BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI. Putri Ayu Utami S. Kep, Ns.

KONSEP EPIDEMIOLOGI. Oleh : Suyatno, Ir. MKes

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI ORANG TEMPAT WAKTU

Pengantar Epidemiologi. Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar

BAB I DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI. KOMPETENSI DASAR 1. Memahami substansi tentang pengertian epidemiologi

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

EPIDEMIOLOGI. Agus Samsudrajat S, SKM. STIKes Kapuas Raya Sintang, Sintang

BAB II ISI A. Definisi Epidemiologi Deskriptif

Oleh: SYAFRIANI, M.Kes Prinsip-prinsip Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI &

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

30/10/2015. Tujuan epidemiologi kebidanan :

AGEN, HOST, DAN LINGKUNGAN SERTA HUBUNGANNYA

PERTEMUAN 9 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO)

MORTALITAS & MORBIDITAS

KEJADIAN LUAR BIASA. Sri Handayani

EPIDEMIOLOGI. By : Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

Dalam penyakit menular, jumlah kasus baru yang terjadi dalam periode waktu tertentu tergantung pada jumlah penular dalam populasi rentan dan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

MORTALITAS (KEMATIAN)

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

KESEHATAN MASYARAKAT Epidemiologi

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor risiko..., Helda Suarni, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

Tutorial Epidemiologi : 1. Frekuensi Masalah Kesehatan dan Pengukuran

Deferensiasi Ilmu Kesehatan Masyarakat

MUSLIM, MPH 5/8/2010. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT

Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURVAILANCE KESEHATAN. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

EPIDEMIOLOGI HEALTH CARE ASSOCIATED INFECTION ( HAIS )

BAB 1 : PENDAHULUAN. tanda-tanda awal berupa salesma disertai konjungtivitis, sedangkan tanda khas

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian, karena racun yang dihasilkan oleh kuman

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

UKURAN MORTALITAS. Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes Dept. Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

DASAR MACAM DASAR EPIDEMIOLOGI MACAM APLIKASINYA DALAM KEBIDANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan terhadap beberapa penyakit yang terjadi di Kota Yogyakarta

Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah. Nurul Wandasari Singgih Program Studi Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANAJEMEN PENCATATAN dan PELAPORAN EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi epidemiologi. Secara garis besar proses transisi epidemiologi adalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

KONSEP TERJADINYA PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Campak merupakan penyakit pernafasan yang mudah menular yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.

Transkripsi:

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI Pendahuluan Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh negara-negara berkembang dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif. Contoh dampak negatif dari era globalisasi adalah perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan menyebarnya penyakit menular, pada saat ini banyak spesies virus, bakteri, jamur, mengalami peningkatan dan penambahan jenis. Hal ini semua dapat terjadi karena peningkatan jumlah populasi pada suatu ekosistem, dan kemampuan hidup mikroorganisme yang lebih panjang karena adanya mutasi genetik yang terjadi. Mutasi genetik tersebut mengakibatkan jumlah penyakit menular yang ada di dunia saat ini menjadi lebih beragam. Oleh karena itu ilmu epidemiologi memiliki peran penting untuk membantu kita untuk menemukan penyebab dari masalah kesehatan beserta dengan pencegahannya. Hand out ini akan memfasilitasi mahasiswa untuk memahami materi epidemiologi secara lebih lengkap tentang epidemiologi. Diharapkan mahasiswa setelah mendapatkan teori tentang konsep dasar epidemiologi mahasiwa mampu memahami pengertian epidemiologi, mencapai tujuan epidemiologi, memahami peran epidemiologi dalam masyarakat. A. Definisi Epidemiologi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi suatu penyakit dan determinannya pada manusia (MacMahon & Plugh 1970). Distribusi penyakit dapat dideskripsikan menurut orang (usia, jenis kelamin, ras), tempat (penyebaran geografis), dan waktu, sedangkan pengkajian determinan penyakit mencakup penjelasan pola distribusi penyakit tertentu menurut faktor-faktor penyebabnya. Istilah epidemiologi berasal dari kata epi (atas), demos (rakyat, penduduk), dan logos (ilmu) sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hal hal yang yang terjadi/ menimpa penduduk. Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari tentang epidemi (wabah). Jadi dapat disimpulkan epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi dan distribusi serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.

B. Tujuan Epidemiologi Mengerti tentang berbagai faktor penyebab dan bagaimana cara pencegahan penyakit. C. Peran Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat 1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya. 2. Menyiapkan data/ informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam. 3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan. 4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan (tetapi dianalisis dalam kelompok) maupun kejadian luar biasa (KLB)/ wabah dalam masyarakat. D. Ruang Lingkup Epidemiologi Pada era modern saat ini dan teknologi yang berkembang pesat menyebabkan jangkuan epidemiologi menjadi lebih luas. Epidemiologi memiliki cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut: 1. Epidemiologi penyakit menular 2. Epidemiologi penyakit tidak menular 3. Epidemiologi klinik 4. Epidemiologi kependudukan 5. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan 6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja 7. Epidemiologi kesehatan jiwa 8. Epidemiologi gizi E. Metode Epidemiologi Metode yang digunakan dalam epidemiologi adalah sebagai berikut: 1. Epidemiologi deskriptif Mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan masalah kesehatan pada populasi 2. Epidemiologi analitik

Mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi hubungan sebab akibat masalah kesehatan pd populasi 3. Studi interfensi / experimental Studi ini diadakan dengan mengadakan eksperimen kepada kelompok subjek kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan). F. Konsep Analisa Epidemiologi Deskriptif Konsep yang terpenting dalam studi epidemiologi deskriptif adalah bagaimana menjawab pertanyaan 5W+1H. Hal tersebut mengacu pada variabel-variabel segitiga epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time). 1. WHAT, WHO, WHERE, WHEN & WHY 2. TIME, PLACE, PERSON 3. HOST, AGEN, ENVIRONTMEN 4. Karakteristiknya WHAT penyakit, masalah kesehatan, dll WHO Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan, dll WHERE Lokal, Nasional, Internasional WHEN Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi, dll WHY Kenapa ada masalah/penyakit Karakteristik Person -Place-Time a. Person (Orang) Disini akan dibicarakan peranan genetika tetap, biologik, perilaku individual dan sosio ekonomi. Faktor ini dipengaruhi oleh : 1) Genetika tetap : jenis kelamin, ras Angka-angka dari luar negri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi dikalangan pria, juga pada semua golongan umur. Untuk Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intrinsik. Yang pertama diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan jenis kelamin atau perbedaan hormonal sedangkan yang kedua diduga karena berperannya faktorfaktor lingkungan (lebih banyak pria menghisap rokok, minum minuman keras, candu, bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan seterusnya).

2) Biologik : umur, status gizi, kehamilan Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjangnya interval didalam pengelompokkan cukup untuk tidak menyembunyikan peranan umur pada pola kesakitan atau kematian dan apakah pengelompokkan umur dapat dibandingkan dengan pengelompokkan umur pada penilitian orang lain. 3) Perilaku individual : agama, kepercayaan, mobilitas 4) Sosial-ekonomi : pekerjaan, status perkawinan, pendidikan Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui beberapa jalan yakni: a) Adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan. Seperti bahan-bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-benda fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan dan sebagainya. b) Situasi pekerjaan yang penuh dengan stres (yang telah dikenal sebagai faktor yang berperan timbulnya hipertensi, ulkus lambung). c) Ada tidaknya gerak badan didalam pekerjaan, di Amerika Serikat ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di kalangan mereka yang mempunyai pekerjaan dimana kurang adanya gerak badan. d) Karena berkerumunan di suatu tempat yang relatif sempit maka dapat terjadi proses penularan penyakit antara para pekerja. e) Penyakit karena cacing tambang telah lama diketahui terkait dengan pekerjaan. b. Place (tempat) Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit. Faktor ini dipengaruhi oleh : 1) Iklim 2) Sifat tanah/ geografi 3) Flora dan fauna 4) Penyebaran dan kepadatan penduduk 5) Sistem pelayanan kesehatan

6) Agama, adat istiadat c. Time (waktu) Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya faktor-faktor etiologis. Peristiwa kesehatan/ penyakit mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh : 1. Keberadaan penyebab pada waktu tertentu 2. Perubahan lingkungan 3. Perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan IPTEK 4. Perubahan pada penyakit karena usaha pencegahan & penanggulangan Time : Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun dst G. Ukuran Dasar Epidemiologi 1. Pengukuran angka penyakit (Morbiditas) a. Incidence rate Incidence rate dari suatu penyakitadalah jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu. Jumlah kasus suatu penyakit selama periode waktu tertentu Populasi yang mempunyai resiko tertular penyakit sama b. Attack Rate Bila penyakit terjadi secara mendadak atau orang yang menderita dalam jumlah besar, seperti keracunan makanan maka formula yang dipakai adalah attack rate. Jumlah orang yang sakit Populasi yang memiliki resiko c. Prevalence rate Frekuensi penyakit lama dan baru yang terjadi pada salah suatu masyarakat pada waktu tertentu.

Jenis prevalence : 1) Point Prevalence Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam keadaan sakit pada satu waktu tertentu 2) Period Prevalence Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode tertentu. 2. Pengukuran Angka Kematian (Mortalitas) a. Angka Kematian Kasar Angka kematian kasar (crude death rate) merupakan angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian selama tahun berjalan dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. Jumlah orang yang menderita suatu penyakit (kasus baru atau lama) pada periode waktu tertentu. Jumlah penduduk seluruhnya Jumlah seluruh kematian Pertengahan tahun b. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi (infant mortality rate) adalah angka kematian anak berumur kurang dari satu tahun c. Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu (maternal mortality rate) oleh sebab kehamilan, merupakan indikator penting penting pelayanan obstetrik dan keberhasilan program KB. Jumlah kematian bayi < 1 tahun Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama Jumlah kematian ibu karena kehamilan kelahiran dan nifas Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

d. Angka Kasus Fatal Angka kasus fatal (case fatality rate) merupakan presentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu yang dipakai untuk melihat drajat keganasan/kegawatan dari penyakit tersebut. Jumlah kematian akibat suatu penyakit Jumlah seluruh kasus penyakit yang sama e. Angka Kematian Neonatal Angka kematian neonatal (neonatal mortality rate) adalah jumlah kematian bayi berumur kurang dari 4 minggu atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi < 28 hari Jumlah kelahiran hidup per tahun yang sama 3. Rate Digunakan untuk menyatakan frekuensi distribusi suatu penyakit atau suatu peristiwa yang terjadi pada masyarakat. Contoh: Jumlah kematian per penduduk di kota Tarakan karena malaria adalah 10 orang per 1000 penduduk. 4. Ratio Digunakan untuk membandingkan frekuensi suatu penyakit/ masalah pada dua kelompok individu atau lebih. Contoh: Frekuensi penyakit TBC pada kelompok A dan B H. Epidemiologi Penyakit Menular Penyakit menular dibedakan berdasarkan penyebab menjadi: 1. Penyakit Infeksi

2. Penyakit Non Infeksi Penyakit menular dibedakan berdasarkan durasi terjadinya: 1. Penyakit akut < 2 minggu 2. Sub Akut 3. Penyakit Kronik I. Agen Biologi Penyakit Menular Salah satu penyebab penyakit menular adalah mikroorganisme. Agen-agen biologi penyakit menular antara lain: 1. Virus 2. Bacteri 3. Protozoa 4. Fungus 5. Helminthes 6. Dan mikroorganisme lainnya. J. Spektrum Penyakit Menular 1. Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. 2. Endemi adalah penyakit yang umum terjadi pada laju konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi. Berasal dari bahasa Yunani en yang artinya di dalam dan demos yang artinya rakyat. Terjadi pada suatu populasi dan hanya berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. 3. Epidemik Dalam epidemiologi, epidemi berasal dari bahasa Yunani yaitu epi berarti pada dan demos berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya penyakit). 4. Pandemik Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa Yunani pan yang artinya semua dan demos yang artinya rakyat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi : a. Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan, b. Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius, c. Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia. K. Teori Terjadinya Penyakit Teori terjadinya suatu penyakit dikenal dengan segitiga epidemiologi, Di dalam segitiga epidemiologi terdapat tiga komponen yang mendukung untuk terjadinya suatu penyakit dalam lingkungan tertentu. Pertama adalah agen penyebab suatu penyakit. Agen dapat berasal dari biologi, nutrisi, fisik, kimia, dan mekanik. Kedua adalah penjamu (host) yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, nutrisi, pekerjaan, keturunan, kekebalan, kebiasaan, budaya, dll). Ketiga adalah lingkungan. Sisi lingkungan dibagi menjadi lingkungan fisik yang meliputi; air, udara, tanah, iklim, geografis, perumahan, pangan, panas, dan radiasi. Kemudian lingkungan sosial yang meliputi status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial, dan politik. Lingkungan biologi yang meliputi mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan. Untuk lebih jelas dapa dilihat pada gambar 1. Gambar 1: Teori terjadinya penyakit L. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan: 1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi dan distribusi serta faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.

2. Tujuan dari mempelajari epidemiologi adalah dapat mengerti tentang berbagai faktor penyebab dan bagaimana cara pencegahan penyakit 3. Peran epidemiologi dalam kesehatan masyarakat adalah mencari faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu penyakit, menyiapkan data untuk keperluan program kesehatan, membantu menilai hasil program kesehatan, dan mengembangkan metodelogi dalam menganalisis penyakit serta mengatasinya. M. Referensi Eka sari, dkk. 2008.Keperawatan Komunitas. Trans Info Media. Jakarta. Mubarak, dkk. Ilmu keperawatan komunitas 2. Sagung seto. Jakarta.. 2009. Ilmu keperawatan komunitas. Salemba mediak. Jakarta.