PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.33/Menhut-II/2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

Transkripsi

1 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.33/Menhut-II/03 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/MENHUT-II/007 telah ditetapkan pengaturan Jadwal Retensi Arsip Keuangan Departemen Kehutanan; b. bahwa berdasarkan pasal ayat () Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.5/Menhut-II/0 tentang Pedoman Tata Kearsipan Kementerian Kehutanan, pengaturan Jadwal Retensi Arsip Kementerian Kehutanan diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan tersendiri, sehingga Peraturan Menteri Kehutanan sebagaimana huruf a perlu disempurnakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan Kementerian Kehutanan; Mengingat :. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 999 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44);. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 003 Nomor 47, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 486); 3. Undang-Undang Nomor Tahun 004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 5, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang...

2 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 66, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor Tahun 008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 6. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 7. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 009 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 507); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 0 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 53); 9. Keputusan Presiden Nomor 05 Tahun 004 tentang Pengelolaan Arsip Statis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 43); 0. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode Tahun sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 0;. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 00 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 3/KEP/M.PAN//003 tentang Pedoman Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut- II/00 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 00 Nomor 405) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 33/Menhut-II/0(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 779); 5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.5/Menhut- II/0 tentang Pedoman Tata Kearsipan Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 383); 6. Peraturan...

3 6. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 007 tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:. Arsip Kementerian Kehutanan yang selanjutnya disebut arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh Kementerian Kehutanan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.. Arsip Keuangan adalah arsip yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan/fiskal yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan. 3. Jadwal Retensi Arsip Keuangan Kementerian Kehutanan yang selanjutnya disebut Jadwal Retensi Arsip Keuangan adalah daftar yang berisi sekurang kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip keuangan. 4. Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan dan dari Unit Kearsipan ke Unit Pusat Kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan yaitu Arsip Nasional Republik Indonesia. 5. Pemindahan Arsip Inaktif adalah kegiatan pengurangan arsip inaktif dan pengalihan tanggung jawab pengelolaan arsip inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan dan dari Unit Kearsipan ke Unit Pusat Kearsipan di lingkungan Kementerian Kehutanan. 6. Pemusnahan Arsip adalah kegiatan pengurangan arsip yang tidak bernilai guna dan pengamanan informasi yang dilakukan dengan cara penghancuran fisik arsip sampai tidak dapat dikenali lagi. 7. Penyerahan Arsip Statis adalah kegiatan pengurangan arsip dan pengalihan tanggung jawab pengelolaan arsip statis dari Kementerian Kehutanan ke Arsip Nasional Republik Indonesia dalam rangka penyelamatan dan pelestarian memori kolektif dan bahan pertanggungjawaban. 8. Nilai Guna Arsip adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan pengguna arsip. 9. Nilai Guna Primer adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan Kementerian Kehutanan. 0. Nilai Guna...

4 0. Nilai Guna Sekunder adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan lembaga atau instansi lain dan atau kepentingan umum diluar Kementerian Kehutanan dan kegunaannya sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban nasional.. Jenis Arsip adalah unit-unit berkas yang dicipta, diatur dan dikelola sebagai suatu unit karena berhubungan secara fungsi atau subyek, merupakan hasil dari kegiatan yang sama.. Jangka Waktu Simpan adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada Unit Pengolah, Unit Kearsipan dan Unit Pusat Kearsipan. 3. Jangka Waktu Simpan Aktif adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada Unit Pengolah. 4. Jangka Waktu Simpan Inaktif adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada Unit Kearsipan dan Unit Pusat Kearsipan. 5. Unit Pengolah adalah satuan kerja pada Kementerian Kehutanan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya. 6. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan. 7. Unit Pusat Kearsipan Kementerian Kehutanan adalah satuan kerja pada Kementerian Kehutanan yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan dibidang kearsipan, menerima, mengolah, menyimpan, menyusutkan arsip inaktif, melakukan penataan sistem kearsipan, pelayanan jasa kearsipan dan penyuluhan, perawatan koleksi dan pelacakan arsip serta pengembangan teknologi kearsipan, menganalisis nilai guna, preservasi dan konservasi arsip, penyelamatan dan pengamanan arsip vital, serta melakukan akuisisi arsip Kementerian Kehutanan. 8. Musnah adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu jenis arsip dapat dimusnahkan karena jangka waktu penyimpanan telah selesai, dan tidak memiliki nilai guna lagi. 9. Dinilai Kembali adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu jenis arsip belum dapat ditentukan nasib akhirnya apakah disimpan kembali, musnah atau permanen, sehingga perlu dilakukan penilaian kembali dan pengkajian lagi. 0. Permanen adalah arsip-arsip yang karena memiliki nilai guna sekunder wajib diserahkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia. Pasal Jadwal Retensi Arsip Keuangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 3 Jadwal Retensi Arsip Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip keuangan di lingkungan Kementerian Kehutanan. Pasal 4...

5 Pasal 4 Bentuk dan susunan Jadwal Retensi Arsip Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal meliputi kolom : Nomor, Jenis Dokumen/Arsip, Jangka Waktu Simpan dan yang berisi pernyataan musnah, dinilai kembali atau permanen. Pasal 5 () Jangka waktu simpan arsip aktif dihitung sejak arsip ditetapkan dan diregistrasi hingga pokok masalah pada naskah dinas selesai diproses. () Setiap arsip keuangan ditentukan retensinya atas dasar nilai guna yang dituangkan dalam Jadwal Retensi Arsip Keuangan. Pasal 6 Kegiatan penyusutan arsip yang telah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/MENHUT-II/007 tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan Departemen Kehutanan dinyatakan sah dan berlaku, selanjutnya menyesuaikan dengan Peraturan ini. Pasal 7 Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/MENHUT-II/007 tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan Departemen Kehutanan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 8 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 03 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Juni 03 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ZULKIFLI HASAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 03 NOMOR 888 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, ttd. KRISNA RYA

6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.33/Menhut-II/03 TENTANG : JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN A RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (RAPBN) Penyusunan RAPBN a. Arah Kebijakan Umum, Strategi, Prioritas, dan Renstra selama masih berlaku tahun 3 tahun Permanen - Rencana Kerja - Rencana Kerja Pemerintah b. Rencana Anggaran Kerja Instansi Pemerintah (RAKIP) dan usulan tahun tahun tahun Musnah Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) termasuk usulan Anggaran Belanja dari/di Unit Organisasi c. Rancangan Anggaran Satuan Kerja Instansi Pemerintah (RASKIP) tahun tahun tahun Musnah Penyampaian RAPBN kepada Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR-RI) a. Materi Penyampaian Nota Keuangan b. Materi pembahasan RAPBN dari Kementerian Kehutanan c. Pembahasan RAPBN dengan DPR-RI d. Risalah rapat dengar pendapat dengan DPR-RI e. Nota Jawaban DPR-RI tahun 3 tahun Permanen tahun 3 tahun Permanen tahun 3 tahun Musnah tahun 4 tahun Permanen tahun 4 tahun Permanen

7 B PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) Ketetapan Pagu Indikatif/Pagu Sementara Ketetapan Pagu Definitif 3 Rencana Kerja Anggaran - Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) 4 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dan revisinya, Rencana Kegiatan Pelaksanaan (RKP) 5 Ketentuan/peraturan yang menyangkut Pelaksanaan, Penatausahaan, tahun setelah dan Pertanggungjawaban Anggaran diperbaharui 6 Target Penerimaan Negara Bukan Pajak tahun setelah UU Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 3 tahun Musnah tahun 3 tahun Permanen tahun 3 tahun Dinilai kembali tahun 3 tahun Dinilai kembali tahun 3 tahun Permanen tahun 7 tahun Dinilai kembali C PELAKSANAAN ANGGARAN Pendapatan a. Surat Setoran Pajak (SSP) tahun 7 tahun Dinilai kembali b. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) tahun 7 tahun Dinilai kembali c. Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 7 tahun Dinilai kembali ) Iuran Ijin Usaha Pemanfaataan Hutan (IIUPH) ) Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) 3) Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan (DPEH) 4) Penggunaan Kawasan Hutan 5) Eksport Satwa Liar (ESL) 6) Ijin tangkap satwa liar 7) Pungutan Usaha Pariwisata Alam (PUPA) 8) Iuran Usaha Pariwisata Alam (IUPA) 9) Taman Buru 0) Sewa Barang Milik Negara (BMN)

8 3 d. Dana Reboisasi (DR) tahun 7 tahun Dinilai kembali e. Hibah tahun 7 tahun Dinilai kembali f. Dana Bagi Hasil (DBH) g. Penerimaan Sisa Anggaran Lebih dan Saldo Kas atau Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) h. Bunga dan atau Jasa Giro pada Bank i. Piutang Negara j. Pengelolaan Investasi k. Pengelolaan/Penatausahaan Barang Milik Negara Belanja tahun 7 tahun Dinilai kembali tahun 7 tahun Musnah tahun 7 tahun Musnah tahun 7 tahun Permanen tahun 7 tahun Permanen tahun 7 tahun Dinilai kembali a. Dokumen pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain untuk : ) Barang Pakai Habis/Barang Persediaan tahun setelah serah terima barang ) Barang Inventaris/Barang Milik Negara (BMN) tahun setelah serah terima barang 3) Jasa tahun setelah serah terima pekerjaan Beserta data pendukungnya, antara lain : ) Dokumen uang muka dan data pendukung ) Penagihan/invoice, kwitansi pembayaran, faktur pajak, bukti penerimaan kas/bank beserta data pendukungnya, antara lain : copy faktur pajak, nota kredit, dll 3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan/Serah Terima Barang tahun 3 tahun Musnah tahun 4 tahun Dinilai kembali tahun 4 tahun setelah hak dan kewajibannya habis Dinilai kembali

9 4 4) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) beserta lampirannya antara lain Surat Pertanggung Jawaban Belanja (SPTB)/Surat Perintah Membayar (SPM) beserta lampirannya antara lain Nota Hasil Pengujian (NHP), Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM)/ Surat Perintah Pencairan Dana (SPD) b. Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan lampirannya : tahun 4 tahun Musnah ) SPP-GU/SPP-GUP ) SPP-DU/SPP-UP 3) SPP-TU/SPP-TUP 4) SPP-LS c. Surat Perintah Membayar (SPM) dan lampirannya : tahun 4 tahun Musnah ) SPM-GU/SPM-GUP ) SPM-DU/SPM-UP 3) SPM-TU/SPM-TUP 4) SPM-LS 5) SPM-GU Nihil 6) SPM-TU Nihil d. Pembukuan Anggaran yaitu : tahun 7 tahun Dinilai kembali ) Buku Kas Umum (BKU) ) Buku Kas Pembantu (BKP)/Buku Pembantu (BP), antara lain : Buku Kasir/Buku Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu Persekot/Buku Pembantu Uang Persediaan, Buku Pembantu Uang Perjalanan Dinas, Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Pengawas Anggaran, Buku Pembantu LS 3) Buku/Kartu Pengawasan Kredit Anggaran 4) Rekening Koran Bank e. Daftar gaji/kartu gaji f. Penggunaan dana Pemerintah RI untuk kontribusi/iuran pada Badan atau Organisasi Internasional g. Dokumen Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) tahun setelah investasi berakhir h. Hutang Negara i. Dokumen Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Pembangunan HTI tahun setelah Penyertaan Modal diakhiri tahun tahun Musnah tahun 7 tahun Permanen tahun 7 tahun Dinilai kembali tahun 7 tahun Dinilai kembali tahun 9 tahun Dinilai kembali

10 5 D j. Dokumen pinjaman dalam rangka Pembangunan HTI tahun setelah pinjaman tahun 9 tahun Dinilai kembali diakhiri k. Dokumen Kredit Usaha, antara lain : Kredit Usaha Hutan Tanaman tahun setelah pinjaman Rakyat (KUHTR), Kredit Usaha Kecil Daerah Aliran Sungai diakhiri (KUKDAS), Kredit Usaha Persuteraan Alam (KUPA) tahun 9 tahun Dinilai kembali l. Laporan Arus Kas tahun 7 tahun Musnah ) Berita Acara Pemeriksaan Kas/Register Penutupan Kas ) Laporan Realisasi Anggaran (LRA) termasuk Arsip Data Komputer (ADK) 3) Laporan Pendapatan Negara 4) Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA) Bulanan/Triwulan/Semesteran 5) Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dengan lampiran Rekening Koran m. Laporan Keuangan Tahunan, terdiri dari : tahun 4 tahun Permanen ) Laporan Realisasi Anggaran (LRA) ) Neraca 3) Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) BANTUAN/PINJAMAN LUAR NEGERI Dokumen permohonan pinjaman luar negeri (Blue Book) tahun setelah diterbitkan tahun tahun Permanen Dokumen kesanggupan negara donor untuk membiayai (Grey book ) tahun setelah loan agreement ditandatangani 3 Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU), dan tahun setelah anggaran sejenisnya berakhir 4 Dokumen Loan Agreement Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) seperti: tahun setelah proyek draft agreement, legal opinion, surat menyurat dengan tender, dsb. diserahterimakan 5 Alokasi dan relokasi penggunaan dana luar negeri, a.l. usulan luncuran tahun setelah pekerjaan dana diserahterimakan tahun tahun Permanen tahun tahun Permanen tahun 7 tahun Dinilai Kembali tahun 7 tahun Dinilai Kembali 6 Aplikasi penarikan dana Bantuan Luar Negeri (BLN) berikut lampirannya: tahun setelah pekerjaan tahun 7 tahun Dinilai Kembali diserahterimakan a b Reimbursement Direct Payment/Transfer Procedure

11 6 c. d Special Commitment L/C Opening Special Account/Impres Fund 7 Otorisasi penarikan dana (payment advice ) tahun setelah pekerjaan diserahterimakan tahun 7 tahun Dinilai Kembali 8 Realisasi pencairan dana bantuan luar negeri, yaitu : SPD (Surat tahun setelah pekerjaan Perintah Pencairan Dana), SPM beserta lampirannya, a.l. : SPP, Kontrak, diserahterimakan BA, dan data pendukung lainnya. 9 Replenishment (permintaan penarikan dana dari negara donor) antara lain : No Objection Letter (NOL), Notification of Contract, Project tahun setelah pekerjaan diserahterimakan Implementation, Withdrawl Authorization (WA), Statement of Expenditure (SE) tahun 7 tahun Dinilai Kembali tahun 7 tahun Dinilai Kembali 0 Staff Appraisal Report tahun setelah Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) selesai tahun tahun Musnah Report /Laporan yang terdiri dari : tahun setelah pekerjaan tahun 7 tahun Dinilai Kembali Progress Report Monthly Report Quarterly Report diserahterimakan Completion Report/Annual Report tahun 3 tahun Permanen 3 Ketentuan/peraturan yang menyangkut bantuan/pinjaman luar negeri tahun setelah diperbaharui tahun 4 tahun Permanen E PENGELOLA APBN/DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) Keputusan Menteri tentang Penetapan: tahun setelah masa tahun a b c d e f Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kuasa Pengguna Barang (KPB) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat Penandatanganan SPM Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu jabatan berakhir termasuk Berita Acara Serah Terima Jabatan 3 tahun Dinilai Kembali

12 7 F SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) Manual Implementasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tahun setelah tahun tahun Permanen a Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) ketentuan/peraturan b. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara diperbaharui (SIMAK BMN) Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) tahun 4 tahun Musnah 3 Daftar Transaksi (DT), Pengeluaran (PK), Penerimaan (PN), Dokumen Sumber (DS), Bukti Jurnal (BJ), Surat Tanda Setor (STS), Surat Setoran tahun 4 tahun Musnah Bukan Pajak (SSBP), Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB), Surat Perintah Pencairan Dana (SPD), SPM dalam daftar ringkasan pengembalian dan potongan dari Pengeluaran (SPDR) 4 Listing (Daftar Rekaman Penerimaan) Buku temuan dan tindakan lain tahun setelah UU LKPP (SAI) a b Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) tahun tahun Musnah 5 Laporan Realisasi Bulanan SAI tahun tahun Musnah a b Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) 6 Laporan Realisasi Triwulan SAI dari Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran Wilayah (UAKPAW), Unit Akuntansi Kuasa Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAKPPAEI), Unit Akuntansi Kantor Pusat Instansi (UAKPI), Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) tahun tahun Musnah 7 Laporan Semesteran/Tahunan tahun tahun Permanen - - Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

13 8 G PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)/Laporan Hasil Audit (LHA) atas Laporan tahun setelah Keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) dan ditindaklanjuti Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) tahun 3 tahun Dinilai Kembali Hasil Pengawasan dan Pemeriksaan Internal oleh Inspektorat Jenderal tahun setelah ditindaklanjuti 3 Laporan Aparat Pemeriksa Fungsional : tahun setelah tahun a. b. c. LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) MHP (Memorandum Hasil Pemeriksaan) Tindak Lanjut/Tanggapan LHP ditindaklanjuti 4 Dokumen Penyelesaian Keuangan Negara : 5 tahun setelah kasus tahun a. b. Tuntutan Perbendaharaan (TP)/Ganti Kerugian Negara untuk Bendahara Tuntutan Ganti Rugi (TGR)/Ganti Kerugian Negara untuk Pegawai Negeri Bukan Bendahara mendapat keputusan hukum yang tetap 3 tahun 5 tahun Dinilai Kembali 4 tahun Dinilai Kembali tahun setelah hak dan kewajiban habis Dinilai Kembali Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, ttd. MENTERI KEHUTANAN, REPUBLIK INDONESIA, ttd. KRISNA RYA ZULKIFLI HASAN