Penerapan Logika Fuzzy Pada Sistem Parkir Truk

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Kontrol Truck Backer-Upper Menggunakan Jaringan Neural

BAB III PERANCANGAN SIMULASI. 3.1 Perancangan Sistem Parkir Mobil Seri Otomatis

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

Perancangan Kontroler Fuzzy untuk Tracking Control Robot Soccer

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK...

SISTEM KONTROL TRUCK BACKER-UPPERR MENGGUNAKAN JARINGAN NEURAL

Herry gunawan wibisono Pembimbing : Ir. Syamsul Arifin, MT

Pemodelan Pengendali Logika Samar Secara Manual Pada Kiln PT. Semen Tonasa (Tonasa IV)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY UNTUK MENGENDALIKAN PH DAN LEVEL AIR KOLAM RENANG

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci: robot soccer, fuzzy logic, tracking I PENDAHULUAN

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Merancang dan merealisasikan robot pengikut dinding dengan menerapkan algoritma logika fuzzy.

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Fuzzy Associative Memory (FAM) Logika Fuzzy

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI...

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

Fuzzy Associative Memory (FAM) Logika Fuzzy

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB 4 EVALUASI DAN ANALISA DATA

DENIA FADILA RUSMAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit

2.4. Sistem Kendali Logika Fuzzy 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Bab 2. Landasan Teori

Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Logika Himpunan Fuzzy

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Sistem Pendingin Mesin Mobil Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

Metode Mamdani Untuk Klasifikasi Dalam Prediksi Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banda Aceh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV SISTEM KENDALI DENGAN FUZZY LOGIC

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN

Bab III Perancangan Sistem

SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MESIN INFERENSI FUZZY. Wilis Kaswidjanti. Abstrak

Implementasi Metode Fuzzy Logic Controller Pada Kontrol Posisi Lengan Robot 1 DOF

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB II DASAR-DASAR FUZZY LOGIC

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

Syechu Dwitya N 1,Anang Tjahjono 2, Joke Pratilastiarso 3 1 PENS-ITS, Surabaya, 2 PENS-ITS, Surabaya, 3 PENS-ITS, Surabaya

Proceeding Tugas Akhir-Januari

BAB 2 2. LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Jurnal MIPA 39 (1)(2016): Jurnal MIPA.

Aplikasi Kendali Fuzzy Logic untuk Pengaturan Kecepatan Motor Universal

MODUL 8 APLIKASI NEURAL NETWORK DAN FUZZY LOGIC PADA PERKIRAAN CUACA

KENDALI LOGIKA FUZI PADA SISTEM LEVEL AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT8535. Pandapotan Siagian, ST, M.Eng ABSTRAK

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

EVALUASI KINERJA GURU DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI

SIMULASI TRAFFIC LIGHT DENGAN FUZZY ASSOCIATIVE MEMORI (FAM)

Lima metode defuzzifikasi ini dibandingkan dengan mengimplementasikan pada pengaturan kecepatan motor DC.

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pemodelan Robot Dengan Software Autocad Inventor. robot ular 3-DOF yang terdapat di paper [5].

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Metode PID Self Tuning Berdasarkan Fuzzy pada Rancangan Mobil Hybrid

SISTEM PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN BERBASIS LOGIKA KABUR (FUZZY LOGIC) Wanapri Pangaribuan. Abstrak

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

Elin Haerani. Kata Kunci : Defuzzifikasi, COA (center of area), bisektor, MOM (mean of maximum) LOM

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

Transkripsi:

Penerapan Logika Fuzzy Pada Sistem Parkir Truk Kuswara Setiawan Program Studi Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia Abstrak Suatu sistem dinamis dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditandai oleh tingginya kesulitan pemodelan matematis, begitu luasnya ruangan dimensi pengambilan keputusan dan masih banyak lagi hal-hal kompleks lainnya. Hal tersebut merupakan suatu alasan dikembangkannya suatu sistem kontrol yang baru, di mana sistem kontrol yang linier sudah tidak mampu lagi menangani hal yang sangat kompleks tersebut. Cara yang ditempuh adalah membangun faktor kepintaran dalam sistem kontrol tersebut, dan salah satunya yaitu sistem Logika Fuzzy. Logika Fuzzy seringkali dipakai sebagai kontroler dalam sistem di mana pemodelan matematis untuk plantnya tidak ada atau sangat sulit dicari, salah satu di antaranya adalah sistem parkir truk yang disebut sistem Truck Backer-Upper. Sistem ini bertujuan membantu memarkir truk yang berjalan mundur ke arah loading docknya. Pengontrolan dengan menggunakan logika fuzzy terdiri dari tiga langkah, yaitu fuzzifikasi, rule evaluation, dan defuzzifikasi. Pengontrolan ini dimaksudkan untuk menghasilkan sudut setir yang tepat pada setiap pergerakan truk dari posisi awal hingga posisi tujuannya. Dalam implementasinya, posisi akhir truk dalam mencapai loading dock mendekati sempurna. Tingkat keakuratan berdasarkan uji coba 70 sampel data untuk masing masing variabel yaitu x = 99,998% ; y = 99,542% ; dan φ = 99,988%. Dari hasil implementasi tersebut, dapat diketahui bahwa kontroler fuzzy dapat dipakai untuk mengatur sistem. Elysia Cindy Program Studi Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia elysiacindy@rocketmail.com dalam sistem kontrol tersebut. Salah satunya yaitu sistem Logika Fuzzy. Sistem Logika Fuzzy tersebut akan diaplikasikan pada gerakan mundur sebuah kendaraan yang disebut Truck Backer- Upper. Berikut ini akan dijelaskan sekilas tentang situasi dari permasalahan. Gambar 1 adalah gambar area pemuatan barang tanpa halangan (pada planar loading zone) yang diasumsikan memiliki luas [0,100] x [100,0]. Posisi pemuatan barang (loading dock) berada pada posisi (x f,y f ) yaitu (50,100). Tujuan dari sistem kontrol adalah membantu pemarkiran truk pada posisi (x f,y f ) dengan truk membentuk sudut akhir φ = 90 0 (tegak lurus sumbu x). Posisi awal truk bisa dari segala titik, di mana posisi awal ini ditentukan oleh tiga variabel, yaitu x,y,dan φ (lihat Gambar 1). Variabel x, y, φ merupakan variabel input, dimana ketiganya merupakan variabel yang menggambarkan posisi truk. Sedangkan variabel θ adalah variabel output yang mewakili besarnya sudut setir truk. Kontroler Fuzzy akan digunakan untuk menghasilkan sudut setir (steering angle = θ) yang tepat pada setiap step sehingga pada akhirnya truk dapat sampai pada posisi yang diinginkan. Kata kunci Defuzzifikasi, Fuzzifikasi, Loading Dock, Logika Fuzzy, Rule Evaluation, Sudut Setir, Truck Backer-Upper. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Adanya sistem dinamis dalam kehidupan sehari-hari maka dibutuhkan suatu sistem yang baru untuk mengatasi masalah tersebut. Cara yang ditempuh adalah membangun faktor kepintaran GAMBAR 1. Area Pemuatan Barang dan Truk 183

Tujuan Yang Akan Diatur Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mempelajari sistem kontrol berbasis Logika Fuzzy 2) Menerapkan sistem kontrol tersebut pada pengaturan Truck Backer-Upper sebagai aplikasinya. Ruang Lingkup Dalam pembahasannya, Penelitian ini mempunyai ruang lingkup sebagai berikut : 1) Hasil pengaturan pada sistem Truck Backer- Upper yang meliputi : a) Truk dapat bergerak dimulai dari berbagai posisi. b) Dapat memparkir sendiri pada suatu tempat tertentu dalam suatu area (loading dock) dengan arah mundur. 2) Teori-teori yang akan dijelaskan hanya teori yang akan dipakai untuk menganalisa sistem. 3) Hasil pengaturan pada sistem Truck Backer- Upper berupa simulasi saja. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Studi literatur tentang prinsip-prinsip Logika Fuzzy 2) Studi analisa sistem Truck Backer-Upper yang berbasis Logika Fuzzy Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagian pertama, yaitu Pendahuluan, mencakup latar belakang permasalahan pada sistem dan metoda yang akan digunakan untuk mengatasinya. Kemudian juga dijelaskan tentang tujuan, ruang lingkup, metodologi dan sistematika penulisan penelitian ini. 2) Bagian kedua, yaitu Metodologi Penelitian. Akan diulas tentang teori dasar Logika Fuzzy yang akan digunakan pada sistem Truck Backer-Upper. 3) Bagian ketiga, yaitu Hasil dan Pembahasan. Akan dijelaskan implementasi sistem kontrol Fuzzy pada sistem Truck Backer-Upper. 4) Terakhir, bagian keempat adalah kesimpulan dari keseluruhan bagian. II. METODOLOGI PENELITIAN Teori Himpunan Fuzzy Dalam himpunan klasik (crisp set), keanggotaan suatu elemen mempunyai transisi yang sangat jelas, yaitu anggota dari himpunan tersebut (dikatakan mempunyai nilai=1) atau bukan anggota himpunan (nilai=0). Sedangkan pada himpunan fuzzy atau sering disebut Set Fuzzy, seperti yang telah disinggung di atas, transisi ini bertahap, maksudnya setiap elemen dapat memiliki suatu nilai yang terletak di antara 0 sampai 1. Suatu nilai dalam interval 0 dan 1 ini disebut derajat keanggotaan (dilambangkan dengan µ). Untuk dapat menentukan suatu derajat keanggotaan dengan tepat, digunakan persamaan garis dengan dua titik, yaitu : = (1) Operasi Operasi Pada Set Fuzzy Jika terdapat dua label fuzzy, yaitu A dan B serta sebuah elemen x, maka terdapat beberapa operasi yang dapat menyatakan hubungan antara A dan B, di antaranya yaitu : 1) Gabungan (Union) Gabungan dari A dan B, dinotasikan dengan A B, didefinisikan sebagai : µ x µ x dengan derajat keanggotaan : µ x =max [µ x,µ x ] (2) 1 2) Irisan (Intersection) Irisan dari A dan B, dinotasikan dengan A B, didefinisikan sebagai : µ x µ x dengan derajat keanggotaan : µ x =min [µ x,µ x ] (3) 2 Untuk mengubah output fuzzy ke dalam bentuk atau besaran output sesuai yang diinginkan sistem, metoda yang dipakai adalah Metoda Titik Berat. Dengan metoda titik berat, output dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : z = µ µ (4) 3 1 Jun Yan, Michael Ryan dan James Power, Using Fuzzy Logic : Toward Intelligent Systems (UK : Prentice Hall, 1994), p. 20. 2 Ibid., p. 20 184

dimana z = output sistem z j = absis dari titik berat label j µo(z j ) = derajat keanggotaan output pada label j p = jumlah label output fuzzy Persamaan untuk menentukan titik berat(z j ) dapat terdapat pada persamaan (5). = 1 2 3 (5) III. Sistem Parkir Truk HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah disinggung pada bagian Pendahuluan, pada sistem terdapat empat variabel x,y, φ dan θ. Variabel-variabel tersebut mempunyai batasan sebagai berikut : 0 x 100-90 0 φ 270 0-30 0 θ 30 0 Dalam sistem Truck Backer-Upper ini, posisi y diabaikan sebagai input. Maksudnya, posisi y diasumsikan tidak terlalu dekat dengan posisi loading dock, sehingga truk dapat sampai pada loading dock dalam posisi yang benar. Variabel x f, y f dan φ f adalah set point, dimana variabel-variabel tersebut menunjukkan posisi tujuan truk (loading dock), yaitu pada koordinat (x f,y f ) = (50, 100) dan φ f = 90 0. Variabel x, y dan φ menunjukkan posisi truk sekarang, sedangkan variabel x, y dan φ adalah posisi truk yang baru setelah diatur. Jadi, dalam setiap pergerakan, posisi truk akan berubah menjadi x, y dan φ. Hubungan antara x,y dan φ dan x, y, φ ditunjukkan dalam persamaan berikut : x = x + r cos φ (6) 4 y = y + r sin φ (7) 5 φ = φ + θ (8) 6 GAMBAR 2. Blok Diagram Sistem Truck Backer- Upper Dengan Kontroler Fuzzy 7 Dalam kebanyakan sistem kontrol, selama masih belum = 0, kontroler akan terus bekerja. Tetapi dalam sistem Truck Backer-Upper, sistem harus terus bekerja dan menghasilkan sudut setir θ yang sesuai dengan aturan-aturan fuzzy, sampai truk berada pada posisi yang ditunjukkan oleh set point. Label-Label Fuzzy Pada Sistem Truck Backer Upper TABEL 1. Deskripsi Label-Label Fuzzy Pada Sistem Truck Backer-Upper 8 TABEL 2. Range Derajat Keanggotaan Input dan Output Truck Backer-Upper 9 di mana r adalah panjang truk. Dalam sistem ini, diasumsikan panjang truk = 1 satuan. 3 Kosko, Bart, Neural Network And Fuzzy Systems, A Dynamical Systems Approach To Machine Intelligence, (New Jersey : Prentice Hall, 1992), p.344. 4 Kosko, Bart, Neural Network And Fuzzy Systems, A Dynamical Systems Approach To Machine Intelligence, (New Jersey : Prentice Hall, 1992), p.345. 5 Ibid., p.345 6 Ibid., p.345 7 Ibid., p.345 8 Ibid., p.341 9 Ibid., p.341 185

Matrix) sistem kontrol fuzzy untuk Truck Backer- Upper adalah sebagai berikut : GAMBAR 4. Matriks Aturan Fuzzy Pada Truck Backer-Upper 11 Cara pembacaan aturan-aturan pada matriks di atas adalah sebagai berikut : GAMBAR 3. Derajat Keanggotaan Input dan Output Truck Backer-Upper 10 TABEL 3. Persamaan-Persamaan Garis Derajat Keanggotaan Untuk Input X Truck Backer-Upper [Aturan-1] : Jika x 1 = LE (left) dan φ 1 = RB (right below), maka θ 1 = PS (positive small); [Aturan-2] : Jika x 2 = LC (left center) dan φ 2 = RB (right below), maka θ 2 = PM (positive medium);... dan seterusnya [Aturan-35] : Jika x 35 = RI (right) dan φ 35 = LB (left below), maka θ 35 = NS (negative small). Contoh Penentuan Sudut Setir Misalnya truk berada pada posisi awal (x,y, φ) = (20, 20, 30 0 ). Maka, langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menentukan besarnya sudut setir jika dalam posisi awal tersebut adalah : TABEL 4. Persamaan-Persamaan Garis Derajat Keanggotaan Untuk Input φ Truck Backer-Upper Aturan-Aturan Fuzzy Pada Sistem Truck Backer Upper Matriks aturan/rules (atau sering disebut dengan Fuzzy Associative Memories / FAM Bank Fuzzifikasi Pada tahap fuzzifikasi, pertama akan dicari derajat keanggotaan untuk x = 20 dan φ = 30 0, untuk y diabaikan. Dilihat dari Gambar 3, terlihat bahwa x = 20 mempunyai derajat keanggotaan yang tidak nol untuk label LE dan LC. Dari Tabel 3, derajat keanggotaan x = 20 untuk label : LE : LEdn =, = 0,413 LC : LCup = = 0,174 sementara untuk label yang lain derajat keanggotaannya = 0. 10 Kosko, Bart, Neural Network And Fuzzy Systems, A Dynamical Systems Approach To Machine Intelligence, (New Jersey : Prentice Hall, 1992), p.341. 11 Ibid., p.342 186

Sedangkan dari Gambar 3, terlihat bahwa φ = 30 0 mempunyai derajat keanggotaan yang tidak nol untuk label RU dan RV. Kemudian dari Tabel 4, derajat keanggotaan φ = 30 0 untuk label : RU : RUdn = = 0,656 RV : RVup = = 0,06 sementara untuk label yang lain derajat keanggotaannya = 0. x = x + r cos φ = 20 + 1 cos (25,822) 0 = 20,9 y = y + r sin φ = 20 + 1 sin (25,822) 0 = 20,436 Rule Evaluation Kombinasi aturan yang didapat dari input tersebut adalah : [1] Jika x = LE dan φ = RU, maka θ = NS; [2] Jika x = LE dan φ = RV, maka θ = NM; [3] Jika x = LC dan φ = RU, maka θ = PS; [4] Jika x = LC dan φ = RV, maka θ = NS. Defuzzifikasi Menurut aturan and, maka = min [, ], untuk : [1] min [0,413 ; 0,656] = 0,413 [2] min [0,413 ; 0,06] = 0,06 [3] min [0,174 ; 0,656] = 0,174 [4] min [0,174 ; 0,06] = 0,06 Karena terdapat label output yang sama pada contoh di atas, yaitu pada aturan [1] dan [4], di mana label untuk θ adalah NS, maka berlaku aturan or yaitu =max [, ], sehingga max [0,413 ; 0,06] = 0,413. Maka, untuk proses defuzzifikasi dalam contoh ini, nilai yang dipakai dalam label NS adalah = 0,413. Dengan menggunakan rumus defuzzifikasi pada persamaan (4), maka output θ yang sesungguhnya adalah : 7,5 0,413 15 0,06 7,5 0,174 0,413 0,06 0,174 = 4,178 Jadi jika x = 20 dan φ = 30 0, maka θ = -4,178 0. Setelah melalui proses fuzzifikasi, rule evaluation dan defuzzifikasi, selanjutnya ditentukan posisi truk sekarang setelah bergerak dengan sudut setir yang dihasilkan (θ). Dengan menggunakan persamaan (6), (7) dan (8), maka dapat ditentukan : φ = φ + θ = 30 + (-4,178) 0 = 25,822 0 GAMBAR 5. Posisi Truk Dari (x,y, φ) = (20;20;30 0 ) ke Posisi (x,y, φ) = (20,9;20,436;25,822 0 ) Maka sekarang, truk berada pada posisi (x, y, φ) = (20,9 ; 20,436 ; 25,822 0 ). Ilustrasi pergerakan truk dari posisi awal (x,y, φ) = (20 ; 20 ; 30 0 ) ke posisi (x,y, φ) = (20,9 ; 20,436 ; 25,822 0 ) dapat dilihat pada Gambar 5. Karena masih belum mencapai posisi loading dock/set point (x f, y f, φ f ) = (50, 100, 90 0 ), maka ketiga proses di atas diulangi lagi. Pengulangan terus dilakukan sampai truk mencapai posisi yang diinginkan. Pada kenyataannya, posisi akhir truk tidak dapat mencapai (x,y,φ) = (50, 100, 90 0 ) dengan sempurna (masih ada selisih atau error). Namun, jika sistem ini direalisasikan, selama selisih ini dianggap tidak terlalu besar, atau dengan kata lain error-nya masih dapat ditoleransi, maka pengaturan dianggap berhasil. Proses yang sama dapat dilakukan untuk setiap posisi awal truk. IV. KESIMPULAN Kontroler fuzzy dapat dipakai untuk mengatur sistem yang pemodelan matematis untuk plantnya tidak ada atau sulit dicari di mana salah satu contohnya adalah sistem Truck Backer- Upper, dan dapat membantu pengontrolan truk dalam sistem ini dengan menghasilkan error tertentu. REFERENSI [1] Kosko, Bart. Neural Network And Fuzzy Systems, A Dynamical Systems Approach To Machine Intelligence. Englewoods Cliff : Prentice Hall, 1992. 187

[2] Yan, Jun., Michael Ryan., dan James Power. Using Fuzzy Logic Toward Intelligent Systems. Englewoods Cliff : Prentice Hall, 1994. [3] Scribd. Logika Samar Dalam Kendali Truk Dan Time Series. Tersedia di http://www.scribd.com/doc//doc/260 16017/Logika-Samar-dalam-Kendali-Truk-dan-Time- Series; Internet; Diakses 16 Desember 2011. [4] Tallinn Technical University. Fuzzy Logic in Control: Truck Backer-Upper Problem Revisited. Tersedia di www.dcc.ttu.ee/andri/teosed/tbu.pdf; Internet; Diakses 23 Januari 2012. 188