BADAN PUSAT STATISTIK No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR JUNI HARGA GROSIR NAIK 0,72 PERSEN Pada bulan Juni Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar () Umum naik sebesar 0,72 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 1,98 persen. Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada bulan Juni naik masing-masing 0,75 persen; 0,96 persen; dan 0,21 persen. Bahan Bangunan/Konstruksi pada Juni turun sebesar 0,03 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan penurunan harga hasil kilang minyak, barang-barang logam, semen, kayu lapis, dan barang-barang dari logam dasar bukan besi. Sedangkan yang mengalami kenaikan harga antara lain bahan bangunan dari keramik dan tanah liat, aspal, dan barang galian segala jenis. 1. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Juni Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan Juni Umum Nonmigas adalah 173,34 atau naik 0,72 persen dari Mei sebesar 172,10. Kenaikan persentase perubahan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh sektor domestik dan kelompok barang dalam perdagangan internasional. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan & Penggalian, dan Sektor Industri naik masing-masing 1,98; 0,34; dan 0,22 persen. Dalam perdagangan internasional, Kelompok Barang Impor Nonmigas, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas naik masing-masing sebesar 0,51 dan 1,24 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni antara lain padi/gabah, ketela pohon, kentang, sayur-sayuran, buah-buahan, kelapa sawit, ayam hidup, ikan laut, beras, rokok kretek, ikan olahan dan awetan ekspor, dan minyak kelapa sawit ekspor. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain karet, solar industri, minyak diesel industri, dan minyak bakar. Pada bulan Juni Sektor Pertanian merupakan penyumbang andil terbesar pada inflasi HPB, yaitu sebesar 0,34 persen. Sektor Industri, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas dan Kelompok Barang Impor Nonmigas menyumbang andil positif masing-masing sebesar 0,11; 0,19; dan 0,07 persen, sedangkan Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan Juni secara umum mengalami penurunan indeks sebesar 0,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan Juni dua dari lima kelompok jenis bangunan mengalami penurunan indeks, yaitu Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal turun sebesar 0,10 persen; dan Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian turun 0,04 persen, sedangkan Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan naik 0,07 persen, Kelompok Bangunan Berita Resmi Statistik No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli 1
dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi naik 0,02 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya naik 0,01 persen. Tabel 1 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan Juni menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor Domestik Sektor/Kelompok Barang Mei Juni Perub Juni thd Mei HPB Juni 1 Pertanian 225,02 229,48 1,98 0,34 2 Pertambangan & Penggalian 211,57 212,29 0,34 0,006 3 Industri 170,85 171,23 0,22 0,11 Perdagangan Internasional 1 Impor Nonmigas 158,86 159,67 0,51 0,07 2 Ekspor Nonmigas 142,63 144,40 1,24 0,19 Umum Nonmigas 172,10 173,34 0,72 0,72 Bahan Baku Bahan Baku pada Juni mengalami inflasi atau kenaikan indeks sebesar 0,75 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 166,72 pada Mei menjadi 167,98 pada Juni. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal dan harga Bahan Baku Impor Nonmigas masing-masing sebesar 0,79 dan 0,60 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 3,22 persen, dan Subsektor Industri Kertas, Barang Dari Kertas Dan Barang Cetakan sebesar 1,19 persen. Sementara indeks Bahan Baku Impor Nonmigas naik disebabkan antara lain oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Hasil Industri Kertas & Barang Dari Kertas Dan Karton sebesar 3,02 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam inflasi Bahan Baku antara lain padi/gabah, kertas tulis dan sejenisnya. Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada Juni mengalami inflasi sebesar 0,96 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi kenaikan indeks dari 177,93 pada Mei menjadi 179,63 pada Juni. Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Impor Nonmigas memberikan andil positif masing-masing sebesar 0,54; 0,39 dan 0,02 persen, sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada Sektor Pertanian, Subsektor Tanaman Pangan menyumbang sebesar 0,40 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar dalam inflasi Kelompok Barang Konsumsi. Sementara pada Kelompok Barang Konsumsi Impor, Subsektor Hasil Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas Dan Karton menyumbang sebesar 0,01 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar dalam inflasi Kelompok Barang Konsumsi. 2 Berita Resmi Statistik No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli
Kelompok Barang Modal Pada Juni, Barang Modal mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 152,16 pada Mei menjadi 152,47 pada Juni. Kenaikan ini utamanya disebabkan kenaikan indeks Sektor Pertanian dan Kelompok Barang Impor Nonmigas masing-masing sebesar 0,38; dan 0,42 persen. Sementara Sektor Industri tidak mengalami perubahan indeks. Pada bulan ini, Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin Industri Impor merupakan pemberi andil terbesar pada inflasi Kelompok Barang Modal dengan menyumbang sebesar 0,20 persen. Tabel 2 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan Juni Menurut Sektor/ Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang Mei Juni Perubahan Juni thd Mei Andil Inflasi Juni I. Bahan Baku 166,72 167,98 0,75 0,75 Lokal 184,00 185,45 0,79 0,65 1.1. Pertanian 215,21 219,29 1,90 0,42 1.2. Pertambangan dan Penggalian 211,55 212,27 0,34 0,01 1.3. Industri 172,67 173,34 0,39 0,22 Impor Nonmigas 116,72 117,43 0,60 0,11 II. Barang Konsumsi 177,93 179,63 0,96 0,96 2.1. Pertanian 240,50 245,58 2,11 0,54 2.2. Pertambangan dan Penggalian 270,01 277,09 2,62 0,00 2.3. Industri 172,18 173,21 0,60 0,39 Impor Nonmigas 118,08 118,36 0,24 0,02 III. Barang modal 152,16 152,47 0,21 0,21 3.1. Pertanian 209,27 210,06 0,38 0,00 3.2. Industri 136,06 136,06 0,00 0,00 Impor Nonmigas 173,85 174,58 0,42 0,20 Kelompok Bangunan/Konstruksi Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada Juni mengalami penurunan dari 191,10 pada Mei menjadi 191,04 pada Juni atau terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Dua dari lima kelompok bangunan dalam Bahan Bangunan/Konstruksi yaitu Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal, dan Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian memberikan andil negatif pada deflasi konstruksi Indonesia masing-masing sebesar 0,05; dan 0,004 persen, sedangkan, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan menyumbang andil positif sebesar 0,02 persen. Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi; dan Kelompok Bangunan Lainnya tidak menyumbang andil pada deflasi bulan Juni karena tidak mengalami perubahan indeks yang signifikan. Berita Resmi Statistik No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli 3
Tabel 3 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Juni Menurut Kelompok Jenis Bangunan Kelompok Bangunan Mei Juni Perubahan Juni thd Mei Juni Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal 185,80 185,62-0,10-0,05 Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian 201,36 201,28-0,04-0,004 Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 198,79 198,92 0,07 0,02 Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 181,55 181,58 0,02 0,00 Bangunan Lainnya 191,60 191,62 0,01 0,00 Konstruksi Indonesia 191,10 191,04-0,03-0,03 Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Juni Kelompok Bahan Bangunan Mei Juni Perubahan Juni thd Mei (1) (2) (3) (4) 1. Kayu gelondongan 215,40 216,05 0,30 2. Barang galian segala jenis 223,18 224,01 0,37 3. Kayu gergajian dan awetan 291,37 291,94 0,20 4. Kayu lapis dan sejenisnya 149,38 148,92-0,31 5. Bahan bangunan dari kayu 279,54 280,10 0,20 6. Kertas dan sejenisnya 175,94 177,26 0,75 7. Cat, vernis dan lak 169,85 170,20 0,21 8. Aspal 286,28 287,66 0,48 9. Hasil kilang minyak lainnya 200,24 198,38-0,93 10. Barang-barang dari karet 221,25 221,91 0,30 11. Barang-barang plastik 149,85 150,01 0,11 12. Kaca lembaran 169,96 170,18 0,13 13. Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 194,93 196,02 0,56 14. Semen 171,73 171,16-0,33 15. Batu split 193,92 194,49 0,29 16. Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam 184,16 184,38 0,12 17. Barang-barang dari besi dan baja dasar 156,24 155,96-0,18 18. Barang-barang dari logam dasar bukan besi 119,07 118,80-0,23 19. Alat pertukangan dari logam 181,21 181,65 0,24 20. Bahan bangunan dari logam 193,43 193,70 0,14 21. Barang-barang logam lainnya 184,87 183,95-0,50 22. Alat-alat berat dan perlengkapannya 145,60 145,65 0,03 23. Mesin pembangkit dan motor listrik 121,27 121,62 0,29 24. Perlengkapan listrik lainnya 183,46 184,07 0,33 25. Aki (accu) 209,74 209,54-0,10 Inflasi Konstruksi Indonesia 191,10 191,04-0,03 4 Berita Resmi Statistik No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli
Kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga pada bulan Juni, antara lain: hasil kilang minyak 0,93 persen, barang-barang dari logam 0,50 persen, semen 0,33 persen, kayu lapis 0,31 persen, dan barang-barang dari logam dasar bukan besi 0,23 persen. Sedangkan kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga adalah kertas dan sejenisnya 0,75 persen, bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 0,56 persen, aspal 0,48 persen, barang galian segala jenis 0,37 persen, dan perlengkapan listrik 0,33 persen. 2. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Mei Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan Mei, indeks Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,19 dan 1,21 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini menyebabkan Umum Mei naik dari 168,91 pada April, menjadi 169,61 atau terjadi inflasi sebesar 0,41 persen. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei adalah gas alam cair ekspor. Pada bulan Mei Kelompok Barang Ekspor merupakan penyumbang andil terbesar pada inflasi HPB, yaitu sebesar 0,22 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Impor, menyumbang andil positif masing-masing sebesar 0,03; 0,004; 0,12 dan 0,03 persen. Tabel 5 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan Mei menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor Domestik Sektor/Kelompok Barang April Mei Perub. Mei thd April HPB Mei 1 Pertanian 224,58 225,02 0,20 0,03 2 Pertambangan & Penggalian 211,07 211,57 0,24 0,004 3 Industri 170,36 170,81 0,26 0,12 Perdagangan Internasional 1 Impor 161,10 161,41 0,19 0,03 2 Ekspor 137,54 139,21 1,21 0,22 Umum 168,91 169,61 0,41 0,41 Umum Tanpa Ekspor 178,11 178,52 0,23 0,19 Umum Tanpa Ekspor Migas 171,21 172,05 0,49 0,47 Umum Tanpa Impor 170,55 171,33 0,46 0,38 Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas 173,48 174,44 0,55 0,44 Umum Tanpa Impor dan Ekspor 183,03 183,48 0,25 0,16 Bahan Baku Bahan Baku pada Mei mengalami inflasi atau kenaikan indeks sebesar 0,32 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 176,94 pada April menjadi 177,50 pada Mei. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,37 dan 0,14 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain adalah kenaikan harga komoditas di Subsektor Industri Penggilingan Padi, Biji-Bijian Dan Makanan Berita Resmi Statistik No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli 5
Hewan 1,53 persen, dan Kelompok Barang Pengilangan Minyak Bumi sebesar 0,61 persen. Keduanya memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,03 dan 0,04 persen pada inflasi Bahan Baku. Sementara indeks Bahan Baku Impor naik disebabkan antara lain oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin-Mesin Untuk Industri Dan Perlengkapannya sebesar 2,41 persen. Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada Mei mengalami inflasi sebesar 0,47 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi kenaikan indeks dari 183,68 pada April menjadi 184,54 pada Mei. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertanian 0,53 persen, Sektor Industri 0,52 persen, dan Kelompok Barang Impor 0,05 persen. Indeks Sektor Pertambangan & Penggalian pada bulan ini tidak mengalami perubahan. Pada Sektor Pertanian, Subsektor Perikanan menyumbang sebesar 0,14 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,04 persen, dan pada Kelompok Barang Impor adalah Subsektor Hasil Industri Kertas & Barang Dari Kertas Dan Karton 0,01 persen. Kelompok Barang Modal Pada Mei, Barang Modal mengalami inflasi sebesar 0,98 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 150,72 pada April menjadi 152,20 pada Mei. Kenaikan ini disebabkan kenaikan barang-barang di Sektor Industri, dan Kelompok Barang Impor masing-masing sebesar 0,05; dan 2,00 persen. Sebaliknya, beberapa barang di Sektor Pertanian mengalami penurunan sehingga indeks Sektor Pertanian turun sebesar 0,97 persen. Tabel 6 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan Mei Menurut Sektor dan Kelompok Kelompok/Sektor April Mei Perubahan Mei thd April Mei I. Bahan Baku 176,94 177,50 0,32 0,32 Lokal 183,59 184,26 0,37 0,28 1.1. Pertanian 215,28 215,21-0,04-0,01 1.2. Pertambangan dan Penggalian 211,06 211,55 0,23 0,01 1.3. Industri 172,10 173,02 0,53 0,28 Impor 157,69 157,92 0,14 0,03 II. Barang Konsumsi 183,68 184,54 0,47 0,47 2.1. Pertanian 239,23 240,50 0,53 0,13 2.2. Pertambangan dan Penggalian 270,01 270,01 0,00 0,00 2.3. Industri 171,67 172,56 0,52 0,33 Impor 165,29 165,38 0,05 0,01 III. Barang modal 150,72 152,20 0,98 0,98 3.1. Pertanian 211,31 209,27-0,97-0,003 3.2. Industri 135,99 136,06 0,05 0,03 Impor 170,52 173,93 2,00 0,96 6 Berita Resmi Statistik No. 44/07/Th. XIII, 1 Juli