Analisis Pengambilan Keputusan Uji Organoleptik dengan Metode Multi Kriteria

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

EFEK PENAMBAHAN EKSTRAK AIR JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN PENYIMPANAN DINGIN TERHADAP MUTU SENSORI IKAN TUNA (Thunnus albacores)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

BAB III METODE PENELITIAN. bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Menurut Sugiyono (2013:39)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN EDIBLE COATING TERHADAP SUSUT BOBOT, ph, DAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK BUAH POTONG PADA PENYAJIAN HIDANGAN DESSERT ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sifat Sensoris (Sensory Properties)

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... I KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... V DAFTAR TABEL... VII DAFTAR GAMBAR... IX BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA

Magister Komputer Universitas Budi Luhur

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR.

Buku Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi ini dipersiapkan

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT CHOICE DALAM MENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN. Warjiyono

ANALISIS ORGANOLEPTIK FORMULA MINUMAN KAHWA DAUN MIX ABSTRAK

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI BUNGA KAMBOJA CENDANA (Plumeria alba) PADA PERLAKUAN LAMA PROSES DISTILASI

ESTABLISHMENT OF QUALITY ATTRIBUTES STANDARD OF RAMBAK CRACKER

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND. By Yuniva Eka Nugroho

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN UJI PERBANDINGANJAMAK]

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

NUTRISI DAN BEBERAPA KRITERIA HALAL KERUPUK KULIT JANGEK

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

METODOLOGI PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN JARING BOBO DI OHOI SATHEAN KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA. Jacomina Tahapary, Erwin Tanjaya

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG DAN PURE PISANG NANGKA PADA PROSES PEMBUATAN FOOD BAR BERBASIS PISANG SEBAGAI PANGAN DARURAT

STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA

PENGENALAN UJI ORGANOLEPTIK

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

Pemilihan Tanaman Pangan Unggulan Kotamadya Cilegon Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)

III. METODE PENELITIAN

POTENSI TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DALAM PEMBUATAN KUKIS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE. Riau. Riau

Hanya kepada Engkau-lah (yaa Alloh) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan (A1 Qur'anul Kariim, Surat A1 Faatihah (2): 5)

Hanya kepada Engkau-lah (yaa Alloh) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan (A1 Qur'anul Kariim, Surat A1 Faatihah (2): 5)

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Transkripsi:

Analisis Pengambilan Keputusan Uji Organoleptik dengan Metode Multi Kriteria Anna C. Erungan 1) Bustami Ibrahim 1), Alvi Nur Yudistira 2) Abstrak Metode penilaian pangan yang menggunakan panca indera adalah penilaian organoleptik dan secara umum disebut uji sensori. Penilaian dengan indera tersebut, banyak digunakan untuk menilai mutu komoditas hasil pertanian termasuk perikanan dan bahan pangan. Data hasil uji organoleptik selama ini dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji kualitatif. Hasil uji yang diperoleh hanya menunjukkan perbedaan pengaruh yang diberikan oleh masing-masing perlakuan. Dari berbagai perlakuan yang diberikan, uji statistik tidak dapat memperlihatkan perlakuan mana yang merupakan perlakuan terbaik atau perlakuan yang paling disenangi oleh panelis. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis data yang dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Salah satu metode dengan kriteria jamak yang telah banyak dipakai adalah Proses Hirarki Analitik (PHA) yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty. Metode ini dapat memecahkan permasalahan yang kompleks, dimana kriteria yang diambil cukup banyak. Pengolahan data organoleptik menggunakan PHA dilakukan dengan membandingkan data organoleptik antaralternatif produk pada tiap parameter yang sama. Selain itu juga membandingkan data pembobotan antar parameter organoleptik. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan perkalian matriks dan dari hasil perkalian matriks tersebut akan diperoleh suatu urutan prioritas global dari seluruh produk berdasarkan pertimbangan seluruh parameter yang ada. Dari percobaan pengolahan data menggunakan PHA pada ikan kaleng diperoleh suatu urutan tingkat kesukaan terhadap masing-masing produk. Bahkan dalam dua ulangan yang dilakukan, penilaian akhir yang dihasilkan menunjukkan pola urutan yang sama. Keywords : hasil perikanan, uji organoleptik, metode multi kriteria 1 Pendahuluan Manusia menilai segala sesuatu yang ada di sekelilingnya dengan menggunakan panca indera. Metode penilaian suatu komoditas yang menggunakan panca indera disebut penilaian organoleptik uji sensori. Penilaian dengan indera, banyak digunakan untuk menilai mutu komoditas hasil pertanian dan bahan pangan (Soekarto, 1981). Sistem penilaian organoleptik telah dapat dibakukan dan dijadikan alat penilaian dalam laboratorium, dunia usaha, dan perdagangan. Laboratorium penilaian organoleptik pun telah menjadi umum dalam industri maupun di lembaga-lembaga penelitian. Data hasil uji organoleptik selama ini dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode non parametrik. Hasil uji yang diperoleh hanya menunjukkan perbedaan pengaruh yang diberikan oleh 1) Staf Pengajar Departemen Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor 2) Alumni Departemen Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor (085691008362)

masing-masing perlakuan. Dari berbagai perlakuan yang diberikan, uji statistik hanya memperlihatkan perlakuan mana yang merupakan perlakuan terbaik atau perlakuan yang paling disenangi oleh panelis pada masing-masing parameter. Uji ini tidak dapat memperlihatkan perlakuan/produk yang paling disenangi oleh panelis berdasarkan gabungan seluruh parameter yang diujikan. Pada uji statistik tidak ada keputusan akhir tentang produk yang terbaik secara umum. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis data yang dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Ada berbagai macam cara untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan. Program linear merupakan salah satu cara pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan yang sederhana. Pada permasalahan yang rumit dengan berbagai kriteria, diperlukan teknik pengambilan keputusan yang lebih kompleks. Salah satu teknik pengambilan keputusan yang sering dipergunakan dalam bidang manajemen dan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang multikriteria, adalah proses hierarki analitik (PHA)(Ma arif, 1988 dan Permadi, 1983). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang akan diperoleh ketika PHA dipergunakan dalam menentukan produk terbaik yang paling disenangi oleh panelis berdasarkan data hasil organoleptik. 2 Metodologi Data yang akan diolah merupakan data hasil uji hedonik terhadap ikan kaleng makerel dalam tiga macam medium berbeda yaitu medium kecap, asam manis dan pedas (Soekarto, 1981; Moskowitz, 1983 dan Carpenter et al., 2000). Terdapat lima kriteria bahan pangan yang akan dinilai secara organoleptik, yaitu penampakan, warna, tekstur, aroma dan rasa. Kelimanya diuji dengan menggunakan uji kesukaan, ditambah dengan pembobotan dari masing-masing parameter. Panel yang melakukan pengujian adalah panelis semi terlatih sebanyak 15 orang panelis (Moskowitz, 1983; Poste et al., 1991 dan Meilgarrd et al., 1999). Data hasil penilaian uji organoleptik ini dirata-ratakan secara geometrik pada tiap parameter yang diujikan. Data lalu dimasukkan ke dalam format matriks perbandingan berganda. Nilai yang dimasukkan merupakan nilai pembagian antar atribut (parameter organoleptik) dan pembagian nilai organoleptik dari seluruh produk untuk tiap-tiap parameter. Kemudian hasilnya diolah menggunakan PHA dengan bantuan software Expert Choice 2000 ataupun menggunakan perhitungan manual (Ma arif, 1988; Saaty, 1993). Bentuk matrik perbandingan berganda untuk alternatif dan atribut seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Matriks Perbandingan Berganda Alternatif Tabel 2. Matriks Perbandingan Berganda Atribut Alternatif A1 A2 A3 A1 A1/A1 A1/A2 A1/A3 A2 A2/A1 A2/A2 A2/A3 A3 A3/A1 A3/A2 A3/A3 Parameter P W T A R P P/P P/W P/T P/A P/R W W/P W/W W/T W/A W/R T T/P T/W T/T T/A T/R A A/P A/W A/T A/A A/R R R/P R/W R/T R/A R/R

Keterangan : A1, A2 dan A3 = Jenis alternatif produk yang diprioritaskan P, W, T, A, R = Kriteria : Penampakan, Warna, Tekstur, Aroma dan Rasa, sebagai atribut kriteria jamak. 3 Hasil dan Pembahasan Tujuan utama dari hirarki adalah untuk menentukan urutan tingkat kesukaan panelis terhadap produk ikan kaleng berdasarkan atribut (parameter) dalam ikan kaleng. Atribut yang digunakan merupakan parameter organoleptik yaitu penampakan (P), warna (W), tekstur (T), aroma (A), dan rasa (R). Setelah level atribut semuanya diisi, maka level alternatif diisi dengan macam ikan kaleng yang akan menjadi pilihan panelis yaitu ikan Mackerel kaleng dalam tiga medium yang berbeda. Masing-masing adalah ikan Mackerel kaleng dalam medium pedas, asam manis, dan kecap. Ketiga macam ikan kaleng ini disusun menjadi alternatif dalam hirarki. Gambar 1 memperlihatkan bentuk hirarki pengambilan keputusan pemilihan ikan kaleng secara organoleptik. Tujuan Memilih Ikan Kaleng Atribut (parameter) Penampakan Warna Tekstur Aroma Rasa Alternatif Asam manis Gambar 1. Hirarki tujuan pemilihan ikan kaleng Urutan prioritas parameter organoleptik pada ulangan 1 adalah rasa, aroma, penampakan, tekstur dan warna dengan nilai masing-masing sebesar 0,224; 0,206; 0,198; 0,188; dan 0,185 (Gambar 2). Pada ulangan kedua diperoleh urutan yang sama dengan urutan ulangan pertama. Masing-masing dengan nilai bobot prioritas sebesar 0,223; 0,207; 0,196; 0,187; dan 0,187 (Gambar 3). Parameter Organoleptik Rasa Aroma Tekstur Warna Penampakan 0,224 0,206 0,188 0,185 0,198 Parameter Organoleptik Rasa Aroma Tekstur Warna Penampakan 0,223 0,207 0,187 0,187 0,196 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 Gambar 2. Grafik pembobotan parameter uji organoleptik untuk produk ikan kaleng pada ulangan 1 Gambar 3. Grafik pembobotan parameter uji organoleptik untuk produk ikan kaleng pada ulangan 2

Rasa merupakan parameter penting dalam memilih ikan kaleng sedangkan parameter kedua yang menjadi pertimbangan panelis adalah aroma. Untuk parameter penampakan, warna, dan tekstur urutan prioritas lokal ikan kaleng pada ulangan 1 dan 2 menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Pada ulangan 1, urutan prioritas lokal berdasarkan parameter penampakan adalah ikan kaleng dalam medium pedas, kecap kemudian asam manis (Gambar 4). Sedangkan pada ulangan 2, urutan prioritasnya adalah ikan kaleng dalam medium pedas, asam manis kemudian kecap (Gambar 5). 0,301 0,317 0,381 0,304 0,345 0,351 Gambar 4. parameter penampakan pada ulangan 1 Gambar 5. parameter penampakan pada ulangan 2 Urutan prioritas lokal ikan kaleng berdasarkan parameter warna pada ulangan 1 adalah ikan kaleng dalam medium pedas, kecap, lalu asam manis (Gambar 6). Pada ulangan 2, urutan prioritasnya adalah ikan kaleng dalam medium pedas, asam manis dan kecap (Gambar 7). Ikan kaleng dalam medium pedas merupakan alternatif utama pilihan panelis berdasarkan parameter warna. 0,296 0,306 0,398 0,288 0,353 0,359 Gambar 6. parameter warna pada ulangan 1 Gambar 7. parameter warna pada ulangan 2 Berdasarkan parameter tekstur pada ulangan 1 adalah medium pedas, asam manis kemudian kecap. Pada ulangan 2, urutan prioritasnya adalah ikan kaleng dalam pedas, kecap kemudian asam manis. Ikan kaleng dalam medium pedas merupakan ikan kaleng dengan tekstur yang paling disenangi oleh panelis (Gambar 8 dan 9).

0,303 0,336 0,361 0,316 0,328 0,356 Gambar 8. parameter tekstur pada ulangan 1 Gambar 9. parameter tekstur pada ulangan 2 Untuk parameter aroma dan rasa, prioritas lokal dari ikan kaleng pada ulangan 1 dan ulangan 2 menunjukkan kecenderungan yang sama. Urutan prioritas lokal ikan kaleng berdasarkan parameter aroma pada ulangan 1 dan 2 adalah pedas, asam manis dan kecap (Gambar 10 dan 11). 0,327 0,323 0,350 0,307 0,340 0,354 Gambar 10. parameter aroma pada ulangan 1 Gambar 11. parameter aroma pada ulangan 2 Pada parameter rasa, urutan prioritas lokal ikan kaleng adalah pedas, asam manis, dan kecap (Gambar 12 dan 13). Kedua parameter ini dapat dinilai dengan jelas untuk produk yang berbeda. Karena masing-masing produk mempunyai ciri yang berbeda untuk kedua parameter ini, baik aroma maupun rasa. 0,328 0,325 0,347 0,322 0,304 0,374 Gambar 12. parameter rasa pada ulangan 1 Gambar 13. parameter rasa pada ulangan 2

Perbedaan nilai yang diberikan pada kedua ulangan disebabkan oleh banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan. Misalnya kondisi psikologis, suasana ketika berlangsungnya pengujian serta latar belakang budaya dapat mempengaruhi penilaian oleh panelis. Urutan prioritas global ikan kaleng pada ulangan 1 dan ulangan 2 menunjukkan hasil yang sama yaitu ikan kaleng dalam medium pedas, asam manis kemudian kecap (Tabel 1 dan Tabel 2).. Hal ini menujukkan konsistensi panelis yang tinggi terhadap pilihan produk. Prioritas global ikan kaleng ini secara langsung memberikan kesimpulan akhir berdasarkan prioritas kesukaan panelis terhadap jenis produk dari beberapa kriteria penilaian yang diberikan, yaitu prioritas 1: ikan kaleng dalam medium pedas; prioritas 2: ikan kaleng dalam medium manis dan prioritas 3: ikan kaleng dalam medium kecap. Dalam hal ini berarti ikan kaleng dalam medium pedas merupakan ikan kaleng yang paling disukai oleh panelis. Sehingga pengambilan keputusan untuk mencari produk yang terbaik bukanlah merupakan nilai ratarata tertinggi dari semua kriteria yang diberikan, akan tetapi prioritas penilaian dari gabungan seluruh parameter yang dinilai secara utuh. Tabel 1. Prioritas global alternatif ikan kaleng untuk seluruh parameter pada ulangan 1 Prioritas Lokal Alternatif Penampakan Warna Tekstur Aroma Rasa Prioritas Global 0.198 0.185 0.188 0.206 0.224 0.317 0.306 0.303 0.323 0.325 0.316 0.301 0.296 0.336 0.327 0.328 0.318 0.381 0.398 0.361 0.350 0.347 0.367 Total 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Tabel 2. Prioritas global alternatif ikan kaleng untuk seluruh parameter pada ulangan 2 Prioritas Lokal Alternatif Penampakan Warna Tekstur Aroma Rasa Prioritas Global 0.196 0.187 0.187 0.207 0.223 0.351 0.359 0.356 0.354 0.374 0.359 0.304 0.288 0.328 0.307 0.304 0.306 0.345 0.353 0.316 0.340 0.322 0.335 Total 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

4 Kesimpulan Metode pengambilan keputusan dengan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) dapat digunakan untuk menganalisis data pengujian sensori produk perikanan untuk mencari urutan prioritas kesukaan panelis terhadap beberapa produk dengan kriteria (parameter) penilaian yang majemuk. Urutan prioritas kesukaan panelis terhadap beberapa jenis produk ikan kaleng yang diuji, yaitu ikan kaleng dalam medium pedas, ikan kaleng dalam medium asam manis, lalu ikan kaleng dalam medium kecap. Dengan mengetahui nilai bobot prioritas parameter dan nilai prioritas lokal dari produk, dapat diketahui produk yang menjadi pilihan akhir panelis dari seluruh parameter organoleptik yang diujikan. Dengan kata lain, pengolahan data organoleptik dengan menggunakan PHA dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap suatu produk secara organoleptik untuk seluruh parameter organoleptik. Hasil urutan pembobotan kriteria produk berdasarkan nilai bobot yang tertinggi sampai terendah adalah: rasa, aroma, penampakan warna dan tekstur. Hasil analisis dari pembobotan kriteria produk yang dinilai dapat digunakan untuk pengembangan kualitas produk agar lebih disukasi konsumen. DAFTAR PUSTAKA Carpenter RP, Lyon DH, and Hasdell TA. 2000. Guidelines for Sensory Analysis in Food Product Development and Quality Control. Second Edition. Maryland: Aspen Publishers, Inc. Ma arif S. 1988. Teknik Pengambilan Keputusan dengan Kriteria Jamak Untuk Proses Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan. Meilgaard M, Civille GV, and Carr BT. 1999. Sensory Evaluation Techniques. 3rd ed. New York: CRC Press. Moskowitz HR. 1983. Product Testing and Sensory Evaluation of Foods. USA: Food and Nutrition Press, Inc. Permadi B. 1993. AHP. Jakarta: Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi, Universitas Indonesia. Poste LM, Mackie DA, Butler G, and Larmond E. 1991. Laboratory Methods for Sensory Analysis of Food. Canada: Research Branch Agricultural Canada. Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta: PT Pustaka Binanan Pressindo. Soekarto ST. 1981. Penilaian Organoleptik. Bogor: Pusbangtepa, Institut Pertanian Bogor.