan, FIP IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penilaian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk berbagai maksud penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk berbagai maksud penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Stretegi Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan strategi penelitian survey yaitu strategi untuk memperoleh data dari sampel suatu populasi dan angket atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mendeskripsikan tentang kontribusi bimbingan dan konseling dalam mengatasi problematika santri di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN Metodepenelitian merupakan strategi secara umum yang dipakai dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab permasalahan yang dihadapi. Penggunaan metodeini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

PBAB III METODE PENELITIAN

PBAB III METODE PENELITIAN PBAB III METODE PEELITIA Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan 47 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arif Furchan adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang ada di dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata 77 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Metode penelitian adalah langkah kegiatan yang dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Metode penelitian adalah langkah kegiatan yang dilakukan oleh 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode penelitian adalah langkah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi secara langsung dari lapangan, data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam yaitu data primer dan data skunder. 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, apapun bentuk dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. 50 Dari data yang diperoleh melalui penelitian didapatkanlah kebenaran-kebenaran yang validitas secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang 75 BAB III METODE PENELITIAN Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang sistematis dan akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI Mahdiyatul Nasihah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : nasihamahdiyatul@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Olahraga Kota Payakumbuh. Adapun alasan lokasi penelitian di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Olahraga Kota Payakumbuh. Adapun alasan lokasi penelitian di Kota 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh. Adapun alasan lokasi penelitian di Kota Payakumbuh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk 66 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya metode. Untuk mencapai hasil penelitian ilmu pengetahuan, penulis membutuhkan urutan demonstrasi pembuktian tentang kebenaran mulai dari asas-asas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif explanatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. M. Nazir (2003: 84-85) mengemukakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. M. Nazir (2003: 84-85) mengemukakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian M. Nazir (2003: 84-85) mengemukakan bahwa : Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: NOVERI PRANATA NIM: 12500109 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang dapat dilakukan. Ia merupakan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penetitian. 2 Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penetitian. 2 Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Masalah Sumadi Suryabrata menerangkan bahwa variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Istiharah, Zulfakar, dan M. Faqih Administrasi Pendidikan, FIP IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, yakni rencana pemecahan bagi persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di Kelurahan Sumbersari RW 01, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. B. Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian yang berjudul Model Pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih Kecamatan Sidomukti Kabupaten Salatiga ini merupakan penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional diperlukan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian diperlukan metode penelitian, agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggung jawabkan, serta tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian lapangan (field research)

Lebih terperinci