KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01.A TAHUN 2003 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA

PEDOMAN RETENSI ARSIP KEUANGAN LEMBAGA NEGARA

JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN)

JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL. 2 Tahun setelah tahun anggaran berakhir. anggaran berakhir

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/U/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 12 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.33/Menhut-II/2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 251 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP KEUANGAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP KEUANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

arsip yang dibutuhkan segera tidak dapat tersedia dalam waktu yang cepat dan tepat.

JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF FUNGSI KEUANGAN, KEPEGAWAIAN APARATUR SIPIL NEGARA DAN PEJABAT NEGARA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2010 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-3- b. Surat Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/S/II- MEMUTUSKAN :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

2016, No Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan di lingkungan Kementerian Koperasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

2017, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksana

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negar

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 523/KMK.03/2000 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG : POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA TATACARA PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SEKRETARIAT DAERAH SURAT EDARAN NOMOR : 900 / 925 / V/KEU TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2013

2016, No kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, kepustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, serta pengawasan; b. bahwa dalam rangka penataa

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01.A TAHUN 2003 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendayagunakan Arsip secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan umum pemerintahan dan pembangunan serta tercapainya ketertiban pelaksanaan penyusutan Arsip dalam rangka penyelamatan Arsip sebagai bahan bukti akuntabilitas kinerja aparatur dan pertanggungjawaban nasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, perlu diatur mengenai jangka waktu simpan Arsip Keuangan; b. bahwa untuk maksud tersebut pada butir (a) diatas, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan. Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuanketentuan Pokok Kearsipan (LN Tahun 1971 Nomor 32, TLN Nomor 2964); 2. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (LN Tahun 1999 Nomor 60, TLN Nomor 3839);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip (LN Tahun 1979 Nomor 51, TLN Nomor 3151); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (LN Tahun 2000 Nomor 54, TLN Nomor 3952); 5. Keputusan Presiden RI Nomor 30 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja LPND; 6. Keputusan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 03 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional RI. Memperhatikan : Pertimbangan/persetujuan Badan Pemeriksa Keuangan RI dengan Surat Nomor : 34/VIII-VIII.4/03/2003, tanggal 5 Maret 2003. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN. Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Arsip adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971. 2. Arsip Keuangan adalah Arsip yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan/fiscal yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. 3. Jadwal Retensi Arsip Keuangan adalah daftar yang berisi jenis/seri Arsip keuangan beserta jangka waktu penyimpanannya, sesuai dengan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai pedoman penyusutan Arsip keuangan. 4. Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan Arsip sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979.

5. Nilaiguna Arsip adalah nilai Arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan pengguna Arsip. Nilaiguna Arsip dibedakan menjadi nilaiguna primer dan nilaiguna sekunder sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Kepala Arsip Nasional RI Nomor : SE/02/1983. 6. adalah unit-unit berkas yang dicipta, diatur dan dikelola sebagai suatu unit karena berhubungan secara fungsi atau subyek, merupakan hasil dari kegiatan yang sama. 7. adalah masa simpan minimal suatu jenis/seri Arsip pada Unit Pengolah dan/atau Unit Kearsipan. 8. adalah masa simpan minimal suatu jenis/seri Arsip pada Unit Pengolah. 9. adalah masa simpan minimal suatu jenis/seri Arsip pada Unit Kearsipan/Pusat Arsip. 10. Keterangan Musnah adalah keterangan yang menyatakan bahwa Arsip-arsip yang perlu dimusnahkan karena jangka waktu penyimpanan di Unit Kearsipan/Pusat Arsip telah selesai dan tidak memiliki nilaiguna. 11. Keterangan Permanen adalah keterangan yang menyatakan bahwa Arsip-arsip yang karena memiliki nilaiguna sekunder wajib diserahkan ke Arsip Nasional RI/Lembaga Kearsipan yang terdapat di tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing. 12. Keterangan Dinilai Kembali adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu jenis/seri Arsip belum dapat ditentukan nasib akhirnya apakah musnah atau permanent. Pasal 2 (1) Pengelolaan Arsip keuangan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan. (2) Setiap Arsip keuangan ditentukan retensinya atas dasar nilaiguna yang dituangkan dalam bentuk Jadwa Retensi Arsip Keuangan.

Pasal 3 (1) Bentuk dan susunan Jadwal Retensi Arsip Keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) meliputi kolom Nomor,. Jangka waktu simpan dan keterangan yang berisi pernyataan : musnah, permanent, atau dinilai. (2) Bentuk dan susunan Jadwal Retensi Arsip Keuangan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 4 (1) Penyusutan Arsip Keuangan meliputi kegiatan pengurangan Arsip keuangan dengan cara memindahkan Arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan; pemusnahan Arsip yang tidak bernilaiguna, dan penyerahan Arsip statis kepada Arsip Nasional RI/Lembaga Kearsipan Daerah. (2) Penyusutan Arsip Keuangan khususnya penyerahan Arsip statis keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penyerahan Arsip statis instansi. Pasal 5 Keputusan ini merupakan pedoman bagi instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah dalam rangka Penyusutan Arsip Keuangan. Pasal 6 Jadwal Retensi Arsip yang telah ada pada setiap Lembaga-lembaga Negara dan Badanbadan Pemerintahan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini. Pasal 7 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 24 Juni 2003 Kepala, Oman Sachroni

JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN Lampiran Keputusan Kepala Nomor : 01.A Tahun 2003 Tanggal : 24 Juni 2003 No. 1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 1.1. Penyusunan RAPBN 1.1.1 Arah kebijakan umum, stategi dan Selama masih 3 tahun Permanen prioritas APBN berlaku 1.1.2 Rencana Anggaran Kerja Instansi 1 tahun 2 tahun Musnah Pemerintah 1.1.3 Rancangan Anggaran Satuan Kerja 1 tahun 2 tahun Musnah Instansi Pemerintah 1.2 Penyampaian RAPBN Kepada DPR 1.2.1 Nota keuangan pemerintah dan rancangan Undang-undang APBN 1.2.2 Pembahasan RAPBN oleh Komisi DPR 1.2.3 Nota Jawaban DPR 1.3 Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan REPETA 2. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2.1.1 Arah kebijakan umum, strategi dan prioritas APBD 2.1.2 Usulan program, kegiatan dan 2.1.3 Rencana satuan kerja 2.1.4 Rancangan satuan kerja 2.2 Penyampaian RAPBN Kepada DPRD 2.2.1 Nota Keuangan Daerah dan Rancangan Perda APBD

2.2.2 Pembahasan RAPBD oleh Komisikomisi DPRD 2.2.3 Nota Jawaban DPRD 2.3 Perda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan REPETADA 3 Penyusunan Anggaran 3.1 Anggaran Rutin 3.1.1 Petunjuk penyusunan dan pembahasan belanja rutin Selama masih berlaku 3.1.2 Bahan Penyusunan DUK/DUKDA 3.1.3 Daftar Usulan Kegiatan dan Daftar Rencana Kegiatan 3.1.4 Hasil ulangan ringkas belanja rutin menurut organisasinya (satuan 2A), ulangan ringkas belanja rutin menurut program (Satuan 2B), ulangan ringkas pendapatan rutin (Satuan 2C), rincian belanja rutin s.d kegiatan dan jenis pengeluaran per unit organisasi (dokumen Satuan 3), dan memori penjelasan rutin (Satuan 3A), termasuk memorandum hasil bahasan konsep DIK/DRK 3.1.5 Konsep DIK/DRK 3.1.6 Konsep DIK/DRK dan petunjuk operasional termasuk revisinya 3.1.7 Ketentuan/peraturan yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban rutin 3.2 Anggaran Pembangunan 3.2.1 Petunjuk penyusunan dan pembahasan pembangunan perhitungan Negara ketentuan/ peraturan diperbaharui ketentuan/ peraturan diperbaharui 4 tahun Permanent

3.2.2 Bahan penyusunan Daftar Usulan Proyek tahun 4 tahun Musnah 3.2.3 Daftar usulan proyek/daftar rencana proyek pembangunan dan lembar kerja 4.2.4 Hasil bahasan penyusunan rancangan belanja pembangunan dan data pendukungnya dan memorandum penilaian DUP 3.2.5 Petunjuk pembahasan konsep daftar isian proyek dan lembar kerja 3.2.6 Hasil ulangan rancangan ulangan ringkas sector, sub rekor, dan program (Satuan 2), perincian menurut proyek (dokumen satuan 3), dan memori penjelasan pembangunan (satuan 3A), dan memorandum hasil bahasan/penilaian konsep DIP 3.2.7 Konsep daftar isian proyek dan Lembar kerja 3.2.8 Ketentuan/peraturan yang menyangkut pertanggungjawaban pembangunan tahun tahun tahun tahun tahun ketentuan/ peraturan diperbaharui 3.2.9 DIP DAN PO, termasuk revisinya PAN 3.2.10 Kontrak jasa dan order pekerjaan diserah terimakan 3.2.11 Permintaan pelayanan jasa/service report dan berita acara penyelesaian pekerjaan 3.2.12 Penagihan/invoice, faktur pajak, bukti penerimaan kas/bank beserta bukti pendukungnya, a.1 : copy faktur pajak, nota kredit bank 3.2.13 Bukti pengeluaran kas/bank untuk belanja barang pekerjaan diserahterimakan PAN PAN 4 tahun Musnah 4 tahun Musnah 4 tahun Musnah 4 tahun Musnah 5 tahun setelah Dinilai hak dan kewajiban habis 5 tahun Musnah 5 tahun Musnah 2 tahun Dinilai

4. Pelaksanaan APBN/APBD 4.1 Pendapatan 4.1.1 Bukti penerimaan pajak dan penerimaan Negara bukan pajak PAN/Peraturan daerah / terbit 4.1.2 Bukti retribusi 4.1.3 Hasil perusahaan BUMN/BUMD dan pengelolaan kekayaan Negara 4.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah 4.1.5 Penerimaan dana perimbangan (DAU, DAK, pengutan, cadangan, dll 4.1.6 Lain-lain pendapatan (dana kontingensi, dana bantuan, dana darurat, dll) 4.1.7 Bukti rekening Koran pemerintah 4.1.8 Jurnal penerimaan 4.1.9 Buku besar/buku besar pembantu 4.2 Belanja 4.2.1 Surat perintah pembayaran dan lampirannya: SPP-GU SPP-DU/TU ABT rutin SPP-LS 4.2.2 Perhitungan 4.2.3 Pembukuan yaitu Buku kas umum Buku pembantu Register 10 buku tambahan DPP DHP Kartu pegawai /kredit Rekening koran bank 5 tahun Musnah 5 tahun Musnah

4.2.4 Konsep perhitungan 2 tahun Musnah 4.2.5 Obyek pemeriksaan lembaga 2 tahun Musnah fungsional Rencana kerja Rencana kerja pengawasan Hasil pemeriksaan tahunan 4.2.6 Nota perhitungan Negara 5 tahun Permanent terbit 4.2.7 Dokumen uang muka dan data 2 tahun Musnah pendukung 4.2.8 Nota pembukuan (SP3) 4.2.9 Nota verifikasi 4.2.10 Belanja modal 4.2.11 Penggunaan dana pemerintah RI untuk kontribusi/iuran dan lain-lain pada badan/organisasi internasional 4.2.12 Persetujuan penggunaan/pencairan 4.2.13 Daftar gaji/kartu gaji 4.2.14 Laporan keuangan antara lain: a. Berita acara pemeriksaan kas/register penutup kas b. Laporan realisasi rutin dan pembangunan c. Laporan pendapatan Negara yang terdiri dari: Penerimaan pajak Penerimaan bukan pajak (PNBP) d. Laporan realisasi bulanan/triwlan/semesteran 4.2.15 Laporan tahunan/laporan nihil 4.2.16 Belanja bagi hasil/bantuan 3 tahun Dinilai 9 tahun Permanent 5 tahun Permanent 5 tahun Dinilai

5. Bantuan/Pinjaman Luar Negeri 5.1 Blue Book diterbitkan 5.2 Dokumen kesanggupan Negara loan donor untuk membiayai (grey book) agreement ditandatangani 5.3 Dokumen memorandum of understanding dan dokumen sejenisnya 5.4 Dokumen loan agreement (PHLN) seperti draft agreement, logal opinion, surat menyurat dengan tender, dsb. 5.5 Alokasi dan relokasi penggunaan dana luar negeri, a.l : usulan luncuran dana 5.6 Aplikasi penarikan dana BLN berikut lampirannya: Rembusement Direct payment Special commitment Special account 5.7 Otorisasi penarikan dana (payment advice) 5.8 Realisasi pencairan dana bantuan luar negeri yaitu : SPM beserta lampirannya, a.l : SPP, kontrak, BA, dan data pendukung lainnya 5.9 Replenishment (permintaan penarikan dana dari Negara donor) meliputi : nomor objection, project implementation, notification of contract, Withdrawal Authorization, Statement of expenditure bersangkutan 5.10 Staf appraisal report PHLN selesai 5.11 Report/laporan yang terdiri dari Progress report Monthly report Quarterly report 5.12 Laporan hutang Negara: Laporan pembayaran hutang terbit Negara Laporan posisi hutang Negara 5.13 Completion report/annual report PAN 5 tahun Musnah 2 tahun Musnah 3 tahun Dinilai 9 tahun Permanent

5.14 Ketentuan/peraturan yang 4 tahun Permanent menyangkut bantuan/pinjaman luar diperbaharui negeri 6 Pengelola APBN/ DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 6.1 Keputusan Menteri tentang penetapan: Kepala Kantor/satuan kerja Pemimpin proyek/bagian proyek Bendaharawan rutin dan proyek Bendaharawan penerima 7 Implementasi system akuntansi pemerintah 7.1 Manual Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) masa jabatan ketentuan/peraturan diperbaharui 7.2 Daftar transaksi (DT), pengeluaran (Pk), penerima (PN), dokumen sumber (DS), bukti jurnal (BJ), surat tanda setor (STS), surat setoran bukan pajak (SSBP), giro 5 atau giro 8 (giro 5/8), SPM dalam daftar ringkangsan pengembalian pendapatan dan potongan dari pengeluaran(spdr) 7.3 Memo penyesuaian (PM) PAN 7.4 Laporan realisasi bulanan SAP dari PAN kantor akuntansi regional (KAR) 7.5 Laporan realisasi triwulan SAP dari unit akuntansi wilayah (UAW) dan gabungan semua UAW/Unit Akuntansi Kantor Pusat Instansi (UAKPI) 8 Pertanggungjawaban Keuangan Negara 8.1 Laporan Hasil Pemeriksaan Perhitungan Anggaran Negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI 8.2 Persetujuan DPR tentang Perhitungan Anggaran Negara, risalah rapat, dll PAN PAN PAN 8.3 Hasil pengawasan dan pemeriksaan 2 tahun setelah ditindaklanjuti 8.4 Nota penghitungan Negara 2 tahun setelah ditindaklanjuti 2 tahun Permanent 2 tahun Musnah 2 tahun Musnah 2 tahun Musnah 8 tahun Dinilai 8 tahun Dinilai

8.5 Laporan aparat pemeriksa fungsional 2 tahun Dinilai a. LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) b. MHP (Memorandum Hasil Pemeriksaan) c. Tindaklanjut/tanggapan MHP terbit setelah persoalan selesai 8.6 Dokumen penyelesaian keuangan Negara a. Tuntutan perbendaharaan b. Tuntutan ganti rugi 8.7 P6 (DA 05, 31), P7 dan P8 (DA 05, 32) berikut lampirannya (SSBP) dan SPM 5 tahun setelah kasus mendapatkan keputusan hukum yang tetap PAN 2 tahun Dinilai setelah hak dan kewajiban habis 5 tahun Musnah Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 24 Juni 2003 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, OMAN SACHRONI