6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

fisika CAHAYA DAN OPTIK

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

13. Cahaya; Optika geometri

Antiremed Kelas 08 Fisika

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

LKS-1 PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN-PARALEL

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya.

Pengerian Lensa, Jenis Lensa dan Pembiasan pada Lensa

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

1. Pembiasan Cahaya pada Prisma

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Elyas Narantika NIM

DAFTAR ISI... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

O P T I K A G E O M E T R I K.

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

MODUL MATA PELAJARAN IPA

EKSPERIMEN FISIKA DASAR II

A. LEMBAR IDENTITAS 1. Nama : 2. Nim : 3. Kelas : Geotermal IIA 4. Jurusan/Prodi : Fisika Geotermal 5. Kelompok : 1 6. Judul Percobaan : Indeks Bias

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN

Cahaya dan Alat Optik

LAMPIRAN I ( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ) A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : SMP Kristen Sendang Tulungagung

Fisika Optis & Gelombang

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh

Gambar 1. Gambar 2. Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

FORMAT JAWABAN INQUIRY OPTIK

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI

Kata kunci : bayangan, jarak fokus, lensa tipis

PADANAN LITERASI SAINS

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

Antiremed Kelas 10 FISIKA

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

Cahaya dan Alat Optik

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB OPTIKA GEOMETRIS

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember

10 cm. 168 cm e. 100 cm dan 79 cm

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR MENENTUKAN FOKUS LENSA

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

BAB V PENUTUP. dapat diterapkan pada materi pokok cahaya siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Kupang untuk

PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA. Nirsal Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK

Contoh Soal IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD/MI Hindayani.com

PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALEL

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)

L E N S A. I. TUJUAN INSTRUKIONAL UMUM Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mengetahui sifat lensa dan penggunaannya.

Kisi kisi Soal Uji Coba

Lampiran 1 surat ijin uji coba validitas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

BAB 23. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

61 Lampiran 1 Lampiran 2

Skor Aspek yang dinilai

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

Pemantulan dan Pembiasan

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. CAHAYALATIHAN SOAL BAB 10. batu baterai. dinamo. lilin. aki

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

Transkripsi:

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

17 Menurunkan hukum pembiasan. 21 Mendeskripsikan pengertian bayangan nyata dan bayangan maya. INDIKATOR KD - 6.4 ( B. LENSA ) 18 Menjelaskan makna indeks bias medium. 19 Mendeskripsikan eksperimen untk menentukan posisi fokus lensa cekung dan lensa cembung. 20 Menyajikan pembentukkan,pengukuran, dan perhitungan pembentukkan bayangan oleh lensa cekung dan lensa cembung melalui percobaan. NOOR

@ pembiasan dapat terjadi pada medium yang transparan. @ Dengan lensa kita dapat mempelajari peristiwa pembiasan. PEMBIASAN CAHAYA @ Pengetahuan pembiasan pada lensa cembung maupun lensa cekung merupakan pengetahuan dasar untuk mempelajari alat-alat optik seperti kacamata, kamera, teropong, dan alat optik lainnya.

Pembiasan cahaya dari medium udara,! menuju medium kaca. Hukum Pembiasan Sinar merambat dari udara ke kaca.

hukum pembiasan cahaya! = hukum pemantulan. a. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan di satu titik.! b. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar datang tegak lurus bidang batas diteruskan atau tidak mengalami pembiasan. Sudut datang = sudut yang dibentuk sinar datang dan garis normal.! Sudut bias = sudut yang dibentuk sinar bias dengan garis normal. @ pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari- hari Co/ : - peristiwa fatamorgana - dasar kolam renang tampak dangkal jika dilihat dari samping.

Indeks Bias! (B). Kelajuan cahaya bertambah saat cahaya menuju ke medium kurang rapat dan dibiaskan menjauhi garis normal (A). Kelajuan cahaya menjadi lambat dan dibiaskan mendekati garis normal pada saat menuju medium lebih rapat!!! (B). Kelajuan cahaya bertambah saat cahaya menuju ke medium kurang rapat dan dibiaskan menjauhi garis normal

Indeks bias medium @ Perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa udara dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium Keterangan:! n = indeks bias medium C = kecepatan cahaya di ruang hampa = 3 108m/s Cn = kecepatan cahaya dalam medium!

Co/. Soal : Hukum Pembiasan 1. Sinar merambat dari udara ke air, dilukiskan seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, berapakah indeks bias air tersebut? Langkah-langkah Penyelesaian: 1. Apa yang diketahui? Proyeksi sinar datang, A'O = 4 satuan Proyeksi sinar bias, B'O = 3 satuan 2. Apa yang ditanyakan? Indeks bias air, n air. 3. Gunakan persamaan, n air = A'O/B'O 4. Penyelesaian, n air. = A'O/B'O = 4/3 Lintasan sinar dari udara ke air.

Pembiasan cahaya dari medium kaca ke medium udara dengan sudut kritis.

1. Sinar datang dari udara dibiaskan dalam kaca mendekati garis normal.! 2. Buatlah sebuah lingkaran dengan pusat pada bidang batas, tempat pertemuan sinar datang, sinar bias, dan garis normal,! 3. Hitunglah Perbandingan proyeksi sinar datang dan proyeksi sinar bias untuk berbagai sudut datang, misalnya A'O dibanding B'O,! 4. Perbandingan proyeksi sinar datang dan proyeksi sinar bias pada perambatan cahaya dari satu medium ke medium lain merupakan bilangan tetap. ( hukum Snellius.)

Lintasan sinar berbagai sudut datang dari udara ke kaca.

Menggambar diagram sinar pembiasan cahaya dari udara ke air. a. Gambar garis yang mewakili bidang batas, XY kemudian garis yang tegak lurus XY, yaitu AB! b. Gambar dua lingkaran dengan titik pusat O dengan perbandingan jari-jari 4 : 3 sesuai indeks bias medium (disini n = 3 4, medium air)! c. Gambar sinar datang P dengan sudut datang i, misal 30. Teruskan sinar PO hingga memotong lingkaran kecil di titik Q. Tariklah garis dari titik Q sejajar dengan garis normal AB hingga memotong lingkaran besar di titik R. Hubungkan titik pusat O dan titik R dengan garis lurus. Garis OR menunjukkan sinar bias! Tampak bahwa sinar yang datang dari medium kurang rapat (udara) menuju medium lebih rapat (air) dibelokkan mendekati normal.

Dispersi Cahaya Cahaya putih diuraikan menjadi warna-warna pelangi pada saat cahaya putih melalui sebuah prisma.

@ Prisma merupakan benda bening yang terbuat dari gelas yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu. @ Hubungan antara sudut deviasi (D), sudut sinar datang (i1), sudut sinar bias (r2), dan sudut pembias prisma (β) : c. Pembiasan pada Prisma @ Sinar yang dijatuhkan pada bidang pembias pertama, dan sinar yang keluar dari bidang pembias kedua membentuk sudut tertentu dengan sinar masuk. Sudut ini disebut sudut deviasi (D). @ Sudut yang dibentuk oleh kedua bidang pembias disebut sudut pembias (β).

a. Pembiasan pada Lensa Cekung @ Jenis-jenis lensa cekung. cekung cekung cekung cembung datar @ lensa negatif @ Bersifat menyebarkan sinar ( divergen )

Lensa Cekung cermin cembung.

Sinar-sinar Istimewa! lensa Cekung 1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus 2) Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus lensa pertama (F1) akan dibiaskan sejajar sumbu utama. 3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan.

Pembentukan Bayangan! pada lensa Cekung 1) Jarak benda > dari 2F @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : maya, tegak, diperkecil, ~ letak bayangannya : di depan lensa. 2

2 2 2) Jarak benda di antara 2F 2 dan F 2 @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : maya, tegak,diperkecil, ~ letak bayangannya : di depan lensa.

3) Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : maya, tegak,diperkecil, ~ letak bayangannya : di depan lensa.

b. Pembiasan pada Lensa Cembung @ Jenis-jenis lensa cembung: cembung -cembung cembung -cekung datarcembung @ lensa positif @ Bersifat mengumpulkan sinar ( konvergen )

Lensa Cembung

Sinar-sinar Istimewa! lensa Cembung. 1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang lensa. 2) Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama. 3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak dibiaskan.

Pembentukan Bayangan pada! lensa Cembung 1) Jarak benda lebih besar 2F 2 @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil, ~ letak bayangannya : di antara F1 dan 2F1.

2) Benda di antara 2F2 dan F2 @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : nyata, terbalik, diperbesar, ~ letak bayangannya : di luar 2F1

3) Benda di titik F2 @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : maya, terbalik ~ letak bayangannya : di tak terhingga

4) Benda di antara F2 objek dan pusat lensa @ Gunakan sinar istimewa no.1 dan 3, diperoleh : ~ Sifat bayangan : maya, tegak, diperbesar, ~ letak bayangannya : di depan lensa.

lensa cembung cermin cekung Dari ketiga lukisan tersebut:! a. Jika benda di antara O dan F, sifat bayangan maya, tegak, diperbesa. b. Jika benda di antara F dan 2F sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar. c. Jika s = f bayangan tegak, maya, di tak hingga d. Jika s = 2 f, bayangan terbalik, nyata, sama besar e. Jika s > 2f, bayangan nyata, terbalik, diperkecil f. Bayangan diperbesar s > s, bayangan diperkecil jika s < s. (Keterangan: 5 = 5 atau 5 = 5)

Pada lensa juga berlaku persamaanpersamaan seperti pada cermin f = jarak fokus s0 = jarak benda terhadap cermin s1 = jarak bayangan terhadap cermin M = perbesaran h 0 = tinggi benda h 1 = tinggi bayangan