BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan ekspresi dalam bentuk tulisan walaupun menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, tetapi dalam proses pembelajaran bahasa tidak mungkin dipisahkan dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara dan membaca. Keempat keterampilan berbahasa itu terdapat saling melengkapi. Sebagaimana dalam kurikulum 2004 (KBK) yang kemudian disempurnakan dengan kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas (SMA) disebutkan bahwa salah satu tujuan pengajaran bahasa Inggris adalah mengembangkan kemampuan dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Berkomunikasi secara lisan dan tulis dengan menggunakan ragam bahasa yang sesuai secara lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan atau monolog yang melibatkan wacana berbentuk, deskriptif, naratif, spoofl, recount, prosedur, report, news item, anekdot, eksposisi, explanation, discussion, commentary, dan review dengan variasi ungkapan makna interpersonal, ideasional, dan tekstual sederhana (Depdiknas, 2004:8). 1
Pengajaran keterampilan menulis bahasa Inggris untuk siswa SMA diarahkan 2 ke pencapaian kompetensi yang dapat terlibat dalam kemampuan siswa mengungkapkan berbagai makna dengan langkah-langkah retorika yang benar di dalam teks tertulis tentang suatu topik berkaitan dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual), dengan penekanan ciri-ciri ragam bahasa tulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Menurut Akhadiah, dkk (1988:2) bahsa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Dalam proses pembelajaran keterampilan ini bisa diwujudkan dalam bentuk materi menulis dengan berbagai indikatornya. Sebagaimana materi lainnya, materi inipun seharusnya disajikan secara bertahap, karena menulis merupakan keterampilan lanjutan yang cukup kompleks. Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris yang diberikan pada siswa kelas XI di SMA Negeri sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikembangkan di sekolah, dengan tujuan untuk memberikan bekal pada siswa dalam hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Para siswa memposisikan diri sebagai diri sendiri yang memerlukan sesuatu bekal untuk kehidupannya nanti. Siswa perlu mengerti apa makna belajar keterampilan menulis bahasa Inggris bagi dirinya, apa manfaatnya dan bagaimana usaha mereka mencapainya sehingga mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Hal ini disadari penulis selaku guru yang mengajar bahasa Inggris dihadapkan beberapa masalah dalam pembelajaran menulis pada siswa kelas XI-A1
3 di SMA Negeri. Masalah tersebut meliputi: (1) rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis bahasa Inggris, aktivitas proses belajar menulis siswa cenderung rendah, (2) ketidakmampuan siswa dalam menuangkan dan mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan, dan (3) ketidakmampuan siswa dalam pengorganisasian tulisan yang bermakna. Kondisi ini terungkap dari pengamatan selama berlangsungnya aktivitas proses belajar latihan keterampilan menulis dan terungkap dari evaluasi hasil belajar siswa dalam membuat tulisan berupa karangan sederhana bahasa Inggris pada kegiatan pembelajaran menulis menunjukkan bahwa dari 40 siswa sebagian besar siswa (77,50%) dengan nilai ratarata 64. Berarti ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang keterampilan menulis bahasa Inggris belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal 85% dengan nilai rata-rata > 80 yang ditetapkan. Bertolak dari hasil belajar siswa, penulis dengan dibantu beberapa guru lain (teman sejawat) di sekolah melakukan upaya refleksi dan pengkajian secara kritis untuk mengungkap penyebab masalah rendahnya hasil belajar siswa tersebut. Dari hasil refleksi ini ditengarai beberapa indikasi yang diasumsikan sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis bahasa Inggris, yaitu: (1) guru dalam menyampaikan materi pelajaran terlalu menitikberatkan pada penggunaan metode ceramah, sebagian besar waktu dipergunakan untuk penyampaian materi pelajaran tanpa memberi kesempatan siswa untuk belajar menerapkan dan mengembangkan materi pelajaran yang diperolehnya; (2) penekanan proses pembelajaran lebih terfokus pada aspek kognitif (penguasaan pengetahuan) tentang menulis bahasa Inggris; (3) hubungan guru dengan siswa dalam aktivitas proses
4 belajar mengajar relatif bersifat formal dan kaku, dan (4) pendekatan proses pembelajaran yang dipergunakan guru lebih mengarah pada isi buku teks yang telah ditentukan sehingga membuat siswa relative pasif. Dari hasil refleksi tersebut, maka perlu bagi penulis untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran keterampilan menulis bahasa inggris pada siswa kelas XI-A1 SMA Negeri ke arah yang lebih baik melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Dasar pertimbangan penulis memilih penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam keterampilan menulis bahasa Inggris tersebut adalah karena beberapa alasan, yaitu pendekatan kontekstual (CTL) sesuai dengan minat siswa yang selaku haus akan makna, dan untuk mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Dengan demikian belajar secara kontekstual berarti berarti belajar mengeluarkan potensi penuh seorang siswa secara alamiah. Dengan kata lain memberi kesempatan pada siswa untuk menerapkan dan mengembangkan ide/gagasan secara kritis dan komunikatif dalam bentuk bahasa tulis (bahasa Inggris) yang dapat bermakna bagi dirinya maupun bagi yang membacanya. Seperti dikemukakan Elaine B. Johnson (2007:14), Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah system belajar yang didasarkan pada filosif bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
5 Berdasar pertimbangan atau alasan dipilihnya penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pelajaran keterampilan bahasa Inggris tersebut, diharapkan terdapat peningkatan keterampilan dalam menulis bahasa Inggris pada siswa kelas XI-A1 SMA Negeri. Upaya perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan penulis melalui Tindakan Kelas (PTK) dengan dibantu seorang observer pendamping (guru lain) di sekolah. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah aktivitas proses belajar menulis bahasa Inggris dengan penerapan pendekatan kontekstual (CTL) siswa kelas XI-A1 SMA Negeri? 2. Bagaimanakah hasil keterampilan menulis bahasa Inggris dengan penerapan pendekatan kontekstual (CTL) siswa kelas XI-A1 SMA Negeri? C. Tujuan Memperhatikan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui aktivitas proses belajar menulis bahasa Inggris dengan penerapan pendekatan kontekstual (CTL) siswa kelas XI-A1 SMA Negeri. 2. Untuk mengetahui hasil keterampilan menulis bahasa Inggris dengan penerapan pendekatan kontekstual (CTL) siswa kelas XI-A1 SMA Negeri.
6 D. Manfaat ini dilaksanakan dengan harapan dapat bermanfaat bagi, yaitu: 1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesadaran terhadap manfaat dan pentingnya keterampilan menulis bahasa Inggris baik untuk kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan maupun komunikasi praktis dalam kehidupan nyata di masyarakat. 2. Bagi guru, dapat menambah pengalaman dalam memahami karateristik siswa dan kemampuannya belajar berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan, sehingga aktivitas proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara maksimal dan efektif. 3. Bagi sekolah, dapat member masukan yang positif khususnya bagi kepala sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. 4. Bagi peneliti lain, dapat memberikan informasi sebagai bahan rujukan rangka melaksanakan penelitian lanjut berkenaan dengan masalah-masalah penyelenggaraan pendidikan khususnya di SMA. E. Hipotesis Tindakan ini dilaksanakan dengan hipotesis tindakan adalah sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris dapat meningkatkan aktivitas proses belajar siswa kelas XI-A1 SMA Negeri.
7 2. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis siswa kelas XI-A1 SMA Negeri. F. Ruang Lingkup ini dilaksanakan dengan ruang lingkup adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Ruang Lingkup Variabel Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris Sub Variabel 1. Pelaksanaan aktivitas proses belajar menulis Indikator 1) Minat dan motivasi belajar 2) Pengembangan ide/gagasan dari pengetahuan/pe ngalaman yang dimilikinya (inkuiri) 3) Tanya jawab 4) Menulis (mengarang) dilakukan melalui proses yang dilaksanakan dalam tahapantahapan tertentu secara runtut (konstruktivism e) 5) Kerjasama antar siswa dalam kelompok belajar (masyarakat belajar) 6) Kegiatan menulis (mengarang) dilakukan dengan Subjek Siswa kelas XI- A1 Lokasi SMA Negeri Instrumen Lembar observasi (pengamatan)
8 Variabel Sub Variabel Indikator memperhatikan model/contoh pola karangan yang diberikan guru. (permodelan) 7) Menilai karangan teman (antar siswa) dan karangan sendiri secara obyektif (penilaian autentik) 8) Melakukan refleksi pada setiap proses pembuatan karangan mulai dari tahap penentuan topik karangan sampai kegiatan revisi/perbaika n karangan (refleksi) Subjek Lokasi Instrumen 2. Hasil belajar keterampilan menulis bahasa Inggris a. Pola karangan b. Pengembangan ide/gagasan dalam karangan dengan penerapan pendekatan kontekstual c. Spelling dan grammar d. Kebersihan tulisan Siswa kelas XI- A1 SMA Negeri Lembar penilaian G. Definisi Operasional Untuk menghindarkan salah penafsiran berkaitan dengan tujuan penelitian atau variabel/sub variabel yang diteliti, maka perlu dipertegas dengan definisi operasional sebagai berikut:
9 1. Penerapan pendekatan kontekstual ialah suatu metode mengajar yang dipergunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan kehidupan nyata siswa, yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang dipelajari dengan cara menghubungkan/mengaitkan dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya. 2. Pembelajaran menulis bahasa Inggris ialah aktivitas proses belajar mengajar tentang materi pelajaran menulis bahasa Inggris berdasar kurikulum standar kompetensi bahan kajian mata pelajaran bahasa Inggris untuk SMA. 3. Aktivitas proses belajar ialah kegiatan belajar siswa untuk mempelajari dan melakukan latihan mengerjakan tugas berkaitan dengan materi pelajaran tentang keterampilan menulis bahasa Inggris dengan penerapan pendekatan kontekstual yang meliputi: minat dan motivasi belajar, pengembangan ide/gagasan dari pengetahuan/pengalaman yang dimilikinya, melakukan tanya-jawab antar siswa dalam kelompok belajar, menulis (mengarang) dilakukan melalui proses tahapantahapan tertentu secara runtut, melakukan kerjasama antar siswa dalam kelompok belajar, kegiatan menulis (mengarang) dilakukan dengan memperhatikan model/contoh pola karangan yang diberikan guru, menilai karangan teman (antar siswa) dan karangan sendiri secara obyektif, dan melakukan refleksi pada setiap proses pembuatan karangan mulai dari tahap penentuan topik karangan sampai kegiatan revisi/perbaikan karangan. 4. Hasil belajar keterampilan menulis bahasa Inggris ialah pencapaian belajar siswa terhadap kompetensi dasar keterampilan menulis (mengarang) bahasa Inggris
10 mengenai topik tertentu yang berkaitan dengan kehidupan nyata (kontekstual) lingkungannya, dengan indikator pencapaian meliputi: pola karangan, pengembangan ide/gagasan dalam karangan, spelling, grammar dan kebersihan tulisan.